CARBON BLACK
1. N a m a
Golongan
Non logam
Sinonim / Nama Dagang
(1)
: 1333-86-4
Nomor OHS
: 04250
Nomor RTECS
: FF5800000
Nomor EC (EINECS)
: 215-609-9
UN
: 1361
STCC
: 28996
molekul C; Titik didih 4200 C; Titik lebur 3680 C; Titik nyala >500 C; Tidak larut
dalam air; Tidak larut dalam pelarut organik
(1).
Kebakaran 1
= Dapat terbakar
Reaktivitas 0
= Tidak reaktif
Klasifikasi EC:
F
Xi
= Iritan
Xn
= Berbahaya
R36/37
R11
R18
R40
S22
S26
S36
S24/25
3. Penggunaan
Pigmen pada ban, pencetakan, tinta stensil dan gambar, semir kulit dan kompor,
insulator peralatan elektronik, untuk menjernihkan, menghilangkan bau busuk.
4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ
Bahaya utama terhadap kesehatan: Batuk, iritasi mata, dengan adanya senyawa
PAH (polycyclic aromatic hydrocarbon) berpotensi sebagai karsinogen.
Organ sasaran: Mata, sistem pernafasan.
Rute paparan
Paparan jangka pendek
Terhirup
Iritasi.
Kontak dengan kulit
Iritasi.
Kontak dengan mata
Iritasi mekanik.
Tertelan
Tidak tersedia informasi.
Paparan jangka panjang
Terhirup
Nyeri dada, kesulitan bernafas, sakit kepala, kerusakan paru, kanker.
Kontak dengan kulit
Kerusakan atau gangguan pada kulit.
Kontak dengan mata
Iritasi mekanik.
Tertelan
Tidak ada data atau efek hebat yang berbeda nyata.
: Tancampurkan
Klorat : Tancampurkan
Nitrat : Tancampurkan
Pengoksidasi (kuat) : Kemungkinan bahaya meledak dan terbakar
Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal: oksida karbon,
senyawa sulfur
Polimerisasi
: Tidak terpolimerisasi
6. Penyimpanan
1Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
standard yang berlaku.
2Simpan dalam wadah tertutup rapat.
3Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan.
7. Toksikologi
Toksisitas
Data pada manusia
Tidak tersedia informasi.
Data pada hewan
LD50 oral-tikus (rat) >10 gm/kg (EM Science); LD 50 intravena-tikus (rat) 120
3
TCLo inhalasi-tikus (rat) 11600 g/m /18 jam intermittent selama 2 tahun.
Mutagenik
Mutasi pada mikroorganisme Salmonella typhimurium 1 mg/cawan (+S9); DNA
adduct inhalasi-tikus (mouse) 6200 g/m
minggu.
Data Reproduksi
Tidak ada efek yang dilaporkan dari uji jangka panjang pada hewan.
Informasi Ekologi
Toksisitas akut pada ikan : LC50 (96 jam) ikan zebra (Brachydanio rerio)
>1000 mg/L (OECD Guideline 203)
Toksisitas pada invertebrata : EC50 (24 jam) kutu air (Daphnia magna)
Toksisitas pada alga
8. Efek Klinis
Keracunan akut
Terhirup
Debu dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan permukaan saluran
pernafasan.
Kontak dengan kulit
Dapat menyebabkan iritasi.
Kontak dengan mata
Dapat menyebabkan iritasi mekanik serta perubahan warna kelopak mata dan
konjungtiva.
Tertelan
Tidak tersedia informasi.
Keracunan kronik
Terhirup
Telah dilaporkan terjadinya pretumor lesi mukosa oral termasuk keratosis,
hiperkeratosis, dan leukoplakia pada pekerja di industri karbon hitam. Dapat
mempengaruhi sistem paru dengan gejala batuk, sulit bernafas, nyeri dada dan
nyeri di dekat jantung. Sakit kepala, lemah secara umum, malaise dan penurunan
indera penciuman dan pendengaran. Penyakit paru yang dilaporkan adalah
pneumokoniosis, pneumosklerosis atau fibrosis paru, bronkitis, emfisema, dan
tuberkulosis. Myocardial dystrophy serta perubahan kardiovaskuler yang tidak
spesifik juga ditunjukkan oleh beberapa pekerja. Meskipun demikian, beberapa
studi epidemiologi menunjukkan tidak ada peningkatan risiko penyakit kardiak
atau ganas pada pekerja yang terkait dengan produksi atau penanganan karbon
hitam. Pada uji kasus pekerja yang menderita penyakit peredaran darah,
pernafasan, dan ganas, hubungan dosis dengan respons tidak dapat ditentukan.
Uji pada hewan menunjukkan perubahan pada paru dan jantung, selain
perubahan pada hati, ginjal, dan limpa. Berbagai tingkatan atropi kulit atau
hiperplasia dan/atau fibrosis pada dermis dihasilkan setelah adanya paparan
karbon hitam pada mencit. Pada dua macam pengujian, satu hanya dengan tikus
betina, dan satu dengan tikus jantan dan betina, teramati adanya peningkatan
yang signifikan pada insiden tomur paru ganas dan jinak pada tikus betina. Juga
teramati peningkatan insiden lesi yang tergambar sebagai keratinisasi kista tumor
jinak sel skuamosa (benign cystic keratinizing squamous cell tumors) atau kista
skuamosa.
Kontak dengan kulit
Paparan berulang atau jangka panjang menyebabkan acneform dan koniosis
folikuler, stigmata dengan hiperkeratosis pada telapak tangan serta garis hitam
pada tangan dan lengan bawah pekerja yang berhubungan dengan karbon hitam.
Aplikasi karbon hitam pada kulit mencit tidak menyebabkan tumor karsinogenik.
Meskipun demikian, pemberian fraksi ekstrak karbon hitam-benzen menimbulkan
tumor kulit jinak dan ganas pada mencit.
Kontak dengan mata
Paparan berulang atau jangka panjang dapat menyebabkan konjungtivitis.
Tertelan
Paparan oral karbon hitam tidak menyebabkan kanker pada mencit. Meskipun
demikian, pemberian fraksi ekstrak karbon hitam-benzen menimbulkan tumor
jinak pada mencit.
9. Pertolongan Pertama
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu
gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa
ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
10. Penatalaksanaan
Stabilisasi
1. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
2. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
3. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
4. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30
menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin
diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.
Anak-anak: 200-300 g/kg BB.
Dekontaminasi
1. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
1- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring
ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
2- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan
selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
3- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
4- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
5- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
6- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
2. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)
1- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
2- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
3- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
4- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau
muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
5- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan
sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak
menghirupnya.
6- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
11.
35 mg/m - respirator untuk debu dan kabut; respirator yang disuplai udara
3-
87,5 mg/m respirator yang disuplai udara; respirator dengan pemurni udara
yang dilengkapi filter debu dan kabut
3
175 mg/m - respirator pemurni udara yang dilengkapi masker wajah penuh
dan filter partikel berefisiensi tinggi; berbagai peralatan bantu nafas
yang dilengkapai masker wajah penuh.
Escape:
Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi masker wajah penuh dan filter
partikel berefisiensi tinggi.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan
dan kesehatan:
Setiap respirator pemasok udara memiliki pelindung wajah penuh yang
dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau positif lain digabungkan
dengan pasokan pelepas terpisah.
Setiap alat pernafasan serba lengkap memiliki pelindung wajah penuh.
Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa.
Kebakaran besar : Gunakan busa, semprotan air, pasir, bahan kimia kering.
Pemadaman Kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah yang terbakar jika bisa
dilakukan tanpa adanya risiko. Jangan menyebarkan ceceran atau tumpahan
bahan dengan aliran air bertekanan tinggi. Buat saluran untuk pembuangan
lebih lanjut. Gunakan bahan pemadam di sekitar api. Hindarkan menghirup
bahan atau produk samping pembakaran. Tetaplah diam di tempat yang arah
anginnya berlawanan dan hindari daerah yang lebih rendah.
Daftar Pustaka
1. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997.
2. Olson K.R., Poisoning & Drug Overdose, Fourth Edition, McGraw Hill
Companies, Inc., USA, 2004, p. 556.
3. Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens.
Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991
4.
5.
6.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKer Nas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2010
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------