Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah penulis melaksanakan Asuhan Keperawatan melalui pendekatan proses


keperawatan yang meliputipengkajian, menegakkan diagnose keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi maka BAB inipenulis, akan membahas mengenai kesenjangan antara
teori, dengan kenyataan yang di temukan dalam perawatan kasus Fraktur Tibia Terbuka pada Tn.
R yang di rawat oleh penulis 10 april 2013 di Ruang Trauma Center kelas 4 di RSUP Dr.
Mjdamil Padang yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Setelah dilakukan pengkajian penulis menemukan adanya perbedaan pada pengkajian di
body system khususnya daerah tibia atau ekstremitas bawah antara teori di tinjauan
kepustakaan dengan kasusnyata dilapangan yakni pada pemeriksaan fisik ekstermitas
bawah dalam teori dijelaskan bahwa Biasanya pada pasien fraktur kruris adanya bentuk
yang asimetris pada tungkai bawah, terlihat adanya deformitas dengan memar dan
pembengkakan yang jelas pada tungkai bawah, adanya keluhan nyeri tekan, gerakan
lutut dan pergelangan kaki dapat dilakukan, tetapi dalam kasus nyata penulis hanya dapat
melakukan pengkajian pada post operasi dan hasil pengkajiannya Telihat kaki kiri bawah
sudah dilakukan operasi ORIF ( open reduksi internal fiksasi ) fraktur tibia terbuka 1/3
distal dextra, adanya luka sayatan sepajang 20 cm dengan teknik penjahitan luka pada
kutis subtikulerhecting, kondisi luka dalam keadaan baik, terlihat adanya tanda-tanda
infeksi dan sindrom kompartemen adanya keluhan nyeri tekan dengan skala nyeri 8,
gerakan lutut dan pergelangan kaki belum dapat dilakukan,

tampak tungkai bawah

terbalut elastic perban post operasi ORIF fraktur tibia terbuka1/3 distal. Hasil

laboratorium leukosit klien 13.200 mm3 sedangkan nilai normal leukosit untuk klien lakilaki adalah 5.000 mm3 s/d 10.000 mm3, dari hasil tersebut penulis menegakan diagnose
resiko infeksi terhadap klien, karena perbandingan nilai normal dengan kondisi klien
sangat signifikan. Pada teori juga dipaparkan bahwa pemeriksaan penunjang yang
dilakukan pada klien dengan fraktur tibia yaitu scan tulang, temogram, CT scan/MRI
untuk memperlihatkan tingkat keparahan fraktur dan juga mengidentifikasi kerusakan
jaringan lunak, tetapi pada kasus nyata tidak dilakukan pemeriksaan tersebut karena
sarana tersebut belum dimiliki oleh rumah sakit.
b. Dalam perumusan diagnose keperawatan pada kasus nyata yang munculadalah : Nyeri
yang

berhubungandengangerakanfragmentulang,

Kerusakanmobilitasfisikberhubungandengankerusakanrangkaneuromuskuler,Kerusakanin
tegritaskulit/

jaringanberhubungandenganfraktur,

Risikotinggicederaberhubungandenganpenurunankekuatanotot,
Gangguancitratubuhberhubungandenganrencanaamputasi.

Dan

padakasusnyatapenulishanyadapatmerumuskan diagnose keperawatanGangguan rasa


nyaman

:nyeriberhubungandenganlukabekaspembedahan/

post

op

orief,

Intoleransiaktivitasberhubungandengankerusakanrangkaneuromuskuler,
Resikoinfeksiberhubungandenganalatfiksasi invasive.
c. Pelaksaantindakankeperawatanpadaprinsipnyadilakukansesuaidenganrencanakeperawata
ntetapidalampelaksanaannyatainitidaksesuaidengantinjauanteoritissalahsatunyaadalahpad
atujuandiagnosagangguan rasa nyamannyeriberhubungandenganlukabekaspembedahan/
post op oriefmenjelaskanbahwadalamwaktu 12 x 24 jam nyeritidakadalagisecara optimal
tetapidalampelaksanaannyainitidakdapatterwujuddikarenakanketerbatasanwakturawatann

yasehinggapenulishanyamelakukanasuhankeperawatan

sampainyeritidakadalagidanlukabekas post op oriefmembaik.


d. Padakasusnyataevaluasi
yang
digunakanadalahevaluasi
Alasanyaevaluasi

yang

dilakukansetiapselesaitindakan,

dilakukansecaraterus-menerussampaitujuan

24

proses

jam
formatif).

berorientasipadaetiologi,

yang

ditentukantercapai.

Evaluasidilakukansesuaidenganperubahanklien.
Untukmemudahkannyapenulismengevaluasiataumemantauperkembanganpasiendigunaka
nkomponen SOAP ( evaluasipadaharipertamaperawatansampaiselanjutnya ) : S = ( data
subjektif : diperolehdaripasien / keluargaberupakeluhan-keluhanpasien ), O =( data
objektif ; darihasilobservasidanpemeriksaan ), A =( analisamasalah / data ) , P
=( perencanaan) I = implementasi, E= evaluasi.
Dari
ketigadiagnosakeperawatan

yang

diprioritaskan,

duadiagnosateratasipadaharijumat, 12 april 2013 danharisabtu, 12 april 2013,


sedangkansatu

diagnose

lagiteratasisebagianpadaharisabtu,

semuaintervensidihentikanpadaharisabtu

12

12

april

april

dikarenakankliendiizinkanpulanguntukberikutnyamengikutipengobatanrawatjalan.

BAB V
PENUTUP

2013,
2013

A. Kesimpulan
Berdasarkanuraian uraianpadababterdahulu, makapenulismengambilkesimpulan, bahwa
:
1. Padapengkajianpenulistidakbisamemakaipengkajianekstremitas

yang

sudahpenulistulisdalamtinjauanteoritiskarenapadasaatpengkajianpenulismenemukank
ondisi post operasisedangkanpengkajianpadatinjauanteoritisadalahpengkajian pre
operasijadipenulismengunakantinjauanteoritishanyasebagaibahanperbandingandalam
proses pengkajian, proses pengkajianinipenulislebihmengutamakankondisiklinisatau
yang sebenarnyadirasakanpasien.
2. Diagnosakeperwatan

yang

munculpadakasusnyataberdasarkankondisidanresponpasiensehinggaadadiagnosakeper
watan yang sesuaidan yang tidaksesuaiantaratinjauanteoritisdengankasusnyata yang
akhirnyapenulismengangkat diagnose keperawatansebagaiberikut: Gangguan rasa
nyaman

:nyeriberhubungandenganlukabekaspembedahan/

post

op

orief,

Intoleransiaktivitasberhubungandengankerusakanjaringanneumuskuler,
Resikoinfeksiberhubungandenganalatfiksasi. Jaditidaksemuarumusan diagnose yang
adaditinjauanteoritisbisadirumuskandalamkasusnyatakarenatidaksesuaidengankondisi
nyata
3. Rencanatindakanpadakeempat

diagnose

munculpadakasusnyatasemuadilakukanpadapasien.
4. Evaluasidarikeempat
diagnose

keperawatan
keperawatan

yang
yang

diprioritaskansemuadiagnosateratasisesuaiwaktu, tujuandan criteria hasil yang ada di


intervensikeperawatan.

5. Dokumentasikeperawatandilakukandenganmengdokumentasikansemuakegiatandanha
silnyamulaidaripengkajiansampaidengankedalamcatatanperawatanyanagadadalam
status pasiensebagaibuktitanggungjawabdantanggunggugatdikemudianhari.
B. Saran
Adapun saran yang ingindisampaikanpenulisantaralain :
1 Bagiperawat
Agar
dalammemberikanpengkajiandanasuahankeperawatanpadaklien,perawatlebihmemaksimal
kanlagisehinggapencapaian proses keperawatantercapaisesuaiwaktunya.
2. Bagirumahsakit
Diharapkanrumahsakitdapatmembantumahasiswadalammenerapkanasuhankeperawatanpa
dalahanpraktekdirumahsakitterutamapadapenerapanasuhankeperawatanfrakturkruris.
3. Bagipenulis
Agar

terusmengembangkanpengetahuan

telahdidapatkantentangfrakturcrurissertamembagikannyakepada
lainsehinggatindakanpencegahandanpenanganandapatdilakukansecara optimal.

yang
orang

Anda mungkin juga menyukai