Anda di halaman 1dari 5

5 Sesar Aktif yang Tersebar di Indonesia

Oleh:
Stephen

270110140141
Kelas E

Fakultas Teknik Geologi


UNIVERSITAS PADJAJARAN

1. Sesar Sumatra (Patahan Semangko)

Sesar Sumatra berasal dari tumbukan kerak yang miring


antara kerak Asia dengan kerak Indo Australia.
Patahan ini memiliki panjang 1900 km, sangat
aktif dan berupa strike-slip atau sesar geser
(merupakan jenis sesar geser Dekstral). Zona
sesar ini membentang sepanjang sisi barat Pulau
Sumatera yang tentu saja sering menimbulkan
bahaya seismik karena sesar ini melewati
kawasan yang padat penduduk di dan sekitar
zona sesar.

2. Sesar Cimandiri

Patahan Cimandiri ini terbentang dari


Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cianjur
dan Padalarang, merupakan salah satu
sesar aktif di Jawa Barat yang
terbentuk akibat interaksi Lempeng
Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
Menurut [Darji et.al 1994] mekanisme
pergerakan patahan cimandiri adalah
secara geser mengiri (sinistral strikeslip fault) yang dibagi dalam lima
segmen [LIPI 2006] yaitu segmen
Pelabuhan Ratu Citarik, Ciatarik
Cadas Malang, Ciceureum Cirampo,
Cirampo

Pangleseran
dan
Pangleseran Gandasoli. Patahan
tersebut dipotong oleh beberapa
patahan minor separti patahan Citarik,
Patahan Cicareuh, dan Patahan
Cicatih.

3. Sesar Palu Koro


Kota Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi
Tengah, tercatat sebagai daerah rawan
gempa karena memiliki aktivitas tektonik
tertinggi di Indonesia. Penyebab utamanya
tidak lain adalah karena di kota Palu
terdapat patahan kerak bumi (sesar)
berdimensi cukup besar, dikenal dengan
sesar Palu Koro. Sesar itu memanjang
mulai dari Selat Makassar sampai pantai
utara Teluk Bone dengan panjang patahan
sekitar 500 km. Di Kota Palu, patahan itu
melintas dari Teluk Palu masuk ke wilayah
daratan, memotong jantung kota, terus
sampai ke Sungai Lariang di Lembah
Pipikoro, Donggala (arah selatan Palu).
Sesar yang merupakan pertemuan lempenglempeng tektonik di bawah perut bumi itu
jenis sesar aktif. Sesar itu terus bergerak
satu sama lain dan memiliki sifat
pergeseran sinistral (pergeseran ke arah
kanan) dengan kecepatan geser sekitar 1417 mm/tahun.
4. Sesar Sorong
Gambar
disebelah
ini
menunjukkan
bagaimana
penampakan sesar sorong dalam
peta. Sesar Sorong digambarkan
berwarna merah. Sedangkan
zona penunjaman (subduction)
kerak
samodra
Pasific
digambarkan warna ungu. Sesar
ini memotong ujung Kepala
Burung Provinsi Papua.

Perhatikan sesar sorong ini.


Sesar ini merupakan sesar geser,

dimana garis merah itu membatasi batuan diutara dengan batuan di sebelah selatannya. Sebelah
utara relatif bergeser ke barat, sedang bagian selatan relatif bergerak ke kiri. Sesar ini disebut
leaft lateral fault atau sesar geser kiri.
5. Sesar Flores

Distribusi gempabumi yang terjadi di selatan Sumbawa dan sekitarnya merupakan akibat
aktivitas di zona subduksi lempeng indo-australia yang menunjam di bawah lempeng
Eurasia. Selain ditribusi gempabumi yang terjadi, aktivitas subduksi lempeng samudera
Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Benua Eurasia dengan kecepatan 7,5
cm / tahun (e.g. Curray 1989). tersebut telah menghasilkan struktur geologi baru berupa
sesar aktif yang berada di sebelah utara Pulau Flores. Sesar tersebut mengalami
perpanjangan hingga di sebelah timur laut Bali (Yazid, 1999) yang dikenal sebagai Back
Arc thrust (Sesar naik belakang busur kepulauan). Aktivitas dari sesar naik belakang
busur kepulauan inilah yang meyebabkan gempabumi juga banyak terjadi di utara
kepulauan Sumbawa hingga Flores.
DAFTAR PUSTAKA
Yasid, M., 1999, Studi Seismotektonik Pulau Bali dan Sekitarnya Berdasarkan Relokasi
Hiposenter dan Solusi Bidang Sesar.Tugas Akhir, Program Studi Geofisika, Jurusan
Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Teknologi Bandung

https://rovicky.wordpress.com
http://www.bmg.co.id

Anda mungkin juga menyukai