Anda di halaman 1dari 4

CINTA TANAH AIR

Nama ku Aldi, aku tinggal di daerah pedesaan. Khususnya di desa


Mojoagung, Kabu paten Blitar,Jawa Timur. Aku masih sekolah 3 SD. Tepatnya
di SDN Mojoagung IV Blitar. Aku hidup bersama kedua orang tua dan adik ku.
Di sekolah aku kurang pintar, tapi aku punya semangat sekolah yang tinggi.
Meskipun teman-teman banyak tidak masuk, aku pun tetap masuk sekolah.
Aku punya sahabat yang baik Dedy namanya. Anaknya selalu
memberikan semanga selama aku di sekolah Dedy tidak penah mengeluh di
saat aku meminta bantuannya Dedy anaknya memang pintar di kelas.
Dengan ke pintarannya, Dedy tidak segan-segan membantu temannya yang
kesulitan ataupun ke susahan. Dedy di sekolah termasuk anak yang aktif,
oleh karena itu Dedy selalu mewakili nama sekolah di ajang lomba-lomba
antar sekolah.
Pada tanggal 16 Agustus, Kabupaten Blitar mengadakan lomba
cerdascermat yang di ikuti oleh seluruh Kabupaten Blitar. Sekolah kami pun
telah di undang untuk mengikuti lomba tersebut. Dengan senang hati,
sekolah kami pun menerima undangan tersebut. Kemudian sekolah kami
menunjuk Dedy untuk mewakili sekolah kami. Dedy pun bersedia untuk
mengikuti lomba tersebut. Dengan rasa senang Dedy bercerita kepada ku,
bahwa dia berkesempatan untuk mengikuti lomba cerdas cermat antar
sekolah. Aku pun dengan senang mendengarkan cerita Dedy yang ke pilih
untuk mewakili sekolah kami. Sebenarnya di dalam hati aku pun, aku juga
kepilih mengikuti lomba tersebut. Tetapi apa lagi, sekolah sudah memilih
Dedy untuk mewakili sekolah tersebut.
Sekolah mempersiapkan Dedy dua minggu untuk belajar dalam
mengikuti lomba tersebut. Tanpa membuang-buang waktu Dedy langsung
belajar. Tetapi ada anehnya, Dedy tidak belajar di rumahnya.Dedy malah
belajar di rumahku. Katanya sih sekalian belajar bersama. Akupun dengan
senang hati menerima tawaran tersebut. Dilain sisi Dedy belajar dengan
serius. Akupun juga mempelajari apa yang di belajari Dedy. Setelah dua
minggu Dedy belajar di rumahku, hari perlombaan pun sudah datang. Dipagi
hari semua siswa-siswi dan guru telah bersiap mengantar Dedy untuk
berlomba.
Aku pun sudah tak sabar untuk menunggu kedatangan Dedy dari
rumah. Tetapi Tuhan berkehendak lain, pada saat Dedy mau berangkat

sekolah. Dedy kecelakaan dan mengalami luka yang sangat serius. Aku
warga sekolah terhenyak di saat mendengarkan kabar bahwa sahabat ku
mengalami kecelakaan. Semua langsung histeris dan menangisi Dedy. Dedy
pun langsung di bawa ke rumah sakit untuk mendapatakan pertolongan
darurat. Aku dan guru-guru langsung menuju rumah sakit untuk mengetahui
keadaan Dedy. Sampai di sana aku pun nenangisi Dedy yang sedang tidur
terbaring di tempat tidur. Para Guru pun juga menangisi Dedy. Kemudian
para berbincang-bincang dengan orang tua Dedy. Dari situ guru-guru pun
memikirkan siapa pengganti Dedy untuk mengikuti perlombaan. Tak lama
kemudian Dedy berteriak Lebih bagaimana kalau Aldi Bu.?. Para guru pun
kaget dan heran. Kenapa Dedy bisa berkata seperti itu. Karena di lain sisi aku
pun tidak sepandai Dedy.
Dari musyawarah yang panjang, guru pun menetapkan aku untuk
mengikuti lomba tersebut. Aku pun merasa kaget, tetpi bagaimana lagi pun
juga permintaan dari sahabat ku. Aku pun bertekad ke Dedy untuk
memenangkan perlombaan dengan bekal pembelajaran bersama Dedy. Aku
pun merasa cukup percaya diri. Kemudian aku pun berangkat menuju ke
tempat perlombaan dengan di antar oleh guru-guru dan teman-teman
menggunakan mobil. Guru-guru dan teman-teman pun memberikan
semangat pada ku
Tempatnya di HUT Republik Indonesia ,aku akan membutikan bahwa
aku bisa. Aku akan mengunakan semangat pajuang untuk berlomba saat ini
sesampai di sana, dengan rasa percaya diri aku pun turun dari mobil.
Kemudian aku berjalan untuk me-registrasi terlebih dahulu. Setelah selesai
me-registrasi, aku pun langsung menuju arena di mana lawan-lawanku sudah
menunggu. Dengan rasa percaya diri aku pun menggampiri lawan-lawanku
untuk bersalaman. Waktu semakin semakin berjalan, waktunya berlomba
suda mulai dari samping para guru dan teman-teman memberikan
semangat. Sebelum di mulai para juri menjelaskan peraturan-peraturan pada
saat lomba. Setelah membacakan peratu nya, para pendukung semakin
gemburu. Saat pertama pun dimulai, siapa nama proklamator? Dengan
cepat aku menekan tombol dan menyebutkan Ir.soekarno dan Moch.Hatta
Kemudian juri pun mengesankan jawaban tersebut.
Pertanyaan ke dua Siapa yang menjahit pusaka bendera merah
putih?. Lawan sebelah dengan cepat langsung menekan tombolnya. Aku
pun menyayangkan kurang cepat untuk menekannya. Tapi tidak apakah,
selanjutnya pasti aku yang menjawabnya. Pertanyaan ke tiga Pada tanggal
berapa kemerdekaan Republik Indonesia?. Dengan tanpa basa-basi aku pun

langsung menekan dan menjawab 17 Agustus 1945. Juri pun


membenarkan, 200 point ku. Pertanyaan ke empat Siapa nama presiden
pertama Indonesia?. Kelompok lain pun mencuri terlebih dahulu dengan
menekan tombol dan menjawab Ir.Soekarno. Point sementara
nol,nol,seratus,seratus dan dua ratus untuk point ku. Pertanyaan terakhir
Siapa nama Jenderal Inggris yang tertembak mati di saat perang 10
November di Surabaya?. Semua peserta tidak ada yang menekan tombol,
semua sedang berfikir. Aku pun langsung menekan dan menjawab A.W.S
Mallaby. Juri pun mengesahkan. Dan aku pun menang dalam perlombaan
tersebut. Para Guru dan teman-teman berteriak histeris. Aku pun langsung
maju dan menerima hadiah sebesar Rp.5.000.000,- dari para juri. Aku pun
terharu atas kemenangan tersebut.
Kemudian sesampai di sekolah para guru menanyakan Uang itu
enaknya di buat apa Aldi?. Aku pun berkata Bagaimana kalau uang yang
setengahnya di buat untuk biaya Dedy perawatan di rumah sakit. Guru-guru
dan teman-teman setuju.
Dari sini kesimpulannya, Kita tidak boleh kecil hati. Kita harus optimis
bisa sebelum kita perang. Kita mencintai tanah Air, tidak harus secara
langsung. Kita mencintai Tanah Air bisa dengan secara Abstrak.Contohnya
mengikuti lomba-lomba, hal-hal yang positif, membantu sesama, terutama
kita harus memiliki rasa Nasionalisme dan rasa semangat tinggi seperti para
pejuang saat mempertahankan NKRI.

NAMA

: M. Nasir

KELAS
NOMOR ABSEN

: VII D
:

Anda mungkin juga menyukai