Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurlia Khofiyya

NIM

: F05112027
JARINGAN DARAH

1. Pengertian Jaringan Darah


Jaringan darah adalah gabungan dari cairan sel sel dan partikel yang
menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri kapiler dan vena. Darah adalah
cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat
transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan
tubuh dari serangan kuman, dll. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan
hewan level tinggi mempunyai sistem transportasi dengan darah.
2. Fungsi Jaringan Darah
a. Mengangkut O2 dari paru paru ke seluruh tubuh.
b. Mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru paru.
c. Mengangkut sarisari makanan (nutrien) keseluruh tubuh.
d. Mengangkut sisasisa metabolisme.
e. Mengedarkan hormon(hasil sekresi)dari kelenjar hormon ke tempat yang
membutuhkan.
f. Mengatur suhu tubuh ( dengan jalan membawa panas dari bagian tubuh
yang aktif ke bagian tubuh yang tidak aktif).
g. Menjaga keseimbangan asam dan basa.
h. Menjaga tubuh dari infeksi kuman.
3. Komponen Penyusun Jaringan Darah
Komposisi darah terdiri atas plasma darah yang berkisar 55% dan yang
lain adalah benda darah yaitu 45%. Volume total dari darah yaitu sekitar 7 8%
dari berat badan. Darah cair atau plasma darah adalah cairan darah berbentuk
butiran butiran darah. Di dalam plasma darah terdiri atas air yang bersifat
homogen dan alkalis lemah, yang di dalamnya terkandung garam organik 0,9%
(natrium klorida, natrium bikarbonat, dan natrium fosfat) protein hormone dan
lemak. Warna kuning yang terdapat dalam plasma darah disebabkan oleh
adanya bilirubin, sedangkan warna merahnya disebabkan oleh eritrosit yang
mengandung Hb. Di dalamnya terkandung benang benang fibrin yang berguna
dalam pembekuan darah.
Korpuskula darah terdiri dari :
a. Eritrosit (sekitar 99%)
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak
dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung Hb dan
mengedarkan O2. Eritrosit berperan dalam penentuan golongan darah.

b. Leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem pertahanan tubuh dan
bertugas untuk memusnahkan benda benda yang di anggap asing dan
berbahaya bagi tubuh. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk
yang tetap. Orang yang kekurangan leukosit menderita leukopenia dan yang
kelebihan menderita leukimia.
c. Trombosit (0,6 1,0%)
Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Plasma darah pada dasarnya
adalah larutan air yang mengandung: albumin, bahan pembekuan darah,
immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein, dan berbagai jenis
garam.
4. Struktur Histologi Jaringan Darah
Secara histologik jaringan darah dibedakan menjadi sel darah merah
(eritrosit) sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).
a. Sel darah merah (Eritrosit)
Eritrosit terdiri dari Hb, tidak bernukleus dengan eosin berwarna pink.
Besarnya uniform, kira kira 7,6 m dan dapat digunakan sebagai ukuran
terhadap besar jenis sel yang lain.
b. Sel darah putih (Leukosit)
Sel darah putih (Leukosit) dibedakan menjadi agranulosit yaitu sel darah
putih yang sitoplasmanya tidak bergranula dibedakan menjadi limfosit dan
monosit dan granulosit yaitul darah putih yang mempunyai granula
dibedakan menjadi leukosit neutrofil, eusinofil dan basofil.
c. Keping darah (Trombosit)
Secara histologis, pada trombosit tampak pada bagian tengah berbutir halus,
dan bagian tepi dengan zone hialin dan mengandung mitokondria, retikulum
endoplasma yang menjaga trombosit agar tidak pecah.
5. Jenis Jaringan Darah
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari
Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti
selubung/sel. Sel darah merah (eritrosit) adalah jenis sel darah yang paling
banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat
darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari
hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin
akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan
dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah

merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya


berasal dari zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum
tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah
merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari
sebelum akhirnya dihancurkan.

Gambar 1. Sel Darah Merah


b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit atau sel darah putih adalah salah satu jenis darah yang
bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan berfungsi untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh,
misalnya virus atau bakteri. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti,
dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler /
diapedesis. Dalam keadaan normal terkandung 4x109 hingga 11x109 sel
darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar
7000-25000 sel per tetes. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat
meningkat hingga 50000 sel per tetes. Pada sel darah putih terdapat lima
jenis yang bentuk jumlah dan fungsinya berbeda yaitu: Basofil, Eosinofil,
Neutrofil, Limfosit, Monosit.

Gambar 2. Sel Darah Putih


c. Trombosit

Trombosit atau keping darah adalah fragmen sel yang tersirkulasi


dalam darah yang terlibat dalam mekanisme hemostatis tingkat sel yang
menimbulkan pembekuan darah. Jumlah keeping darah yang sedikit dapat
menyebabkan

pendarahan,

sedangkan

jumlah

yang

tinggi

dapat

meningkatkan resiko thrombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak


teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan
leukosit. Serta mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Jumlah trombosit
20.000 30.000 keping/mm3 darah. Trombosit merupakan sumber
trombokinase yang penting dalam pembekuan darah.

Gambar 3. Keping Darah

Anda mungkin juga menyukai