GUNUNG MERAPI
Gunung berapi adalah sebuah gunung yang memiliki kawah yang berisi magma dari dalam
perut bumi. Gunung berapi yang aktif dapat sewaktu-waktu mengeluarkan magma yang
terkandung di dalam perut bumi. Letusan tersebut dapat membawa dampak yang positif
maupun
negative.
Gunung berapi terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar
oleh gas yang bertekanan tinggi. Indonesia berada pada pertemuan antara 3 lempeng besar
yang terdiri dari dari 2 lempeng benua dan 1 lempeng samudera. Oleh karena itu, sangatlah
wajar kalau tatanan tektonik Indonesia sangat kompleks. Di bagian barat sampai selatan
Indonesia
merupakan
daerah
zona
subduksi
yang juga merupakan jalur gunung api. Di Indonesia terdapat sekitar 129 buah gunung
berapi yang masih aktif dan merentang sepanjang 700 KM mulai dari Aceh (Sumatra),
Jawa, Sulawesi (bukit Barisan), Nusa Tenggara dan Maluku dengan luas daerah yang
terancam terkena dampak letusan sekitar 16.670 Km 2.
Jumlah warga yang meninggal paska letusan Gunung Merapi 178 orang sejak akhir Oktober
2010.Total warga sekitar Gunung Merapi yang sampai saat ini masih dirawat di Rumah
Sakit Sardjito mencapai 91 orang. Sebanyak 21 orang mengalami luka bakar dan 70 non
luka bakar.Selain jumlah warga yang luka, saat ini masih terdapat warga yang belum
diketahui nasibnya. Menurut laporan yang diterima Tim Disaster Victim Identification Polda
DIY, tercatat 257 warga yang belum diketahui keberadaannya.Dari semua warga yang
dilaporkan hilang, paling banyak berasal dari Kecamatan Cangkringan. Usia mereka ratarata di atas 40 tahun.
Suhu di sekitar gunung naik. Hal ini menunjukkan terjadu kenaikan aktifitas Merapi.
Selain itu, gunung meletus juga menyebabkan dampak positif. Meskipun untuk letusan
Merapi ini dampak tersebut belum terlihat secara signifikan tapi ada hal yang dapat
dijadikan dampak positive dalam bencana ini yaitu :
1. Penambang pasir mendapat pekerjaan baru yaitu bekerja untuk mendapat pasir di
pinggiran aliran lahar dingin.
2. Hasil muntahan vulkanik bagi lahan pertanian dapat menyuburkan tanah, namun dampak
ini hanya dirasakan oleh penduduk sekitar gunung.
3. Bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan sebagai bahan
material yang berfungsi untuk bahan bangunan, dan lain-lain.
mendidih. Melalui celah-celah batuan di bagian bawah air itu keluar sebagai mata air
panas. Misalnya, sumber air panas di Garut dan Cianjur Jawa Barat, Baturaden Jawa
Tengah, Tretes Jawa Timur, dan di tempat lainnya.
3. Sumber Air Mineral
Seperti halnya sumber air panas, sumber air mineral terjadi karena pemanasan air oleh
sisa kegiatan vulkanik. Namun dalam sumber air ini terlarut zat kimia produk gunung api,
sehingga air itu mengandung belerang atau zat kimia lain. Sumber air mineral ini banyak
ditemukan di daerah sekitar gunung api yang aktif atau yang sudah istirahat, misalnya di
Maribaya dan Ciater sekitar gunung Tangkuban Perahu Jawa Barat.
4. Geyser
Geyser adalah sumber mata air panas yang memancar secara berkala. Geyser terjadi
karena gas panas yang asalnya dari batuan magma memanaskan bagian bawah air yang
terdapat dalam celah di dalam bumi. Uap air yang terjadi tidak dapat mengadakan
sirkulasi sampai ke permukaan bumi sehingga terjadilah akumulasi uap air setempat.
Ketika ada jalan keluar ke permukaan bumi terjadilah pancaran air dengan suhu yang
cukup tinggi. Contoh geyser yang sangat terkenal terdapat di Yellow Stone National Park
California Amerika Serikat.
5. Kawah
Suatu kawah terbentuk akibat adanya letusan gunung berapi yang sangat kuat sehingga
menimbulkan sebagian dari bagian atas gunung berapi tersebut menghilang dan saat itu
terbentuklah sebuah kawah. Keindahan suatu kawah dapat dimanfaatkan sebagai suatu
objek wisata, contohnya: Kawah Ratu di gunung Tangkuban Parahu, Kawah Ciremai di
gunung Ciremai, dan Kawah Putih di Ciwidey yang terbentuk akibat letusan gunung
Patuha.