Modul 1 Biselmol 2015
Modul 1 Biselmol 2015
MODUL 1
SEL DALAM BERBAGAI KONDISI LARUTAN
I. PENDAHULUAN
Sel dibatasi oleh lapisan membran yang tersusun dari fosfat dan lipid yang
membentuk struktur fosfolipid bilayer, juga molekul protein yang tersebar di dalam
struktur tersebut. Membran sel merupakan bagian paling luar sel dan memiliki peranan
yang penting, yaitu sebagai tempat aktivitas enzim, berperan dalam transduksi sinyal,
dan juga transpor molekul dari dan keluar sel.
Salah satu molekul yang sering keluar-masuk melewati membran sel adalah air.
Keseimbangan air di dalam sel dan di luar sel sangat penting bagi organisme untuk
bertahan hidup. Ada tiga macam kondisi larutan, yaitu isotonis, hipertonis, dan hipotonis.
Isotonis, yaitu larutan dengan konsentrasi zat terlarut sama dengan sel; hipertonis, yaitu
larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dibanding sel; dan hipotonis, yaitu
larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah dibanding sel. Kondisi sel akan
berubah seiring kondisi larutan tempat ia berada.
Membran sel sebagai pelindung terluar juga dapat dirusak oleh beberapa senyawa,
salah satunya adalah dengan detergen. Detergen memiliki bagian polar dan nonpolar.
Ujung polar dari detergen akan membuatnya larut dalam air dan ujung nonpolarnya akan
mengikat lipid dan merusak struktur membran.
Sel darah merah merupakan sel yang tidak memiliki inti sel, demikian juga organelorganelnya. Karena itu sel darah merah sering digunakan untuk mempelajari struktur dan
fungsi membran sel. Pada praktikum ini, akan dilakukan percobaan terhadap respons sel
darah merah saat diletakkan dalam keadaan isotonis, hipertonis, hipotonis, juga efek
deterjen terhadap membran sel darah merah.
II. TUJUAN
1. Mempelajari respons sel terhadap perubahan kondisi osmotik lingkungan
2. Mempelajari efek senyawa polar dan nonpolar (detergen) terhadap membran sel
III.
PROSEDUR KERJA
A. Respons Sel terhadap Perubahan Kondisi Osmotik Lingkungan
Alat
Mikroskop
Mikropipet
Object Glass + Cover Glass
Bahan
Darah Mencit
Larutan NaCl 0,9%
Larutan NaCl 10%
Akuades
Microtube 1,5 ml
Tips Kuning
10 L darah merah
Catatan: akan lebih baik jika setelah preparat pada object glass dibuat langsung
diamati, jangan dibiarkan terlebih dahulu.
B. Efek Senyawa Polar dan Nonpolar (Detergen) terhadap Membran Sel Darah
Merah
Alat
Mikropipet
Bahan
Daarah mencit
Larutan NaCl 0,9%
Larutan Triton X 1%
Larutan EDTA 1%
Larutan SDS 1%
Larutan Tween 80 1%
Microtube 1,5 ml
Tips Biru + Kuning
25Ldarah
- Dimasukkan ke dalam microtube berisi masing-masing 1 ml larutan NaCl
merah
0,9%, larutan Triton X 1%, larutan EDTA 1%, larutan SDS 1%, dan
-
larutan Tween 80 1%
Diinvert
Diamati perubahan kekeruhannya
Campuran
merah
- darah
Diambil
10 L menggunakan mikropipet
IV.
HASIL PENGAMATAN
Respons Sel terhadap Perubahan Kondisi Osmotik Lingkungan
Hasil Pengamatan Sel Darah Merah dibawah Mikroskop
Sel Darah Merah dalam
Akuades
Perbesaran :
Perbesaran :
Perbesaran :
Kekeruhan
2: Keruh
3: Agak keruh
Hemolisis
4:Bening
Efek Senyawa Polar dan Nonpolar (Detergen) terhadap Membran Sel Darah
Merah
Hasil Pengamatan Sel Darah Merah dibawah Mikroskop
Sel Darah Merah dalam NaCl Sel Darah Merah dalam
0,9%
Larutan Triton X 1%
larutan EDTA 1%
Perbesaran :
Sel Darah Merah dalam SDS
Perbesaran :
Sel Darah Merah dalam
Perbesaran :
1%
Tween 80 1%
Perbesaran :
Perbesaran :
Hasil Pengamatan Efek Senyawa Polar dan Nonpolar (Detergen) terhadap Membran
Sel Darah Merah
Larutan
NaCl 0,9%
Triton X 1%
EDTA 1%
SDS 1%
Tween 80 1%
Skala:
1: Sangat keruh
Kekeruhan
2: Keruh
3: Agak keruh
Hemolisis
4:Bening