Anda di halaman 1dari 5

Lampiran

Technical Training of Coal Sampling Summary


Dengan menggunakan standar metode sebagai berikut :
-

ISO 13909 : 12

ASTM D 2234/D2234 M:2007

Sampling merupakan pengambilan contoh secara acak/random dan teratur


sesuai dengan standard yang digunakan dari sejumlah material dalam jumlah
besar yang mana contoh material yang diambil mewakili keseluruhan material
tersebut, agar dapat kemudian diuji secara kimiawi dan fisik.
Persentase kesalahan pada sampling yaitu :
-

80% Sampling

15% Preparasi

5% Analisa

Menghindari kesalahan pada sampling maka persyaratan untuk sampling;


-

Metode standar harus benar ( ISO, ASTM, JIS, BS, dll )

Penentuan jumlah Increament harus benar

Peralatan sampling serta ukuran harus standard

Penentuan titik lokasi harus benar

Pengambilan contoh harus benar.

Sampling berdasarkan lokasi, dari kondisi batubara tersebut, smpling dapat


diklasifikasikan sbb:
1.

Sampling pada singkapan batubara

2.

Sampling pada permukaan batubara

3.

Sampling pada pengeboran batubara

4.

Sampling pada peremukan batubara saat di belt conveyor, atau saat di


Truck, stockpile, dll.

Perkiraan yang dapat mempengaruhi pada sampling,


-

Kualitas variable pengambilan per increament

Banyaknya sample jarang penyemplingan

Partikel sample yang diambil dengan ukuran yang tepat

Metode pengambilan sample

Lampiran

Lokasi alasan sampling dititik tersebut

Parameter analisa

Jumlah selisih dengan menggunakan metode ISO dan ASTM :


ISO
Kondisi batubara
Cleaned
Un-Cleaned
Max 1000 tonnes

conveyor
16
32

Stockpile
32
64

ASTM
Kondisi Batubara
Cleaned
Un-Cleaned
Max 1000 tonnes
a)

Conveyor falling stream


N = 15
N = 35

Perhitungan berdasarkan Time Basis, ASTM Standard


Load Cargo = 5000 MT
speed Convey. Belt = 400 MT/Hour, Top size = 50 mm, jenis batubara kotor,
lokasi Falling stream, cara manual/mechanical sampling
Jumlah increment = 35 5000/1000 = 78 increment
Time basis = (5000 x 60) / (400 x 78) = 10 menit/incr.

b)

Perhitungan berdasarkan Mass Basis, ASTM Standard


Stockpile = 5000 MT, Top size 50 mm, jenis batubara kotor, lokasi
Stockpile, cara manual sampling.
Jumlah increment = 35 5000/1000 = 78 increment
Scoop standard = 0.6 x top size = 0.6 x 50 mm = 3 Kg
Total Gross Sample taken = 3 kg x 78 incr. = 234 Kg

Preparation
Adalah untuk mempersiapkan sejumlah kecil sample dari gross sample yang
mewakili bulk kargo barang, yang dipersiapkan bagi keperluan laboratorium
untuk pengujian baik fisik maupun kimiawi.
Proses Preparasi Sample
1.

Pengeringan : tujuannya untuk penetapan kadar air/menghindari blocking


saat penghancuran saat dicrushing

Lampiran

2.

Reduksi / Crusher : untuk reduksi ukuran menjadi butir yang lebih kecil
dengan mengacu pada metode standar

3.

Mencampur : untuk homogenitas sample

4.

Mengurangi : untuk reduksi jumlah berat sample dari sejumlah berat lebih.
Dimana mengacu pada metode standard.

Parameters of Steam Coal Coality


1. Total Moisture
2. Proximite Analisis
- Inherent Moisture
- Ash Content
- Volatile Matter
- Fixed Carbon
3.

Ultimate Analysis
- Total Sulphur
- Nitrogen
- Hydrogen
- Carbon
- Chlorine
- Oxygen

4.

Calorific Value

5.

Hardgrove Grindability Index (HGI)

6.

Ash Analysis

7.

Ash Fusion Temperature

8.

Trace Elements

9.

Relative Density

10.

Form of Sulphur

11.

Relative Density

Ash Fusion Temperature

OKSIDASI

Lampiran

REDUKSI

INITIAL DEFORMATION (Deformasi Permulaan)

SPHERICAL (Pelunakan)

HEMISPHERICAL (Hemisperis)

FLUID (Cair)
Stockpile Management

Storage Management
Storage Management atau pengaturan penyimpanan batubara di stockpile
sangat

penting

dalam

stockpile

management.

Dalam

mengatur

penyimpanan batubara di stockpile, hal hal yang perlu diperhatikan adalah


Desain stockpile dan Sistem penumpukan. Yang perlu diperhatikan adalah
sbb:
1. Kapasitas penyimpanan batubara
2. Banyaknya jenis product yang akan Dipisahkan di stockpile
3. Fasilitas dan sistem penumpukan dan Pemuatan
Secara umum desain suatu stockpile batubara adalah sebagai berikut :

Base stockpile dibuat benar-benar padat dan kuat disesuaikan dengan


berat beban yang akan ditopang.

Permukaan dasar stockpile harus dibuat agak cembung

Level dasar stockpile harus ditentukan.

Sekeliling stockpile dibuatkan paritan atau saluran air yang semuanya


menuju settling pond

Di sekeliling stockpile dipasang instalasi spraying.

Di sekeliling stockpile dibuatkan windshield atau penangkal angin.

Stockpile dibuat memanjang searah dengan arah angin dominan


(Prevailing Wind)

Sistem Penumpukan :

Sekeliling

tumpukan

batubara

harus dapat

diakses

oleh

unit

maintenance seperti Wheel Loader atau Excavator.

Penumpukan harus memanjang searah dengan prevailing wind (arah


angin dominan)

Setiap penumpukan harus dipastikan ditrimming agar tidak terdapat


puncak-puncak kecil diatas tumpukan batubara

Slope permukaan stockpile yang menghadap ke arah angin harus


dilandaikan sudutnya, bila perlu dipadatkan.

Lampiran

Quality & Quanitity Management


Quality dan Quantity Management adalah proses yang paling penting
dalam suatu stockpile management. Karena Quality dan quantity
management bersifat terus menerus dan berjalan seiring dengan jalannya
perusahaan.

Blending Management
Dalam suatu blending management, hal yang paling diutamakan adalah:

Pencampuran kualitas sehingga menghasilkan kualitas batubara hasil


campuran sesuai dengan yang ditargetkan.

Cara Blending atau pencampuran itu sendiri yang harus baik.

Sebelum Blending dilakukan, yang perlu diperhatikan adalah target


kualitas yang harus dicapai dari blending tersebut.

Hanya satu target parameter yang dapat dicapai dengan tepat dalam
suatu blending. Parameter lainnya mengikuti sesuai dengan proporsi
blendingnya.

Diantara parameter kualitas batubara, ada yang bersifat addictive


(dapat dikalkulasi secara kuantitatif pada saat blending). Dan ada
pula paramter yang bersifat tidak addictive atau tidak dapat dihitung
secara kuantitatif berdasarkan proporsi blendingnya.

Anda mungkin juga menyukai