PENGUKURAN POLIGON
[]
d. Diketahui :
Ukurlah :
1. Sudut : 2, 3, 4, 5, 6, 7 .
II-1
2.
Hitunglah :
Koordinat titik 3, 4, 5, 6.
Penyelesaian :
A. Skema jalur poligon
6-7
4-5
d
3-44
d3
2-3
d6
5-6
7-8
d7
d5
d
1-2 2
d1
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
0 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
Xi = di sin i ( i+1)
Xi = di cos i ( i+1)
B. Hitungan Azimuth awal dan akhir
Jika diketahui koordinat titik 1,2,7 dan 8 maka azimuth dapat dicari dari :
1 2 arc tg
X 2 X1
(Azimuth awal).
Y2 Y1
1 2 arc tg
X 2 X1
(Azimuth akhir).
Y2 Y1
f
.
n
II-2
Dimana :
= Koreksi tiap sudut.
f = Salah penutup sudut.
n = Banyak titik poligon
Harga defenitif tiap sudut :
i = i +
i = 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Kontrol sudut setelah dikoreksi harus cocok :
[] = 7-8 - 1-2 + n.1800.
f = 0
Catatan :
1. Koreksi sudut () merupakan bilangan bulat.
2. Jika harga koreksi merupakan bilangan pecahan harus dibuat bilangan bulat
dan koreksi diberikan pada sudut yang mempunyai sisi terpendek.
D. Hitungan azimuth sisi-sisi poligon :
2-3 = 1-2 + 2 - 1800
3-4 = 2-3 + 3 - 1800
4-5 = 3-4 + 4 - 1800
5-6 = 4-5 + 5 - 1800
6-7 = 5-6 + 6 - 1800
7-8 = 6-7 + 7 - 1800
Azimuth akhir ( 7-8) harus telah cocok.
Dimana :
X 2 X1
= 7-8
Y2 Y1
(2.1)
Catatan :
Hitungan azimuth sisi poligon dihitung setelah sudut-sudut dikoreksi.
II-3
di
x f x .......
d
di
x f y .......
d
(2.2)
VYi
(2.3)
Vxi , Vyi = koereksi absisi dan ordinat.
Harga-harga defenitip Xi dan Yi :
Xi = Xi + Vxi
Yi = Yi + Vyi
Ditulis secara lengkap :
Xi = di sin i ( i+1) +
di
x f x ........(2.4)
d
Xi = di cos i ( i+1) +
di
x f y .....(2.5)
d
II-4
b. Toleransi jarak
Jika digunakan pita ukur ditentukan toleransi ketelitian jarak linier = 1/ 2500
Salah linier : L =
fx
fy .
b.
Target bidik :
Jalon + statip .
c.
d.
Payung.
e.
Kompas Brunton.
f.
Meteran bangunan.
II-5
Periksa gelomabng nivo kota jika berubah atur lagi dan ulangi
pekerjaan a, b dan c.
II-6
Dalam melakukan pengukuran sudut horizontal nivo vertikal tidak perlu diatur.
Sekrup repetisi (jika ada) jika tidak diperlukan agar tetap terkunci.
II-7
b. Putar teropong dan arahkan pada target secara kasar dengan alat bidikan
penolong (vizier).
c. Jelaskan bayangan dengan tromol pengatur bayangan jika telah mencapai
sasaran target kuncilah sekrup pengunci gerakan horizontal dan vertikal.
d. Perhatikan benang silang jika terlihat belum tajam aturlah dengan sekrup
pengatur diafragma.
e. Dengan menggunakan sekrup gerak harus horizontal dan vertikal tepatkan titik
potong benang silang dengan sasaran (target) dimana benang vertikal berimpit
dengan benang unting-unting.
f. Pembacaan telah siap dilakukan.
2.6. Cara-Cara Pembacaan Alat
Pembacaan alat dapat berupa :
Pembacaan jarak
Pembacaan azimuth
Pembacaan healing
2.6.1. Pembacaan Azimuth
a. Pembacaan jurusan ukuran dengan Theodolit Fennel Kassel.
b. Bacaan mempunyai sistem nonius kiri (A) dan nonius kanan (B).
c. Jurusan ukuran diambil rata-rata
d. Selisih bacaan (B) (A) = 1800
e. Harga bagian derajat pada bagian jurusan ukuran diambil bacaan pada nonius
(A)sebagai dasar bacaan.
f. Teropong dalm kedudukan biasa (B) tanda bintik merah berada diatas atau
nivo waterpas berada dibawah sedangkan kedudukan luar biasa (LB)
sebaliknya dengan memutar teropong melalui sumbu II.
2.6.2. Pembacaan Healing
Jika garis skala nonius dan garis skala lingkaran tidak ada satupun yang betulbetul berimpit makacarilah salah satu lingkaran yang paling berimpit. Sekarang
lihatlah keadaan garis skala nonius dan skala lingkaran yang terletak dihadapan
yang paling berimpit tersebut maka jika : Garis skala lingkaran terletak sebelah
kiri garis skala nonius maka bacaan menjadi, garis skala nonius yang paling
II-8
II-9