4.1
Data jumlah pesawat yang datang dan berangkat dari Jakarta menurut
masing-masing maskapai penerbangan berdasarkan kota-kota di
Indonesia.
34
a. Jumlah Penumpang
Tabel 4.1a : Jumlah Penumpang Terminal Domestik di Bandara Soekarno-Hatta
No
Propinsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Lain-lain
Penumpang ke Jakarta
(orang)
18,535
1,167,074
1,132,730
707,877
280,757
507,285
117,204
87,732
0
23
40
667,414
796,793
1,742,205
0
860,243
18,657
18,670
423,363
56,154
260,679
396,629
157,794
20,259
629,950
886
722
13,831
254
57,271
45,025
35
b. Jumlah Pesawat
Tabel 4.1b : Jumlah Pesawat pada Terminal Domestik Bandara Soekarno-Hatta
No
Propinsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Lain-lain
Pesawat ke Jakarta
(unit)
517
9,643
9,599
6,323
2,905
4,722
1,334
1,140
0
73
6
7,681
8,244
17,796
0
9,345
413
688
4,502
704
3,238
4,779
2,531
589
7,564
458
115
475
12
3,074
1,420
36
4.1.2. Data Sosial Ekonomi
a. Penduduk
Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk tahun 2004, data
penduduk ini berfungsi untuk memprediksi jumlah penduduk di tahun-tahun
mendatang, yang akhirnya data tersebut digunakan untuk memprediksi jumlah
penumpang pesawat terbang yang menuju Jakarta pada tahun-tahun selanjutnya.
Tabel 4.1c : Data Penduduk Indonesia Berdasarkan Propinsi Tahun 2004
No
Propinsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Penduduk
(Ribuan Jiwa)
4,089
12,123
4,535
5,712
2,625
6,628
1,549
7,064
1,024
8,750
38,611
32,543
3,223
36,482
9,129
3,397
4,084
4,156
4,033
1,870
3,227
2,766
2,159
2,253
8,369
1,923
897
1,244
873
2,516
Laju Pertumbuhan
Penduduk (%)
1
1.02
1.64
3.65
2.19
-1
-0.24
1.21
3.27
1.14
1.96
1.04
0.81
1.21
3.04
1.91
0.46
2.11
0.11
0.21
1.98
3.06
1.91
0.87
0.97
1.38
1.88
1.7
4.5
3.25
37
b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Data PDRB yang digunakan adalah data PDRB tahun 2004, data PDRB
ini berfungsi untuk memprediksi nilai PDRB di tahun-tahun mendatang, yang
akhirnya data tersebut digunakan untuk memprediksi jumlah penumpang
pesawat terbang yang menuju Jakarta pada tahun-tahun selanjutnya.
Tabel 4.1d : Data PDRB Indonesia Berdasarkan Propinsi Tahun 2004
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Propinsi
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
PDRB
(Jutaan Rupiah)
41,901,536
117,744,373
36,718,375
114,188,643
17,939,862
64,617,531
7,638,363
36,199,936
9,140,820
321,818,042
283,339,172
186,530,239
21,382,188
292,322,591
71,971,508
27,697,768
23,022,070
10,884,788
28,960,211
18,708,249
25,071,115
127,115,037
15,022,724
14,019,955
47,073,097
10,231,274
2,793,383
3,952,715
2,177,168
32,848,387
Laju
Pertumbuhan (%)
-6.1
5.74
5.46
3.21
5.38
4.34
4.21
4.98
4.98
5.88
5.08
5.13
5.13
5.8
5.63
4.62
6.41
5.58
4.79
5.06
5.04
1.79
4.45
7.15
5.2
7.66
6.93
4.43
4.7
-3.36
38
4.1.3. Data Jarak
Jarak memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menentukan proyeksi
banyaknya pengguna pesawat terbang. Berikut ini adalah data jarak dari Jakarta ke
ibukota propinsi-propinsi di Indonesia.
Tabel 4.1e : Jarak Ibukota Propinsi dari Jakarta
No
Propinsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Jarak
(Km)
1,267
1,008
677
662
432
317
389
144
302
101
302
403
490
25
706
792
1,382
533
634
677
936
1,541
1,123
1,008
1,253
1,368
1,714
1,714
2,606
39
4.2. Pengolahan Data
4.2.3. Modifikasi Data Penerbangan
Modifikasi data penerbangan ini perlu dilakukan karena pada data penerbangan
yang didapatkan, ditemukan adanya sejumlah penumpang dan pesawat yang tidak jelas
aslanya (untuk perjalanan kedatangan) atau tujuannya (untuk perjalanan keberangkatan).
Pada langkah ini penumpang dan pesawat tersebut akan didistribusikan ke masingmasing propinsi sesuai dengan proporsinya.
Untuk mendistribusikannya digunakan rumus :
a. Jumlah Penumpang
Pn
Dimana :
Pnd
Pnd
PnLL
Contoh perhitungan :
Ditribusi penumpang Propinsi Aceh :
Pnd
= 18535 orang
PnLL
= 45025 orang
40
45025
Pn' d = 18535 +
x18535
10186056
= 18535 + 82
= 18617 orang
Propinsi
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Penumpang ke Jakarta
(orang)
18,617
1,172,256
1,137,759
711,020
282,004
509,537
117,724
88,122
0
23
40
670,377
800,331
1,749,940
0
864,062
18,740
18,753
425,243
56,403
261,836
398,390
158,495
20,349
632,747
890
725
13,892
255
57,525
41
b. Jumlah Pesawat
Ps
Dimana :
Psd
Psd
PsLL
Contoh perhitungan :
Ditribusi pesawat Propinsi Aceh :
Psd
= 517 unit
PsLL
= 1420 unit
Ps d = 10186056 unit
1420
Pn' d = 517 +
x517
109890
= 517 + 7
= 524 unit
Propinsi
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Pesawat ke Jakarta
(unit)
524
9,769
9,725
6,406
2,943
4,784
42
No
Propinsi
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Pesawat ke Jakarta
(unit)
1,351
1,155
0
74
6
7,782
8,352
18,029
0
9,467
418
697
4,561
713
3,280
4,842
2,564
597
7,663
464
117
481
12
3,114
Pn = P0 (1 + i ) n ..(4.3)
Dimana :
Pn
Po
43
Contoh perhitungan :
Proyeksi jumlah penduduk Propinsi Aceh
Pn
= 4089 jiwa
= 0,01
=2
Hasil prediksi jumlah penduduk tahun-tahun selanjutnya dapat dilihat pada lampiran.
Dimana :
Pn
Po
44
Contoh perhitungan :
Proyeksi nilai PDRB Propinsi Aceh tahun 2006
Pn
= - 0,061
=2
Hasil prediksi nilai PDRB tahun-tahun selanjutnya dapat dilihat pada lampiran.
PDRB per kapita akan menunjukan kemampuan ekonomi setiap orang dalam
suatu daerah, untuk mencari nilai PDRB per kapita, digunakan rumus :
PDRB / kpt =
PDRB
...(4.5)
Jmlpenduduk
Contoh perhitungan :
PDRB per kapita Jakarta tahun 2006
PDRB
= 321818041,94 juta
321818041.94 juta
8450000
= 36779204 (rupiah)
45
Angka ini berarti pada tahun 2006 rata-rata penghasilan masyarakat Jakarta
adalah Rp.36.779.204,- per tahun.
Hasil prediksi nilai PDRB per kapita tahun-tahun selanjutnya dapat dilihat pada
lampiran.
Y
X1
X2
X3
Y
1
0.421783
0.038211
-0.20678
X1
0.421783
1
-0.03201
-0.38662
X2
0.038211
-0.03201
1
-0.14696
X3
-0.20678
-0.38662
-0.14696
1
Dimana :
Y
X1
= Jumlah penduduk
X2
X3
= Jarak
Jumlah penduduk dan PDRB per kapita memiliki koefisien korelasi yang bernilai
positif, artinya jumlah penduduk dan PDRB per kapita berbanding lurus dengan
46
jumlah penumpang ke Jakarta, sehingga jika terjadi peningkatan jumlah
penduduk dan PDRB per kapita, maka jumlah penumpang ke Jakarta juga akan
mengalami peningkatan.
Jarak memiliki koefisien korelasi yang bernilai negatif, artinya jarak berbanding
terbalik dengan jumlah penumpang ke Jakarta. Jarak merupakan fungsi
penghambat dalam melakukan perjalanan.
Jumlah penduduk, PDRB per kapita, dan jarak memiliki koefisien korelasi yang
kecil, sehingga ketiga variabel tersebut dapat disatukan dalam satu persamaan.
Persamaan regresi yang akan dihasilkan akan berbentuk Y = Co. X1. X2. X3.X4.Dn
yang merupakan pengembangan dari persamaan Tid Oi .Dd . f (C id ) yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya.
Dimana :
Y
Co
= Koefisien regresi
X1
X2
X3
X4
47
Untuk menentukan persamaan regresi yang tepat, harus dilakukan uji terhadap
koefisien determinasi (R) untuk berbagai kemungkinan nilai n. Koefisien determinasi
akan menunjukkan keakuratan dari persamaan regresi yang dihasilkan. Oleh sebab itu
perlu dicari nilai n dengan koefisien determinasi yang paling besar.
Berikut ini adalah analisis koefisien determinasi untuk berbagai nilai n yang
didapatkan menggunakan metoda trial & error dengan memanfaatkan program SPSS.
R2
0.655
0.656
0.603
0.427
0.232
0.04
Karena R2 yang dihasilkan tidak cukup tinggi (tertinggi = 0,656), maka dirasakan
perlu dilaksanankan modifikasi atas model. Penyebab kurang tingginya R2 diperkirakan
karena karakteristik daerah yang sangat beragam dilihat dari aksesbilitasnya dari Jakarta.
Daerah di Pulau Jawa misalnya, sangat mudah diakses dengan kendaraan darat. Daerah
di Sumatera lebih sulit diakses melalui jalan darat namun masih memungkinkan.
Sedangkan daerah lainnya tidak bisa diakses dari Jakarta dengan kendaraan darat.
Berhubung analisa ini tidak mencakup tahap pemilihan moda, maka perlu dilakukan
pembedaan atas 3 jenis daerah tersebut. Analisa selanjutnya dibagi menjadi 3, dengan
masing-masing menggunakan model yang berbeda.
48
Analisa dan model dibedakan atas zona asalnya (untuk perjalanan kedatangan)
sebagai berikut :
Model 1 untuk penumpang dari Pulau Jawa dan Bali, karena wilayah Jawa dan
Bali masih dapat ditempuh dengan menggunakan moda darat atau laut.
Model 2 untuk penumpang dari Pulau Sumatra, karena wilayah Sumatra masih
dapat ditempuh dengan menggunakan moda darat dan moda laut tetapi relatif
lebih sulit dibandingkan wilayah Jawa dan Bali.
Model 3 untuk penumpang dari pulau-pulau lain di Indonesia, karena wilayah ini
tidak dapat ditempuh dengan menggunakan moda darat.
Dengan pembagian atas 3 model yang berbeda, didapatkan bahwa koefisien
R2
0.835964
0.836976163
0.83711733
0.837152239
0.837163067
0.837147685
X1
X2
X3
X4
D2.9
670,377
800,331
1,749,940
864,062
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
8,750
8,750
8,750
8,750
5,731,808
6,634,250
8,012,790
8,153,597
32,543
3,223
36,482
3,397
302
403
490
706
91,446
162,570
239,708
497,871
49
Berdasarkan Tabel 4.2f, dapat diperoleh persamaan regresi :
Y = 3,25 x 10-25 X1. X2. X3.X4.D2,9.....(4.6)
Dimana :
Y
X1
X2
X3
X4
Contoh perhitungan :
Penumpang dari Bali pada tahun 2006
X1
= 8.593.005 (rupiah)
X2
= 3.528 jiwa
X3
= 40.307.355 (rupiah)
X4
= 8.951 jiwa
= 706 km
50
b. Model 2: Penumpang dari Pulau Sumatra
Tabel 4.2g : Koefisien Determinasi Model 2
N
0
0.1
0.2
0.3
0.5
R2
0.727967
0.731975521
0.732191982
0.7292835
0.716357874
X1
X2
X3
X4
D0,2
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
18,617
1,172,256
1,137,759
711,020
282,004
509,537
117,724
88,122
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
10,247,380
9,712,478
8,096,665
19,991,009
6,834,233
9,749,175
4,931,158
5,124,566
4,089
12,123
4,535
5,712
2,625
6,628
1,549
7,064
1267.2
1008
676.8
662.4
432
316.8
388.8
144
4.174159
3.987421
3.68207
3.666267
3.365865
3.163421
3.295682
2.70192
X1
X2
X3
X4
51
Contoh perhitungan :
Penumpang dari Aceh pada tahun 2006
X1
= 8.857.298 (rupiah)
X2
= 4.171 jiwa
X3
= 40.307.355 (rupiah)
X4
= 8.951 jiwa
= 1.267 km
R2
0.660988491
0.661074469
0.660551783
0.65784691
0.643454048
52
Tabel 4.2j : Data untuk Menghitung Persamaan Regresi Pulau Lain Di Indonesia
Propinsi
X1
X2
X3
X4
D-1,8
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
18,740
18,753
425,243
56,403
261,836
398,390
158,495
20,349
632,747
890
725
13,892
255
57,525
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
5,637,137
2,619,054
7,180,811
10,004,411
7,769,171
45,956,268
6,958,186
6,222,794
5,624,698
5,320,475
3,114,140
3,177,424
2,493,893
13,055,798
4,084
4,156
4,033
1,870
3,227
2,766
2,159
2,253
8,369
1,923
897
1,244
873
2,516
792
1,382
533
634
677
936
1,541
1,123
1,008
1,253
1,368
1,714
1,714
2,606
6.06E-06
2.22E-06
1.24E-05
9.05E-06
8.04E-06
4.48E-06
1.83E-06
3.23E-06
3.92E-06
2.65E-06
2.26E-06
1.51E-06
1.51E-06
7.1E-07
X1
X2
X3
X4
Contoh perhitungan :
Penumpang dari NTB pada tahun 2006
X1
= 6.324.660 (rupiah)
X2
= 4.122 jiwa
53
X3
= 40.307.355 (rupiah)
X4
= 8.951 jiwa
= 792 km
Penumpang ke
Jakarta / tahun
(orang)
Penumpang pada
terminal/tahun
(orang)
2006
10,114,478
20,228,957
2007
11,184,208
22,368,417
2008
12,373,901
24,747,801
2009
13,697,156
27,394,312
2010
15,169,225
30,338,450
2011
16,807,010
33,614,021
2012
18,628,990
37,257,979
2013
20,656,501
41,313,001
2014
22,912,690
45,825,380
2015
25,422,725
50,845,450
2016
28,217,644
56,435,287
2017
31,327,529
62,655,059
2018
34,789,807
69,579,614
2019
38,644,468
77,288,936
2020
42,936,352
85,872,703
54
Penumpang ke
Jakarta / tahun
(orang)
Tahun
Penumpang pada
terminal/tahun
(orang)
2021
47,715,555
95,431,110
2022
53,036,489
106,072,979
2023
58,962,257
117,924,513
2024
65,563,294
131,126,588
2025
72,915,803
145,831,606
4.3. Analisa
Terminal Internasional
: 17 m / penumpang
Terminal Domestik
: 14 m / penumpang
Standar ini adalah standar resmi yang digunakan di Indonesia yang berlaku
apabila parameter-parameter rancangan adalah normal untuk kondisi Indonesia. Ada
pula standar lain yaitu standar IATA, namun standar ini tidak digunakan di Indonesia.
Standar IATA :
: 2,7 m / penumpang
: 2,3 m / penumpang
: 1,9 m / penumpang
55
Menurut data yang ada, luas terminal domestik pada Bandara Internasional
Soekarno-Hatta yang terdiri dari terminal A,B,C,dan F adalah 201810 m, dan rata-rata
jumlah penumpang pada jam sibuk terminal domestik diasumsikan 10 % dari jumlah
penumpang per hari, maka luas untuk masing-masing penumpang dapat dihitung
menggunakan rumus :
Lp =
LT
, maka dapat persamaan dapat disederhanakan menjadi
(Y / 365) x10%
Lp = 365 x10
LT
......(4.9)
Y
Dimana :
Lp
LT
= Luas Terminal
Contoh perhitungan :
Luas penumpang tahun 2006 :
LT = 201810 m
Y = 20228957 orang
Lp = 365x10
201810
20228957
56
Tabel 4.3a : Prediksi Jumlah Penumpang ke Jakarta
Tahun
Penumpang / tahun
pada terminal
(orang)
Pen / jam
sibuk
(orang)
Luas/pen
(m2/pen)
2006
20,228,957
55,422
5,542
36.41
2007
22,368,417
61,283
6,128
32.93
2008
24,747,801
67,802
6,780
29.76
2009
27,394,312
75,053
7,505
26.89
2010
30,338,450
83,119
8,312
24.28
2011
33,614,021
92,093
9,209
21.91
2012
37,257,979
102,077
10,208
19.77
2013
41,313,001
113,186
11,319
17.83
2014
45,825,380
125,549
12,555
16.07
2015
50,845,450
139,303
13,930
14.49
2016
56,435,287
154,617
15,462
13.05
2017
62,655,059
171,658
17,166
11.76
2018
69,579,614
190,629
19,063
10.59
2019
77,288,936
211,751
21,175
9.53
2020
85,872,703
235,268
23,527
8.58
2021
95,431,110
261,455
26,146
7.72
2022
106,072,979
290,611
29,061
6.94
2023
117,924,513
323,081
32,308
6.25
2024
131,126,588
359,251
35,925
5.62
2025
145,831,606
399,539
39,954
5.05
Pen/hari
(orang)
Keterangan
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
Kapasitas (m2/pen)
40.00
Tahun