Anda di halaman 1dari 24

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Pengumpulan Data


Data yang berhasil dikumpulkan dan akan digunakan pada penelitian ini

merupakan data statistik yang diperoleh dari


a. Biro Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta :

Data jumlah dan laju petumbuhan penduduk Indonesia berdasarkan


propinsi tahun 2004.

Data PDRB dan laju petumbuhan PDRB Indonesia berdasarkan propinsi


tahun 2004.

b. PT Angkasa Pura II Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Data jumlah pesawat yang datang dan berangkat dari Jakarta menurut
masing-masing maskapai penerbangan berdasarkan kota-kota di
Indonesia.

Data jumlah penumpang yang datang dan berangkat dari Jakarta


menurut masing-masing maskapai penerbangan berdasarkan kota-kota
di Indonesia.

4.1.1. Data Penerbangan


Berikut ini adalah data penerbangan ini diperoleh dari PT Angkasa Pura II
Bandar Udara Soekarno-Hatta yang telah diklasifikasikan berdasarkan propinsi-propinsi
di Indonesia :

34
a. Jumlah Penumpang
Tabel 4.1a : Jumlah Penumpang Terminal Domestik di Bandara Soekarno-Hatta
No

Propinsi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Lain-lain

Penumpang ke Jakarta
(orang)
18,535
1,167,074
1,132,730
707,877
280,757
507,285
117,204
87,732
0
23
40
667,414
796,793
1,742,205
0
860,243
18,657
18,670
423,363
56,154
260,679
396,629
157,794
20,259
629,950
886
722
13,831
254
57,271
45,025

Penumpang dari Jakarta


(orang)
22,561
1,043,168
1,015,521
621,313
239,020
433,501
101,870
68,145
0
63
0
579,060
679,889
1,559,675
0
737,713
17,870
20,382
400,981
47,249
224,752
367,362
158,046
18,695
547,444
324
1,348
25,971
296
82,498
46,975

35
b. Jumlah Pesawat
Tabel 4.1b : Jumlah Pesawat pada Terminal Domestik Bandara Soekarno-Hatta
No

Propinsi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Lain-lain

Pesawat ke Jakarta
(unit)
517
9,643
9,599
6,323
2,905
4,722
1,334
1,140
0
73
6
7,681
8,244
17,796
0
9,345
413
688
4,502
704
3,238
4,779
2,531
589
7,564
458
115
475
12
3,074
1,420

Pesawat dari Jakarta


(Unit)
393
9,768
9,599
6,424
2,902
4,685
1,343
1,139
0
90
4
1,686
8,306
17,554
0
8,606
856
676
4,506
704
2,809
5,161
2,960
563
7,943
396
104
458
11
4,012
1,429

36
4.1.2. Data Sosial Ekonomi
a. Penduduk
Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk tahun 2004, data
penduduk ini berfungsi untuk memprediksi jumlah penduduk di tahun-tahun
mendatang, yang akhirnya data tersebut digunakan untuk memprediksi jumlah
penumpang pesawat terbang yang menuju Jakarta pada tahun-tahun selanjutnya.
Tabel 4.1c : Data Penduduk Indonesia Berdasarkan Propinsi Tahun 2004
No

Propinsi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua

Penduduk
(Ribuan Jiwa)
4,089
12,123
4,535
5,712
2,625
6,628
1,549
7,064
1,024
8,750
38,611
32,543
3,223
36,482
9,129
3,397
4,084
4,156
4,033
1,870
3,227
2,766
2,159
2,253
8,369
1,923
897
1,244
873
2,516

Laju Pertumbuhan
Penduduk (%)
1
1.02
1.64
3.65
2.19
-1
-0.24
1.21
3.27
1.14
1.96
1.04
0.81
1.21
3.04
1.91
0.46
2.11
0.11
0.21
1.98
3.06
1.91
0.87
0.97
1.38
1.88
1.7
4.5
3.25

37
b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Data PDRB yang digunakan adalah data PDRB tahun 2004, data PDRB
ini berfungsi untuk memprediksi nilai PDRB di tahun-tahun mendatang, yang
akhirnya data tersebut digunakan untuk memprediksi jumlah penumpang
pesawat terbang yang menuju Jakarta pada tahun-tahun selanjutnya.
Tabel 4.1d : Data PDRB Indonesia Berdasarkan Propinsi Tahun 2004
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Propinsi
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua

PDRB
(Jutaan Rupiah)
41,901,536
117,744,373
36,718,375
114,188,643
17,939,862
64,617,531
7,638,363
36,199,936
9,140,820
321,818,042
283,339,172
186,530,239
21,382,188
292,322,591
71,971,508
27,697,768
23,022,070
10,884,788
28,960,211
18,708,249
25,071,115
127,115,037
15,022,724
14,019,955
47,073,097
10,231,274
2,793,383
3,952,715
2,177,168
32,848,387

Laju
Pertumbuhan (%)
-6.1
5.74
5.46
3.21
5.38
4.34
4.21
4.98
4.98
5.88
5.08
5.13
5.13
5.8
5.63
4.62
6.41
5.58
4.79
5.06
5.04
1.79
4.45
7.15
5.2
7.66
6.93
4.43
4.7
-3.36

38
4.1.3. Data Jarak
Jarak memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menentukan proyeksi
banyaknya pengguna pesawat terbang. Berikut ini adalah data jarak dari Jakarta ke
ibukota propinsi-propinsi di Indonesia.
Tabel 4.1e : Jarak Ibukota Propinsi dari Jakarta
No

Propinsi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua

Jarak
(Km)
1,267
1,008
677
662
432
317
389
144
302
101
302
403
490
25
706
792
1,382
533
634
677
936
1,541
1,123
1,008
1,253
1,368
1,714
1,714
2,606

39
4.2. Pengolahan Data
4.2.3. Modifikasi Data Penerbangan
Modifikasi data penerbangan ini perlu dilakukan karena pada data penerbangan
yang didapatkan, ditemukan adanya sejumlah penumpang dan pesawat yang tidak jelas
aslanya (untuk perjalanan kedatangan) atau tujuannya (untuk perjalanan keberangkatan).
Pada langkah ini penumpang dan pesawat tersebut akan didistribusikan ke masingmasing propinsi sesuai dengan proporsinya.
Untuk mendistribusikannya digunakan rumus :
a. Jumlah Penumpang
Pn

Pn' d = Pnd + LL xPnd ..(4.1)


Pnd

Dimana :
Pnd

= Jumlah penumpang dalam 1 daerah yang telah didistribusi

Pnd

= Jumlah penumpang dalam 1 daerah sebelum didistribusi

PnLL

= Jumlah penumpang lain-lain

Contoh perhitungan :
Ditribusi penumpang Propinsi Aceh :
Pnd

= 18535 orang

PnLL

= 45025 orang

Pnd = 10186056 orang

40

45025

Pn' d = 18535 +
x18535
10186056

= 18535 + 82
= 18617 orang

Berikut ini adalah tabel jumlah penumpang yang sudah didistribusikan :


Tabel 4.2a : Jumlah Penumpang ke Jakarta yang Telah Didistribusikan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Propinsi
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua

Penumpang ke Jakarta
(orang)
18,617
1,172,256
1,137,759
711,020
282,004
509,537
117,724
88,122
0
23
40
670,377
800,331
1,749,940
0
864,062
18,740
18,753
425,243
56,403
261,836
398,390
158,495
20,349
632,747
890
725
13,892
255
57,525

Penumpang dari Jakarta


(orang)
22,679
1,048,604
1,020,813
624,551
240,266
435,760
102,401
68,500
0
63
0
582,077
683,432
1,567,802
0
741,557
17,963
20,488
403,070
47,495
225,923
369,276
158,870
18,792
550,297
326
1,355
26,106
298
82,928

41
b. Jumlah Pesawat
Ps

Ps' d = Ps d + LL xPs d ..............................................................................(4.2)


Ps d

Dimana :
Psd

= Jumlah pesawat dalam 1 daerah yang telah didistribusi

Psd

= Jumlah pesawat dalam 1 daerah sebelum didistribusi

PsLL

= Jumlah pesawat lain-lain

Contoh perhitungan :
Ditribusi pesawat Propinsi Aceh :
Psd

= 517 unit

PsLL

= 1420 unit

Ps d = 10186056 unit
1420

Pn' d = 517 +
x517
109890

= 517 + 7
= 524 unit

Berikut ini adalah tabel jumlah pesawat yang sudah didistribusikan :


Tabel 4.2b : Jumlah Pesawat ke Jakarta yang Telah Didistribusikan
No
1
2
3
4
5
6

Propinsi
Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel

Pesawat ke Jakarta
(unit)
524
9,769
9,725
6,406
2,943
4,784

Pesawat dari Jakarta


(unit)
398
9,903
9,731
6,513
2,942
4,750

42

No

Propinsi

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Bengkulu
Lampung
Bangka & Belitung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DI Yogyakarta
Jatim
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua

Pesawat ke Jakarta
(unit)
1,351
1,155
0
74
6
7,782
8,352
18,029
0
9,467
418
697
4,561
713
3,280
4,842
2,564
597
7,663
464
117
481
12
3,114

Pesawat dari Jakarta


(unit)
1,362
1,155
0
91
4
1,709
8,421
17,796
0
8,725
868
685
4,568
714
2,848
5,232
3,001
571
8,052
401
105
464
11
4,067

4.2.4. Prediksi Pertumbuhan Penduduk

Untuk memprediksi jumlah penduduk masing-masing propinsi di Indonesia


untuk tahun-tahun berikutnya, digunakan rumus :

Pn = P0 (1 + i ) n ..(4.3)

Dimana :
Pn

= Jumlah Penduduk tahun ke-n

Po

= Jumlah penduduk saat ini

= Laju pertumbuhan penduduk (%)

43
Contoh perhitungan :
Proyeksi jumlah penduduk Propinsi Aceh
Pn

= 4089 jiwa

= 0,01

=2

Maka jumlah penduduk Aceh tahun 2006 :


Pn = 4089 (1+0,01)2
= 4089 (1,0201)
= 4171 jiwa

Hasil prediksi jumlah penduduk tahun-tahun selanjutnya dapat dilihat pada lampiran.

4.2.5. Prediksi Pertumbuhan PDRB

Untuk memprediksi angka PDRB masing-masing propinsi di Indonesia untuk


tahun-tahun berikutnya, digunakan rumus :
Pn = P0 (1 + i ) n ..(4.4)

Dimana :
Pn

= Angka PDRB tahun ke-n

Po

= Angka PDRB saat ini

= Laju pertumbuhan PDRB (%)

44
Contoh perhitungan :
Proyeksi nilai PDRB Propinsi Aceh tahun 2006
Pn

= 41901536 juta rupiah

= - 0,061

=2

Maka nilai PDRB Propinsi Aceh tahun 2006 :


Pn = 41901536 (1-0,061)2
= 41901536 (0,881721)
= 36945465 juta rupiah

Hasil prediksi nilai PDRB tahun-tahun selanjutnya dapat dilihat pada lampiran.

4.2.6. PDRB per Kapita

PDRB per kapita akan menunjukan kemampuan ekonomi setiap orang dalam
suatu daerah, untuk mencari nilai PDRB per kapita, digunakan rumus :
PDRB / kpt =

PDRB
...(4.5)
Jmlpenduduk

Contoh perhitungan :
PDRB per kapita Jakarta tahun 2006
PDRB

= 321818041,94 juta

Jml Penduduk = 8450000 jiwa


PDRB / kpt =

321818041.94 juta
8450000

= 36779204 (rupiah)

45
Angka ini berarti pada tahun 2006 rata-rata penghasilan masyarakat Jakarta
adalah Rp.36.779.204,- per tahun.

Hasil prediksi nilai PDRB per kapita tahun-tahun selanjutnya dapat dilihat pada
lampiran.

4.2.7. Analisis Korelasi

Koefisien korelasi menunjukkan tingkat keterkaitan antara satu variabel dengan


variabel lainnya, baik antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas atau antara
sesama variabel bebas.
Dengan bantuan program SPSS, dapat diperoleh :
Tabel 4.2c : Koefisien Korelasi

Y
X1
X2
X3

Y
1
0.421783
0.038211
-0.20678

X1
0.421783
1
-0.03201
-0.38662

X2
0.038211
-0.03201
1
-0.14696

X3
-0.20678
-0.38662
-0.14696
1

Dimana :
Y

= Jumlah penumpang ke Jakarta

X1

= Jumlah penduduk

X2

= PDRB per kapita

X3

= Jarak

Dari Tabel 4.2c, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Jumlah penduduk dan PDRB per kapita memiliki koefisien korelasi yang bernilai
positif, artinya jumlah penduduk dan PDRB per kapita berbanding lurus dengan

46
jumlah penumpang ke Jakarta, sehingga jika terjadi peningkatan jumlah
penduduk dan PDRB per kapita, maka jumlah penumpang ke Jakarta juga akan
mengalami peningkatan.

Jarak memiliki koefisien korelasi yang bernilai negatif, artinya jarak berbanding
terbalik dengan jumlah penumpang ke Jakarta. Jarak merupakan fungsi
penghambat dalam melakukan perjalanan.

Jumlah penduduk, PDRB per kapita, dan jarak memiliki koefisien korelasi yang
kecil, sehingga ketiga variabel tersebut dapat disatukan dalam satu persamaan.

4.2.8. Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Terbang

Persamaan regresi yang akan dihasilkan akan berbentuk Y = Co. X1. X2. X3.X4.Dn
yang merupakan pengembangan dari persamaan Tid Oi .Dd . f (C id ) yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya.
Dimana :
Y

= Jumlah penumpang pesawat terbang menuju Jakarta

Co

= Koefisien regresi

X1

= Jumlah penduduk daerah tujuan tahun tertentu

X2

= PDRB per kapita daerah tujuan tahun tertentu

X3

= Jumlah penduduk Jakarta tahun tertentu

X4

= PDRB per kapita Jakarta tahun tertentu

= Jarak dari Jakarta ke daerah tujuan

47
Untuk menentukan persamaan regresi yang tepat, harus dilakukan uji terhadap
koefisien determinasi (R) untuk berbagai kemungkinan nilai n. Koefisien determinasi
akan menunjukkan keakuratan dari persamaan regresi yang dihasilkan. Oleh sebab itu
perlu dicari nilai n dengan koefisien determinasi yang paling besar.
Berikut ini adalah analisis koefisien determinasi untuk berbagai nilai n yang
didapatkan menggunakan metoda trial & error dengan memanfaatkan program SPSS.

Tabel 4.2d : Koefisien Determinasi Propinsi-propinsi di Indonesia


n
0.5
0.7
1
1.5
2
3

R2
0.655
0.656
0.603
0.427
0.232
0.04

Karena R2 yang dihasilkan tidak cukup tinggi (tertinggi = 0,656), maka dirasakan
perlu dilaksanankan modifikasi atas model. Penyebab kurang tingginya R2 diperkirakan
karena karakteristik daerah yang sangat beragam dilihat dari aksesbilitasnya dari Jakarta.
Daerah di Pulau Jawa misalnya, sangat mudah diakses dengan kendaraan darat. Daerah
di Sumatera lebih sulit diakses melalui jalan darat namun masih memungkinkan.
Sedangkan daerah lainnya tidak bisa diakses dari Jakarta dengan kendaraan darat.
Berhubung analisa ini tidak mencakup tahap pemilihan moda, maka perlu dilakukan
pembedaan atas 3 jenis daerah tersebut. Analisa selanjutnya dibagi menjadi 3, dengan
masing-masing menggunakan model yang berbeda.

48
Analisa dan model dibedakan atas zona asalnya (untuk perjalanan kedatangan)
sebagai berikut :

Model 1 untuk penumpang dari Pulau Jawa dan Bali, karena wilayah Jawa dan
Bali masih dapat ditempuh dengan menggunakan moda darat atau laut.

Model 2 untuk penumpang dari Pulau Sumatra, karena wilayah Sumatra masih
dapat ditempuh dengan menggunakan moda darat dan moda laut tetapi relatif
lebih sulit dibandingkan wilayah Jawa dan Bali.

Model 3 untuk penumpang dari pulau-pulau lain di Indonesia, karena wilayah ini
tidak dapat ditempuh dengan menggunakan moda darat.
Dengan pembagian atas 3 model yang berbeda, didapatkan bahwa koefisien

determinasi menjadi lebih tinggi, sebagaimana ditunjukkan di bawah ini :

a. Model 1 : Penumpang dari Pulau Jawa dan Bali


Tabel 4.2e : Koefisien Determinasi Model 1
n
2
2.5
2.7
2.8
2.9
3

R2
0.835964
0.836976163
0.83711733
0.837152239
0.837163067
0.837147685

Berdasarkan Tabel 4.2e, maka nilai n yang dipakai adalah 2.9


Tabel 4.2f : Data untuk Menghitung Persamaan Regresi Pulau Jawa dan Bali
Propinsi
Jateng
Yogya
Jatim
Bali

X1

X2

X3

X4

D2.9

670,377
800,331
1,749,940
864,062

36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205

8,750
8,750
8,750
8,750

5,731,808
6,634,250
8,012,790
8,153,597

32,543
3,223
36,482
3,397

302
403
490
706

91,446
162,570
239,708
497,871

49
Berdasarkan Tabel 4.2f, dapat diperoleh persamaan regresi :
Y = 3,25 x 10-25 X1. X2. X3.X4.D2,9.....(4.6)

Dimana :
Y

= Jumlah penumpang pesawat terbang menuju Jakarta

X1

= Jumlah penduduk daerah tujuan tahun tertentu

X2

= PDRB per kapita daerah tujuan tahun tertentu

X3

= Jumlah penduduk Jakarta tahun tertentu

X4

= PDRB per kapita Jakarta tahun tertentu

= Jarak dari Jakarta ke daerah tujuan

Contoh perhitungan :
Penumpang dari Bali pada tahun 2006
X1

= 8.593.005 (rupiah)

X2

= 3.528 jiwa

X3

= 40.307.355 (rupiah)

X4

= 8.951 jiwa

= 706 km

Y = 3,25 x 10-25 ( 8593005 ).( 3528). (40307355).( 8951). (706)2,9


= 648.060 orang

Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran

50
b. Model 2: Penumpang dari Pulau Sumatra
Tabel 4.2g : Koefisien Determinasi Model 2
N
0
0.1
0.2
0.3
0.5

R2
0.727967
0.731975521
0.732191982
0.7292835
0.716357874

Berdasarkan Tabel 4.2g, maka nilai n yang dipakai adalah 0,2


Tabel 4.2h : Data untuk Menghitung Persamaan Regresi Pulau Sumatra
Propinsi

X1

X2

X3

X4

D0,2

Aceh
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung

18,617
1,172,256
1,137,759
711,020
282,004
509,537
117,724
88,122

36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205

8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750

10,247,380
9,712,478
8,096,665
19,991,009
6,834,233
9,749,175
4,931,158
5,124,566

4,089
12,123
4,535
5,712
2,625
6,628
1,549
7,064

1267.2
1008
676.8
662.4
432
316.8
388.8
144

4.174159
3.987421
3.68207
3.666267
3.365865
3.163421
3.295682
2.70192

Berdasarkan Tabel 4.2h, dapat diperoleh persamaan regresi :


Y = 7,07 x 10-18 X1. X2. X3.X4.D0,2.....(4.7)
Dimana :
Y

= Jumlah penumpang pesawat terbang menuju Jakarta

X1

= Jumlah penduduk daerah tujuan tahun tertentu

X2

= PDRB per kapita daerah tujuan tahun tertentu

X3

= Jumlah penduduk Jakarta tahun tertentu

X4

= PDRB per kapita Jakarta tahun tertentu

= Jarak dari Jakarta ke daerah tujuan

51

Contoh perhitungan :
Penumpang dari Aceh pada tahun 2006
X1

= 8.857.298 (rupiah)

X2

= 4.171 jiwa

X3

= 40.307.355 (rupiah)

X4

= 8.951 jiwa

= 1.267 km

Y = 7,07 x 10-18 ( 8857298).( 4171). (40307355).( 8951). (1267)0,2


= 393.358 orang

Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran

c. Model 3: Penumpang dari Pulau Lain di Indonesia


Tabel 4.2i : Koefisien Determinasi Model 3
N
-1.9
-1.8
-1.7
-1.5
-1

R2
0.660988491
0.661074469
0.660551783
0.65784691
0.643454048

Berdasarkan Tabel 4.2i, maka nilai n yang dipakai adalah -1,8

52
Tabel 4.2j : Data untuk Menghitung Persamaan Regresi Pulau Lain Di Indonesia
Propinsi

X1

X2

X3

X4

D-1,8

NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua

18,740
18,753
425,243
56,403
261,836
398,390
158,495
20,349
632,747
890
725
13,892
255
57,525

36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205
36,779,205

8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750
8,750

5,637,137
2,619,054
7,180,811
10,004,411
7,769,171
45,956,268
6,958,186
6,222,794
5,624,698
5,320,475
3,114,140
3,177,424
2,493,893
13,055,798

4,084
4,156
4,033
1,870
3,227
2,766
2,159
2,253
8,369
1,923
897
1,244
873
2,516

792
1,382
533
634
677
936
1,541
1,123
1,008
1,253
1,368
1,714
1,714
2,606

6.06E-06
2.22E-06
1.24E-05
9.05E-06
8.04E-06
4.48E-06
1.83E-06
3.23E-06
3.92E-06
2.65E-06
2.26E-06
1.51E-06
1.51E-06
7.1E-07

Berdasarkan Tabel 4.2j, dapat diperoleh persamaan regresi :


Y = 3,04 x 10-12 X1. X2. X3.X4.D-1,8..(4.8)
Dimana :
Y

= Jumlah penumpang pesawat terbang menuju Jakarta

X1

= Jumlah penduduk daerah tujuan tahun tertentu

X2

= PDRB per kapita daerah tujuan tahun tertentu

X3

= Jumlah penduduk Jakarta tahun tertentu

X4

= PDRB per kapita Jakarta tahun tertentu

= Jarak dari Jakarta ke daerah tujuan

Contoh perhitungan :
Penumpang dari NTB pada tahun 2006
X1

= 6.324.660 (rupiah)

X2

= 4.122 jiwa

53
X3

= 40.307.355 (rupiah)

X4

= 8.951 jiwa

= 792 km

Y = 3,04 x 10-12 ( 6.324.660).( 4.122). (40.307.355).( 8.951). ( 792)-1,8


= 173.202 orang

Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran

4.2.9. Prediksi Jumlah Penumpang pada Terminal Domestik

Berdasarkan hasil penerapan model 1,2,dan 3 dengan asumsi bahwa jumlah


penumpang pada terminal domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah 2 kali
jumlah penumpang yang menuju ke Jakarta, didapatkan :

Tabel 4.2k : Tabel Jumlah Penumpang pada Terminal Domestik


Tahun

Penumpang ke
Jakarta / tahun
(orang)

Penumpang pada
terminal/tahun
(orang)

2006

10,114,478

20,228,957

2007

11,184,208

22,368,417

2008

12,373,901

24,747,801

2009

13,697,156

27,394,312

2010

15,169,225

30,338,450

2011

16,807,010

33,614,021

2012

18,628,990

37,257,979

2013

20,656,501

41,313,001

2014

22,912,690

45,825,380

2015

25,422,725

50,845,450

2016

28,217,644

56,435,287

2017

31,327,529

62,655,059

2018

34,789,807

69,579,614

2019

38,644,468

77,288,936

2020

42,936,352

85,872,703

54
Penumpang ke
Jakarta / tahun
(orang)

Tahun

Penumpang pada
terminal/tahun
(orang)

2021

47,715,555

95,431,110

2022

53,036,489

106,072,979

2023

58,962,257

117,924,513

2024

65,563,294

131,126,588

2025

72,915,803

145,831,606

4.3. Analisa

Standar yang ada saat ini adalah sebagai berikut :


Standar Direktorat Jendral Perhubungan Udara (DJU) :

Terminal Internasional

: 17 m / penumpang

Terminal Domestik

: 14 m / penumpang

Standar ini adalah standar resmi yang digunakan di Indonesia yang berlaku
apabila parameter-parameter rancangan adalah normal untuk kondisi Indonesia. Ada
pula standar lain yaitu standar IATA, namun standar ini tidak digunakan di Indonesia.
Standar IATA :

Excellent Level Service

: 2,7 m / penumpang

High Level Service

: 2,3 m / penumpang

Good Level Service

: 1,9 m / penumpang

55
Menurut data yang ada, luas terminal domestik pada Bandara Internasional
Soekarno-Hatta yang terdiri dari terminal A,B,C,dan F adalah 201810 m, dan rata-rata
jumlah penumpang pada jam sibuk terminal domestik diasumsikan 10 % dari jumlah
penumpang per hari, maka luas untuk masing-masing penumpang dapat dihitung
menggunakan rumus :
Lp =

LT
, maka dapat persamaan dapat disederhanakan menjadi
(Y / 365) x10%

Lp = 365 x10

LT
......(4.9)
Y

Dimana :
Lp

= Luas untuk 1 orang penumpang

LT

= Luas Terminal

= Jumlah penumpang per tahun

Contoh perhitungan :
Luas penumpang tahun 2006 :
LT = 201810 m
Y = 20228957 orang
Lp = 365x10

201810
20228957

= 36,41 m/penumpang (Memenuhi standart DJU)


Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

56
Tabel 4.3a : Prediksi Jumlah Penumpang ke Jakarta
Tahun

Penumpang / tahun
pada terminal
(orang)

Pen / jam
sibuk
(orang)

Luas/pen
(m2/pen)

2006

20,228,957

55,422

5,542

36.41

Memenuhi standart DJU

2007

22,368,417

61,283

6,128

32.93

Memenuhi standart DJU

2008

24,747,801

67,802

6,780

29.76

Memenuhi standart DJU

2009

27,394,312

75,053

7,505

26.89

Memenuhi standart DJU

2010

30,338,450

83,119

8,312

24.28

Memenuhi standart DJU

2011

33,614,021

92,093

9,209

21.91

Memenuhi standart DJU

2012

37,257,979

102,077

10,208

19.77

Memenuhi standart DJU

2013

41,313,001

113,186

11,319

17.83

Memenuhi standart DJU

2014

45,825,380

125,549

12,555

16.07

Memenuhi standart DJU

2015

50,845,450

139,303

13,930

14.49

Memenuhi standart DJU

2016

56,435,287

154,617

15,462

13.05

Tidak Memenuhi standart DJU

2017

62,655,059

171,658

17,166

11.76

Tidak Memenuhi standart DJU

2018

69,579,614

190,629

19,063

10.59

Tidak Memenuhi standart DJU

2019

77,288,936

211,751

21,175

9.53

Tidak Memenuhi standart DJU

2020

85,872,703

235,268

23,527

8.58

Tidak Memenuhi standart DJU

2021

95,431,110

261,455

26,146

7.72

Tidak Memenuhi standart DJU

2022

106,072,979

290,611

29,061

6.94

Tidak Memenuhi standart DJU

2023

117,924,513

323,081

32,308

6.25

Tidak Memenuhi standart DJU

2024

131,126,588

359,251

35,925

5.62

Tidak Memenuhi standart DJU

2025

145,831,606

399,539

39,954

5.05

Tidak Memenuhi standart DJU

Pen/hari
(orang)

Keterangan

Grafik 4.3a Tahun Vs Kapasitas

35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025

Kapasitas (m2/pen)

40.00

Tahun

Anda mungkin juga menyukai