Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PERENCANAAN PAJAK
OPINI TERKAIT

TAX PLANNING
VS

CREATIVE
ACCOUNTING
Disusun Oleh :
Nama : Jumakhir
NIM : F1314114
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

TAX PLANNING
VERSUS

CREATIVE ACCOUNTING
SAMA GA SIH?

PROLOG
Dalam dunia akuntansi kita sering mendengar istilah Creative
Accounting. Selain itu kita juga sering mendengar istilah Tax
Planning (Perencanaan Pajak). Bahkan sering diadakan seminar
perpajakan terkait dua istilah ini. Dan biaya untuk kegiatan seminar
terkait hal ini sampai jutaan rupiah. Seberapa besarkah manfaat
pengetahuan
khususnya

terkait

bagi

creative

perusahaan

accounting
dalam

dan

mendukung

tax

planning

keberhasilan

perusahaan dalam meningkatkan laba? Apakah dua istilah ini


merupakan hal yang terkait? Jika ya, dimana letak keterkaitan dua
istilah ini?

LANDASAN TEORI
Pengertian Perencanaan Pajak (Tax Planning) menurut Mohammad Zain
dalam

bukunya

Manajemen

Perpajakan

(2005:43)

menyebutkan

bahwa:

Perencanaan Pajak (Tax Planning) adalah proses mengorganisasi usaha wajib pajak
atau sekelompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya, baik pajak
penghasilan maupun pajak lainnya, berada dalam posisi yang paling minimal,

sepanjang hal ini dimungkinkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan


perpajakan.
Dalam buku perencanaan pajak karya Erly Suandy penerbit
Salemba Empat halaman 7 disebutkan :
1. Tax Planning is the systematic analysis of deferring tax option
aimed at the minimization of tax liability in current and future
tax period ( Crumbley D. Larry, Friedman Jack P., Anders
Susan B., 1994)
2. Tax planning is arrangements of a persons business and/or
private affairs in order to minimize tax liability (lyons Susan
M., 1996)
Creative

Accounting

adalah

kegitan

memanipulasi

data

keuangan di perusahaan. Menurut Amat, Blake dan Dowd [1999]


creative accounting adalah sebuah proses dimana beberapa pihak
menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi
(termasuk didalamnya standar, teknik dsb.) dan menggunakannya
untuk memanipulasi pelaporan keuangan. Sedangkan, Stolowy dan
Breton [2000] menyebut creative accounting merupakan bagian
dari

accounting

manipulation

yang

terdiri

dari

earning

management, income smoothing dan creative accounting itu


sendiri.
Earnings Management yaitu manipulasi laba secara aktif untuk suatu target yang
sudah ditentukan sebelumnya oleh, misalnya, manajemen, untuk suatu proyeksi yang
sudah dibuat oleh analis, atau untuk mendapatkan suatu angka yang konsisten dengan
smoother, more sustainable earnings stream.
Income Smoothing merupaka suatu bentuk earnings management yang didesain
untuk menghilangkan aliran laba yang fluktuatif, termasuk cara-cara untuk mereduksi

dan menyimpan laba pada saat kinerja keuangan sedang membaik agar laba tersebut
bisa dimanfaatkan pada saat kinerja keuangan sedang menurun.
Aggressive Accounting adalah pemilihan dan penerapan prinsip akuntansi yang
bertujuan agar laba tahun berjalan lebih tinggi (higher current earnings), terlepas dari
apakah praktik tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
tidak.

PEMBAHASAN
Hampir seluruh kehidupan perseorangan dan perkembangan dunia bisnis
dipengaruhi oleh ketentuan peraturan perundang-undangan terkait akuntansi maupun
perpajakan. Salah satu kegiatan yang pasti terdapat dalam perusahaan adalah kegiatan
akuntansi atau pencatatan aktivitas keuangan perusahaan. Pada kegiatan akuntansi
kita sering mengenal istilah creative accounting atau rekayasa data keuangan
perusahaan. Seorang akuntan sering memanfaatkan suatu peristiwa yang belum diatur
atau belum memiliki ketetapan dalam standar akuntansi, dan aktifitas inilah yang
disebut sebagai creative accounting. Ketika sudah memahami perlakuan akuntansi
sesuai bidang usaha wajib pajak tersebut, creative accounting bisa diterapkan secara
optimal, karena creative accounting lahir dari kejelian dalam menerapkan metode
akuntansi yang diperkenankan oleh standar akuntansi.
Kata-kata creative accounting terdiri dari 2 kata yaitu
creative yang artinya kebolehan seseorang menciptakan ide baru
yang

efektif,

dan

tentang aktivitas

kata

accounting

keuangan yang

itu

artinya

senantiasa

pembukuan

berusaha

untuk

mencatat

kondisi

keuangan

yang

sebenarnya

(faithful

representation of financial events). Semakin baik pemahaman akuntansi,


semakin

baik

pula

penerapan

creative

accounting

nya.

Namun

dalam

perkembangannya, aktifitas creative accounting sering diartikan sebagai upaya untuk


memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan tertentu baik dengan cara legal
maupun illegal.
Salah satu tujuan dari creative accounting adalah untuk meminimalkan laba
perusahaan yang artinya akan menurunkan pajak perusahaan. Dalam hal ini creative
accounting sejalan dengan tax planning. Di sisi lain, tax planning berbanding terbalik
dengan

creative

accounting

ketika

creative

accounting

diterapkan

untuk

meningkatkan laba entitas yang juga menjadi wajib pajak.


Umumnya tax planning merujuk kepada proses merekayasa usaha dan
transaksi wajib pajak supaya utang pajak berada dalam jumlah yang minimal tetapi
masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Tax planning merupakan langkah
awal dalam manajemen pajak (sarana untuk memenuhi kewajiban
perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayarkan
dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan
likuiditas yang diharapkan). Pada tahap perencanaan pajak ini
dilakukan

pengumpulan

perpajakan.

Tujuannya

penghematan
penekanan

pajak

dan
agar

yang

perencanaan

penelitian
dapat

akan

pajak

terhadap

diseleksi

dilakukan,

(tax

jenis
Pada

planning)

peraturan
tindakan
umumnya

adalah

untuk

meminimumkan kewajiban pajak. Semakin baik pemahaman pajak,


semakin baik pula penerapan tax planning dalam praktek.
Ada persamaan antara creative accounting dengan tax planning yaitu dimana
keduanya dapat diterapkan dengan cara positif (legal) dan juga dapat diterapkan
dengan cara negative (illegal). Tax planning dikatakan diterapkan dengan cara positif

jika dalam pelaksanaannya masih memenuhi ketentuan perpajakan (lawfull) atau


dalam istilah lain tax avoidance . Namun dikatakan diterapkan dengan cara negative
jika dalam pelaksanannya melanggar peraturan perpajakan (unlawfull) atau dalam
istilah lain tax evasion. Demikian juga dengan creative accounting dikatakan
diterapkan dengan cara

positif jika tidak melanggar peraturan terkait akuntansi

seperti SAK dan sebagainya. Namun akan dikatakan negatif jika aktivitas tersebut
menggunakan cara cara illegal. Salah satu cara illegal dalam creative accounting
adalah Fraudulent Financial Reporting yaitu penyajian keliru yang disengaja atau
penyembunyian atas suatu angka atau pengungkapan di dalam laporan keuangan
yang bertujuan untuk memperdayai pengguna laporan keuangan melalui pendekatan
administratif, perdata, atau kriminal.
Contoh dari creative accounting yang sejalan denga tujuan
tax panning adalah :
1. memilih

salah

satu

metode

penyusutan

yang

diperbolehkan oleh peraturan yang mana salah satu dari


metode penyusutan tersebut dapat menghemat pajak dari
metode lainnya;
2. melakukan praktek transfer pricing pada perusahaan
multinasional yang beroperasi di berbagai Negara dengan
membuka cabang, mengorganisasikan anak perusahaan
atau melakukan kontak keagenan dan sebagainya yang
tujuan

akhirnya

perusahaan.

adalah

untuk

meminimalkan

pajak

KESIMPULAN DAN SARAN


Creative accounting dapat dikatakan mempunyai tujuan yang sama dengan tax
planning jika creative accounting dilakukan untuk tujuan mengurangi laba
perusahaan. Namun akan berseberangan tujuan dengan tax planning jika aktivitas
creative accounting dilakukan untuk memaksimalkan laba.
Pada dasarnya, aktivitas creative accounting dan tax planning diperbolehkan
selama tidak melanggar peraturan yang terkait dengannya dan akan menjadi hal yang
dilarang jika melanggar peraturan.
Dalam tulisan ini saya menyarankan kepada pembuat kebijakan peraturan
perundang-undangan agar lebih jeli dan lebih ketat dalam membuat peraturan terkait
creative accounting dan aturan perpajakan sehingga dapat meminimalkan celah para
wajib pajak dalam hal mempermainkan angka pajak yang harus dibayarkan.

DAFTAR PUSTAKA
Suandy, Erly. 2011. Perencanaan pajak. Edisi ke-5.Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.

http://konsultansolusipajak.blogspot.com/2009/01/creativeaccounting-vs-tax-planning.html
https://purnama110393.wordpress.com/2014/01/08/contoh-kasuscreative-accounting/

Anda mungkin juga menyukai