Makalah Akhir Kuliah - Intuisi
Makalah Akhir Kuliah - Intuisi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertama kali membaca sebaris kalimat mengetahui tanpa tahu
mengapa anda tahu, bagi sebagian orang atau mungkin hampir
semuanya, pasti terheran dan muncul sinyal tanda tanya di dalam
pikirannya. Ya, kalimat tersebut adalah pengertian singkat untuk
istilah yang disebut intuisi. Dalam kehidupan sehari, memang kata
yang satu ini kerap kali terdengar, apalagi mereka yang hidupnya
berkecimpung dalam bidang yang terkait, seperti psikologi. Namun,
ternyata lebih banyak lagi yang belum bahkan tidak tahu makna
intuisi itu sendiri. Intuisi? Intuisi itu apa sih? Kayak gimana? Bisa
dijelasin nggak? Contohnya? dan sebagainya. Itulah beberapa
kalimat peertama yang muncul setelah mendengar kata intuisi. Itu
baru di satu sisi, di sisi lain?
Untuk di sisi lain, terkait mereka yang setengah-setengah
memahami apa itu intuisi atau juga bisa dibilang, mereka para
pemula yang baru berkenalan pada sebatas nama si intuisi, tidak
sedikit yang mengaitkan dengan kekuatan-kekuatan supranatural,
indera ke enam, ghaib, tak nampak, dan seringkali dianggap tidak
logis karena tidak ilmiah. Akan tetapi, menariknya di sini adalah kata
intuisi itu sendiri seperti magnet yang menarik keingintahuan para
orang-orang pemula tersebut. Ya memang tidak seluruhnya yang
tertarik penasaran, namun setidaknya untuk orang-orang yang
tertarik tersebut selalu dibuat terheran-heran berkelanjutan dengan
fakta mengenai intuisi itu sendiri. Menarik bukan?
Cerita berbagai pengalaman orang-orang terkait intuisi yang
menghindarkan mereka dari kerugian, bahaya, keburukan dan hal
negatif lainnya, atau sebaliknya intuisi yang mengarahkan mereka
pada kebaikan, keuntungan, keselamatan dan hal positif lainnya
banyaklah ditemui. Para penulis atau buku-buku yang membahas
1 | Page
terkait
apa
yang
disebut
intuisi.
Mungkin
tidak
2 | Page
3 | Page
BAGIAN 2
PEMBAHASAN
A. Intuisi Mengetahui tanpa Tahu Mengapa Anda Tahu
.
.
Jangan sekali-kali menganggap sempurna suatu inspirasi
kalbu yang buahnya belum engkau ketahui. Tujuan dari
bergumpalnya awan bukanlah turunnya hujan, melainkan
bebuahannya Ibnu Athaillah
Perkenalan di awal tentang siapa dan apa. Siapa dia? Intuisi.
Apa itu? Banyak pengertiannya. Setiap sumber rujukan memaknai
intuisi dengan kalimat yang tidak serupa, namun bersinambungan
dan serasi dari satu pengertian ke pengertian lain yang bersifat saling
melengkapi.
Agar
dapat
tersaji
dengan
rapi
tanpa
unsur
jiwa,
memandang
dengan
batin,
dapat
pula
1992)
Menurut
KBBI
(2007),
Istilah
intuisi
diartikan
sebagai
apapun.
Menurut Ginanjar (2005), intuisi adalah suara hati yang
seringkali membisikkan dan membimbing apa yang dirasa
4 | Page
non-empiris
informasi
untuk
sebagai
mengumpulkan
tanggapan
dan
terhadap
pertanyaan-pertanyaan.
Menurut Lynn Robinson (dalam Butler: 2003), intuisi adalah
sumber kebijaksanaan yang bisa diandalkan dalam hidup
kita dan dapat berupa pemikiran, sebuah bayangan, mimpi,
suatu emosi atau sensasi fisik yang merupakan gejala yang
kesamaan
makna,
dan
dapat
disimpulkan
secara
dengan instink.
Intuisi memberi
suatu
keyakinan
langsung
terhadap
5 | Page
Intuisi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kadangkadang mempunyai nilai baik, tetapi kadang pula berakibat
tidak menyenangkan.
Biasanya wanita lebih
disebabkan
karena
intuitif
wanita
daripada
lebih
banyak
pria,
hal
itu
menggunakan
perasaannya.
Para seniman lebih banyak bekerja dengan menggunakan
aktifitas
seninya.
Berfikir adalah berbicara batin yang tidak terdengar.
dan
lain
sebagainya
yang
secara
mutlak
mengandung
6 | Page
7 | Page
pada kesimpulan. Jika apa yang dirasakan oleh intuisi ternyata betulbetul terjadi, sering dianggap hanya kebetulan. Sebenarnya, intuisi
juga didukung dengan bukti-bukti, tetapi yang sudah diendapkan ke
alam bawah sadar. Dengan kata lain, jika kita meningkatkan
ketrampilan kita mengumpulkan
sarana
untuk
membimbing
kehidupan
kita
semakin
yang
disajikan
pancaindera
kita,
misalnya
intuisi
dan
kepercayaan.
Egoisme dunia rasional telah menolak kebenaran yang muncul
dari intuisi. Padahal, dalam banyak hal kekuatan intuisi merupakan
sesuatu yang lebih akurat dalam meramalkan atau mendektesi
sesuatu yang terjadi. Pengambilan keputusan secara intuitif, jika
berdasarkan
indera
menghasilkan
ke-enam
daripada
yang
pengambilan
tajam,
akan
keputusan
jauh
lebih
rasionalyang
obyek
penelitian
tersebut?
Secara
logika,
bagaimana
mungkin bisa sesuatu yang tidak rasional dan tidak logis dapat
diamati, diteliti, dan digali dengan cara yang ilmiah serta empiris. Apa
pun jawabannya, itulah fakta yang terjadi saat ini.
Salah satu dari sekian banyaknya usaha-usaha percobaan yang
dilakukan para ahli yaitu rangkaian percobaan yang dilakukan dan
dilaporkan dalam New Scientist, sejumlah relawan ditutup matanya
8 | Page
datang
dari
sebuah
tes
yang
dilakukan
oleh
pada
gambar
tersebut.
relawan
lain
diminta
punya
kelebihan
mencapai
tingkat
kesuksesan
40%.
research
Intelligence Agency
University
of
menyimpulkan
programme.
Pada
tahun
1995,
Centre
California
bahwa,
untuk
meninjau
penelitian
ini
hasil
sangat
of
Utts
dari
penelitian
dan
ilmiah
dan
9 | Page
premis
ini
tidak
lain
hanyalah
sebuah
obyek-obyek
indrawi
Alif laam miin (1) Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (2) (yaitu) mereka yang
10 | P a g e
jam
adalah
dedaunannya
dan
nafas
adalah
memiliki
hampir
kesamaan
satu
sama
lain.
sebut
saja
yang
terakadang
membuat
orang-orang
bingung
untuk
mengartikan apa itu intuisi; mana yang harus dibedakan dan mana
yang sama.
11 | P a g e
visual.
Melihat
dengan
mata
kepala,serta
Di
tanah
air
kita,
orang
yang
memiliki
untuk
semua
istilah
yang
disebutkan
di
12 | P a g e
13 | P a g e
14 | P a g e
oleh
Ahmad
dari
Abu
Hurairah
ra,
bahwa
15 | P a g e
( )
kalau bukan karena syaithan mengerumuni hati anak keturunan
Adam, pasti mereka mampu melihat alam malakuut langit HR. Abu
Hurairah ra
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa seseorang bisa melihat
malaikat jika dia menjaga kejernihan hati dan ruh, serta tidak sibuk
dengan urusan dunia sehingga bisa berkonsentrasi ketika berdzikir
kepada Allah Taala, senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya, baik
dengan beribadah, bertasbih, dan melantunkan lafadz-lafadz dzikir.
Semua aktifitas yang baru saja disebutkan bisa mengantarkan
seseorang pada kondisi kasyaf sebagaimana yang diterapkan oleh
para kaum shufi. Mereka kaum shufi berpendapat bahwa seseorang
memeiliki kemampuan extra sensory perception yang tidak dimiliki
oleh kebanyakan orang. Dalam kondisi jiwa yang jernih dan bersih,
ruh akan terbebas dari ikatan-ikatan fisik yang menghambatnya
untuk bisa bergerak leluasa. Dalam kondisi seperti itu, ruh akan
mampu melihat dan mendengarkan sesuatu yang sangat jauh dan
mampu menangkap hal-hal yang berada di alam metafisik. Kalau
kebanyakan orang tidak bisa menangkap fenomena metafisik, maka
hal itu tidak lain karena mereka terlalu sibuk dengan hal-hal yang
berbau duniawi (Najati: 2000)
Dari penjelasan ini pulalah dapat ditarik kesimpulan bahwa,
intuisi bukanlah potensi lahiriah atau merupakan bawaan dari lahir.
Seseorang yang lahir ke dunia ini berstatus suci, dan tidak
mengetahui apa-apa sebagaimana. Hal ini tertuang dalam Al-Quran,
Allah Subhanallahu wa Taala berfirman:
16 | P a g e
Hati itu terbiasa dengan dua jenis hati, yaitu hati yang menjadi
tempat semayamnya Allah Yang Maha Pengasih dan hati yang
menjadi tempat semayamnya syaithan. Di dalam hati yang pertama,
terdapat
cahaya,
kehidupan,
kesenangan,
kegembiraan,
dan
bertanya,
Apa
tandanya
wahai
Rasulullah?
Beliau
tinggal
yang
menipu
dan
bersiap-bersiap
menghadapi
suatu
ajaran
yang
kepercayaanya
menyatakan
penglihatan
batin,
renungan
dan
sebagainya.
Tasawwuf
17 | P a g e
dia bukanlah sufi. jika dia mengaku sebagai sufi, berarti dia telah
berdusta.
Di salah satu pemahaman mengenai tasawwuf sepertinya
mengalami kekeliruan sederhana, namun berdampak besar. Ya,
kekeliruan pemaknaan istilah intuisi yang berakibat pada penggunaan
salahsuai pada intuisi itu sendiri. Kalangan tasawwuf yang sebagian
mereka mengungkapkan hal-hal yang sama sekali tidak dilandasi
syariat, seperti berpedoman hanya kepada dzauq 'rasa' dan intuisi,
bukan kepada syariat. Menurut mereka, orang tidak perlu berpegang
pada apa yang difirmankan oleh Rabbnya, namun yang terpenting
adalah berpedoman pada apa yang dikatakan oleh hatinya. Salah
seorang dari mereka dengan bangga berkata, "Hatiku berkata
kepadaku berdasarkan informasi dari Tuhanku." Karena, ia mengambil
informasi langsung dari "atas". Oleh karena itu, saat dikatakan
kepada salah seorang dari mereka, "Marilah kita membaca kitab
Mushannaf Abdurrazzaq," ia menjawab, "Apa manfaatnya karya
Abdurrazzaq itu bagi orang yang mengambil ilmunya langsung dari
sang Khaliq?" Maksudnya, ia mengambil ilmunya langsung dari Allah
Subhanallahu wa Taala, tanpa melalui perantara!Dari mereka ada
yang berkata, "Kalian mengambil ilmu kalian dari orang yang telah
mati yang mendapatkannya dari orang yang telah mati pula,
sementara kami mengambil ilmu kami dari Zat Yang Maha Hidup,
Yang tidak mati!" Malik dari Nafi dari Ibnu Umar, mereka semua telah
mati; mata rantai riwayat emas ini (seperti dinamakan oleh para ahli
hadits) bagi kalangan tasawwuf dipandang sebagi mata rantai
karatan yang tidak bermanfaat sama sekali (Efendi dalam Hadits Web
3.0).
Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam buku Pengantar
Pola Pikir Ilmiah Islami (2002), bahwa penemuan kebenaran secara
intuisi diperoleh secara cepat sekali melalui proses luar sadar tanpa
menggunakan penalaran dan proses berfikir, atau melalui suatu
18 | P a g e
Ada cahaya yang hanya diizinkan Allah untuk sampai ke hati,
dan ada pula cahaya yang diizinkan Allah untuk masuk ke
hati Ibnu Athaillah
19 | P a g e
BAGIAN 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Intuisi merupakan sesuatu yang layak untuk diperbincangkan
dan dibahas. Apa dan bagaimana intuisi berwujud, berada, dan bereksistensi menjadi pintu awal mempelajari intuisi. Intuisi yang bersifat
non-ilmiah dan non-empiris bukanlah sebagai penghalang untuk
mempelajari dan mengetahuinya secara rasional dan logis.
Dari
pun
ilmu
yang
banyak
diketahui
tak
kan
20 | P a g e