SPESIFIKASI TEKNIS
DESA TABARENAH
SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 1
URAIAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN
Spesifikasi Teknis
1.
Umum
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan
pembangunan yang sah dan berlaku di Republik Indonesia selama pelaksanaan kontrak ini harus
betul-betul ditaati kecuali jika dibatalkan oleh uraian dan syarat-syarat ini.
Peraturan (code), referensi dan standar yang berlaku dan mengikat dalam RKS ini adalah:
1. Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Bengkulu Mengenai Bangunan Gedung.
2. Aigemene Voorwarden (A.V) yang disahkan dengan Keputusan Pemerintah Nomor 9 tanggal
28 Mei 1941 dan tambahan Lembaran Negara No. 1457, apabila tidak ada ketentuan lain
dalam RKS ini.
3. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SK SNI T-15-1991-03.
4. Tata cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995
5. Peraturan Muatan Indonesia NI.8 dan Indonesia Loading Code 1987 (SKBI- 1.2.53.1987).
6. Ubin Lantai Keramik, Mutu dab Cara Uji SNI Q3-3976-1995.
7. Ubin Semen Polos SNI 03-0028-1987.
8. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (PUBB) NI.3 Tahun 1983
9. Peraturan Baja Bangunan Indonesia (PBBI) 1983.
10. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) NI.5 Tahun 1961.
11. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1994
12. Mutu Sirap SNI 03-3527-1994
13. Peraturan Semen Portland Indonesia NI.8 Tahun 1973
14. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPI) N.118 Tahun 1983.
15. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUlL) SNI 04-0225-2000.
16. Peraturan Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan N110.
17. Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 032407-1991
18. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok Dengan Cat Emulsi SNI 032410-1991.
19. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-19621990.
20. Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Umum Dinas Keselamatan Kerja No. 3
tahun 1958 dan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
21. Keputusan Badan Arbitrase Nasional lndonesia (BANI).
2.
Khusus
Untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang tersebut dalam lingkup pekerjaan, maka berlaku dan
mengikat :
a. Dokumen Kontrak beserta segala lampirannya.
b. Gambar Bestek.
c. RKS beserta Lampiran-Iampirannya.
d. Kontrak Pelaksanaan dan Addendumnya (bila ada).
e. Shop drawings yang diajukan oleh Penyedia Jasa yang disetujui Konsultan Pengawas dan/atau
Pengelola Teknis Kegiatan untuk dilaksanakan.
f.
Time Schedule yang diajukan oleh Penyedia Jasa yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pengelola Kegiatan/Penanggungjawab Kegiatan.
Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Lokasi
- Sebelum Pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa harus membersihkan lokasi pekerjaan dan segala
semak, tumbuhan dan lain-lain rintangan yang terdapat dilokasi pekerjaan.
- Cara pembayaran dalam satuan meter panjang, pengukuran hasil kerja berdasarkan prestasi
kerja.
Spesifikasi Teknis
kelengkapan direksi keet seperti : 1 set meja kursi rapat, papan tulis beserta alat tulisnya, meja +
kursi biro dan satu unit lemari untuk penyimpanan gambar-gambar.
Seluruh sarana dan kelengkapan direksi keet harus bisa dikunci dengan baik.
- Penyedia Jasa harus membuat direksi keet sesuai dengan kebutuhan Kegiatan, dalam barak
kerja harus tersedia kotak PPPK lengkap terisi obat-obatan menurut kebutuhan.
- Cara pembayaran dalam satuan meter panjang, pengukuran hasil kerja berdasarkan prestasi
kerja.
3. Papan Nama Kegiatan
- Penyedia Jasa wajib memasang papan nama kegiatan ukuran serta model tulisannya akan
ditentukan kemudian, biaya pembuatan papan nama Kegiatan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa .
- Cara pembayaran Lumpsum, pengukuran hasil kerja berdasarkan prestasi kerja yang
dilaksanakan.
4. Gambar-gambar dan RKS, BAA
- Bila ada perbedaan antara gambar-gambar dengan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
pekerjaan maka RKS -lah yang mengikat .
- Bila ada perbedaan antara gambar, RKS dan Berita Acara Aanwijzing maka Berita Acara
Aanwijzing-lah yang mengikat.
- Bila ada gambar yang tercantum tetapi pada RKS dan BAA tidak tertulis, maka gambar-lah yang
diikuti.
- Bila pada RKS tertulis tetapi pada gambar dan BAA tidak tertulis maka RKS-lah yang diikuti.
- Bila pada BAA tetulis tetapi pada gambar dan RKS tidak tertulis, maka ukuran yang tertulis
diikuti.
- Bila perbedaan antara kode gambar dan keterangan yang tertulis, maka keterangan tertulis-lah
yang diikuti.
- Bila ada perbedaan antara gambar kecil dengan gambar besar /detail, maka gambar detail-lah
yang diikuti.
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa berkewajiban meneliti dokumen-dokumen
teersebut diatas, bila ada keraguan harus ditanyakan pada pengawas atau direksi.
- Perbedaan volume didalam RKS/gambar/RAB dengan pelaksanaan tidak boleh dijadikan alasan
untuk pekerjaan tambah/kurang.
- Penyedia Jasa yang telah ditunjuk akan diberikan gambar-gambar revisinya dengan copy dan
kekurangan-kekurangan gambar rencana.
- Penyedia Jasa harus membuat perubahan-perubahan gambar (revisi) bilamana pada saat
pelaksanaan pekerjaan terjadi perubahan-perubahan untuk diminta persetujuan direksi.
5. Ukuran-ukuran
- Penyedia Jasa harus memeriksa dan meneliti ulang ukuran ukuran satu sama lain yang
tertera dalam gambar serta penyesuaian dengan keadaan dilapangan.
- Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada direksi, bilamana terdapat ukuran-ukuran yang
tidak cocok, untuk dimintakan persetujuan direksi.
- Segala akibat dari kelalaian Penyedia Jasa dalam melaksanakan ketelitian ukuran ini menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa .
6. Ukuran Pokok
Ukuran tinggi ditentukan dalam gambar dan Penyedia Jasa wajib memeriksa kembali ukuranukuran tersebut. Didalam semua hal bila terjadi pengambilan ukuran-ukuran yang keliru, Penyedia
Jasa harus bertanggung jawab sepenuhnya.
Apabila terdapat ketidak cocokan ukuran menurut gambar, Penyedia Jasa segera memberitahukan
untuk mendapat persetujuan direksi demikian juga dalam penyimpangan terhadap perubahanperubahan ukuran yang telah disesuaikan untuk pedoman pelaksanaan.
7. Peil/Titik Duga
- Sebagai peil atau titik duga (0,00) akan ditentukan kemudian pada waktu pelaksanaan dengan
berpedoman muka lantai bangunan yang ada. Ukuran tinggi dan ukuran ukuran dalam akan
ditentukan dari ukuran pokok ini.
- Pengukuran bangunan harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran menurut gambar
atau petunjuk direksi.
Spesifikasi Teknis
Semua benda dan permukaan seperti pohon akar dan tonjolan serta rintangan-rintangan
bangunan beserta pondasinya dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah pembangunan yang
tercantum dalam gambar harus dibersihkan dan dibongkar kecuali untuk hal-hal di bawah ini :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang tidak mudah
rusak yang letaknya minimum 1 meter di bawah dasar pondasi.
Pembongkaran tiang-tiang saluran-saluran dan selokan-selokan hanya sedalam yang diperlukan
dalam penggalian ditempat tersebut.
Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali lubang-lubang bekas pepohonan dan lubanglubang lain harus diurug kembali dengan bahan-bahan yang baik dan dipadatkan.
Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman-tanaman dan puing-puing
ketempat yang ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Kontraktor bertanggung jawab untuk melakukan evakuasi / pemindahan instalasi / saluran
eksisting yang berada di dalam lokasi tapak proyek sehingga instalasi / saluran tersebut kembali
bisa berfungsi seperti sebelumnya.
Semua berangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi existing galian dan lain-lain
harus segera dikeluarkan dari tapak dan dibuang ke tempat yang ditentukan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Semua peralatan yang diperlukan pada paket pekerjaan ini harus
tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai.
Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan diarea pekerjaan dan disekitarnya yang diakibatkan
oleh semua kegiatan pekerjaan ini serta menjaga keutuhan terhadap material/barang-barang
yang sudah terpasang (existing)
Pasal 5
Pekerjaan Tanah
1. Uraian Umum
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan pelaksanaan
- Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa harus mengadakan pembersihan lokasi.
- Jika dari ukuran yang tidak sama/tidak cocok dengan keadaan lapangan, maka Penyedia Jasa
harus melapor secara tertulis kepada direksi/pemberi tugas yang selanjutnya akan
dipertimbangkan bersama.
2. Timbunan Dan Pemadatan Tanah
- Untuk Pekerjaan timbunan, tanah yang dipakai harus yang bersih dari segala macam kotoran.
- Untuk daerah yang ada hubungannya dengan pekerjaan selanjutnya timbunan tersebut harus
dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga tidak menggangu jalannya pekerjaan.
- Urugan harus dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal setiap lapisan maksimum 20 cm dan
dipadat dengan menggunakan alat pemadat tanah (stemper).
3. Urugan Pasir
Urugan Pasir dilakukan pada dasar pondasi, lantai dan pada tempat lainnya yang ditetapkan
dalam gambar dengan ketebalan sesuai dengan gambar.
Pasal 6
Pekerjaan Pondasi Batu Kali
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan pondasi ialah :
Pembuatan urugan pasir dan lantai kerja setebal 10 cm dan dipadatkan.
Pembuatan semua pondasi batu kali sesuai Gambar Kerja.
Pemasangan semua stek dan angker yang diperlukan sesuai Gambar Kerja.
Spesifikasi Teknis
Mutu Beton
Struktur
Ukuran Nominal
Agregat
K. 255
K. 175
K. 125
20
250 kg/CM2
200 kg/CM2
225
20
20
75 kg/CM2
175
125
Spesifikasi Teknis
telah ditetapkan, maka jumlah semen harus ditambah dengan ketentuan direksi hingga
jumlah air maksimum tidak terlampaui
Pemakaian Bahan Baru
Setiap pemakaian bahan baru harus diketahui direksi dan akan ditentukan jumlah
pemakaian bahan baru tersebut.
d. Penyimpanan semen
Segera setelah sampai dilokasi pekerkjaan, semen harus disimpan tempat penyimpanan yang
telah direncanakan sesuai dengan tujuannya atau ditempat kering bebas dari pengaruh cuaca
buruk serta mempunyai system ventilasi yang baik dan lantai tempat penyimpanan terletak
lebih tinggi 450 mm dari permukaan tanah serta fasilitas lain untuk mencegah penyerapan
terhadap kelembaban. Semua fasilitas penyimpanan harus mendapat persetujuan direksi dan
harus diberi jalan masuk yang mudah untuk tujuan pemeriksaan dan identifikasi. Setiap
penyerahan semen akan disimpan secara terpisah (menurut kelompoknya) dan Penyedia Jasa
mengunakan semen sesuai urutan waktu dari pewnerimaan semen tersebut. Tanpa alasan
apapun semen tidalk boleh ditumpuk ( keatas lebih dari 10 kantong semen tingginya). Jenis
semen yang berbeda harus disimpan ditempat lokasi yang terpisah . semen dikirim kelokasi
dalam drum atau kantong sampai semen tersebut digunakan. Bila ada keterbatasan tempat
penyimpanan semen maka semen harus disimpan dipusat lokasi Kegiatan dan dapat
didistribusikan sesuai kebutuhan pekerjaan.
e. Bahan
- Umum
Semua bahan yang akan dipakai atau diperlukan dan tidak tercanum dalam penjelasan ini
disesuaikan dengan keperluan masing-masing dalam pasal-pasal yang bersangkutan.
-
Semen
Semen yang akan digunakan dalam pekerjan ini semen portland biasa yang memenuhi PBI71 dan NI-81
Air
Air yang dipakai dalam campuran beton harus bersih, segar dan bebas dari bahan terlarut
seperti tanah, lanau, bahan organic, garam, dan bahan-bahan lain yang sifatnya merusak
atau mnyak, tidak boleh berwarna, dan tidak bau .
Agregat/Koral
Agregat/koral untuk beton harus diperoleh dari sumber /daerah yang telah disetujui direksi
dan harus sesuai dengan ketentuan dan harus dicuci bersih sesuai dengan ketentuan.
Agregat memenuhi persyaratan PBI 1971
Bentuk butiran agregat kasar tidak pipih atau lonjong. Tekstur permukaan tidak
mengkilap, berkristal atau kropos.
Agregat campuran harus berada dalam batas daerah (3) seperti yang ditetapkan dalam
PBI 1971-NI-2
Bahan-Bahan Campuran Tambahan
Pemakaian bahan campuran tambahan harus mendapat persetujuan ireksi.
f. Peralatan
- Alat Pengukur bahan
Alat pengukur bahan beton harus disediakan Penyedia Jasa dan mempunyai ketelitian cukup
unuk mengukur jumlah atau berat tiap-tiap bahan pembentuk beton.
- Alat Pengaduk Umum
Semua beton harus diaduk dalam alat dan pengadukan dapat dilakukan dilokasi pekerjaan,
dipusat pengadukan alat pengaduk harus mempunyai data kapasitas alat dan kecepatan
putarnya.
- Alat Pengaduk Lapangan
Alat Pengaduk Lapangan harus mempunyai type Drum atau paling sedikit berupa portable
continous Mixer (molen) dan dapat melakukan pengadukan agregat, semen dan air secara
terus menerus dan merata selama masa putaran yang ditentukan tanpa mengalami agresi.
Mesin yanmg tidak dipakai selama lebih dari 30 menit harus dibersihkan terlebih dahulu
sebelum pengadukan yang baru dilakukan
- Alat Penggetar (Vibrator)
Spesifikasi Teknis
Bila tidak ada ketentuan lain, beton harus dipadatkan dengan Vibrator Mikanik, bilaman
diperlukan, penggetaran harus diikuti dengan pemadatan secara manual untuk menjamin
pemadatan yang sempurna.
Vibrator dengan Frekuensi minimal 3500 impuls permenit dan mempunyai pengaruh yang
terlihat jelas dengan diameter 4,5 cm terhadap beton dengan slump 2 cm. Jumlah
Vibrator yang dipergunakan harus cukup untuk pemadatan beton secara sempurna dalam
waktu 10 menit setelah penuangan kedalam cetakan dan disediakan vibrator tambahn
sebagi cadangan.
g. Percampuran dan Pengadukan Beton
Semua semen yang digunakan untuk membuat beton harus diukur beratnya dengan
mrenggunakan alat timbangan yang disetujui atau membuat ukuran setiap pengadukan beton,
jumlah kantong semen atau drum semen yang diperlukan. Untuk beton engan mutu K 125
agregate halus dan kasar harus diukur terpisah baik volume pada kotak atau dengan cara
mengukur berat pada mesin pengaduk (batching machine) untuk beton mutu K. 225 aggragate
halus dan jumlah aggregate kasar diukur beratnya tersendiri atau secara komulatif dengan
menggunakan pengukur berat mesin pengaduk.
Lotak pengukur volume harus dibuat dengan konstruksi yang baik dari bahan kayu atau baja
serta mempunyai volume / isi yang tetap dari bermacam-macam aggregat untuk satu adukan
dari suatu campuran kotak tersebut harus mempunyai dasar yang tertutup pada saat
menghitung ukuran dari kotak pengukur, untuk aggregate halus harus diberi kelonggaran yang
berguna untuk melebarkan aggregate halus sehubungan dengan adanya kandungan kadar air
yang ada pada timbunan pasir dilokasi pekerjaan. Sebelum kontaraktor menggunakan kotak
pengukur volume dalam pekerjaannya, hal tesebut harus mendapat persetujuan direksi yang
menyangkut ukuran dan bentuk kotak tersebut. Fasilitas mesin pengukur harus mempunyai alat
pengontrol dan pengukur bahan yang akurat baik secara satu persatu maupun secara komulatif
serta dapat dilakukan pengaturan segera oleh operator tingkat menengah (semi skilled opartor)
agar supaya dapat dibuat campuran yang berpariasi. Alat petunjuk berat akan mudah dapat
dilihat dan diawasi dari tempat pengisian atau pengosongan corong curah. Bila bahan
pencampuran tambahan boleh digunakan. Harus diukur secara terpisah denganalat
pembubuhan (dispenser) yang telah dikalibrasi dan harus ditambahkan kedalam adukan
bersama air. Semua pengaduk dan mesin pengaduk harus dijaga agar bebas kerak beton dan
harus dibersihkan sebelum pengadukan dimulai.
Dalam waktu-waktu tertentu sesuai perintah direksi Penyedia Jasa harus menyediakan alat
pengukur berat container dan peralatan yang diperlukan untuk pengujian ketapatan alat
penimbang berat, alat pengukur air dan pembibuh bahan campuran tambahan.
- Banyaknya semen
Agregat halus dan bermacam ukuran agregat harus diukur dalm berat kecuali disetujui cara
lain oleh Direksi. timbangan khusus disediakan untuk menimbang semen, sebagai alternatif
semen dapt diukur berdasarkan banyaknya kantong pada setiap takaran.
- Banyaknya Air
Air harus diukur dalam volume berat. Bahan tambahan padat yang akan dipakai harus
diukur dalam berat, sedangkan bahan tambahan cair atau pasta dapat diukur berdasarkan
volume atau berat.
- Ketelitian Alat Ukur
Ketelitian alat pengukur harus dalam batas Kurang lebih 3 % dari banyaknya semen, air
atau agregat total yang diukur dan batas + 5 % dari jumlah bahan tambahan yang diukur.
Semua alat ukur dijaga kebersihannya dan dalam kondisi siap pakai.
h. Beton
- Beton hanya boleh diaduk memakai alat pengaduk yang disetujui , digerakkan dengan mesin
dan dengan kapasitas yang cukup.
- Beton harus dicor dan dipadatkan dalam waktu 45 menit setelah dikeluarkan dalam mesin
pengaduk dengan suhu 30 0 beton yang tlah mengikat secara partial tidak boleh
dipergunakan dalam pekerjaan.
- System penyediaan air yang sederhana dan dapat dirubah secara teliti harus dipasang pada
alat pencampur beton dengan skala ukur dalam kilogram atau liter, hingga air yang
dicampur dapat diketahui dengan mudah.
- Pengecoran beton secara terbuka tidak dibenarkan dilakukan pada waktu jan atau sesuai
petunjuk direksi.
Spesifikasi Teknis
Setiap campuran beton yang akan digunakan Penyedia Jasa wajib memberikan daftar berat
campuran yang dipakai kepada direksi.
Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.
Pasal 8
Pekerjaan Perpipaan
A.
PEMASANGAN PIPA
I.
UMUM
1.1
Kontraktor
tidak
akan
diperbolehkan
mulai
melakukan
kegiatan
penggalian
jika
Spesifikasi Teknis
Kontraktor. Kontraktor tidak diperkenankan memulai setiap galian untuk pipa sebelum
permukaan tanah diperiksa dan pengukuran (survey) bersama Kontraktor harus
menyerahkan gambar hasil pengukuran bersama kepada Direksi untuk penyesuaian
terhadap elevasi desain bilamana diperlukan. Gambar pengukuran bersama tersebut
harus diserahkan kepada Direksi selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum jadual
penggalian dimulai.
1.2.
UMUM
Kontraktor harus mengangkut dan memasang pipa beserta accessoriesnya secara
lengkap sesuai dengan spesifikasi ini seperti yang ditunjukan dalam gambar, sedemikian
rupa hingga dapat diterima secara memuaskan oleh Direksi.
a.
b.
c.
Spesifikasi Teknis
II.
PENGANGKUTAN PIPA
2.1.
2.2.
Pengangkutan Pipa
Kontraktor harus mengangkut dan memindahkan pipa dan accessoriesnya dari gudang
Proyek ke sepanjang jalur lokasi pemasangan pipa. Semua resiko yang timbul akibat
pengangkutan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
a.
Peralatan Pengangkat
Kontraktor harus menyediakan peralatan pengangkat di gudang dan di lokasi
rencana pemasangan pipa.
Peralatan pengangkatan ini harus mempunyai kemampuan minimal 1 (satu) ton
atau berat 1 batang pipa dengan diameter terbesaryang akan dipasang.
Peralatan ini dimaksudkan untuk mengangkat pipa PVC, Steel & GSP dari tempat
penimbunan ke atas alat pengangkut dan menurunkan pipa dari alat pengangkut
ke sepanjang jalur pemasangan pipa dan untuk menurunkan pipa ke dalam galian,
bila diperlukan.
b.
Peralatan Pengangkutan
Peralatan pengangkutan yang dimaksud adalah untuk mengangkut pipa dari
gudang ke lokasi sepanjang jalur pipa dengan memperhitungkan kondisi pipa dan
jalan yang akan dilewati.
Peralatan ini akan berupa trailer atau alat berat lainnya yang sesuai dengan
kondisi yang diperlukan.
Segala biaya yang timbul untuk keperluan pengangkutan pipa, termasuk retribusi,
harus ditanggung oleh Kontraktor dan telah tercakup dalam harga satuan yang
berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
2.3.
Spesifikasi Teknis
PEMASANGAN PIPA
3.1.
3.2.
a.
Kewajiban Rekanan.
Rekanan berkewajiban dan bertanggung jawab agar pipa-pipa berikut fitting dan
perlengkapannya terpasang secara benar pada trase yang ditentukan, baik
kelurusannya, kedalaman maupun kemiringannya.
Untuk maksud ini, jika dikehendaki oleh Direksi Proyek, Rekanan harus mengukur
pekerjaannya dari tolok ukur atau titik reference tertentu atas biaya Rekanan.
b.
c.
d.
e.
Kedalaman Pipa.
Semua pipa dipasang pada kedalaman 0,60 meter yang dihitung dari permukaan
tanah terendah rata-rata sampai kesisi puncak pipa, kecuali terlihat lain pada
gambar atau atas petunjuk Direksi Proyek.
Umum
a. Galian tanah dilaksanakan untuk :
*
Semua pemasangan pipa dan peralatannya serta bangunan pelengkap
yang termasuk dalam pekerjaan ini.
*
Semua bagian-bagian bangunan yang masuk ke dalam tanah.
b. Pekerjaan galian dan pembuatan parit galian hendaknya dilakukan dengan
cara-cara yang layak, aman dan tepat untuk menghindari kemungkinan kemungkinan timbulnya bahaya bagi keselamatan manusia dan kerusakan
Spesifikasi Teknis
c.
d.
e.
2)
3)
dalam
pelaksanaan
penggalian
terjadi
Spesifikasi Teknis
b.
4)
3.3.
5)
6)
Pemasangan Pipa
1)
Umum.
a. Pipa, fitting dan perlengkapannya yang akan dipasang, tersimpan digudang
penyimpanan pipa yang disediakan oleh Pemberi Tugas. Pengangkutan dari
gudang ke tempat pemasangan menjadi tanggung jawab Rekanan termasuk
pembiayaannya.
Apabila ternyata di dalam pelaksanaan pemasangan pipa, fitting dan
perlengkapannya terdapat kelebihan pipa atau perlengkapannya, Rekanan
harus mengembalikannya ke gudang/tempat pengumpulan yang ditentukan
oleh Direksi Proyek. Biaya untuk pengembalian pipadan potongan - potongan
Spesifikasi Teknis
b.
c.
d.
3)
Spesifikasi Teknis
b.
c.
4)
5)
6)
Pemasangan Pipa.
a. Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan
segala macam jenis kotoran umpamanya bekas puing-puing, alat-alat, bekas
pakaian dan lain-lain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan
kelancaran aliran air di dalam pipa.
b. Setiap pipa yang sudah dimasukkan kedalam parit galian harus langsung
dipasang dan distel sambungannya dan kemudian diurug dengan bahanbahan yang disetujui Direksi Proyek serta dipadatkan dengan sempurna
kecuali pengurugan pada tempat-tempat sambungan pipa harus diperiksa dan
disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Proyek. Setelah diperiksa dan disetujui
oleh Direksi Proyek baru diperbolehkan untuk diurug.
c. Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya berhenti,
harus ditutup sehingga kotoran ataupun air buangan masuk kedalam pipa.
Cara-cara penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui Direksi Proyek.
d. Tikungan/belokan (vertikal/horizontal) tanpa elbow/ bend dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih
Spesifikasi Teknis
besar dari yang diizinkan oleh pabrik pipa yang bersangkutan, untuk itu akan
diberikan petunjuk lebih lanjut oleh Direksi Proyek.
e. Perubahan arah perletakan pipa (belokan/tikungan), harus dilaksanakan
dengan penyambung bend/elbow yang sesuai, begitu pula untuk percabangan
harus dengan tee atau tee cross (sesuai kebutuhannya).
f.
Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara papun tidak
diperbolehkan (secara mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa
persetujuan Direksi Proyek.
g. Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal
harus diperiksa dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan dari
Direksi Proyek.
h. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar mengenai
kedudukan pipa agar pipa yang dipasang betul-betul lurus serta pada peil
yang benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras
yang memungkinkan rusaknya pipa dikemudian hari.
i.
Pada waktu pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa harus
kering, tidak boleh ada air sama sekali dan bagian dalam pipa harus bersih.
Penyambungan pipa hanya dilakukan dalam keadaan kering.
j.
Disekeliling pipa harus diberi tanah halus bebas batuan sesuai dengan
gambar, dan tanah bekas galiannya harus disingkirkan agar segera dapat
dilalui kendaraan- kendaraan, dan khusus untuk jalan-jalan protokol (lalu
lintas padat dan kendaraan-kendaraan berat) harus dilindungi dengan pelat
baja.
k. Semua pemasangan fitting penyambungan pipa seperti tee, elbow/ bend, dan
sebagainya harus diberi blok-blok penahan dari beton (beton K-175).
l.
Setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu diluar
jam-jam kerja, ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk
mencegah masuknya kotoran/benda-benda asing/air kotor ke dalam pipa.
m. Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan
bebas dari minyak/oli, ter/aspal atau bahan-bahan minyak pelumas lainnya.
n. Semua ujung pipa yang terakhir dan tidak dilanjutkan lagi harus ditutup
(didop/ plug) dan diberi beton penahan (beton K-175).
7)
Pemotongan Pipa.
Apabila benar-benar diperlukan, pemotongan pipa dapat dilakukan Rekanan
dengan persetujuan Direksi Proyek dan harus dilaksanakan dengan alat yang
sesuai/khusus untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang, agar benar-benar
terjamin penyambungannya yang baik sesuai dengan syarat-syarat teknis /
petunjuk dari pabrik pipa yang bersangkutan.
Ujung-ujung bekas pemotongan harus dihaluskan dengan alat-alat yang sesuai
misalnya dengan gurinda.
8)
9)
Spesifikasi Teknis
Penyambungan Pipa
1)
Umum.
Penyambungan pipa seperti yang akan diuraikan dalam spesifikasi ini bersifat
umum. Uraian terinci tetang sambungan tersebut, harus mengikuti instruksi dan
petunjuk pabrik atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
Penyambungan pipa seperti yang akan diuraikan dalam butir ini sudah termasuk
semua accessories yang diperlukan.
Penyambungan pipa-pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penyambungan
pipa dari pabrik pembuat pipa dan atau berdasarkan petunjuk-petunjuk dari
Direksi Proyek.
Penyambungan pipa yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
*
Pipa baja dengan sambungan flens.
*
Pipa baja dengan sambungan las.
2)
3)
4)
Spesifikasi Teknis
5)
6)
Sambungan Fleksibel
a. Umum
Sambungan fleksibel dan sambungan-sambungan tipe yang lain harus
dikerjakan dan dipasang dengan cara dan posisi yang benar seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi atau sesuai dengan
instruksi dan petunjuk pabrik.
Semua ujung/bagian yang akan disambung harus dibersihkan lebih dahulu
sebelum dikerjakan.
b.
c.
d.
Spesifikasi Teknis
e.
Flange Adaptor
Berlaku untuk penyambungan flens dan spigot.
Setelah dibersihkan pada ujung spigot dipasang gelang penekan, gasket dan
selongsong. Ujung spigot dan flens ditemukan pada posisi yang tepat
kemudian semua fitting di stel dan dikunci dengan baut.
Pasal 10
Pekerjaan Cat
Pekerjaan pengecatan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan lain yang dibutuhkan
untuk pekerjaan ini antara lain :
1. Bahan-bahan
a. pangecatan dinding tembok digunakan cat setaraf Metrolite warna akan ditentukan
kemudian, sebelumnya bidang plesteran dan bidang kayu diplamir atau didempul kwalitas
baik
b. Seluruh bahan untuk pekerjaan ini harus didatangkan dalam kawasan resmi dari pabrik
pembuatan cat ini, dalam kemasan rusak atau terbuka tidak diperbolehkan dipakai lagi
2.
Syarat Teknis
a. Bidang tembok yang akan dicat harus dalam keadaan kering, bersih dari segala kotoran dan
tidak berminyak
b. Pori-pori pada bidang plesteran atau kayu harus ditutup dengan pelamur. Penggunaan
pelamur diusahakan setipis mungkin dan rata
c. Dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan, setiap urutan atau tahapan pekerjaan harus
dipenuhi dan tahapan berikutnya terlebih dahulu harus dapat persetujuan dari Direksi
3.
Pengecatan Tembok
a. Bidang plesteran dicat dasar terlebih dahulu menggunakan bahan Cat Tembok berkwalitas
baik
b. Untuk meratakan, menutup pori-pori plesteran harus dipamir terlebih dahulu. Bidang
tersebut dibiarkan kering selama kurang lebih dari 1 (satu) minggu sebelum diamplas
c. Lapisan cat berakhir dikehendaki warna yang rat dan kuat. Cat akhir digunakan cat setara
Metrolite dengan pengecatan 2 (dua) kali. Sebelum lapisan berikutnya dilakukan, bagian
plesteran yang belum rata harus diplamir kembali sampai bagian tersebut menjadi rata
Pasal 11
Pekerjaan Lain-lain
1.
2.
3.
Administrasi
Penyedia Jasa wajib menyediakan segala sesuatu sehubungan dengan keperluan administrasi
dan pembuatan laporan-laporan kegiatan pelaksanaan pekerjaan administrasi meliputi :
a. Request for Work (izin mulai pekerjaan)
b. Laporan harian Kegiatan
c. Laporan mingguan Kegiatan
d. Laporan Bulanan Kegiatan
e. Laporan Akhir ( seluruh point a,b,c,d dan back up data, Asbuilt drawing serta Foto
Dokumentasi)
semua poin laporan diatas masing-masing dibuat pihak Penyedia Jasa dan disetujui oleh pihak
Direksi / Pengawas lapangan, masing-masing dibuat dalam rangkap 3 (tiga), 2 (dua) rangkap
untuk Direksi pekerjaan, 1 (satu) rangkap untuk arsip Penyedia Jasa .
Pengukuran Hasil Pekerjaan
Jumlah yang akan dibayar dimulai dalam jumlah kelengkapan dari laporan-laporan yang sudah
diserahkan dengan sempurna dan benar dan disetujui oleh Direksi. Besar pembayaran pekerjaan
tersebut akan dibayar secara lumpsum sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi.
Dokumentasi Kegiatan
Spesifikasi Teknis
a.
b.
1.
Pasal 16
Pembersihan Akhir
Sebelum Penyedia Jasa meninggalkan tempat pekerjaan, halaman pekerjaan harus dibersihkan
dari kotoran bekas bongkaran dan sisa bahan bangunan
2.
Guna mendapatkan kerja yang baik dan sempurna maka bagian-bagian pekerjaan yang nyata
seharusnya termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak disebutkan dalam RKS maupun gambar
harus tetap dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dan diterima sebagai hal yang disebutkan
3.
4.
Dasar pembayaran pekerjaan tersebut akan dibayar secara lumpsum sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan Direksi.
Pasal 17
Penutup
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada kenyataannya diperlukan akan
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis