Anda di halaman 1dari 4

Edisi : Ikan Teri/Jun/2013

Tinjauan Pasar Ikan Teri Asin


Informasi Utama :

Rata-rata harga ikan teri asin di pasar dalam negeri pada bulan Juni 2013 cukup stabil jika
dibandingkan dengan bulan Mei 2013 yaitu mengalami kenaikan harga sebesar 2,09%, sementara mengalami kenaikan sebesar 11,26% jika dibandingkan dengan bulan Juni 2012

Harga ikan teri asin secara nasional relatif stabil dengan koefisien keragaman harga pada bulan
Juni 2012 Juni 2013 yaitu sebesar 4,93%, pada tingkat harga yang relatif stabil yaitu rata-rata
mencapai Rp. 51.535,-/kg

Disparitas harga ikan teri asin antar wilayah pada bulan Juni 2013 cenderung tinggi dengan
koefisien keragaman harga antar wilayah sebesar 28,52%, pada tingkat harga yang relatif stabil
yaitu rata-rata mencapai Rp. 55.267,-/kg

Tabel 1. Perkembangan Harga Ikan Teri

Harga Rata-rata Nasional (Rp/kg)

Nama Kota

58000

2012
Juni

56000

54000
52000
50000

48000
46000

44000
May-12

Jul-12

Sep-12

Nov-12

Jan-13

Mar-13

May-13

2013
Mei

Juni 13 terhadap
Juni

Juni 12

Mei 13

Surabaya

40,971

46,950

48,874

14.59%

4.10%

Semarang

30,800

31,400

31,400

1.95%

0.00%

Bandung

44,000

44,400

44,400

0.91%

0.00%

Yogyakarta

29,000

37,894

39,272

30.67%

3.64%

Gorontalo

50,000

57,000

57,000

14.00%

0.00%

Lampung

35,000

40,000

57,000

14.29%

42.50%

Medan

70,000

83,409

80,000

19.16%

-4.09%

Jayapura

45,000

50,000

50,000

11.11%

0.00%

Rata-rata
nasional

48,976

54,489

55,627

11.26%

2.09%

Sumber: BPS, Disperindag 2012-2013 (diolah)

Disusun oleh Tim Komoditi Analis

Perkembangan Harga di Pasar Domestik


Harga rata-rata ikan teri di 33 propinsi pada bulan Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,55%
dari bulan sebelumnya, dan kenaikan sebesar 14,86% dari tahun sebelumnya (Juni 2012). Pada periode satu tahun terakhir variansi harga berada pada kisaran 4,93% dengan rentang harga antara
Rp 21.600,- sampai dengan Rp 85.000,- dan rata-rata pada harga Rp 51.535,- dengan pergerakan harga yang meningkat setiap bulannya.
Harga rata-rata ikan teri asin pada bulan Juni 2013 cukup stabil di berbagai daerah. Dibandingkan
dengan bulan sebelumnya, terjadi kenaikan harga yang cukup tinggi di daerah Surabaya (4,52%),
Makassar (3,08%), dan Bandar Lampung (2,15%). Adapun daerah-daerah yang mengalami
penurunan harga terjadi di daerah Pangkal Pinang (6,5%), Banda Aceh (1,37%) dan Jayapura (1,3%).

Fluktuasi harga tertinggi pada periode Juni 2012 Juni 2013 terjadi di Kota Palembang dengan nilai
koefisien variasi tahunan sebesar 25,34%, yang kemudian diikuti oleh Kota Denpasar (21,12%) dan
Ambon (18,4%). Sementara itu, harga stabil di Kupang dan Manokwari dengan nilai koefisien variasi
tahunan sebesar 0%.
Tingkat perbedaan harga antar wilayah (disparitas) pada ikan teri asin relatif cukup rendah
dibandingkan dengan komoditas pokok lainnya dengan rata-rata disparitas antar wilayah selama
setahun (Juni 2012 Juni 2013) sebesar 4,83% dan rata-rata sebulan (Juni 2013) sebesar 22,9%.
Harga ikan teri asin tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar Rp 80.000,-, Kota Pekanbaru sebesar
Rp 79.052,-, dan Banda Aceh sebesar Rp 72.894,- per kg. Sedangkan harga ikan teri asin terendah
terjadi di Kota Semarang yaitu sebesar Rp.31.400,- per kg, Yogyakarta dan Bandar Lampung yaitu
sebesar Rp 39.272,- dan Rp 41.250,- per kg.

Disusun oleh Tim Komoditi Analis

Tinjauan Pasar Domestik


Ikan teri merupakan salah satu komoditas yang harganya cukup stabil, dengan kenaikan yang tidak
terlalu besar setiap tahunnya. Kestabilan ini terjadi dikarenakan permintaan dan pasokan ikan teri
yang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan komoditas pangan lainnya, khusunya komoditas
pangan sumber protein (lauk pauk). Pada bulan Juni 2013 kebijakan kenaikan BBM cukup berpengaruh terhadap harga ikan teri, dikarenakan operasional perahu nelayan bergantung pada BBM.
Sepanjang bulan Juni 2013, harga ikan teri selisih harga terendah dan harga tertinggi hanya sebesar
Rp. 1.200,- per kg, dengan sedikit penurunan di tengah bulan, dan kenaikan seiring dengan isu kenaikan BBM, yang puncak harga tertingginya muncul saat akhir minggu pertama setelah disahkannya
kebijakan kenaikan harga BBM subsidi. Di Medan, harga ikan teri naik mencapai Rp. 80.000,- per kg
dikarenakan menurunnya pasokan yang diterima pedagang hingga lebih dari 50%. Minimnya
pasokan ini diakibatkan adanya cuaca buruk dan hasil produksi yang menurun di Belawan
(www.medanbusinessdaily.com).
Gambar 3 Perkembangan Harga Domestik Ikan teri 2010-2013
60,000
50,000
40,000

30,000
20,000

10,000
0

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

2010

Jul

Agt

Sep

Okt

Nov

Des

39,841 40,101 40,600 40,300 39,666 39,993

2011 40,122 40,633 41,050 41,451 42,302 43,152 42,865 44,040 44,144 44,389 44,450 45,205
2012 45,798 46,455 47,495 48,596 48,976 48,483 48,429 49,319 49,396 49,491 49,973 51,298
2013 52,179 53,393 54,035 54,357 54,489 55,627
Sumber: Harga PDN Kemendag yang diolah

Berdasarkan grafik di atas, harga rata-rata ikan teri selalu mengalami kenaikan, walaupun tidak terlalu besar. Data di atas menunjukkan bahwa ikan teri merupakan salah satu komoditas dengan harga
stabil dan bergerak hanya sejalan dengan inflasi nasional. Permintaan dan pasokan yang tidak terlalu
besar hanya berpengaruh kecil terhadap pergolakan harga komoditas pangan lainnya. Ikan teri juga
bukan merupakan hasil laut utama di Indonesia. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Pesisir yang sudah dijalankan semenjak 2001 telah cukup berhasil membantu kesejahteraan nelayan,
dan juga meningkatkan produksi ikan nasional.

Disusun oleh Tim Komoditi Analis

Tinjauan Harga Internasional


Gambar 4. Perbandingan Harga Internasional dan Domestik Ikan teri
Rp/Kg
120,000

100,000
80,000
60,000

40,000
20,000
0

Harga Ekspor

Harga Domestik

Sumber: PDN dan USDA

Nilai ekspor perikanan dunia terus meningkat sejak 2003 dan pada tahun 2010 mencapai lebih dari
US$ 103 milyar. Urutan pertama adalah Cina dengan nilai US$ 13,5 milyar dengan market share
13,5%. Posisi berikutnya adalah Norwegia, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam, masing-masing
US$ 8,66 milyar, US$ 7,01 milyar, US$ 4,54 milyar dan US$ 4,26. Indonesia menempati urutan 12
dengan nilai sekitar US$ 2,6 milyar dengan market share 2,5%. Indonesia mengimpor ikan senilai
US$ 228 juta dengan share 0,23%, yaitu pada posisi paling rendah di antara 39 negara. Apabila
dibandingkan dengan nilai ekspornya, nilai impor ikan Indonesia sekitar 8,7%. (KKP)
Harga ekspor ikan teri asin biasanya berada di atas harga domestiknya, yang diharapkan dapat mendorong kegiatan ekspor ikan Indonesia. Namun sejak bulan April 2013, harga ikan ekspor menurun
hingga 300%. Hal ini diakibatkan oleh menurunkan jumlah ekspor ikan teri asin pada bulan April
2013 menjadi sekitar 40 ton, dibandingkan dengan Februari 2013 yang mencapai 121 ton. Ekspor
ikan teri asin memang tidak besar (1,2 ribu ton per tahun), dikarenakan permintaannya yang sedikit,
dibandingkan dengan ikan Indonesia lainnya, seperti ikan cakalang (55 ribu ton per tahun). (BPS)

Isu Terkait
Tahun 2013, nilai ekspor hasil perikanan Indonesia ditargetkan dapat mencapai US$ 5 miliar.
Produksi ikan teri tahun lalu mencapai 200 ribu ton, dengan hanya 6% yang dikirim ke luar negeri.
Konsumsi ikan teri asin masih didominasi oleh konsumsi domestik, sehingga sangat dipengaruhi
oleh pasar dalam negeri. Bulan puasa dan hari raya Idul Fitri dapat mempengaruhi pergerakan
harga ikan teri asin bulan Juli 2013.

Disusun oleh Tim Komoditi Analis

Anda mungkin juga menyukai