REHABILITASI KESEHATAN
JIWA
By: ERTI IKHTIARINI DEWI
http://www.kkinj.org/Images/Res/tsunami_aceh2004.jpg
2
Fase
Kedaruratan Akut
Fase
Rekonsolidasi
3
Cont`d
Tidak dianjurkan untuk memaksa orang
untuk berbagi pengalaman pribadi
melebihi yang akan dilakukan secara
alami.
Fase Rekonsolidasi
Melanjutkan intervensi sosial yang relevan
Mengorganisasi keg psikoedukasi
pendidikan tentang ketersediaan pilihan
pelayanan kesehatan jiwa tidak lebih
awal dari 4 mgg setelah fase akut, beri
penjelasan dengan hati-hati tentang
perbedaan psikopatologi dan distres
psikologik normal, dengan menghindari
sugesti adanya psikopatologi yang luas dan
menghindari istilah atau idiom yang
membawa stigma.
6
Cont`d
Mendorong coping mechanism positif yang
sudah ada sebelumnya.
Melatih petugas kemanusiaan lain dan pemuka
masy (misal kepala desa, guru dll.) dalam
ketrampilan inti perawatan psikologik (ex:
'pertolongan pertama psikologik', dukungan
emosional, menyediakan informasi,
penenteraman yang simpatik, pengenalan
masalah kesehatan mental utama) untuk
meningkatkan pemahaman dan duk masy dan
untuk merujuk orang ke PKM jika diperlukan.
7
Cont`d
Melatih & mensupervisi petugas pelayanan kes
dasar dalam pengetahuan dan ketrampilan
dasar kesehatan jiwa (ex: pemberian medikasi
psikotropik yang tepat, pertolongan pertama
psikologi, konseling suportif, bekerja bersama
keluarga, mencegah bunuh diri,
penatalaksanaan keluhan somatik yang tak
dapat dijelaskan, masalah penggunaan zat dan
rujukan).
Menjamin kesinambungan medikasi pasien
psikiatrik yg mgkn tdk mpy akses thd medikasi
selama fase kedaruratan akut.
8
Cont`d
Melatih & mensupervisi petugas masy (misalnya
petugas bantuan, konselor) utk membantu petugas
Pelayanan kesehatan dasar Petugas masyarakat dpt
terdiri dari relawan, paraprofesional, atau profesional,
tergantung keadaan. Petugas masy perlu dilatih dan
disupervisi dengan baik dlm berbagai ketrampilan inti:
penilaian persepsi individual, keluarga dan kelompok
tentang masalah yg dihadapi, pertolongan pertama
psikologik menyediakan dukungan emosional,
konseling, perkabungan (grief counseling), manajemen
stres, 'konseling pemecahan masalah', memobilisasi
sumber daya keluarga dan masyarakat serta Rujukan.
Bekerja sama dengan penyembuh tradisional (traditional
healers)
9
10
http://www.oxfam.org.au/world/emergencies/tsunami/images/ac
eh.jpg
11
REAKSI SEGERA
Tegang,
cemas,
panik
Rasa
bersalah
Tdk
butuh
intervensi
khusus
Reaksi
alamiah
pd situasi
abnormal
Agitasi,
menangis,
menarik
diri
Kaget,ling
lung,syok,
tdk
percaya
Gelisah,
bingung
12
Reaksi
alamiah
Flashbacks berulang
Menagis, rasa bersalah
Kesedihan
Reaksi positif pikiran masa depan
Interven
si
psikoso
sial
minimal
13
http://msnbcmedia.msn.com/j/msnbc/Components/Photos/050207/050
207_tsunami_aceh_hmed_8a.hmedium.jpg
14
Ansietas
Bukan
GANGG
UAN
JIWA
Interven
si
psikosos
ial oleh
TOMA
15
Yg perlu dilakukan
Pertolongan kedaruratan untuk masalahmasalah fisik
Memenuhi kebutuhan dasar
Untuk membantu individu melalui fase
krisisnya maka perawat perlu
memfasilitasi kondisi yang dapat
menyeimbangkan krisis seperti menjadi
sumber koping (support system) bagi
klien
17
INTERVENSI PSIKOSOSIAL (3
mgg pertama EMERGENCY)
Menyediakan informasi yang sederhana dan
mudah diakses
Tidak mengecilkan arti dari upacara pengurusan
jenazah
Menyediakan pencarian keluarga untuk yang
kelompok rentan
Menganjurkan membentuk kelompok-kelompok
Menganjurkan anggota tim lapangan untuk
secara akif berpartisipasi selama masa duka
cita
18
LANJ INT.PSIKOSOSIAL
Terapi bermain anak
Informasi tentang reaksi psikologi
normal yg terjadi setelah bencana
TOMA & TOGA harus terlibat secara
aktif
Menganjurkan untuk bekerja bersamasama
menjaga apa yang mereka butuhkan
Libatkan korban yang sehat dalam
pekerjaan bantuan
19
20
KATEGORI RESPON
Respon psikologis normal, tidak
membutuhkan intevensi khusus
Respon psikologis disebabkan distres
atau disfungsi sesaat, membutuhkan
bantuan pertama psikososial
(psychological first aid)
Distress atau disfungsi berat yang
membutuhkan bantuan profesi
kesehatan jiwa
21
MEKANISME KOPING
ADAPTIF
Kemampuan untuk menghadapi sendiri
masalah dengan cepat
Tepat dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan
Tepat menggunakan bantuan
Tepat mengekpresikan emosi yang
menyakitkan
Toleransi terhadap ketidak jelasan tanpa
memilih perilaku agresif
22
GANGGUAN JIWA
Reaksi stres akut
Kehilangan dan Berduka
Gangguan jiwa yang dapat didiagnosis : .
Depresi, ansietas, Gangguan penyesuaian,
Gangguan somatoform
Penyalahgunaan zat dan alkohol
Gangguan stres pasca trauma (Posttraumatic stress disorder (PTSD))
Kambuh/relaps gangguan jiwa yang sudah
ada
23
Penyakit psikosomatik
GANGGUAN DEPRESI
Suasana hati (mood) yang depresif:
perasaan sedih, menderita, mudah
tersinggung atau gelisah
Kehilangan minat dan rasa senang
Berkurangnya tenaga, mudah lelah,
menurunnya aktivitas
Menurunnya konsentrasi dan perhatian
terhadap tugas
Berkurangnya rasa percaya diri dan
rendahnya harga diri
25
Lanj.Gangguan Depresi
Rasa bersalah dan rasa tidak berguna
Pandangan suram dan pesismistik
terhadap masa depan
Merusak diri atau usaha bunuh diri
Gangguan tidur
Berkurangnya libido dan nafsu makan
26
Gangguan Ansietas
Ansietas biasanya tampak dengan gejala
somatik, kognitif dan emosional
Gangguan ansietas termasuk Gangguan
Cemas menyeluruh, Gangguan Panik, Fobia
sosial dan spesifik,Gangguan stres pasca
trauma (post traumatic stress
disorder/PTSD)
Gejala dapat terjadi secara episodik atau
berlanjut, mereka dapat muncul secara tibatiba tanpa sebab atau sebagai respon atas
situasi tertentu.
27
PTSD
Pengalaman berulang terhadap peristiwa
(misal dalam bentuk mimpi yang
menakutkan)
Menghindar dari hal yang dapat
mengingatkan peristiwa
Secara umum kurang responsif
Berkurangnya minat
Meningkatnya gangguan tidur dan
buruknya konsentrasi
28
GANGG CAMPURAN
ANSIETAS & DEPRESI
Kadangkala gangguan ansietas dan
depresi dapat terjadi pada waktu
yang sama memberikan tanda dan
gejala dari kedua gangguan tersebut
Pengobatan dapat dilakukan untuk
kedua kondisi diatas
29
GANGGUAN PENYESUAIAN
(Pengertian)
Perasaan nyeri atau reaksi maladaptif
untuk suatu stres yang spesifik dan
terjadi dalam waktu 3 bulan dari waktu
kejadian stres
Suatu kejadian stres berakhir, gejala
biasanya hilang dalam waktu 6 bulan
30
Depresi
Menangis
Putus asa
Kecemasan yang bermanifestasi dengan
palpitasi dan hiperventilasi
Gangguan menantang
Gangguan pada pekerjaan
Menarik diri
31
Gangguan Somatoform
Pasien mempunyai berbagai keluhan fisik
tapi tidak ditemukan adanya etiologi yang
spesifik
Gejala biasanya membantu individu untuk
melarikan diri dari situasi yang menekan
atau untuk mencari perhatian
Gangguan Somatoform termasuk:
Gangguan konversi: paralisis dan kejang
yang tidak dapat dijelaskan, Hypokondriasis,
Gangguan Somatisasi ditandai dengan
32
berbagai keluhan somatik
Penatalaksanaan
Jangan masukkan penyakit tetapi hindari
pemeriksaan yang tidak perlu
Dengar pasien, pasien mencari pertolongan
Jangan label mereka dengan sebagai hysterical
atau gangguan buatan (malingering)
Fokus untuk meringankan gejala secara
simptomatik dan tidak pada mencari penyebab
Berikan reassurance pada pasien
Fokuskan pada fungsi dari pada gejala atau
penyakit
Antipsikotik dapat digunakan secara bijaksana 33
PSIKOTIK AKUT
Hallusinasi
Waham
Gangguan proses pikir: pembicaraan
aneh dan assosiasi
Perilaku abnormal seperti menarik diri
dari lingkungan sosial, kecurigaan,
mengancam
34
Tujuan
Klien dapat berfungsi kembali seperti
sebelum krisis
Klien dapat berfungsi lebih tinggi
dibanding sebelum krisis
Klien terhindar dari dampak krisis;
misalnya bunuh diri
36
Konseling trauma,
Konseling berduka
Bimbingan antisipasi
Konseling krisis
Konseling untuk menyelesaikan
masalah
Konseling Trauma
Bimbingan Antisipasi
Konseling Krisis
Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah
melalui curah pendapat
Bandingkan keuntungan dan kerugian dari setiap
penyelesaian masalah
Identifikasi solusi yang paling sesuai u/ pasien
Implementasikan bentuk penyelesaian yg telah
dipilih
EVALUASI
Dapatkah individu menjalankan fungsinya kembali
seperti sebelum krisis?
Sudahkah ditemukan kebutuhan utama yang
dirasakan dengan adanya kejadian yang menjadi
faktor pencetus?
Apakah perilaku maladaptif atau symptom yang
ditunjukkan berkurang?
Apakah mekanisme koping yang adaptif sudah
berfungsi kembali?
Apakah individu telah mempunyai pendukung
sebagai tempat bertumpu?
Pengalaman apa yang diperoleh individu yang
mungkin dapat membantunya menghadapi krisis di
kemudian hari?
45
ALHAMDULILLAH
DAN
TERIMAKASIH
47