ISI
2.1
Aristektur Gothic
Arsitektur Gothic adalah gaya arsitektur yang berkembang selama
akhir tinggi dan periode abad pertengahan . Hal ini berevolusi dari
arsitektur Romawi dan digantikan oleh arsitektur Renaissance .Berasal
dari abad ke-12 Perancis dan abadi ke dalam abad ke-16 , arsitektur Gothic
dikenal selama periode sebagai "Gaya Perancis" (Opus Francigenum),
dengan jangka Gothic pertama muncul pada bagian akhir dari Renaissance
Karakter fitur termasuk lengkungan menunjuk , yang kubah bergaris dan
memperkuat terbang .arsitektur Gothic yang paling dikenal sebagai
arsitektur banyak besar katedral , biara dan paroki gereja-gereja di Eropa.
Hal ini juga banyak arsitektur kastil , istana , balai kota , balai serikat ,
universitas terkemuka dan sampai sejauh kurang, rumah pribadi .
Istilah "Gothic" Gothic arsitektur tidak menyiratkan arsitektur
historis Goth . Ia memiliki aplikasi yang lebih luas. Istilah ini berasal
sebagai merendahkan deskripsi. Itu datang untuk digunakan sebagai awal
tahun 1530-an oleh Giorgio Vasari untuk menggambarkan budaya yang
dianggap kasar dan barbar. Pada saat yang Vasari menulis, Italia telah
mengalami abad bangunan dalam kosakata arsitektur klasik kembali dalam
Renaisans dan dilihat sebagai bukti terbatas baru Golden Age
pembelajaran dan perbaikan.
1 | Page
2 | Page
bangunan
monastik
selanjutnya
selama
berabad-abad.
3 | Page
utama gereja Gothic biasanya menunjukkan nave sebagai jauh lebih tinggi
daripada lebar. Di Inggris proporsi ini kadang-kadang lebih besar dari 2:1,
sedangkan perbedaan proporsional terbesar dicapai adalah di Cologne
Cathedral dengan rasio 3.6:1. Kubah internal tertinggi di Katedral
Beauvais pada 48 meter (157 kaki).
Salah satu karakteristik yang paling khas arsitektur Gothic adalah
wilayah luas dari jendela pada Sainte Chapelle dan ukuran yang sangat
besar dari jendela banyak individu, seperti di York Minster , Gloucester
Cathedraldan Milan Cathedral serta pada jendela tersebut digunakannya
kaca patri sebagai tambahan interior gereja. Peningkatan dalam ukuran
antara jendela periode Romawi dan Gothic terkait dengan penggunaan
kubah berusuk, dan khususnya, kubah bergaris berat menunjuk yang
disalurkan ke poros kurang mendukung dengan daya dorong ke luar dari
kubah setengah lingkaran. Dinding tidak perlu begitu berat.
Dasar
bentuk
lengkungan
Gothic
dan
gaya
karakter
mungkin
sangat
sempit
dan
terjal
menunjuk.
arch sama sisi Banyak Gothic bukaan didasarkan atas sama sisi bentuk.
Dengan kata lain, saat lengkungan yang disusun, yang jari-jari persis
membuka lebar dan dalam kubah setiap bertepatan dengan titik dari mana
sumber air lengkungan berlawanan. Hal ini membuat lengkungan yang
4 | Page
5 | Page
dinding di mana arcade dan bukaan jendela merupakan bagian dari seluruh
permukaan dekoratif.
2.1.1
6 | Page
7 | Page
2.1.4 Tracery
Tracery adalah hiasan berukir yang biasanya terdapat pada jendela
dan bergaya khas gotik
8 | Page
2.1.5 Buttress
Tracery 2.3
Buttress adalah dinding penopang (atau pilar) yang tampak
menonjol ke luar. Adanya banyak buttress pada dinding bagian luar ini
membuat bangunan gotik seperti tersusun atas garis-garis vertikal dari
kejauhan. Kesan ini juga membuatnya tampak terlihat lebih tinggi.
2.1.6
Flying buttressess
Buttress 2.4
9 | Page
fungsi flying apalah ini tadi untuk membantu menopang berat dinding
bangunan.
Jendela Kaca
Jendela kaca patri (stained glass) adalah bagian yang nggak boleh
nggak ada di bangunan gotik. Haram pokoknya kalo sampai nggak ada.
Jendela kaca patri dibuat berwarna-warni sehingga terlihat sangat indah.
10 | P a g e
2.1.8
Menara Lonceng
gereja selalu dibunyikan jika misa di dalam gereja selesai. Selain itu,
lonceng juga digunakan sebagai penanda waktu dan selalu dibunyikan tiap
jam 6 pagi, 12 siang, dan 6 sore. Menara lonceng dibuat tinggi, tentu agar
bunyi lonceng terdengar hingga jauh.
Gereja gotik umumnya punya dua menara lonceng di kanan dan
kiri, namun ada pula yang punya satu atau tiga. Puncak menara ini
seringkali dihiasi dengan atap yang meruncing yang disebut spire
11 | P a g e
Lonceng 2.7
.
2.1.9
Gargoyle
Gargoyle adalah hiasan berbentuk setan yang umumnya ada di
gereja gotik. Fungsinya sebagai saluran air yang dihias. Bila turun hujan,
air yang jatuh ke atap akan ditampung di talang dan kemudian disalurkan
untuk dikeluarkan dari mulut gargoyle ini.
12 | P a g e
Gargoyle 2.8
2.1.9
Rose Window
Rose window atau jendela mawar adalah jendela berbentuk bulat
yang selalu ada di fasad depan gereja gotik. Pada jendela ini biasanya ada
kerangka berbentuk garis-garis melengkung yang simetris mirip kelopak
bunga. Ditambah lagi jendela ini terbuat dari kaca patri warna-warni
sehingga makin mirip bunga yang indah. Rose window ini selain sebagai
tempat masuknya cahaya, juga menjadi perlambang Bunda Maria yang
sering diibaratkan bak bunga mawar.
13 | P a g e
2.1.10 Pintu
Bentuk pintu gotik juga sangat khas. Seperti berlapis-lapis dan dari
depan ke belakang semakin kecil. Bagian sisi dan atasnya juga dihiasi
dengan patung dan ukiran. ciri-ciri khas yang membedakan gaya gotik
dengan gaya arsitektur lainnya.
Pintu 2.10
14 | P a g e
2.2.
2.2.1
yang
ditinggikan
akan
tampak
sebgaian
besar
ruang
15 | P a g e
2.2.2
16 | P a g e
permukaan
dari
bidang
yang
diturunkan
atau
17 | P a g e
18 | P a g e
ruang
tiga
dimensi.
Sifat-sifat
suatu
bidang
yang
berupa
19 | P a g e
2.2.5
Keseimbangan
Sebuah komposisi arsitektural dapat memanfaatkan keseimbangan
(simetri) untuk mengatur bentuk dan ruangnya dengan dua cara. Seluruh
organisasi bangunan keseluruhan dapat dibuat simetri. Namun, pada
beberapa titik, tatanan simetris secara total seperti apapun harus
berhadapan dan meyelesaikan masalah asimetris tapak atau lingkunganya.
Terdapat dua jenis keseimbangan atau simetri yang mendasar :
20 | P a g e
1. Simetri Bilateral merujuk pada penyusunan berimbang elemenelemen yang serupa atau setara pada sisi-sisi berlawanan
sumbu tengah, agar hanya satu bidang saja yang dapat
membagi
keseluruhanya
menjadi
paruhan-paruhan
yang
identik.
2. Simetri Radial merujuk pada penyusunan berimabng elemenelemen yang serupa dan berputar sedemikian rupa sehingga
komposisinya dapat dibagi menjadi paruhan-paruhan yang
serupa dengan melewati sebuah bidang dari sudut manapun
disekeliling titik tengah atau disepanjang sebuah sumbu sentral
.
21 | P a g e
2.2.6
Irama
Irama merujuk pada segala pergerakan yang ditandai oleh suatu
pengulangan elemen atau motif yang berpola pada interval-interval yang
beraturan maupun tidak. Pergerakan tersebut mungkin ada pada mata kita
ketika
mengikuti
elemen-elemen
yang
berulang
didalam
sebuah
komposisi, atau pada tubuh kita ketika bergerak melalui sekuen ruangruang. Dalam kasus manapun juga, irama mempersatukan nilai mendasar
pengulangan sebagai sebuah alat untuk mengatur bentuk dan ruang
didalam arsitektur.
Kita cenderung
mengelompokkan
elemen
didalam
22 | P a g e
sebuah
2.2.7
Pola Ruang
Bentuk atau ruang yang penting secara pola ruang diberikan makna
dan kepentingan dengan menjadi sebuah pengecualian dari kondisi normal,
sebuah anomali di dalam pola yang semestinya beraturan.
Dalam Pola Ruang terdapat tiga pola ruang atau hirarki yaitu :
23 | P a g e
24 | P a g e
Katedral Bourges hall sentral sangat besar. Bentuk atau ruang yang
secara pola ruang diberikan makna dan kepentingan dengan menjadi
sebuah pengecualian dari kondisi normal.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Karakteristik Arsitektur Gothic :
25 | P a g e
sebagai cahaya yang masuk dan menerangi isi hati para jemaat gereja
Terdapat seni kaca patri (clear storey) di dinding bangunan gothic. Hal
ini merupakan perkembangan teknologi kaca pada masa itu yang
26 | P a g e
3.1
Saran
Dari makalah ini penulis berharap mahasiswa dapat belajar lebih
lagi mengenai perkembangan teori arsitektur, bukan hanya mengetahui
untuk diketahui saja, tapi dapat menerapkannya dalam permasalahanpermasalahan yang ada dalam ranah arsitektur.
27 | P a g e