Pengertian Isometri
Isometri adalah suatu transformasi atas Refleksi (pencerminan), Translasi (pergeseran), dan
Rotasi (perputaran) pada sebuah garis yang mempertahankan jarak (panjang suatu ruas garis).
Teorema 3.1:
Setiap refleksi pada garis adalah suatu transformasi. Jadi refleksi struktur tubuh kupu-kupu dan
manusia terhadap sumbu simetri / sumbu pencerminannya merupakan suatu tranformasi.
Suatu pencerminan pada garis mengawetkan jarak
Misal:
A = bahu kanan manusia
B = ujung jari tengah tangan kanan manusia
A = Ms(A) = bahu kiri manusia
B = ujung jari tengah tangan kiri manusia
Jadi jarak antara AB = AB yaitu jarak antara bahu dan ujung jari tengah tangan kanan
manusia sama dengan jarak antara bahu dan ujung jari tengah tangan kiri manusia.
Suatu transformasi T adalah isometri jika dan hanya jika untuk setiap pasangan titik-titik P dan
Q,
P' Q' = PQ
Dengan
P' = T (P) dan Q' = T (Q)
Transformasi U merupakan Isometri bila dan hanya bila pasangan titik P dan Q dipenuhi
PQ =PQ dengan P = U (P) dan Q = U (Q).
Contoh : pencerminan
P
U(P)
U(Q)
Misalkan T suatu transformasi, transformasi T ini disebut isometric jika dan hanya setiap
pasangan titik P dan Q anggota dari bidang Euclid V berlaku dimana dan
A. Sifat-sifat Isometri
a.
b.
c.
Andaikan g sebuah garis dan T suatu isometri. Kita akan membuktikan bahwa T(g)=h
adalah suatu garis juga.
B
A
Ambil A g dan B g. maka A=T(A) h, B=T(B) h melalui A dan B ada satu garis.
Misalnya h
Ambil sebarang isometri T dan garis g akan di tunjukan bahwa T(g) berupa sebuah garis.
Perhatikan gambar ambil dua titik sebarang A dan B pada garis g misalkan T(A) = A1 dan
T(B) = B1dan garis lurus menghubungkan A1 dan B1 adalah H
A
B
A1
B1
g
T(
g)
Untuk ini akan dibuktikan h h dan h h
Bukti h h
Ambil X h. oleh karena bidang kita adalah bidang Euclides, maka kita andaikan (A X
B), artinya A X + X B= A B. oleh karena T suatu isometric. Jadi suatu transformasi maka
ada X sehingga T (X) = X dan oleh karena T suatu isometric maka AX=AX ; begitu pula
XB=XB. jadi pula AX+BX=AB
Ini berarti bahwa A, X, B segaris pada g
Ini berarti lagi bahwa X=T(X) h.
Sehingga h h sebab bukti serupa berlaku untuk posisi X dengan (X A B) atau (A B X)
Bukti h h
Ada lagi Y h
Maka ada Y g sehingga T(Y)=Y dengan Y misalnya (A Y B), artinya Y g dan AY+YB =
AB. Oleh karena T sebuah isometric maka AY= AY, YB= AB. Sehingga AY+YB =
AB. Ini berarti bahwa A, Y, B segaris, yaitu garis yang melalui A dan B.
Oleh karena h satu-satunya garis yang melalui A dan B maka Y h.
Jadi haruslah Bukti h h
Bukti serupa berlaku untuk keadan (Y A B) atau (A B Y) sehingga h= h. jadi kalau g
sebuah garis maka h = T(g) adalah sebuah garis.
b. Mempertahankan ukuran besarnya sudut antara dua garis
Isometric mempertahankan besar sudut.
Bila ABC ABC
Jawab:
Jadi haruslah a b
A. Isometri Langsung dan Isometri Lawan
Suatu Transformasi T disebut langsung jika dan hanya jika transformasi itu mempertahankan
orientasi. Isometri langsung adalah tidak mengubah orientasi (tetap),Jadi dalam isometric
langsung. Apabila orientasi positif tetap positif sedangkan orientasi negative tetap negatif.
Sedangakan Transformasi T disebut transformasi lawan jika dan hanya jika transformasi itu
mengubah arah orientasi.Isometri lawan adalah mengubah orientasi positif jadi negatip
(kebalikan).
Dikatakan berorientasi positif apabila perputarannya berlawanan arah dengan jarum
jam. Dikatakan berorientasi negative apabila perputarannya searah dengan perputaranjarum jam.
Contoh 22.
Misalkan diberikan enam buah titik (lihat gambar 2.4). karena urutna perputaran A, B, ke C
berlawanan dengan perputaran jarum lonceng maka (A, B, C) berorientasi positif. Sedangkan
Suatu transformasi T yang memetakan segitiga ABC pada segitiga A1,B1,C1 misalkan
sebuah pencerminan pada garis g.
Untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut :
Setiap refleksi (pencerminan) pada garis adalah suatu isometric lawan
Isometri langsung adalah tidak mengubah orientasi (tetap), Jadi dalam isometric langsung
apabila orientasi positif tetap positif sedangkan orientasi negative tetap negatif. Perhatikan
gambar isometric langsung di bawah ini:
Dikatakan berorientasi positif apabila perputarannya berlawanan arah jarum dengan jarum
jam.
Dikatakan berorientasi negative apabila perputarannya searah dengan perputaran
jarum jam.
Setiap isometri adalah sebuah isometri langsung atau sebuah isometri lawan.
Contoh soal;
1. Perhatikan transformasi yang ditetapkan dalam gambar di bawah ini,sudah ditentukan bahwa
transformasi T ini merupakan suatu isometri.
Pertanyaan yang timbul apakah T ini
merupakan isometric langsung atau isometric lawan?
Penyelesaian: Misalkan ambil tiga titik koliner sebarang, A,B,dan C.
Kemudian kita cari T(A), T(B), dan T(C).
Misalkan : T(A)=A1, T(B)=B1, dan T(C)=C1.
Kerena (A,B,C) berorientasi positif,sedangkan (A1, B1, C1) berorieantasi negatif, maka
transformasi T merupakan transformasi lawan.Akibatnya T suatu isometri lawan .
2. Ditentukan T((x, y)) = (x+1, y-5). Selidiki apakah T isometri.
T((x, y)) (x, y) dengan
Ambil titik
Sehingga :
Karena AB=AB maka T merupakan isometri.
sumber:
Rawuh, 1993. Geometri Transformasi. Bandung : Perpustakaan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.