2.alat Dalam Rahim
2.alat Dalam Rahim
- Copper T 200
- Lippes Loop D 2,8
- Double stainless steel ring 3,2
Keuntungan : (3)
- Sangat efektif. Angka kehamilan tahun peertama 0,3-1,0 per 100 wanita per tahun.
- Efektif untuk perlindungan jangka panjanng (sampai 8 tahun atau lebih) untuk
Copper T 380 A.
- Kesuburan segera kembali setelah alat daalam rahim diangkat.
- Tidak terganggu hubungan seksual suami-iisteri.
- Pemeriksaan ulang diperlukan hanya sekalli setahun.
- Murah
- Cocok untuk ibu menyusui.
- Tidak tergantung usia dengan syarat bereesiko rendah terinfeksi penyakit
hubungan seksual.
Kerugian : (3)
- Sebelum pemasangan alat dalam rahim, perrlu diperiksa dalam dan menyingkirkan
adanya infeksi saluran genitalia.
- Dapat meningkatkan resiko penyakit radanng panggul.
- Perlu prosedur pencegahan infeksi sewakttu pemasangan dan pencabutan.
- Bertambahnya darah haid dan rasa sakit sselama bulan pertama.
- Klien tidak dapat mencabut alat dalam raahim sendiri.
- Tidak melindungi klien terhadap penyakitt menular seksual, AIDS / HIV.
- Alat dalam rahim dapat keluar dari rahimm melalui kanalis servikalis hingga keluar
ke vagina.
- Bertambahnya resiko mendapat penyakit raadang panggul pada pemakaian alat
dalam rahim yang dulu pernah menderita penyakit menular seksual atau punya
banyak pasangan seksual.
Waktu pemasangan : (4,5,6,7)
1. Dapat dipasang setiap waktu (asal tidak hamil).
2. Bila dipasang menjelang haid terakhir
- Kemungkinan adanya kehamilan kecil.
- Serviks lebih lunak dan sedikit terbuka.
- Perdarahan dan nyeri kurang dirasakan.
3. Sehari setelah haid bersih.
4. Segera setelah melahirkan.
5. 40 hari setelah melahirkan.
6. Segera setelah abortus.
Teknik pemasangan : (4,5,6,7)
1. Push out technique : Lippes loop
2. Withdrawl technique : CuT 380 A, Cu T 200, Cu 7, ML Cu
Efek samping penggunaan alat dalam rahim : (7)
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Keputihan
4. Ekspulsi alat dalam rahim
5. Perforasi / translokasi
6. Nyeri haid
7. Nyeri senggama
8. Mules / nyeri perut
9. Keluhan suami
Penanganan efek samping penggunaan alat dalam rahim : (7)
1. Perdarahan :
- Vitamin : Vitamin K 3 x 1 per hari (3-5 hari); vitamin C 3 x 1 per hari (3-5 hari)
- Koagulansia : Adona 3 x 1 per hari (3-5 hari)
- Zat besi
2. Infeksi :
- Antibiotik : Amoksisilin 3 x 500 mg per hari (3-5 hari), teramisin 3 x 500 mg
per hari, eritromisin 3 x 500 mg per hari, penisilin injeksi 80.000 IU per hari (35 hari).
- Bila pengobatan tidak berhasil maka alat dalam rahim dicabut dan diganti
dengan kontrasepsi lain.
3. Keputihan :
- Memberikan obat vaginal seperti albotyl bila ada erosi porsio.
- Pengobatan disesuaikan dengan penyebab keputihan.
- Bila pengobatan tidak menolong, alat dalam rahim dicabut dan diganti dengan
cara lain.
4. Ekspulsi alat dalam rahim :
- Alat dalam rahim yang terlalu kecil, ganti dengan alat yang lebih besar.
- Alat dalam rahim yang terlalu besar, ganti dengan alat yang lebih kecil.
5. Perforasi / translokasi :
- Pastikan terjadinya perforasi dengan sondase.
- Rujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan foto BNO, USG dan pertolongan lebih
lanjut.
- Laparatomi / laparoskopi atau kuldoskopi.
6. Nyeri haid :
- Analgetik, spasmolitik.
- Bila tidak berhasil, ganti alat dalam rahim yang baru dan cocok serta beri
antibiotik.
7. Nyeri senggama :
- Antibiotik bila terjadi infeksi.
8. Mules / nyeri perut :
- Analgetik, spasmolitik atau kombinasi keduanya.
- Bila alat dalam rahim mengalami ekspulsi sebagian maka alat tersebut
dikeluarkan dan ganti dengan alat yang baru.
9. Keluhan suami :
- Bila benang panjang, potong lebih pendek.
Indikasi (4,5,6,7)
Alat dalam rahim merupakan metode kontrasepsi yang cocok untuk wanita dengan 1
atau lebih ciri sebagai berikut :
- Menyukai metode kontrasepsi yang efektiff dan berjangka panjang tetapi belum
menerima metode permanen saat ini.
- Menyukai metode kontrasepsi yang praktiss (tidak perlu metode barrier atau