Sistim Drainase Perkotaan
Sistim Drainase Perkotaan
Drainase Perkotaan
Drainase Perkotaan
Drainase di wilayah kota yang berfungsi mengelola/ mengendalikan air permukaan, sehingga tidak
mengganggu dan/atau merugikan masyarakat
Sistem Drainase
Jalan
Penanganan Drainase
akibat genangan air
hujan
Wilayah Perkotaan
limpasan sungai
Kolam
Retensi
Secepatnya
mengalirkan
limpasan air hujan
ke saluran/ badan
air terdekat.
LAMA
4
BARU
Sedapat mungkin menahan
dulu, meresapkan ke dalam
tanah melalui sumur
resapan, waduk, kolam
retensi dan sebagainya.
Konsep drainase
berwawasan lingkungan.
Manfaat
kemungkinan
Konsep Penanganan
Perubahan Paradigma
KONSEP LAMA PEMATUSAN mengalirkan air secepatnya ke
badan air penerima terdekat
Konsep Penanganan
ARAS
TUJUAN
1. REGIONAL
2. KOTA
Penyesuaian Masterplan
drainase kota dengan
pola sungai
Sinkronisasi dan
keterpaduan sistem
darinase makro dan
mikro yang dinyatakan
dalam masterplan
drainase kota
Optimalisasi kapasitas
sistem drainase eksisting
Pembangunan baru
sistem drainase
berwawasan lingkungan
KETERPADUAN
PROGRAM
Pengembangan sistem
polder dan pemompaan
Pintu-pintu air
Saluran interceptor/sodetan
Flood control
Konservasi air baku
Stimulasi pembangunan/
peningktan/rehabilitasi
saluran primer, sekunder &
tersier
Fasilitasi Pengembangan PS
drainase perkotaan skala
Kota/kab
Stimulasi pembangunan/
peningktan/rehabilitasi
sistem drainase lokal
Pengembangan sistem
drainase berwawasan
lingkungan
RPKPP (Rencana
Pembangunan Kawasan
Permukiman Prioritas)
KAPET
GNPSR (Gerakan Nasional
Pembangunan Sejuta Rumah)
Pengembangan
pembangunan fisik
saluran drainase
berwawasan lingkungan
Pemeliharaan fungsi
saluran drainase melalui
peran aktif masyarakat
Stimulan pembangunan
prasarana drainase
lingkungan
Pelibatan peran aktif
masyarakat dalam
memelihara fungsi drainase
KIP
Revitalisasi Kawasan
Program Keciptakaryaan
berbasis masyarakat
(Pamsimas, Sanimas, 3R,
SLBM)
Drainase berwawasan
lingkungan
Pemisahan saluran air
hujan dan saluran air
limbah
Penerbitan IMB
KONSERVASI AIR TANAH
Sistem PAH (Panen Air Hujan)
4.LINGKUNGAN
5. TAPAK
BANGUNAN
3. KAWASAN
RUANG LINGKUP
KEGIATAN
PENDEKATAN
10
11
Konsep Penanganan
Di Wilayah Hulu
Limpasan air hujan melalui saluran drainase dialirkan terlebih
dahulu ke waduk/kolam tampungan untuk diresapkan (pola
retensi sebagai upaya pengawetan/konservasi air). Kemudian
kelebihan limpasan airnya dialirkan ke badan air terdekat.
12
Konsep Penanganan
Di Wilayah Tengah
Limpasan air hujan melalui saluran drainase dialirkan terlebih
dahulu ke waduk/kolam tampungan untuk ditampung sementara
atau diresapkan apabila memungkinkan (pola retensi dan pola
detensi). Kemudian kelebihan limpasan airnya dialirkan ke badan air
terdekat.
Kolam
Tampung/Resapan
13
Sumur
Resapan
Konsep Penanganan
Di Wilayah Hilir
Air limpasan saluran dialirkan melalui saluran drainase ke
waduk/kolam untuk penampungan sementara (pola detensi)
sebelum dialirkan atau dipompa ke badan air (sungai atau laut).
14
1.
Dilakukan dengan cara menetapkan kawasan lindung untuk air tanah, di mana di
kawasan tersebut tidak boleh dibangun bangunan apapun. Areal tersebut dikhususkan
untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah;
Di berbagai kawasan perlu sesegera mungkin dicari tempat yang cocok secara geologi
dan ekologi sebagai areal untuk recharge dan perlindungan air tanah sekaligus
sebagai bagian penting dari komponen drainase kawasan.
16
17
18
19
20