Oleh:
Wahyu Tiara Dewiyanti
Anamnesis
(Autoanamnesis tanggal 24 November
2014)
Nama pasien : Ny. R
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat
: Pengayoman
Pekerjaan : IRT
Status perkawinan : Menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Tanggal pemeriksaan : 24 November 2014
MRS : 23 November 2014
2
Anamnesis
Keluhan Utama
Wanita
Sesak
Sulit
Kambuh-kambuhan
Semenjak
Riwayat
Pasien
Keluhan
bernafas,
nafas
alergi
28
keluarga
sesak
memberat
2013
th
debu,
keluhan
dirasakan
posisi
2pasien
hari
saudara
bulu
1saat
duduk
bulan
sesak
yang
menggunakan
binatang,
cuaca
sejak
kembar
lalu
belakangan,
nfas.
membungkuk,
pasien
dingin,
Nafas
cuaca,
danalat
kecil
kelelahan,asap,
ibu
berbunyi
sering
asap
hisap
pasien
bicara
rokok
terbangun
saat
seperti
sulit,
sesak,
debu,
sulit
ngik
malam
tidur.
dan
batuk,
berhenti
hari
Batuk
minum
karen
ber
+
Anamnesis
(Autoanamnesis tanggal
24/11/14)
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Normosefali, bentuk oval, simetris, deformitas (-),
ekspresi tampak sakit sedang.
Mata
Edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat (-),
10
sklera ikterik (-).
Pemeriksaan Fisik
Hidung
Epistaksis (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut,
Sariawan (-), gusi berdarah (-), lidah kotor (-), atrofi
papil (-), stomatitis (-)
Leher
Pembesaran kelenjar getah bening (-), JVP (-) cmH 2O.
12
Thorax
PARU
Inspeksi : Simetris (+/+), retraksi
(-/-), Ekspirasi memanjang
Palpasi : ketinggalan gerak (-/-)
fremitus N
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Perkusi
sonor
sonor
sonor
sonor
sonor
sonor
Vesikuler
Auskultasi
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
RHONKI
(-)
(-)
(-)
(-)
(+)
(+ )
WHEEZING
(+)
(+)
(+)
(+ )
(+)
(+)
16
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Datar, spider nevi (-), venektasi (-)
Palpasi
: Lemas, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba.
Perkusi
: Timpani, shifting dullness (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal, undulasi (-)
Genital : Tidak ada kelainan.
Ekstremitas
Ekstremitas atas : Palmar eritem (-) kiri dan kanan, nyeri
sendi (-), eutoni, eutrophi, kekuatan +5, gerakan bebas,
clubbing finger (-), sianosis (-).
Ekstremitas bawah : Nyeri sendi (-), eutoni, eutrophi, kekuatan
+5, gerakan bebas, edema pretibial (-), telapak kaki pucat (-),
sianosis (-).
17
Daftar Masalah
Selain
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Hb
12.1
gr/dl
11,0-16,0
Eritrosit
4.9
106 uL
3,50 5,50
Hematokrit
37
37-50
Leukosit
14900
103 uL
4,0-10,0
Trombosit
408
103 uL
100-300
Eosinofil
Basofil
Segmen
91
L 0-1, P 1-4
103/ul
L 0-1, P0-1L35-66,P3666
DIAGNOSIS BANDING
Bronkitis kronik
Ppok
Obstruksi mekanis (tumor)
Gagal Jantung Kongestif
DIAGNOSIS
Asma bronkiale persisten sedang episode kini berat
Pneumonia
PLANING DIAGNOSIS
Spirometri
Arus Puncak Ekspirasi
Uji alergi
Analisa gas darah
Pemeriksaan sputum
Foto Thorax dan EKG
Cek Darah Lengkap
Terapi
Non Farmakologi
a) Penyuluhan (edukasi) tentang penyakit asma pada penderita
asma dan keluarganya.
b) Mengetahui obat-obat asma, baik kegunaan maupun efek
sampingnya.
c) Pengobatan yang tidak hanya dilakukan ketika serangan
asma sedang berlangsung, tetapi juga saat tidak ada
serangan.
d) Mempelajari dan memahami faktor-faktor allergen serangan
asma dan cara mengendalikannya, misalnya debu, udara
lembab, atau alergi lainnya.
e) Terus memonitor perkembangan penderita asma secara
teratur.
24
Terapi
Farmakologi
Oksigen 2-4 L/m
Infus RL + drip Aminophilin 1,5 amp/12 jam
Nebulizer Combivent : Fluxotid (1 : 1)/ 4-6x
Inj. Ceftriaxon 3gr/24 jam
Inj Metil Prednisolon 62,5 mg/8jam
Ranitidin 2x1 amp
Ambroxol 3x1 tab
25
VIII. POMR
(Problem Oriented Medical Record)
Daftar Masalah
1. Anamnesis
Pasien mengeluhkan sesak
nafas, disertai bunyi ngik.
-Sesak nafas disertai kesulitan
berbicara, lebih menyukai posisi
duduk
-Selain keluhan sesak nafas
pasien mengeluh batuk
berdahak badan panas 2 hari
SMRS.
-Sesak nafas ini sering kambuhkambuhan sejak pasien kecil.
kalau kumat sesaknya pasien
kesulitan tidur dan melakukan
aktifitas sehari-hari.
-Sesak napas timbul saat cuaca
dingin, minum es, terkena asap
rokok, berdebu, banyak
melakukan aktivitas yang
menyebabkan pasien kelelahan
dan batuk.
-Sejak 1 tahun yll pasien
menggunakan alat hisap dan
obat minum saat sesak
menyerang namun 1 bulan
belakang dihentikan karena
pasien ingin memiliki
momongan.
Selama 1 bulan belakangan
keluhan dirasakan semakin
memberat, dan sering kali
terbangun saat malam hari
karena sesak nafas
-Riwayat keluarga memiliki
Problem
-Dispneu
-Nocturnal Dispneu
-Wheezing (+)
- Rh(+)
-Batuk
Assesment
Asthma
Bronkhial
Persisten
sedang
Episode kini
berat
Planning
Diagnosis
Spirometri
Arus Puncak
Ekspirasi
Uji alergi
AGD
Pemeriksaan
sputum
Foto Thorax PA
Cek Darah
Lengkap
Planning Terapi
Planning
Monitoring
Oksigen 2-4 L/m -Klinis
Infus RL + drip
-Vital sign
Aminophilin 1,5
- APE
amp/12 jam
Nebulizer
Combivent :
Fluxotid (1 : 1)/ 46x
Inj Metil
Prednisolon 62,5
mg/8jam
Ambroxol 3x1 tab
Daftar Masalah
2. Pemeriksaan Fisik
-KU dsn Kes: sedang, tampak
sesak, compos mentis, badan
panas
Vital Sign:
-Tekanan darah: 120/80 mmHg
-Nadi: 98 x/menit
-RR :32 x/menit
-Suhu 36,5
-Thorak:
Paru: auskultasi: SDV (+/ +),
Rh (+/+) Wheezing (+/+)
Lab : 14900
Problem
Assesment
Planning
Diagnosis
Planning Terapi
Planning
Monitoring
Klinis
Pneumonia
Pneuminia
Klinis
Vital sign
Rontgen
Inj. Ceftriaxon
3gr/24 jam
Ranitidin 2x1
amp
Pct tab (K.P
panas)
Vital sign
rontgen
Tanggal
Keluhan
Vital sign
Terapi
25-11-14
TD 110/70
O2 3lpm
N 98
RL drip aminop
S 36,6
Inj mp
RR 24
Nebu
Ambroxol 3x1 tab
GG 3x1
Ranitidin 2x1A
26-11-14
Sesak
mulai
tidak
membaik
ada
gangguan,
kondisi TD 110/70
N 88
S 36,5
Rr 18
Terapi lanjut
PEMBAHASAN
Definisi
Asma bronkial adalah suatu kelainan inflamasi
kronik saluran nafas
yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus
terhadap berbagai rangsangan
yang ditandai dengan gejala episodik berulang
berupa mengi, batuk, sesak nafas, dan rasa
berat di dada terutama pada malam hari dan
atau dini hari
yang umumnya bersifat reversibel baik
dengan atau tanpa pengobatan.
PEMBAHASAN
Pasien
sering
mengalami
kekambuhan penyakit, sejak kecil
dan
membaik
saat
pemberian
nebulisasi dan obat oral seperti
teosal (salbutamol) dan deladril
(antihistamin)
Faktor Pemicu
Faktor Risiko
FAKTOR RISIKO
PEMBAHASAN
PATOGENESIS
GINA2005
PATOFISIOLOGI
Inflamasi
Bronkokonstriksi
Hipersekresi
mukus
Hiperresponsivit
as
Hiperplasia kelenjar
mukus
Penebalan Basal
membran
mukus plug
deskuamasi epitel
vasodilatasi
edema mukosa
dan infiltrasi
submukosa
oleh eosinofil
dan neutrofil
41
Diagnosa asma
Bersifat episodik dan seringkali
reversible
Gejala batuk, sesak, rasa berat di
dada, berdahak
Memburuk di malam / dini hari
Ada faktor pencetus
Respon membaik dengan
bronkodilator
Ada riwayat keluarga / atopi
Diagnosis Asma
1. DERAJAT BERAT ASMA
2. DERAJAT SERANGAN
ASMA
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Penunjang
APE Dada
Spirometri
Pxan
Kadar
Foto
AGD
Sputum
Eosinofil
IG g
total
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Spirometri
Obstruksi : VEP1/KVP < 75% atau VEP1 <
80%
Contd
Pemeriksaan sputum
khas untuk asma sputum eosinofil
Pem. Eosinofil total
Uji kulit
untuk menunjukkan adanya IgE spesifik
dlm tubuh.
Pem. Kadar IgE total dan IgE spesifik
dalam sputum
IgE total hanya utk menyokong adanya
atopi
IgE spesifik lebih bermakna jika uji kulit
tidak dilakukan.
Foto dada
Penatalaksanaan Asma
Obat-obat pengontrol
Obat-obat pengontrol adalah obat-obat yang
diberikan tiap hari untuk jangka lama untuk
mengontrol asma persisten.Termasuk kedalam
golongan ini adalah :
kortikosteroid inhalasi
kortikosteroid sistemik
natrium kromolin
natrium nedokromil
teofilin lepas lambat
agonis beta-2 inhalasi aksi lama
agonis beta-2 oral aksi lama
Obat-obat pelega
Obat-obat pelega adalah yang bekerja cepat
untuk
menghilangkan
konstriksi
bronkus
beserta keluhan-keluhan yang menyertainya.
agonis beta-2 inhalasi
kortikosteroid sistemik
antikolinergik inhalasi
teofilin kerja singkat
agonis beta-2 oral kerja singkat
Agonis beta-2 inhalasi merupakan obat pilihan
untuk pengobatan asma eksaserbasi akut dan
pencegahan pada exercise induce asthma.
Tahap 1 : Intermiten
Pengontrol
Tahap 3 : Persisten
Sedang
Pengontrol
PENATALAKSANAAN
SERANGAN ASMA DI RS
Pengobatan awal :
-O2
- Inhalasi agonis beta 2 kerja singkat/20 mnt @ 1 jam atau
-Injeksi agonis beta 2 (terbutalin ) atau adrenalin 0,3 ml sc
-Kortiko sistemik (u// serangan berat, tdk respon inhalasi, dlm kortiko
oral
Penilaian ulang
Respon baik :
-Stabil dlm 60
mnt
-Px fisik Normal
-APE >70%
-Saturasi >90%
(95)
Respon
smpurna:
tdk
-Resiko
tggi
distres
-Fisik (gjla rngan
sdang)
-APE 50-70%
-Saturasi tdk ad
perbaikan
Respon
@ 1 H:
buruk
-Resiko
tggi
distres
-Fisik
(gjla
berat,gelisah,pen
kes)
-APE <30%
-PaO2 <60mmHg
Respon baik
Respon tdk
sempurna
Respon buruk
Dirawat di ICU :
Dirawat di rs :
Pulang :
-Pengobatan dg
inhalasi agonis
beta 2
-Butuh
kortico
oral
-edukasi
-inhalasi agonis
beta 2 +- anti
koli
-Kortico
sistemik
-Aminofil drip
-Terapi O2
-Pantau APE,Sat
O2, nadi
-inhalasi agonis
beta 2 +- anti
koli
-Pertmbgkan
agonis beta 2
injeksi sc/im.iv
-Kortico
sistemik
-Aminofil drip
-Terapi O2
- Mungkin butuh
intubasi
dan
ventilasi
mekanik
Dirawat di RS
Perbaikan
Tdk Perbaikan
Pulang :
Bila APE >60%
Tetap diberikan
pengobatan oral /
inhalasi
Rawat di ICU :
Bila tidak ada
perbaikan dalam 612 jam
Spirometri
Alat untuk mengukur ventilasi dalam bentuk
volume statik dan volume dinamik paru
Volume statik : Volume tidal (VT), Volume
Cadangan Inspirasi (VCI), Volume Cadangan
Ekspirasi(VCE), Volume Residu (VR), Kapasiti
Vital (KV), Kapasiti Vital Paksa (KVP), Kapasiti
Residu Fungsional (KRF), Kapasiti Paru Total
(KPT)
Volume dinamik : Volume ekspirasi paksa detik
pertama (VEP1), Maximal voluntary ventilation
(MVV)
Gangguan Ventilasi
Restriksi : gangguan pengembangan
paru
Obstruksi : perlambatan aliran udara
ekspirasi
Gangguan Ventilasi
Obstruksi
Parameter : volume ekspirasi paksa detik
pertama (VEP1)
Obstruksi : VEP1 < 80% nilai prediksi VEP1/
KVP < 75%
Restriksi :
Parameter :
kapasitas vital (KV)
kapasitas vital paksa (KVP)
Restriksi KV < 80% nilai prediksi