Anda di halaman 1dari 25

ASSESMENT ON PRACTICE OF OECD

PRINCIPLE 4:
THE ROLE OF STAKEHOLDERS
(PT ANEKA TAMBANG)

Kelompok IV :
Muhammad Khamami / 1306498664
Clarissa Hapsari / 1306498286
Moh. Nurcahyo H. / 1306498645
Ferdinand Eduward Benget H / 130649835
1

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................9
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................10
BAB V KESIMPULAN..................................................................................22
DAFTAR REFERENSI...................................................................................23
LAMPIRAN..................................................................................................24

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam lingkungan yang saling tergantung satu sama lain, perusahaan yang
merupakan salah satu entitas dalam lingkungan, tidak dapat berdiri sendiri dalam
menjalankan operasi bisnisnya. Tidak dapat dipungkiri para pemangku kepentingan
(stakeholder)mempunyai peranan kunci dalam keberhasilan perusahaan.
Dalam pandangan tradisional, perusahaan adalah sepenuhnya milik dari
pemegang saham, yang memiliki tujuan memaksimalkan laba, kepentingan
pemegangsaham adalah yang terpenting dan diutamakan dibandingkan kepentingan
yang lain. Tapi kini paradigma itu telah berubah, dengan mempertimbangkan saling
bergantungnya perusahaan dengan lingkungan sosialnya, perusahaan juga harus
memberikan keuntungan tidak hanya kepada pemegang sahamnya tapi juga kepada
lingkungan / social tempat perusahaan tersebut beroperasi.
Di sinilah peranan CG dalam menjaga keseimbangan di antara para pemangku
kepentingan, memastikan semua pemangku kepentingan mendapatkan keuntungan
atau manfaat dari beroperasinya perusahaan sekaligus memastikan perusahaan juga
bias mendapatkan hasil yang maksimal dalam menjalankan bisnis.
Dalam makalah ini, kami mencoba membahas peranan dari stakeholder dalam
hal ini konsumen, karyawan, pemasok (vendor), masyarakat (community), lingkungan
dan investor. Pertanyaan yang akan dijawab dalam makalah ini adalah, seberapa besar
peranan dari masing-masing stakeholder yang telah disebutkan tersebut terhadap PT
Aneka Tambang dan apakah perusahaan sudah memfasilitasi peranan dari mereka.

BAB II
LANDASAN TEORI

OECD Principle 4 : The Role of Stakeholders in Corporate Governance

Teori Peranan Stakeholder


Seperti yang sudahdisebutkandalam Bab Pendahuluan, bahwa adanyahubungan yang
erat antara lingkungan social dengan perusahaan, dikarenakan perusahaan merupakan
bagian yang integral dan saling terkait dengan lingkungannya. Dengan paradigm ini
pandangan tradisional yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk
memaksimalkan return untuk shareholder berubah menjadi memaksimalkan
keuntungan bagi stakeholder.
Adapun yang dimaksud dengan pemangku kepentingan (stakeholder) adalah sbb :
1. Pemilik perusahaan / pemegangsaham (shareowner)
2. Pihak-pihak yang mempunyai kontrak dengan perusahaan : karyawan,
supplier/vendor, bank / lembaga keuangan, partner bisnis, auditor, dan
pemerintah sebagai regulator
3. Pihak-pihak lain yang tidak mempunyai hubungan yang dilegalkan secara
kontrak : komunitas, NGO, masyarakat sekitar, analis, media, reputational
agent dll
Stakeholder Engagement
Adalah suatu metode yang digunakan oleh perusahaan dalam mengidentifikasi
pengaruh stakeholder terhadap perusahaan, lalu tindakan-tindakan apa yang harus
dilakukan untuk merangkul stakeholder tersebut. Model stakeholder engagement
adalah sbb :
-

Inactive : perusahaan mengabaikan persoalan stakeholder


Reactive : perusahaan melakukan sesuatu jika terpaksa
Proactive :perusahaan mencoba mengantisipasi keinginan stakeholder
Interactive : perusahaan secara aktif merangkul stakeholder dalam hubungan
yang berkelanjutan, atas dasar saling menghargai, terbuka dan saling percaya

Dalam mengelompokkan keterikatan stakeholder dengan perusahaan, dibuatlah


stakeholder mapping untuk memudahkan pengambilan keputusan :

Gambar1 : Stakeholder Mapping


Prinsip ke-4 OECD
Prinsip ke-4 OECD adalah sebaga iberikut :
The corporate governance framework should recognize the rights of stakeholders
established

by law or through mutual agreements

and

encourage active co-

operation between corporations and stakeholders in creating wealth, jobs, and the
sustainability of financially sound enterprises.
Atau
Kerangka Tata Kelola Perusahaan harus menjaga hak stakeholders melalui hokum
atau persetujuan bersama dan mengajak keaktifan kooperas antara korporasi dan
stakeholders dalam menciptakan kemakmuran, pekerjaan, dan kelangsungan
keuangan yang berkelanjutan.

Poin-poin dari OECD Principle 4 adalah sbb:


A. The rights of stakeholders that are established by law or through mutual
agreements are to be respected.
B. Where stakeholder interests are protected by law, stakeholders should have the
opportunity to obtain effective redress for violation of their rights.
C. Performance-enhancing mechanisms for employee participation should be
permitted to develop.
D. Where stakeholders participate in the corporate governance process, they
should have access to relevant, sufficient and reliable information on a timely
and regular basis.
E. Stakeholders, including individual employees and their representative bodies,
should be able to freely communicate their concerns about illegal or unethical
practices to the board and their rights should not be compromised for doing
this.
F. The corporate governance framework should be complemented by an
effective, efficient insolvency framework and by effective enforcement of
creditor rights.
SEKILAS PT Aneka Tambang

Didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara melalui merjer dari beberapa
Perusahaan tambang dan proyek tambang milik pemerintah, yaitu Badan Pimpinan
Umum Perusahaan-perusahaan Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara
Tambang Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan
Negara Logam Mulia, PT Nickel Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-proyek
Bapetamb. Perseroan didirikan dengan nama "Perusahaan Negara (PN) Aneka
Tambang" di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 22 tahun 1968. Pada tanggal 30 Desember 1974, ANTAM berubah
nama menjadi Perseroan Terbatas dengan Akta Pendirian Perseroan No. 320 tanggal
30 Desember 1974.
Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997
Perseroan menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek
Indonesia. Pada tahun 1999, Perseroan mencatatkan sahamnya di Australia dengan

status foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX
Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat.
Pendapatan ANTAM diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit
mineral, pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan hasil
pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan
Asia.Komoditas utama ANTAM adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih
nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa utama
ANTAM adalah pengolahan dan pemurian logam mulia serta jasa geologi.
Secara formal implementasi GCG dalam PT Aneka Tambang Tbk(Antam) dimulai
ketika perseroan mencatatkan sebagian sahamnya di BursaEfek Indonesia pada 3
Novermber 1997. Sejak itu sebagai perusahaan publik, PT Aneka Tambang Tbk
dituntut untuk transparan dan independen. PT Aneka Tambang Tbk memiliki
Pedoman Kebijakan Perusahaan (PKP) guna memastikan agar kegiatan usahanya
dilaksanakan secara adil, bertanggungjawab dan transparan.
Menurut direktur utama PT Aneka Tambang Tbk, Alwin Syah Loebis, PKP
merupakan kumpulan kebijakan yang disusun berdasarkan prinsip GCG sebagai
acuan kegiatan dan pengambilan keputusan perusahaan serta sebagai pedoman dalam
melaksanakan pengawasan dan pengendalian, sekaligus menjadi kriteria penguji
dalam mengkaji kesahihan dari semua keputusan dan peraturan yang dikeluarkan PT
Aneka Tambang Tbk. Selain itu dilakukan penyempurnaan standar etika (code of
conduct) yang harus ditandatangani setiap tahunnya dan wajib ditaati seluruh insan
PT Aneka Tambang Tbk. Standar (Code) perbaikan terhadap GCG menurut Alwin
Syah Loebis terus dilakukan dan tiap tahun dilakukan assessment oleh konsultan
independen.
Demi memastikan berjalannya prinsip GCG dibentuk lima komite yakni Komite
Audit, Komite Pasca Tambang dan Lingkungan, Komite Manajemen Resiko, Komite
Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDM serta Komite
Governance.Bila manajemen atau direksi melakukan pelanggaran

Corporate
GCG, para

karyawan diberikan akses khusus melaporkan temuannya ke komisaris.


Menurut Alwin Syah Loebis, sejak menerapkan prinsip GCG tersebut, PT Aneka
Tambang Tbk memperoleh banyak manfaat yang kemudian

berpengaruh positif

terhadap kinerja perusahaan. Dimulai dengan keterbukaan

informasi yang

menimbulkan care & trust dari investor dan para stakeholder.

Kepercayaan itu

membuat lembaga kreditor dan masyarakat luas berminat

menyerap pinjaman
7

perusahaan dengan biaya murah sehingga perusahaan mengalami pertumbuhan yang


berdampak pada peningkatan harga saham karena nilai perusahaan meningkat.

Logo

ini

merepresentasikan

sumber

mineral

dan

produk

yang

terdiversifikasi.Ketiga gunung tersebut muncul dari sebuah lengkungan, yang


merepresentasikan planet bumi atau alam. Dibawah lengkungan tersebut terdapat
refleksi dari ketiga gunung yang menggambarkan sumber daya mineral yang terdapat
di perut bumiPembagian logo menjadi dua bagian juga dapat menggambarkan dua
jenis kegiatan penambangan: tambang terbuka dan tambang bawah tanah.
Logo

ini

merepresentasikan

ANTAM,

yang

memiliki

kompetensi

penambangan di dalam perut bumi dan membawanya ke permukaan untuk diolah


menjadi logam yang berharga.Bentuk logo yang simetris dan corak huruf logo dengan
huruf T kapital di tengah menggambarkan stabilitas, kekuatan, soliditas, bahkan
harmoni
Logo ANTAM mencakupatribut brand:

Pilar: Pertambangan, diversifikasi, terkemuka, besar

Atributrasional: Profesional, kehati-hatian, tanggungjawab, terpercaya

Atributpribadi: Progresif, dinamis, terbuka

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Makalah ini membatasi pembahasan peran dari stakeholder dari : konsumen,


karyawan, vendor, masyarakat (community), lingkungan dan investor. Pembatasan ini
dimaksudkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh kami.
Makalah ini akan membahas masalah Penerapan Prinsip ke-4 Corporate
Governance yang dikembangkan oleh OECD pada PT Aneka Tambang.Dalam
makalah ini, Tim ingin menilaiPeran Stakeholders PT Aneka Tambang.Poin-poin
berikut akan menjadi fokus Tim dalam melakukan penilaian:
a. Apakah ada fasilitas dari PT Aneka Tambang dalam menjembatani keluhan
pelanggan ?
b. Apakah peranan dari karyawan sudah mendukung penerapan CG di PT Aneka
Tambang ?
c. Apakah PT Aneka Tambang sudah memperhatikan hubungan yang saling
menguntungkan dengan vendor-nya?
d. Apakah PT aneka Tambang sudah memperhatikan hak-hak masyarakat
sekitar ?
e. Apakah dalam menjalankan operasional bisnisnya PT Aneka Tambang sudah
ramah terhadap lingkungan?
f. Apakah PT aneka Tambang sudah menerapkan perlakuan yang sama terhadap
semua investor baik yang mayoritas dan minoritas? Dan apakah hubungan
antara management dan investor sudah terjalin dengan baik dan saling
menguntungkan?

BAB IV
PEMBAHASAN
Untuk melihat sejauh apa penerapan prinsip OECD 4 pada Pemangku Kepentingan
(stakeholders) PT Aneka Tambang, kami akan mencoba menguraikan peran-peran apa
saja yang dilakukan oleh masing-masing pemangku kepentingan.
A. Konsumen
Konsumen merupakan salah satu peran penting dalam menunjang kinerja dari PT
Aneka Tambang. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan konsumen Aneka
Tambang untuk memberikan kontribusinya dalam meningkatkan kepuasan mereka
terhadap produk Aneka Tambang, misalnya :

Memberikan saran dan kritik kepada PT Aneka Tambang apabila ada keluhan
dan masukan yang dapat membantu meningkatkan mutu produk

Mengikuti program survei kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh PT Aneka


Tambang secara berkala

Mengikuti perkembangan terbaru produk dan kinerja PT Aneka Tambang


melalui media komunikasi, misalnya laman atau pun media cetak

Mendukung usaha PT Aneka Tambang mencegah terjadinya transaksi illegal


dengan melaporkan hal-hal yang tidak legal bila mengetahui melalui program
whistleblower

Dari segi perusahaan, Aneka Tambang memberikan fasilitas-fasilitas berikut untuk


mempermudah konsumen menjalankan perannya:

Menyediakan Pusat Pengaduan Konsumen

Pusat Pengaduan Konsumen berada dimasing-masing lokasi unit bisnis dan


Kantor Pusat ANTAM. Pengaduan dapat disampaikan oleh konsumen secara
langsung melalui surat resmi, melalui email ke corsec@antam.com, atau langsung
ke unit atau divisi terkait sebagai bagian dari pengendalian kualitas produk.

10

Pengiriman Customer Satisfaction Survey yang dilakukan setahun sekali

Dalam laporan keberlanjutan PT Aneka Tambang 2013 diperlihatkan bahwa


hasil dari survey mereka untuk kepuasan pelanggan adalah 87.8%. Sedangkan
pada laporan konsumen Aneka Tambang 2012, dijelaskan bahwa Selama 2012,
PT Aneka Tambang telah melakukan 185 pengapalan produk bijih nikel dan
feronikel kepada pelanggan. Dari jumlah tersebut ada 4 keluhan yang
disampaikan para pelanggan terkait kadar bijih nikel. Keluhan tersebut

11

langsung ditindaklanjuti dengan pertukaran sample dan kesepakatan bersama


mengenai penyesuaian harga yang mengacu kepada kesepakatan hasil
pertukaran sample.

Pertemuan dengan pelanggan yang dilakukan secara rutin minimal sekali


dalam setahun Ini dikemukakan PT Aneka Tambang dalam laporan
keberlanjutan 2013. Namun, kelompok belum menemukan data yang
mendukung hal ini.

Terus mengupdate konsumen mengenai produk PT Aneka Tambang melalui


laman, media, maupun mengikuti event event terkait produk.

Selain itu, PT Aneka Tambang juga memiliki program Whistleblower dalam


rangka menunjang pelaporan aktivitas perusahaan yang dianggap melanggar
aturan apabila pihak vendor mengetahui.

Hal-hal ini dilakukan secara berkelanjutan oleh PT Aneka Tambang sesuai dengan
Standar Etika PT
Aneka Tambang adalah sbb :
ANTAM senantiasa bekerja keras untuk memberikan hasil produksi terbaik dengan
harga kompetitif.

ANTAM senantiasa mengedepankan standar layanan yang profesional demi

memuaskan pelanggan.
ANTAM senantiasa memperhatikan kebutuhan para pelanggan dan secara
terus

menerus

memantau,

menyempurnakan

produk-produk,

melalui

peningkatan standar kerja yang tersistem didukung teknologi yang memadai.


Demi mempertahankan kualitas produk, ANTAM memperhatikan aspek
keselamatan dan inovasi pada setiap tahap proses pengembangan, produksi,

dan distribusi.
Saling menghormati kepentingan masing-masing pihak melalui persyaratan
kontrak yang jelas dan adil.

12

Selain itu, Aneka Tambang juga menjaga kualitas/ mutu produknya agar tercapai
kepuasan konsumen. Hal ini dibuktikan melalui beberapa sertifikasi yang diperoleh

B. Karyawan
Karyawan sebagain insan Antam adalah salah satu pemangku kepentingan
penting yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Peran serta karyawan sangat
diperlukan oleh Aneka Tambang dalam mengetahui masalah-masalah yang
terjadi di perusahaan karena mereka lebih memahami organisasi perusahaan
dibanding pemangku kepentingan yang lain.

13

Cara yang dapat dilakukan karyawan dalam berperan dalam Aneka Tambang
adalah:

Serikat Pekerja sebagai wakil karyawan dapat melanjutkan aspirasi yang


ada dalam pertemuan bipartit PT Aneka Tambang-Serikat Pekerja yang
dilakukan setahun sekali.

Mengikuti program-program yang disediakan PT Aneka Tambang dalam


rangka menunjang kesehatan, kualitas dan keselamatan kerja dengan baik

Mengikuti program Family Gathering yang diadakan PT Aneka Tambang


sehingga dapat berbagi masalah intra perusahaan secara langsung

Mengikuti program kepemilikan saham perusahaaan

Melaporkan hal-hal yang dianggap tidak etis atau tidak legal melalui
program whistleblower

Menggunakan aplikasi intranet perusahaan yang disediakan untuk


komunikasi dengan manajemen atau pun mengetahui informasi perusahaan
lebih lanjut

Membantu menghindari terjadinya insider trading di PT Aneka Tambang


Dari segi perusahaan sendiri, peran serta karyawan ditunjang melalui :

Sosialisasi Perjanjian Kerja Bersama antara Aneka Tambang dengan


Serikat Pekerja

Hal ini dapat dilihat di situs http://www.antarasultra.com/berita/266521/ptantam-sosialisasi-perjanjian-kerja-bersama-pegawai


ANTAM mengadakan beberapa pelatihan untuk karyawannya:

ANTAM Leadership Development Program

pemimpin ANTAM dengan menimba ilmu di dalam dan luar negri


ANTAM Functional Development Program untuk menciptakan spesialis di

untuk mempersiapkan

bidang-bidang yang ada di organisasi ANTAM

14

Dalam hal imbal hasil ANTAM telah melakukan:

Mengaitkan KPI dengan Sistem Manajemen Kinerja untuk unit kerja yang

dikaitkan dengan Sistem Imbal Pegawai


Adanya program kepemilikan saham bagi karyawan :

Dalam hal menunjang kesejahteraan pegawai, ANTAM melakukan beberapa


hal:
o Perseroan memberikan jaminan dan manfaat kerja dalam jangka
panjang kepada karyawan yang diatur secara kelembagaan dan
dikukuhkan melalui Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
o Komposisi penghasilan yang diperoleh pegawai Perseroan melebihi
standar upah minimum yang ditetapkan Pemerintah. Selain
remunerasi, pegawai Perseroan melakukan kegiatan bersama secara
rutin untuk mempererat persaudaraan sesama rekan kerja (Family
Gathering).
o Seluruh pegawai tetap Perseroan juga mendapatkan pemeriksaan
kesehatan berkala (medical check-up) secara rutin, minimal sekali
dalam setahun.
o Perseroan memberikan biaya kesehatan dan biaya rumah sakit bagi
pegawai dan maksimal 4 orang anggota keluarga pegawai.

Dalam hal keselamatan kerja, hal-hal yang sudah dilakukan ANTAM antara
lain:
o Perseroan menerapkan sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) secara konsisten dan berkesinambungan.
Sebagai implementasi hal ini, Perseroan menyediakan peralatan
keselamatan kerja bagi karyawan, terutama bagi yang bekerja pada
kegiatan operasi pertambangan dan pengolahan. Selain itu,
Perseroan juga mengintensifkan upaya pendidikan, pelatihan,
penyuluhan dan inspeksi yang berkelanjutan.

15

Dalam hal penyediaan informasi yang relevan dan tepat waktu


o ANTAM juga memiliki portal intranet yang dapat dengan mudah
diakses oleh Insan ANTAM

Program whistleblower
Pedoman

dan

prosedur

penanganan

pelaporan

pelanggaran

(whistleblowing) di ANTAM diputuskan berdasarkan Surat Keputusan Dewan


Komisaris ANTAM No. 1/SK.BOC/I/2010 tentang Pedoman Prosedur
Penanganan Pelanggaran.Sistem whistleblowing ini merupakan suatu sistem
yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi
mengenai

indikasi

tindakan

pelanggaran

yang

terjadi

dalam

perusahaan.Mekanisme pelaporan indikasi pelanggaran ini juga dimuat dalam


Pedoman Prosedur Penanganan Pelanggaran yang tergabung ke dalam CoC
ANTAM.Mekanisme pelaporan pelanggaran disosialisasikan kepada seluruh
Stakeholders dalam rangka implementasi GCG di ANTAM.
- Program Pencegahan Transaksi Orang Dalam
ANTAM telah menyusun Kebijakan Perdagangan Efek Berbentuk Saham
Perseroan PT ANTAM (Persero) Tbk berdasarkan Keputusan Direksi No.
242.K/02/DAT/2013 dan dipublikasikan di portal internal.

Yang dimaksud dengan Orang Dalam (Insider) di ANTAM adalah:


- Komisaris, Direktur, atau Pegawai Emiten atau Perusahaan Publik;
- Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik;
- Orang Perseorangan yang karena kedudukan atau profesinya atau karena
hubungan usahanya dengan Emiten atau Perusahaan Publik memungkinkan
orang tersebut memperoleh informasi orang dalam; atau

16

- Pihak yang dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir tidak lagi menjadi Pihak
sebagaimana dimaksud dalam poin (i), (ii), atau (iii) di atas.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk menghindari adanya benturan kepentingan


serta untuk mengatur perdagangan surat berharga Perusahaan, yakni semua
orang dalam tidak melakukan perdagangan efek berbentuk saham perseroan
disaat

memiliki

informasi

atau

fakta

material

yang

tidak/

belum

dipublikasikan, adanya penyebaran informasi atau fakta material secara


selektif maupun adanya tipping mengenai informasi atau fakta material yang
tidak/belum
dipublikasikan.

C. Vendor
Selain kedua pihak di atas, peran serta vendor sebagai pemangku kepentingan di
PT Aneka Tambang juga sangat diperlukan.
Hal-hal yang dapat dilakukan Vendor dalam berperan serta adalah sbb:
-

Mendukung sistem pemilihan vendor yang dijalankan oleh PT Aneka


Tambang

Melakukan evaluasi kinerja PT Aneka Tambang, masukan, atau pun


saran apabila dirasa perlu

Bersama-sama dengan PT Aneka Tambang membuat kontrak dan


kesepakatan kerja yang menguntungkan kedua belah pihak

Melaporkan hal-hal yang dianggap tidak etis atau tidak legal melalui
program whistleblower

Dari segi perusahaan, PT Aneka Tambang mencoba menunjang peningkatan


peran vendor seperti dikatakan dalam Code of Conduct-nya:
1. Mengikuti seluruh peraturan pengadaan barang dan jasa yang ditetapkan
ANTAM, pada saat melakukan pengadaan atas barang atau jasa yang
dibutuhkan.
17

2. Memberikan kesempatan bagi pemasok usaha kecil, terutama pengusaha


lokal, untuk mendapatkan bagian dalam proses pengadaan atau jasa di
ANTAM.
3. Menggunakan pemasok-pemasok yang memenuhi kualifikasi yang
ditetapkan ANTAM dan secara konsisten mampu memenuhi standar kualitas
baik barang dan jasa dengan biaya yang kompetitif dan representatif.
4. Melakukan hubungan kerja hanya dengan pemasok yang mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan tambahan dari
ANTAM, terutama yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, lingkungan,
kesehatan dan keamanan, hak kekayaan intelektual dan pembayaran yang tidak
wajar.
5. Kedua belah pihak juga saling melakukan upaya evaluasi guna perbaikan
dan hubungan yang lebih harmonis dan konstruktif.
Kebijakan mengenai Pengadaan Barang dan Jasa tertuang dalam
Keputusan Direksi No.13.K/92/DAT/2013 tanggal 25 Januari 2013 tentang
Pengelolaan Rantai Pasokan.Kebijakan ini mengatur tentang ketentuan dan
kebijakan umum, pengelola pengadaan barang dan jasa, pengelola kontrak
pengadaan barang dan jasa, pengelola penyedia barang dan jasa, dan
pengelolaan material.
Selain itu, PT Aneka Tambang juga memiliki program Whistleblower
dalam rangka menunjang pelaporan aktivitas perusahaan yang dianggap
melanggar aturan apabila pihak vendor mengetahui.
D. Masyarakat dan Lingkungan
Masyarakat dan lingkungan juga merupakan salah satu dari pemangku
kepentingan. Walaupun mereka hanya sebagai nonmarket stakeholder atau
bisa disebut secondary stakeholder namun perannya cukup signifikan terhadap
PT Aneka Tambang.
Beberapa hal yang dilakukan masyarakat dan lingkungan untuk ikut berberan
serta adalah sbb:

18

Masyarakat dan lingkungan di sekitar lokasi tambang ikut aktif untuk


melakukan upaya bersama untuk mereduksi emisi gas rumah kaca (GRK),
melalui program penanaman pohon, pengurangan emisi, penggunaan energi
alternatif terbarukan, pengelolaan air dan limbah. Potensi serapan CO2 yang
dihitung hingga akhir 2013 mencapai 1.970,06 ton CO2 eq, naik dari 502,7 di
tahun sebelumnya.

Masyarakat dan lingkungan di sekitar lokasi tambang ikut aktif melakukan


upaya pemanfaatan energi terbarukan, improvisasi peralatan, proses redesign
dan perubahan perilaku yang dilakukan PT Aneka Tambang. Hal ini dilakukan,
misalnya dengan aktifnya masyarakat Halmahera Timur memberi kontribusi
dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mini di
Halmahera Timur, Maluku Utara;

Aduan dari masyarakat untuk kasus proyek CSR PT Aneka Tambang bekerja
sama dengan petinggi Universitas Jendral Sudirman di daerah Purwokerto.
Masyarakat yang tidak menerima dana CSR PT Aneka Tambang
pemberdayaan desa mereka

untuk

mengadukan hal ini lewat mekanisme

whistleblower yang disediakan PT Aneka Tambang. Aduan tersebut direspon


dan kini sudah ada 3 orang yang ditetapkan tersangka, 1 dari pihak Antam dan
2

orang

dari

pihak

Universitas

Jendral

Soedirman.

http://www.tempo.co/read/news/2013/02/26/063463935/Korupsi-UnsoedKekayaan-Rektor-Ditelusuri

Masyarakat ikut serta

aktif ikut dalam program ANTAM yaitu

mengembangkan sentra buah-buahan dengan menanam 40.000 tanaman yang


dilakukan ANTAM. Program ini selaras dengan pelaksanaan program
pemanfaatan potensi lokal yang ditujukan untuk pelestarian kawasan
penyangga, sebagai kelanjutan penanaman 25.000 tanaman di tahun 2012.
Disamping penanaman pohon buah-buahan, ANTAM juga melaksanakan
perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS) hulu sungai Ciliwung dan penanaman
pohon dalam mendukung One Billion Indonesia Trees (OBIT). Selain nilai
lingkungan, pengembangan sentra buah-buahan juga menciptakan nilai
ekonomi bagi masyarakat setempat.

Masyarakat ikut serta mengelola limbah padatan dalam bentuk tailing di UBP
Emas sebanyak 321.873 dry metric ton (DMT) untuk digunakan lagi sebagai

19

material back filling. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya (306.178 DMT)
dan merupakan 53,31% dari total volume yang dihasilkan.

Masyarakat Sulawesi Tenggara ikut serta mengelola limbah cair dalam bentuk
sludge marine fuel oil (MFO) sebanyak 1.705 kiloliter yang naik dari tahun
sebelumnya, yaitu 1.669 kiloliter di UBPN Sulawesi Tenggara. Limbah ini
telah dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar.

E. Bondholder / Pemegang Surat Hutang dan Investor


Pemegang Surat Hutang (Bondholder) dan investor juga merupakan salah satu
pemangku kepentingan ANTAM yang sangat signifikan pengaruhnya terhadap
ANTAM itu sendiri. Hal itu karena bondholder dan investor ini merupakan
salah satu alternatif pendanaan ANTAM untuk melakukan operasinya. Para
pemegang surat hutang dan investor Antam ini tentu saja selektif dalam
menyalurkan dananya untuk ANTAM. Pemegang surat hutang dan investor ini
turut berperan serta dengan cara

memanfaatkan lembaga lembaga yang

kredibel untuk mengukur kelancaran suatu perusahaan dalam kelancaran


finansialnya

untuk

membayar

kewajibannya

hutang.

Bondholder

menggunakan 3 lembaga credit ratings kredibel yang sudah di pakai oleh


ANTAM untuk menilai perusahaannya. Credit Ratings adalah opini mengenai
risiko

kredit

yang

dipublished

oleh

agen

pemeringkat.

Mereka

mengekspresikan opini mengenai kemampuan dan keinginan oleh issuer


(korporasi), kota atau pemerintahan untuk mencapai kewajiban keuangannya
sesuai dengan criteria kewajiban tersebut. Credit Ratings juga merupakan
opini mengenai kualitas kredit dari obligasi yang ada.
Rating tidak seharusnya dilihat sebagai asurans dari kualitas kerdit. Melainkan
harus dilihat sebagai level yang relative dari risiko kredit yang merefleksikan
opini agensi yang sudah menganalisis berdasarkan opini yang ada.)
Sehubungan dengan aset keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan
dan Entitas Anak yang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan
piutang lainnya, risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak
berasal dari kelalaian counter-party, dengan risiko maksimum sama dengan
nilai tercatat dari instrumen-instrumen tersebut.

20

Perusahaan dan Entitas Anak yakin akan kemampuannya untuk terus


mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko
kredit mengingat Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan yang jelas
dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk
transaksi penjualan komoditas mineral yang telah dilakukan dan secara historis
mempunyai tingkat yang rendah untuk piutang usaha yang bermasalah.
Kebijakan umum Perusahaan dan Entitas Anak untuk penjualan
komoditas mineral pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru adalah
memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang
baik. Kualitas kredit aset keuangan baik yang belum jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat
kredit eksternal
Pada 2013, ANTAM memiliki rating perusahaan BA3 dari Moodys Investor
Services dan B+ dari S&Ps International. Sementara itu rating obligasi
perusahaan adalah AA dari PT Pefindo.
Rating inilah yang digunakan bondholder untuk membuat keputusan.
Rating rating tersebut antara lain :

BA3 dari moodys Investor Services berarti merupakan obligasi dengan elemen
spekulatif dan dapat berisiko. Termasuk dalam salah satu peringkat teratas
dalam peringkat spekulatif

B+ dari S&Ps International berarti merupakan salah satu obligasi yang cukup
baik dengan resiko yang relatif kecil

AA dari PT Pefindo berarti merupakan salah satu obligasi terbaik dengan


resiko yang amat kecil

Jika disimpulkan rating perusahaan secara keseluruhan relatif baik. Bondholder dan
investor menggunakan instrumen yang baik untuk menentukan rating perusahaan
Antam

21

Investor dan bondholder juga memakai instrumen situs web Antam untuk
mengumpulkan informasi informasi guna mengambil keputusan untuk invest atau
tidak.

BAB V
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, pemangku kepentingan (stakeholder) yang terdiri dari
konsumen, karyawan, vendor, investor, pemegang surat hutang, masyarakat
dan lingkungan sudah turut serta aktif dalam membantu ANTAM dalam
penerapkan prinsip OECD ke 4 yaitu The Role of Stakeholders in Corporate
Governance

22

DAFTAR REFERENSI
Code of Conduct Aneka Tambang
Laporan Tahunan Aneka Tambang 2013
OECD Principles of Corporate Governance (2004), Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD).
Mengelola Realitas Mengatasi Ketidakpastian - Annual Report (2013), PT. Aneka
Tambang Tbk.
Rezaee, Zabihollah. (2009), Corporate Governance and Ethics, John Wiley & Sons

23

Lampiran :
Whistleblower

24

25

Anda mungkin juga menyukai