Anda di halaman 1dari 5

Sistem Sumber Energi Listrik

Sumber energi listrik di Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) adalah PLN. Dari
sumber PLN tersebut disalurkan ke dua trafo utama yakni trafo di Lab. Energi terbarukan dan
gedung WTC. Dari masing-masing trafo tersebut selanjutnya didistribusikan ke gedung-gedung
yang ada di POLBAN. Salah satunya yakni gedung kimia, dari panel gedung kimia selanjutnya
didistribusikan ke panel gedung kimia A, gedung akuntansi, Lab. Energi atas, dan GKB. Secara
skematis distribusi sumber energi listrik yang mensuplai Lab. Energi atas dapat dilihat pada
Gambar berikut:

Gambar 3. 1 Sistem Sumber Energi Listrik


Sistem Distribusi Energi Listrik
One Line Diagram Sistem Distribusi Energi Listrik
Dari panel gedung kimia energi listrik didistribusikan ke MDP Lab. Energi atas yang
selanjutnya didistribusikan ke SDP... Selanjutnya dari tiap SDP akan didistribusikan ke masingmasing beban. Sistem distribusi energi listrik pada Lab. Energi atas seperti pada Gambar dapat
dilihat pada one line diagram Gambar berikut:

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan dalam pengukuran ini yaitu:
a. Power Quality (PQ) Meter Tiga Phasa tipe Fluke 43B.
Power Quality (PQ) meter tiga phasa seperti Gambar berfungsi untuk mengukur
parameter kualitas daya listrik pada MDP. Power Quality (PQ) meter tiga phasa dapat
melakukan record ketika terkoneksi pada laptop.

b. Sarung Tangan Khusus (Safety Glove).


Sarung tangan khusus (safety glove) seperti Gambar 3.11 berfungsi sebagai pengaman
agar tidak terkena aliran listrik ketika tangan tersentuh bagian berpenghantar pada MDP
atau SDP.
c. Laptop.
Laptop digunakan sebagai perangkat untuk melakukan record data hasil pengukuran
dengan Power Quality tiga phasa.
1.1.1.1

Metodologi Pengukuran pada MDP dan SDP

Prosedur pengukuran pada MDP


Pengukuran pada MDP dilakukan pada titik pengukuran (P) yang tergambar pada
Gambar 3.6. Prosedur pengukurannya sebagai berikut:
a. Siapkan semua peralatan yang berkaitan dengan audit kelistrikan dan audi motor listrik.
b. Pasang penjepit tegangan, clamp meter, kabel koneksi komputer, dan kabel power input
pada PQ meter.
c. Gunakan safety galve.
d. Pasang penjepit tegangan ke tiap penghantar R, S, T, N dan Ground untuk mengukur
tegangan line to Netral setiap phasa, yakni VR-N, Vs-N dan VT-N.
e. Pasang clamp meter tiap phasa yakni phasa R, S, T, dan Netral untuk mengukur arus
setiap phasa.
f. Sambungkan kabel koneksi komputer dari PQ meter ke laptop untuk record hasil
pengukuran.
g. On-kan PQ meter dan pilih parameter yang akan di ukur.
h. Connect-kan laptop dengan PQ meter melalui program Fluke view.
i. Setting waktu pengukuran pada laptop dan mulai merekam.
j. Setelah selesai pengukuran, disconnect-kan laptop dengan PQ meter. Kemudian lepaskan
semua pemasangan pada MDP dan PQ meter.
k. Rapikan semua peralatan seperti keadaan semula.

Pengukuran SDP yang dilakukan pada titik pengukuran (P) yang tergambar pada Gambar
3.6. Pengukuran pada SDP dilakukan bersamaan dengan pengukuran pada MDP .
Prosedur pengukuran pada SDP
Pengukuran pada SDP dilakukan pada titik pengukuran (P) yang tergambar pada Gambar
3.6. Prosedur pengukurannya sebagai berikut:
a. Siapkan semua peralatan yang berkaitan dengan audit kelistrikan dan audit motor listrik.
b. Gunakan safety galve.
c. Pasang penjepit tegangan S dan T, kemudian dijadikan netral. Sedangkan penjepit

tegangan R dijadikan phasa.


d. Pasang penjepit tegangan ke tiap penghantar R, S, T dan netral untuk mengukur tegangan
line to Netral setiap phasa, yakni VR-N, Vs-N dan VT-N.
e. Pasang clamp meter ke tiap phasa yakni phasa R, S, dan T untuk mengukur arus setiap
phasa.
f. Catat data hasil pengukuran
l. Setelah selesai pengukuran, rapikan semua peralatan seperti keadaan semula.

Gambar profil tegangan

Gambar profil arus


Dari data di atas, dilakukan pengolahan data dengan cara semua data dipindahkan menjadi tabel
lalu dihitung arus rata-rata dan ketidakseimbangan arusnya. Adapun contoh perhitungannya
sebagai berikut:

Gambar profil cos phi

Anda mungkin juga menyukai