Cocoa Processing
Cocoa Processing
A. Sumber Informasi
Sumber 1 :
Judul Artikel : Harvesting and Post-Harvesting Process
Pengarang
Website
: http://www.icco.org/about-cocoa/harvesting-and-post-harvest.html
Sumber 2 :
Judul Artikel : Pengolahan Kakao
Pengarang
Website
: http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Pengolahankakao.htm
2. Fermentasi
Fermentasi dapat dilakukan dalam berbagai cara. Proses fermentasi dimulai
dengan pertumbuhan mikro-organisme. Secara khusus, ragi tumbuh pada pulp sekitar
biji. Serangga, seperti melanogaster Drosophila atau cuka-fly, ikut membantu transfer
mikro-organisme ke tumpukan biji. Ragi mengubah gula dalam pulp sekitar biji
menjadi etanol. Bakteri kemudian mulai mengoksidasi etanol menjadi asam asetat,
karbon dioksida dan air, yang menghasilkan lebih banyak panas dan meningkatkan
suhu. Pulp mulai rusak dan mengering selama hari kedua. Dalam kondisi anaerobik,
alkohol diubah menjadi asam laktat tetapi, asam asetat lebih aktif mengoksidasi
alkohol menjadi asam asetat, kondisi menjadi lebih aerobik dan menghentikan
aktivitas asam laktat. Suhu dinaikkan ke 40C - 45C selama 48 jam pertama
fermentasi. Pada hari-hari yang tersisa, aktivitas bakteri terus mengalami peningkatan
pada kondisi aerasi, pulps semakin mengering dan suhu tetap dipertahankan. Proses
mengubah atau pencampuran biji meningkatkan aerasi dan aktivitas bakteri. Asam
asetat dan suhu tinggi membunuh biji kakao pada hari kedua. Kematian biji
menyebabkan pecahnya dinding sel dan zat zat yang terkandung menjadi terpisah.
Hal ini memungkinkan terjadinya perubahan kimia yang kompleks dalam kacang
seperti aktivitas enzim, oksidasi dan perubahan protein menjadi asam amino. Reaksi
kimia ini menyebabkan rasa cokelat dan warna untuk berkembang. Lama fermentasi
berbeda-beda tergantung pada jenis biji kakao, biji Forastero membutuhkan sekitar 5
hari dan biji Criollo 2-3 hari.
menunjukkan bahwa suhu kacang selama pengeringan tidak boleh melebihi 65C.
Ada dua metode untuk biji pengeringan, yaitu pengeringan matahari dan pengeringan
buatan.
Gambar 4.
pengolahan
menjadi
cocoa
proses
biji kakao
cocoa butter dan
powder
Pertama
kali, biji kakao
kering
disangrai dan
dipisahkan
kulitnya. Biji
kakao yang
telah disangrai
dan
dibersihkan dari
kulit arinya
disebut nib,
yang akan
berubah menjadi
lunak bila dipanaskan. Selanjutnya, pada adonan coklat lunak ini ditambahkan
citarasa yang diinginkan, dan juga susu dan gula. Setelah itu adonan diaduk hingga
rata, lalu adonan disimpan atau dikirim kepabrik pencetakan. Akhirnya, mesin
pengemasan akan mengemas cetakan-cetakan coklat sehingga mereka siap untuk
didistribusikan dan dipasarkan.
A. Penyangraian
Hal pertama yang dilakukan terhadap biji kakao kering yang masuk ke
pabrik adalah penyangraian. Penyangraian akan menimbulkan warna, rasa dan
aroma yang diinginkan seperti yang dapat kita temui pada produk coklat
berkualitas baik. Kulit luar dari biji yang telah disangrai akan kering, pecahpecah, dan lepas dari biji. Untuk membersihkan kulit ari yang telah lepas tadi,
dilakukan proses winnowing. Setelah proses penyangraian ini biji kakao matang
dan bebas dari kulit ari ini disebut nib.
COCOA PROCESSING
Disusun Oleh :
1. Irham Hikmawan Ramadhan
2. Ghina Anjani
2314100121
2314100