Anda di halaman 1dari 6

LATIHAN INTERNET

FRAUD AUDIT

OLEH :

KELAS AP III STAR BPKP

MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2015

1. Bacalah beberapa artikel yang berjudul Following Benfords Law, or


Looking
Out
for
No.1
yang
ditemukan
pada
www.rexswain.com/benford.html.
Artikel ini menjelaskan bahwa
profesor statistik dapat dengan mudah melihat jika mahasiswa
melemparkan koin sebanyak 200 kali atau jika mereka memutarnya.
Dari hal ini, profesor menyatakan, Sebagian besar orang tidak tahu
beberapa hal seperti latihan, sehingga mereka tidak dapat memalsukan
data. Bagaimana pelatihan ini terkait dengan Benfords Law dan
pendeteksian kecurangan?
Jawab :
Hukum Benford atau Benfords Law adalah sebuah hukum yang dapat
memperkirakan
frekuensi
kemunculan
sebuah
angka
dalam
serangkaian data numerik. Jika data numerik tersebut dihasilkan tanpa
ada unsur kesengajaan, maka frekuensi kemunculan angka tersebut
akan sesuai dengan harapan frekuensi dalam Hukum Benford. Hal ini
berarti jika ada unsur kesengajaan oleh manusia untuk menciptakan
sebuah kombinasi angka dan dimasukkan dalam data set tersebut
maka hasil analisa Hukum Benford akan menunjukkan bahwa ada angka
tertentu yang lebih banyak muncul dari pada yang diperkirakan.
Hukum ini menyatakan bahwa kemungkinan kemunculan angka itu ada
aturannya. Aturannya adalah bahwa sebuah angka menduduki
kemungkinan tertentu untuk sering tidaknya muncul dalam posisinya.
Dalam hubungannya dengan percobaan mahasiswa yang melemparkan
koin sebanyak 200 kali, kemunculan kepala atau ekor bisa enam kali
atau lebih berturut-turut. Jadi hukum Benford dapat memprediksikan
pola yang merupakan kemungkinan angka-angka yang akan keluar.
Hukum Benford digunakan oleh auditor untuk mengidentifikasi populasi
angka fiktif dan karena kemampuannya untuk mendeteksi anomali data
pada sebuah data set. Anomali data tersebut ditelusuri lebih lanjut
dapat membantu auditor mendeteksi fraud. Hukum Benford merupakan
metode analisis digital dalam penyelidikan penipuan. Dalam situasi
yang mendeteksi kecurangan dapat digunakan Hukum Benford atau
Benfords Law dengan cara mencari angka-angka yang mencurigakan.
Analisanya mengatakan bahwa secara umum dan internasional dalam
sebuah populasi, angka yang berawalan 1,2, dan 3 akan berjumlah
lebih banyak dari angka yang berawalan 7,8, dan 9. Hukum ini
menyatakan bahwa 30% angka akan diawali dengan 1, dan hanya 4,6%
angka diawali dengan 9. Agar dapat diterapkan secara efektif, angkaangka dalam satu populasi itu harus memenuhi beberapa syarat :
Tidak ada batas bawah angka tertentu

Lebih banyak angka/nilai yang kecil daripada yang besar


Minimal 1000 data
Merupakan angka yang natural
Berasal dari transaksi yang mirip/serupa
Adanya hukum Benford ini membuat para ahli mampu mendeteksi
pemalsuan dalam data keuangan, seperti laporan pajak. Kalau pada
angka pertama sebuah bilangan ternyata angka 1 nya kurang lebih
sama banyak dengan angka 5 misalkan, berarti data itu palsu atau
setidaknya patut dicurigai.
2. Carilah dalam mesin pencari internet untuk Neural Network jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan jaringan neural?
Jawab :
Jaringan syaraf tiruan (Artificial Neural Network/Simulated
Neural
Network/Neural
Network)
adalah
jaringan
dari
sekelompok unit pemroses kecil yang dimodelkan berdasarkan
perilaku syaraf manusia. (Wikipedia)
JST merupakan sistem adaptif yang dapat mengubah strukturnya
untuk memecahkan masalah berdasarkan informasi eksternal
maupun internal yang mengalir melalui jaringan tersebut. Secara
sederhana, Neural Network adalah sebuah alat pemodelan data
statistik non linear. Digunakan untuk memodelkan hubungan yang
kompleks antara input dan output untu menemukan pola-pola pada
data.
Menurut teori Haykin (1994), jaringan syaraf tiruan (Artificial Neural
Network) adalah sejumlah besar prosesor yang terdistribusi secara
pararel dan terdiri dari unit pemrosesan sederhana, dimana masingmasing
unit
memiliki
kecenderungan
untuk
menyimpan
pengetahuan yang dialami dan dapat digunakan kembali. Hal ini
menyerupai otak dalam dua hal yaitu pengetahuan yang diperoleh
oleh jaringan melalu suatu proses belajar dan kekuatan hubungan
antar sel saraf yang dikenal dengan bobot sinapsis digunakan untuk
menyimpan pengetahuan.
Menurut Zurada (1992), sistem saraf tiruan atau jaringan saraf tiruan
adalah sistem selular fisik yang dapat memperoleh, menyimpan dan
menggunakan pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman.
Neural Network merupakan kategori ilmu Soft Computing, yang
mengadopsi dari kemampuan otak manusia yang mampu
memberikan
simulasi/rangsangan,
melakukan
proses,
dan
memberikan output. Jaringan syaraf tiruan mewakili pikiran manusia
untuk mendekatkan diri dengan komputer, maksudnya Jaringan

Syaraf Tiruan dirancang agar komputer dapat bekerja seperti


layaknya otak manusia.
b. Bagaimana neural network harus digunakan untuk mendeteksi
kecurangan?
Jawab :
Jaringan syaraf tiruan dibentuk untuk memecahkan suatu masalah
tertentu seperti pengenalan pola atau klasifikasi karena proses
pembelajaran. Contoh implementasi neural network adalah
permasalahan yang dapat dipecahkan secara baik dalam perjanjian
kredit dimana berbagai informasi biasanya didapat dari seorang
peminjam seperti umur, pendidikan, pekerjaan dan berbagai data
lain.
Setelah pembelajaran dari jaringan syaraf
tiruan dapat
mengidentifikasi karakteristik peminjam sehingga dapat digunakan
untuk mengklasifikasikan peminjam terhadap resiko peminjam dalam
kategori baik atau buruk.
c. Manakah industri yang akan diuntungkan dari teknologi jaringan
neural?
Jawab :
Adapun bidang-bidang yang diuntungkan dengan memanfaatkan
jaringan syaraf tiruan ini antara lain :
1. Industri dan pertambangan : Neuro Furnace Controller (NFC) yang
merupakan penerapan jaringan syaraf tiruan untuk pengendali
ketiga elektroda pada mesin EAF (industri baja) secara terpadu
yang ditujukan untuk menanggulangi masalah tidak efisiennya
pemakaian energi listrik dan elektroda pada mesin EAF (Electric
Arc Furnace) tersebut, pengenalan pola-pola unik dalam
penambangan data (data mining).
2. Aerospace : autopilot pesawat terbang, simulasi jalur
penerbangan, sistem kendali pesawat, perbaikan autopilot dan
simulasi komponen pesawat.
3. Otomotif : sistem kendali otomatis mobil
4. Elektronik
:
pembuatan
perangkat
keras
yang
bisa
mengimplementasikan jaringan syaraf tiruan secara efisien
(desain VLSI), machine vision, pengontrol gerakan dan
penglihatan robot, sintesis suara.
5. Broadcast : pencarian klip berita melalui pengenalan wajah.
6. Pertahanan (Militer) : pengendali senjata, pendeteksi bom,
penelusuran target, pembedaan objek, pengendali sensor, sonar,
radar dan pengolahan sinyal citra yang meliputi kompresi data,
ekstrasi bagian istimewa dan penghilang derau, pengenalan
sinyal atau citra.
7. Keuangan dan perbankan : pendeteksi uang palsu, evaluator
aplikasi kredit, pengindentifikasian pola-pola data pasar saham.

8. Keamanan
:
jaringan
syaraf
tiruan
digunakan
untuk
mengendalikan mobil dan mengenali wajah oknum.
9. Medis : analisis sel kanker payudara, pendeteksi kanker kulit.
10.
Matematika : alat pemodelan masalah dimana bentuk eksplisit
dari hubungan antara variabel-variabel tertentu tidak diketahui.
d. Berikan nama beberapa perusahaan yang mengembangkan
teknologi ini.
Jawab :
- AVCO Financial Service, di Irvine, California (menggunakan sistem
jaringan saraf untuk menganalisis risiko kredit)
- Perusahaan Nestor (mengembangkan produk yang digunakan
dalam aplikasi hipotek Mortgage Risk Evaluator)
- GTE Laboratories (menggunakan jaringan saraf dalam pabrik bola
lampu GTE Process Monitor)
- Federal Aviation Administration (memasang sistem detektor bom
baru Bomb Sniffer di New Yorks JFK International Airport)
- Science
Applications
International
Corporation
(SAIC)

mengembangkan Thermal Neutron Analysis (TNA) atau Snoope.


- Siemens di Jerman (mendeteksi tingkat kebisingan blower motor
Blower Motor Checker)
- US Postal Service (membaca alamat yang ditulis secara manual
Prototype dan Research Activity)
- Intel (Work Recognizer)
- Adaptive Noise Canceling
e. Perusahaan kartu kredit sangat khawatir dengan pertumbuhan
permasalahan kecurangan kartu kredit. Mereka menghabiskan uang
dalam jumlah yang besar setiap tahunnya untuk mendeteksinya.
Kunjungilah situs salah satu perusahaan kartu kredit besar seperti
Visa, Mastercard, atau American Express. Apa saja tindakan proaktif
lembaga-lembaga ini yang dapat diambil untuk mengendalikan
kasus kecurangan dan untuk meyakinkan kepada publik bahwa
aman untuk menggunakan kartu kredit.
Jawab :
Tindakan proaktif lembaga-lembaga untuk mengendalikan kasus
kecurangan kartu kredit :
1. Meluncurkan Fair Isaac Neural Network Fraud Detection System
(FALCON), yang membantu mengidentifikasi korban kecurangan
kartu kredit sebelumnya dan lebih efektif untuk memeriksa
transaksi, pemegang kartu dan data toko untuk mendeteksi
rentang yang lebar dalam aktivitas kartu bank yang
mencurigakan.
2. Speak Up yang merupakan program pengawasan yang
mendorong karyawan untuk mengungkapkan kecurangan dan

penyalahgunaan Panduan Perilaku lainnya. Ini merupakan saluran


tanpa nama ke kantor pusat.
3. SWAT
4. Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) yang
dibuat Visa, Mastercard, American Express dan Discover,
digunakan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam ecommerce, terutama ketika pembayaran dilakukan secara online
dan untuk meningkatkan keamanan web dari pedagang online.

Referensi :
1. http://www.standardchartered.com/sustainability/tackling-financialcrime/fraud/id/
2. https:/myteks.wordpress.com/2010/08/31/jaringan-saraf-tiruanartificial-neural-network/
3. http://ensiklopediseismik.blogspot.com/2008/12/artificial-neuralnetwork-ann.html

Anda mungkin juga menyukai