Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN INDIVIDU

DI PUSKESMAS KARAWANG KULON


Nama Mahasiswa
Tempat
Tanggal
Nama Program PKM
Uraian Kegiatan

: SUPRON ALIMUDIN, S.Kep.


: PKM Karawang Kulon
: 23 Maret 2015
Pengobatan (Pemberian obat dibagian Apotek)
1. Definisi
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang
dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan
yang diperoleh selama anamnesa dan pemeriksaan.
Dalam pengobatan (pemberian obat) harus sesuai
dengan indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan
waktu pemberian, tersedia setiap saat yang tersedia
pada pelayanan kesehatan dasar atau puskesmas.
2. Sasaran Kegiatan
Sasaran pengobatan dasar atau puskesmas adalah
sebagai berikut :
a. Indivudu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga.
Apabila individu tersebut mempunyai masalah
kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan merawat dirinya sendiri oleh sesuatu
hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi
anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental
maupun sosial.
b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat. Terdiri dari kepala keluarga dan
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan
tinggal dalam suatu rumah tangga karena
pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, satu dengan yang lainnya saling
tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu
keluarga atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah keperawatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota-anggota keluaga
yang lain dan keluarga yang ada disekitarnya.
3. Rencana Kegiatan Program
- Memberikan obat sesuai instruksi dokter dari
ruangan BP. Umum
- Melaksanakan perencanaan dan mengoptimalkan
persediaan obat
-

4. Pelaksanaan Program
Program pelayana pengobatan (pemberian obat di
ruang apotek) dilakukan mulai dari hari senin-sabtu
dari jam 07.30-12.00 WIB. Kegiatan yang diluar
ruangan gedung seperti puskesmas keliling yang
dilakukan setiap 1-2 minggu sekali.
5. Hasil Kegiatan Program
Apotek diruang PKM biasanya buka jam 07.3012.00, setiap harinya lebih dari 50 pasien yang
memberikan lembaran obat. Sebagian besar dari
mereka adalah dewasa, anak-anak dan remaja. Obat
yang paling sering di berikan adalah :
Nama obat
Sediaan Pemakaian Sisa
Parasetamol 500 91,164
69,164
21,786
mg
Klorfeniramini
56,325
43,693
12,632
Maleat (CTM)
Antacida Doen
50,886
40,958
992
Thiaini HCL (Vit 34,640
34,043
596
B1)
Amoxicilin 500 39,934
33,892
6,042
mg
Vit B Komplek
48,750
31,120
17,630
Gliserilguayacolat 46,210
30,770
15,440
Dexamethason
29,679
26,287
3,392
Antalgin 500 mg
27,808
21,275
6,533
Asam Mefenamat 17,930
15,337
2,593
Analisa Situasi
Program

1. Kekuatan Program (Strengths)


- Penyediaan obat dasar diruang apotek sudah cukup
memadai
- Pencatatan laporan obat lengkap
- Ketersediaan obat memadai
- Perencanaan untuk amprahan obat tepat waktu
- Apotek bekerja sama dengan gudang farmasi setiap
3 bulan sekali
- Koordinasi antar petugas apotek sudah baik
- Frekuensi kehadiran petugas apotek baik
2. Kelemahan Program (Weaknesses)
- Ruang apotek yang kecil (sempit)
- Ruang penyimpanan obat yang kecil dan terbatas
- SDM petugas apotek yang masih kurang
- Dalam pemberian obat tidak disertakan nama pasien

3. Peluang Program (Opportunities)


- Lokasi puskesmas yang strategis
- Adanya kebijakan otonomi daerah
4. Ancaman Program (Threath)
- Pengetahuan masyarakat tentang puskesmas sebagai
sarana kesehatan strata pertama masih kurang
- Adanya apotik lain didepan puskesmas
- Adanya pelayanan kesehatan baru
5. Matrik SWOT dan Rencana Strategi
IFAS
Faktor strategis
bobot rating Nilai :
bobot x
rating
Kekuatan (strengths)
- Penyediaan
obat 0,10 4
0,40
dasar
diruang
apotek
sudah
cukup memadai
- Pencatatan laporan 0,15 4
0,60
obat lengkap
- Ketersediaan obat 0,15 3
0,45
digudang memadai
- Perencanaan untuk 0,10 3
0,30
amprahan
obat
tepat waktu
- Apotek
bekerja 0,10
3
0,30
sama
dengan
gudang
farmasi
setiap 3 bulan
sekali
- Koordinasi antar 0,10
3
0,30
petugas
apotek
sudah baik
- Frekuensi
0,10
3
0,30
kehadiran petugas
apotek baik
Kelemahan
(weaknesses)
- Ruang apotek yang 0,10 4
0,40
kecil (sempit)
- Ruang
0,05 3
0,15
penyimpanan obat
yang kecil dan
terbatas
- SDM petugas
0,05 4
0,20
apotek yang masih

penilaian

Sangat
penting
Sangat
penting
Sangat
penting
Penting
Penting

Penting
Penting

Sangat
penting
Penting

Sangat
penting

kurang
- Dalam pemberian 0,05 3
0,15 Penting
obat tidak
disertakan nama
pasien
Jumlah total
1,00
3,55
Berdasarkan tabel, jumlah total 3,55 menunjukkan nilai
sangat baik, tetapi analisis IFAS saat ini tidak
membandingkan dengan apotek lainnya.
EFAS
Faktor strategis

bobot rating Nilai : penilaian


bobot x
rating

Peluang
(Opportunities)
- Lokasi puskesmas 0,25 4
0,10
Sangat
yang strategis
penting
- Adanya kebijakan 0,20 3
0,60 Penting
otonomi daerah
Ancaman (Threath)
- Pengetahuan
0,25 4
1,00
Sangat
masyarakat tentang
penting
puskesmas sebagai
sarana kesehatan
strata pertama
masih kurang
- Adanya apotik lain 0,25 4
1,00
Sangat
didepan puskesmas
penting
- Adanya pelayanan 0,05 1
0,05
Lemah
kesehatan baru
Jumlah total
1,00
2,75
Berdasarkan tabel, jumlah total 2,75 menunjukkan nilai
cukup, tetapi analisis EFAS saat ini tidak
membandingkan dengan apotek lainnya.
Beradasarkan tabel IFAS dan tabel AFAS, kemudian
menyusun Matrik SWOT untuk memperoleh gambaran
masalah yang ada, sebagai berikut :
IFAS Kekuatan
Kelemahan
- Penyediaan - Ruang apotek
obat
dasar
yang kecil
diruang apotek
(sempit)
sudah cukup - Ruang
memadai
penyimpanan
- Pencatatan
obat yang kecil
laporan obat
dan terbatas
lengkap
- SDM petugas

EFAS
Peluang
- Lokasi
puskesmas
yang
strategis
- Adanya
kebijakan
otonomi
daerah
Ancaman
- Pengetahuan
masyarakat
tentang
puskesmas
sebagai
sarana
kesehatan
strata satu
masih
kurang
- Adanya
apotik lain
didepan
puskesmas
- Adanya
pelayanan

- Ketersediaan
obat memadai
- Perencanaan
untuk
amprahan obat
tepat waktu
- Apotek
bekerja sama
dengan
gudang
farmasi setiap
3 bulan sekali
- Koordinasi
antar petugas
apotek sudah
baik
- Frekuensi
kehadiran
petugas apotek
baik

apotek yang
masih kurang
- Dalam
pemberian obat
tidak disertakan
nama pasien

- Meningkatkan- - Membangun
status
rungan apotek
pelayanan
yang lebih
apotek
memadai
diruangan
- - Memberikan
- Meningkatkan obat disertakan
kesadaran
nama pasien
pasien dalamkonsumsi
obat-obatan
- Melakukan
- Mengoptimalkan
kerjasama
tenaga SDM
dengan apoek
dalam pelayanan
lain
- Meningkatkan
mutu
pelayanan
dalam
ruangan
apotek

Penutup

kesehatan
baru
6. Pembahasan
Secara umum pelayanan dalam pemberian
obat diruang apotek berjalan sesuai prosedur
dengan tugas pokok kerja puskesmas. Dibuktikan
dengan banyaknya masyarakat yang mengunjungi
pelayanan ini untuk menebus resep hasil
pemeriksaan dokter diruang BP. Umum
sebelumnya.menurut pengunjung pelayanan yang
diberikan oleh petugas apotek ini cukup baik.
1. Kesimpulan
Ruangan apotek merupakan salah satu ruangan
yang ada dipuskesmas dengan pemberian pelayanan
kesehatan terutama obat-obatan. Pelayanan ini
menjadi prioritas utama dalam pembangunan
kesehatan dan menentukan kualitas SDM dengan
sasaran bayi, balita, anak, remaja, dan dewasa.
Analisisnya melalui analisa SWOT dengan
menganalisis situasi dari berbagai faktor yang secara
sistematis terhadap kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi
organisasi. Analisis ini dapat dibentuk sebuah rencana
strategi yang dapat digunakan agar pelayanan
pemberian obat-obatan lebih baik.
2. Saran
- Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan
strata pertama yang salah satu basic six nya yaitu
pengobatan dasar terutama pemberian obat dibagian
apotek, pelayanannya harus bisa mencakup seluruh
masyarakat diwilayah kerjanya sehingga dapat
memelihara dan meningkatkan pelayanan bermutu,
merata dan terjangkau.
- Puskesmas harus memberdayakan orang, keluarga
dan masyarakat agar berperan aktif dalam
menyelenggarakan setiap upaya puskesmas.
Karawang, 23 Maret 2015
Nama Mahasiswa,

SUPRON ALIMUDIN
NIM. 043313214021

Anda mungkin juga menyukai