Anda di halaman 1dari 8

HDL Cholesterol Efflux Capacity and Incident Cardiovascular Events

Kadar High Density Lipoprotein (HDL) yang rendah merupakan factor


resiko independen untuk penyakit kardiovaskular. Akan tetapi, pada uji acak
terkonrol, niacin dosis tinggi atau cholesteryl ester transfer protein inhibitors tidak
memperbaiki kejadian penyakit cardiovascular meskipun di dapatkan peningkatan
kadar HDL kolesterol. Selanjutnya,variasi genetic yang di hubungkan dengan
kadar HDL kolesterol sering tidak berhubungan dengan penyakit kardiovaskular.
Observasi ini member kesan bahwa HDL kolesterol mungkin tidak berhubungan
dengan penyakit kardiovaskular.
HDL mempunyai banyak aksi antiatherosclerotik yang tidak dicerminkan
oleh kadar HDL kolesterol. Fungsi utama HDL adalah transportasi kolesterol
kembali dari perifer ke hati, dan tahap awal adalh kolesterol efflux dari makrofag
ke HDL.
Pengukuran kolesterol efflux capacity sudah digunakan pada studi klinis,
menyatakan korelasi terbalik antara kolesterol efflux capacity dan kejadian
penyakit arteri koroner. Belum diketahui apakah kolesterol efflux capacity
berhubungan dengan kejadian penyakit kardiovaskular. Juga tidak diketahui
apakah sex, ras, adiposity, sensitive ataw resisten relative insulin atau inflamasi
mempengaruhi cholesterol efflux capacity. Penelitian ini menginvestigasi
epidemiologi dari kolesterol efflux capacity dan mengevaluasi hubungannya
dengan kejadian kardiovaskular insiden.

METODE
Desain Penelitian
Merupakan multietnik, population based kohort study dari penduduk
Dallas County, termasuk penduduk kulit hitam 50%. Partisipan 30 sampai 65
tahun menjalani pemeriksaan darah puasa dan urin sebaik dual energy x ray

absorptiometry untuk menilai komposisi tubuh, dilakukan electron beam


computed tomography dan MRI jantung untuk pengelompokan fenotip
kardiovaskular, MRI abdomen untuk evaluasi distribusi lemak tubuh. Orang
dengan riwayat penyakit kardiovaskular dan penggunaan niacin dikeluarkan dari
penelitian, seperti orang yang meninggal 1 tahun setelah pendaftaran.

Pengukuran Variable Lemak dan Efflux Capacity


Konsentrasi partikel HDL dan ukuran diukur dengan magnetic resonance
spectroscopy. Kolesterol efflux capacity dinilai dengan mengukur efflux dari
fluorescence labeled cholesterol dari J774 makrofag ke apolipoprotein B depleted
plasma, yang di mediasi oleh ATP binding cassette transporter A1 (ABCA1)

Klinikal End Points


End point utama adalah keluaran penyakit aterosklerosis kardiovaskular
yang didefinisikan sebagai infark miokard nonfatal pertama, stroke nonfatal, atau
koroner revaskularisasi atau meninggal disebabkan penyakit kardiovaskular. End
point kedua, total penyakit kardiovaskular, yang didefinisikan semua kejadian
termasuk end point utama ditambah revaskularisasi perifer dan perawatan untuk
gagal jantung atau atrial fibrilasisi.

Analisis Statistik
Variabel demografis dan klinis dibandingkan melalui kuartil kolesterol
efflux capacity dengan penggunaan tren Jonckheere-Terpstra tes. Kolesterol efflux
capacity dibandingkan melalui seks-spesifik dan kategori-ras tertentu dengan
penggunaan Wilcoxon rank-sum test. Korelasi data kontinyu dinilai dengan
penggunaan koefisien Spearman nonparametrik. Hubungan antara kolesterol
efflux capacity dan coronary artery calcium (CAC) dinilai dalam model regresi
logistik.

Cox proportional hazards models digunakan untuk menilai hubungan


cholesterol efflux capacity dan kejadian pertama penyakit aterosklerosis
kardiovaskular dan total penyakit kardiovaskular.
Kontribusi cholesterol efflux capacity terhadap factor resiko tradisional
dalam memprediksi kejadian kardiovaskular dianalisa menggunakan multiple
metrics dari biomarkers performance, termasuk diskriminasi (Harrells C statistic,
kalibrasi (Hosmer-Leme show test), reklasifikasi ( integrated discrimination
improvement index dan net reclassification index).
Two sided P value <0.05 dipertimbangkan untuk mengindikasikan
bermakna secara statistik.

Hasil
Partisipan penelitian
2924 orang dimasukkan dalam penelitian. Rerata umur 42 tahun. 57%
wanita, 49% kulit hitam. Kadar HDL rendah ditemui pada 46% wanita dan 35%
pria. Seperti yang diharapkan, kadar HDK kolesterol lebih tinggi pada wanita
dibandingkan pria, dan signifikan tinggi pada kulit hitam dibandingkan bukan
kulit hitam. Konsentrasi partikel HDL signifikan tinggi pada wanita dibandingkan
pria dan sama pada kulit hitam dan bukan kulit hitam.

Hubungan Efflux Capacity dengan Faktor Resiko Kardiovaskular dan


Atherosclerosis Subklinis
Peningkatan quartile kolesterol efflux capacity tidak berhubungan, atau
berhubungan lemah terhadap factor resiko tradisional kardiovaskular
dibandingkan dengan kadar lemak. Cholesterol efflux capacity sama antara wanita
dan pria tetapi signifikan rendah pada kulit hitam.

Kadar kolesterol HDL mempunyai korelasi positif yang kuat dan korelasi
terbalik terhadap beberapa factor seperti lipoprotein, pengukuran adiposity dan
insulin resisten serta marker inflamasi. Kebalikannya, cholesterol efflux capacity
hanya memiliki korelasi sedang terhadap factor tersebut. Choresterol efflux
capacity juga tidak berhubungan dengan coronary artery calcium.

Hubungan Efflux Capacity Dengan Kejadian Kardiovaskular


Meskipun terdapat hubungan terbalik antara kadar HDL kolesterol dengan
kejadian penyakit atherosclerosis kardiovaskular, hubungan ini berkurang setelah
penyesuaian dengan factor resiko kardiovaskular. HDL partikel konsentrasi
berhubungan terbalik dengan penyakit aterosklerotik kardiovaskular.
Terdapat hubungan terbalik antara peningkatan quartile cholesterol efflux
capacity dengan kejadian penyakit atherosclerosis kardiovaskular. Penyesuaian
untuk factor resiko tradisional, kadar HDL, dan konsentrasi partikel HDL tidak
melemahkan hubungan. Temuan yang sama juga ditemukan untuk total penyakit
kardiovaskular.
Tidak ada interaksi antara umur, sex, atau ras untuk hubungan antara
cholesterol efflux capacity dan penyakit aterosklerosis kardiovaskular.

Diskusi
Pada penelitian ini ditemukan bahwa fungsi HDL, cholesterol efflux
capacity berhubungan terbalik dengan insiden penyakit aterosklerosis
kardiovaskular.
Transport balik kolesterol, proses dimana kolesterol dari jaringan perifer
dan sel menuju hati untuk sekresi bilier, dipercaya berkontribusi dalam proteksi
dari aterosklerosis. Langkah yang penting dalam transportasi tersebut adalah
efflux kolesterol dari makrofag oleh HDL. Penelitian menunjukkan bahwa
macrofag specific cholesterol efflux dan transport balik kolesterol berhubungan

terbalik dengan ukuran lesi aterosklerosis dan predictor akurat pada perubahan
berat aterosklerosis dibandingakan dengan kadar HDL kolesterol.
Pada penelitian sebelumnya, penurunan efflux capacity berhubungan
dengan kejadian penyakit arteri koroner, tapi tidak menentukan hubungan antara
fungsi HDL dan perkembangan penyakit kardiovaskular.
Pada penelitian ini, ada sedikit atau tidak ada hubungan antara cholesterol
efflux capacity dan sebagian besar factor resiko tradisional kardiovaskular, CAC
atau marker inflamasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa kadar HDL
kolesterol yang rendah berhubungan dengan adiposity dan insulin resisten, tidak
ada hubungan antara pengukuran adiposity dan insulin resisten dengan cholesterol
efflux capacity.
Kesimpulan, ditemukan cholesterol efflux capacity berhubungan terbalik
dengan insiden penyakit aterosklerosis kardiovaskular pada populasi yang
sebelumnya tidak memiliki penyakit cardiovascular. Hubungan ini tetap setelah
penyesuaian untuk factor resiko tradisional kardiovaskular, kadar HDL kolesterol
dan konsentrasi partikel HDL.

The question (PICO) of the study :

P (Population/problem):
A multiethnic, population-based cohort study that includes residents of Dallas
County, with a history of cardiovascular disease or niacin use.
I (I ntervention)
No Intervention was given

C (Compare)
Demographic and clinical variables were compared across quartiles of cholesterol
efflux capacity
O (Outcome)
Cholesterol efflux capacity was inversely associated with incident atherosclerotic
cardiovascular disease in a population-based cohort that was free from
cardiovascular disease at baseline.

CRITICAL APPRAISAL

DOES THIS REVIEW ADDRESS A CLEAR QUESTION?


1. Did the review address a clearly focused

Yes

issue?

No

tell

Was there enough information on

Cant

The population studied


The intervention given
The outcomes considered

2. Did the authors look for the apropriate sort


of papers?
The best sort of studies would

Address the reviews question


Have an appropriate study design

ARE THE RESULTS OF THIS REVIEW VALID?

3. Do you think the important, relevant

Yes

studies were included?

tell

Look for

Which bibliographic database were used


Follow up from reference lists
Personal contact with experts
Search for unpublished as well as published studies
Search for non English language studies

4. Did the reviews authors do enough to


assess the quality of the included studies?
The authors need to consider the rigour of the
studies they have identified. Lack of rigour may

affect the studies results


5. If the results of the review have been
combined, was it reasonable to do so?
Consider whether

Cant

The results were similar from study to study


7

No

The results of all the included studies are clearly

displayed
The results of the different studies are similar
The reasons for any variations are discussed

WHAT ARE THE RESULTS?

6. What is the overall result of


the review?
Consider

Yes

If you are clear about the reviews

bottom line results


What these are

Cholesterol efflux capacity was inversely


associated

with

incident

atherosclerotic

cardiovascular disease in a population-based


cohort that was free from cardiovascular
disease at baseline
7. How precise are the results?
Are the results presented with

Yes

confidence intervals?

Anda mungkin juga menyukai