Anda di halaman 1dari 3

MENINGITIS TUBERKULOSA

Infeksi pada meningitis oleh karena kuman Mycobacterium TBC.


Prevalensi : - Anak-anak dengan malnutrisi
- Penderita TBC paru yang tidak diterapi
Patofisiologi : Sarang

infeksi

Tuberkulosis

di

paru-paru

melepaskan

Mycobacterium TBC dalam darah melalui lintasan hematogen tiba


di korteks cerebri Kuman mati di situ / berbiak dan membentuk
eksudat kaseosa. Eksudat kaseosa dapat pecah dan masuk serta
membawa kuman TBC ke dalam ruang subarachnoid.
Gejala Klinis : Meningitis yang menyeluruh akan mengembang.
-

Anamnesis

- Demam subfebril
- Kejang
- Keringat banyak terutama malam hari

Pemeriksaan fisik : - Penurunan kesadaran


-

Kaku kuduk

Brudzinski I, II

(+)

Kernig sign

(+)

Pemeriksaan penunjang : Lumbal Punksi didapatkan


- Warna xantochrom
- Jumlah hitung sel : sel mononuklear >>>
- Kadar glukosa < 40 mg %
- Protein > 40 mg % dan terus melonjak pada
pemeriksaan berikutnya.
- Kadar Cl < 680 mg %

Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan pemeriksaan LCS dengan LP.

Komplikasi

: - Encephalomalasia regional (hemiplegi afasia dan lain-lain)


- Hidrocephalus communicant.
- Gejala sisa demensia dan perubahan watak.

Diagnosis Deferensial : - Meningoencephalitis parainfeksiosa


- Meningitis virus
Terapi : A. 2 bulan I (5 regimen)
Isoniazid

: 300 mg / hr

Rifampisin

: 600 mg / hr

PZA

: 15 30 mg / kg BB/ hr

Streptomycin : 15 mg / kg BB / hr i.m atau


Ethambutol

: 15 20 mg / kg BB / hr

B. 4 bulan
INH

: 15 mg / kg BB / hr (2 x / minggu) (max 900 mg)

Rifampicin

: 60 mg / hr (2 x / minggu)

C. Pemberian kortikosteroid
Indikasi

: Perubahan tingkat kesadaran


Tanda-tanda neurologik fokal progresif

Dosis

: Indikasi : 10 mg i.v lalu diberikan tiap 6 jam


Kemudian : 5 mg i.v selama 2 3 minggu

Tappering off setelah pemakaian 1 bulan

MENINGITIS TUBERKULOSA

Kelompok : G
Disusun oleh :
Laksmi Achyati

G001954432

Yuni Ika P

G2A096183

Dewi Indah Y

G2A096034

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2001

Anda mungkin juga menyukai