METODE
Desain Penelitian
Merupakan multietnik, population based kohort study dari penduduk
Dallas County, termasuk penduduk kulit hitam 50%. Partisipan 30 sampai 65
tahun menjalani pemeriksaan darah puasa dan urin sebaik dual energy x ray
Analisis Statistik
Variabel demografis dan klinis dibandingkan melalui kuartil kolesterol
efflux capacity dengan penggunaan tren Jonckheere-Terpstra tes. Kolesterol efflux
capacity dibandingkan melalui seks-spesifik dan kategori-ras tertentu dengan
penggunaan Wilcoxon rank-sum test. Korelasi data kontinyu dinilai dengan
penggunaan koefisien Spearman nonparametrik. Hubungan antara kolesterol
efflux capacity dan coronary artery calcium (CAC) dinilai dalam model regresi
logistik.
Hasil
Partisipan penelitian
2924 orang dimasukkan dalam penelitian. Rerata umur 42 tahun. 57%
wanita, 49% kulit hitam. Kadar HDL rendah ditemui pada 46% wanita dan 35%
pria. Seperti yang diharapkan, kadar HDK kolesterol lebih tinggi pada wanita
dibandingkan pria, dan signifikan tinggi pada kulit hitam dibandingkan bukan
kulit hitam. Konsentrasi partikel HDL signifikan tinggi pada wanita dibandingkan
pria dan sama pada kulit hitam dan bukan kulit hitam.
Kadar kolesterol HDL mempunyai korelasi positif yang kuat dan korelasi
terbalik terhadap beberapa factor seperti lipoprotein, pengukuran adiposity dan
insulin resisten serta marker inflamasi. Kebalikannya, cholesterol efflux capacity
hanya memiliki korelasi sedang terhadap factor tersebut. Choresterol efflux
capacity juga tidak berhubungan dengan coronary artery calcium.
Diskusi
Pada penelitian ini ditemukan bahwa fungsi HDL, cholesterol efflux
capacity berhubungan terbalik dengan insiden penyakit aterosklerosis
kardiovaskular.
Transport balik kolesterol, proses dimana kolesterol dari jaringan perifer
dan sel menuju hati untuk sekresi bilier, dipercaya berkontribusi dalam proteksi
dari aterosklerosis. Langkah yang penting dalam transportasi tersebut adalah
efflux kolesterol dari makrofag oleh HDL. Penelitian menunjukkan bahwa
macrofag specific cholesterol efflux dan transport balik kolesterol berhubungan
terbalik dengan ukuran lesi aterosklerosis dan predictor akurat pada perubahan
berat aterosklerosis dibandingakan dengan kadar HDL kolesterol.
Pada penelitian sebelumnya, penurunan efflux capacity berhubungan
dengan kejadian penyakit arteri koroner, tapi tidak menentukan hubungan antara
fungsi HDL dan perkembangan penyakit kardiovaskular.
Pada penelitian ini, ada sedikit atau tidak ada hubungan antara cholesterol
efflux capacity dan sebagian besar factor resiko tradisional kardiovaskular, CAC
atau marker inflamasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa kadar HDL
kolesterol yang rendah berhubungan dengan adiposity dan insulin resisten, tidak
ada hubungan antara pengukuran adiposity dan insulin resisten dengan cholesterol
efflux capacity.
Kesimpulan, ditemukan cholesterol efflux capacity berhubungan terbalik
dengan insiden penyakit aterosklerosis kardiovaskular pada populasi yang
sebelumnya tidak memiliki penyakit cardiovascular. Hubungan ini tetap setelah
penyesuaian untuk factor resiko tradisional kardiovaskular, kadar HDL kolesterol
dan konsentrasi partikel HDL.
P (Population/problem):
A multiethnic, population-based cohort study that includes residents of Dallas
County, with a history of cardiovascular disease or niacin use.
I (I ntervention)
No Intervention was given
C (Compare)
Demographic and clinical variables were compared across quartiles of cholesterol
efflux capacity
O (Outcome)
Cholesterol efflux capacity was inversely associated with incident atherosclerotic
cardiovascular disease in a population-based cohort that was free from
cardiovascular disease at baseline.
CRITICAL APPRAISAL
Yes
issue?
No
tell
Cant
Yes
tell
Look for
Cant
No
displayed
The results of the different studies are similar
The reasons for any variations are discussed
Yes
with
incident
atherosclerotic
Yes
confidence intervals?