Divisi 1. Umum
1. Mobilisasi
1. Mobilisasi
Mobilisasi alat akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan kebutuhan
lapangan. Untuk menjaga efisiensi jam kerja alat. Alat yang sudah selesai
pemakaiannya akan segera di demobilisasikan setelah mendapat persetujuan
Direksi. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal dalam program kerja,
Pekerjaan Persiapan, dari pengadaan Bahan, Alat dan tenaga Kerja serta barak
untuk tempat tinggal pekerja. Tahap-tahap pengirimannya dilakukan menurut
intensitas tingkat kebutuhan dan kemajuan pekerjaan sedangkan personil inti
segera dikirim ke lapangan setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja.
Pekerjaan Persiapan mencakup langkah-langkah awal dimulainya pekerjaan pada
sebuah proyek, dimana waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini kurang lebih
2 (dua minggu), adapun jenis pekerjaan yang dipersiapkan adalah :
1. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan serta Tenaga Kerja.
a. Mempertimbangkan pemakaian alat rental yang ada di daerah lokasi
pekerjaan dan bila memungkinkan untuk digunakan karena lebih efektif
dan effisien.
b. Setiap request pemakaian alat akan dikonfirmasikan dengan pihak terkait
(pemilik proyek) dan pihak lain yang berkompeten.
c. Mempersiapkan tenaga kerja yang ikut serta dalam pekerjaan tersebut
seoptimal mungkin dan menyediakan segala kebutuhan sebelum
dimulainya pekerjaan.
d. Sesuai persyaratan dalam dokumen pengadaan (Spesifikasi Teknis), Dalam
waktu 7 hari setelah Penandatangan Kontrak, Kontraktor harus
melaksanakan Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang
dihadiri Pemilik, Direksi dan Kontraktor untuk membahas semua hal baik
yang teknis maupun yang non teknis dalam proyek ini, dan kemudian
harus menyerahkan Program Mobilisasi dan Jadwal Kemajuan Pelaksanaan
kepada Direksi Pekerjaan yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan
cara pengangkutan dan tenaga kerja serta jadwal kedatangan peralatan
dan tenaga kerja dilapangan untuk dimintakan persetujuannya.
e. Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan
mobilisasi yang diisyaratkan dan harus mencakup informasi tambahan
berikut : Lokasi base camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan
denah detil di lapangan, Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan
lokasi asal dari semua peralatan yang tercantum dalam Daftar Peralatan
yang diusulkan dalam Penawaran, Setiap perubahan pada peralatan
maupun personil yang diusulkan dalam Penawaran harus memperoleh
persetujuan dari Direski Pekerjaan, dan Suatu jadwal kemajuan yang
lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang menunjukkan tiap
kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk menyatakan
persentase kemajuan mobilisasi.
f. Setelah adanya persetujuan direksi, maka kontraktor akan menyewa atau
membeli sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp, gudang,
bengkel dan lain-lainnya, dan kemudian akan mengadakan mobilisasi
peralatan yang akan dipakai dalam pekerjaan, maupun tenaga kerja yang
dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan dan Selanjutnya
ditempatkan pada lokasi yang aman/dalam base camp dan dekat di lokasi
proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.
Kegiatan Mobilisasi dapat dimulai setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
dikeluarkan. Cakupan Mobilisasi yang diperlukan tergantung pada jenis dan
volume pekerjaan yang harus dilaksanakan. Untuk memulai kegiatan
mobilisasi ini ketentuan ketentuannya adalah:
1. Menyewa atau membeli sebidang lahan yang diperlukan untuk Base
Camp, gudang, bengkel, tempat tinggal dan kegiatan lapangan (kantor)
lapangan.
2. Kemudian Memobilisasikan Kepala Pelaksanaan (General manager) yang
memenuhi syarat kualifikasi (sertifikasi) khususnya ahli dibidang jalan.
3. Mobilisasi semua staf pelaksana dan pekerja yang diperlukan dalam
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan yang ada dalam kontrak.
4. Kemudian Mobilisasi peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam Penawaran.
Peralatan dibawa ke lapangan sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
5. Penyediaan laboratorium lapangan yang memenuhi ketentuan yang
diletakkan pada satu gudang.
Program
Mobilisasi
Tanda tangan
Kontrak
Program
Pelaksanaan
PCM
hari
hari
14
Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari
partikel atau pecahan batu yang keras dan awet. Bahan yang pecah bila
berulang-ulang dibasahi dan dikeringkan tidak boleh digunakan.
3) Fraksi Agregat Halus
Agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel pasir
alami atau batu pecah halus dan partikel halus lainnya. Fraksi agregat
yang lolos ayakan No.200 tidak boleh lebih besar dua per tiga dari fraksi
agregat lolos ayakan No.40.
5) Sifat-sifat Bahan Yang Disyaratkan
Seluruh Lapis Pondasi Agregat harus bebas dari bahan organik dan
gumpalan lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan
setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi (menggunakan
pengayakan secara basah) yang diberikan.
Peralatan yang digunakan :
Wheel Loader
Dump Truck
Motor Greder
Vibrator Roller
Water Tanker
Alat Bantu
Urutan Kerja :
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan secara garis besarnya, metode pelaksanaan
yang lebih detail akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti.
Tentu saja di dalam pelaksanaannya nanti dapat timbul alternatif alternatif
lain yang mungkin lebih efisien dan efektif.
Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.