Anda di halaman 1dari 33

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

155

Re-Desain Teknis & Biaya Struktur Portal Beton


(Kasus: Gedung 3 Lantai SMP GIKI 3 Surabaya)
Julistyana Tistogondo
ABSTRAK
Peran serta swasta akhirnya kekhawatiran kekurangan sekolah bisa
teratasi, seperti yang dilakukan Yayasan Gita Kirti (GIKI) Surabaya
membangun dan memperluas/menambah jumlah ruangan dengan
membangun gedung berlantai 3. Untuk keseluruhan balok, kolom dan
plat dapat dilakukan efisiensi yang cukup besar dalam pengurangan
volume dan biaya. Efisiensi ini bisa dilakukan pada saat preliminary
desain dengan cara memperhatikan kebutuhan-kebutuhan minimum
perencanaan berdasarkan peraturan-peraturan yang ada. Untuk
keseluruhan redesain telah terjadi efisiensi biaya sebesar
Rp.82.795.250,00 (Delapan Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Sembilan
Puluh Lima Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) atau setara 9,183%
dari biaya perencanaan awal.
Kata Kunci : preliminary desain, efisiensi biaya, jumlah ruangan

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang : Pembangunan Gedung 3 lantai pada

SMP GIKI 3
jalan Klampis Jaya no.11 Surabaya direncanakan menggunakan
pelat, kolom dan balok portal beton bertulang. Pada penelitian akan
melakukan evaluasi terhadap perencanaan balok portal, kolom dan
plat yang sudah ada. Dimensi semula dari balok portal memanjang
yaitu 20 x 40 cm, melintang yaitu 35 x 70 cm, kolom 35 x 55 cm dan
plat dengan tebal 12 cm, kemudian penulis mencoba melakukan
perencanaan ulang dengan menggunakan dasar-dasar preliminary
desain dari SKSNI T-15-1991-03, sehingga didapatkan dimensi baru
yang lebih ekonomis yaitu 20 x 25 cm untuk balok portal memanjang,
40 x 60 cm untuk balok portal melintang dan 30 x 50 cm untuk
dimensi kolom dan plat dengan tebal 11 cm. Dan pada akhirnya
berdasarkan hasil perhitungan nanti akan dievaluasi dari segi teknis
dan biaya, sehingga pada akhirnya akan diperoleh balok portal dan
kolom yang lebih ekonomis dan efisien sesuai kebutuhan.
Pembangunan Gedung 3 Lantai pada SMP GIKI 3 ini mempunyai
maksud untuk menambah sarana pendidikan bagi kepentingan siswa
dan masyarakat Surabaya. Batasan
permasalalahan materi
pembahasan adalah sebagai berikut:
Evaluasi perencanaan yang dilakukan hanya pada pekerjaan
struktur atas yaitu pelat, balok anak, balok portal dan kolom.
Perhitungan pada bangunan atas hanya sebatas beban dan gayagaya yang akan diterima oleh balok portal dan kolom struktur
saja.
Tidak melakukan penyelidikan bearing capacity dari tanah, tetapi
langsung memakai data hasil tes tanah yang telah dilaksanakan.

156

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Untuk perhitungan struktur beton menggunakan Peraturan Beton


Bertulang SKSNI T-15-1991-03.

Pembebanan
Jenis pembebanan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan
gedung ini adalah beban vertikal. Untuk analisa struktur utama
dilakukan kombinasi pembebanan sesuai ketentuan dalam SKSNI
1991. Untuk BebanVertikal dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Beban Mati, yaitu berat semua bagian gedung yang bersifat
tetap, termasuk segala unsur tambahan, finishing, mesin atau
peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
gedung itu. Beban mati dapat dihitung berdasarkan tabel 2.1.
PPI 1983 pasal 1.1.
b. Beban Hidup, yaitu mencakup semua beban yang terjadi akibat
pemakaian gedung dan didalamnya termasuk beban-beban
pada lantai yang berasal dari barang-barang, mesin serta
peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan
dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung tersebut.
Menurut PPI 1983 pasal 3.1 dan 3.2, besarnya beban hidup
yang bekerja tergantung dari fungsional gedung atau lantai
tersebut.
c. Beban Angin, yaitu mencakup semua beban angin yang
berpengaruh pada konstruksi atap, yang nantinya disalurkan
pada struktur utama melalui kolom-kolom struktural portal.
Perencanaan Pelat
Pelat berfungsi menerima langsung beban atau muatan sebelum
meneruskannya pada balok. Untuk perencanaan pelat beton selain
memperhatikan pembebanan juga harus diperhatikan ukuran dan
syarat-syarat tumpuan tepi. Syarat-syarat tumpuan menentukan
jenis perletakan dan jenis penghubung di tempat tumpuan. Bila pelat
dapat berotasi bebas pada tumpuan, maka pelat itu dikatakan
ditumpu bebas. Bila tumpuan mencegah pelat berotasi dan relatif
sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu terjepit penuh.
Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali,
maka pelat itu terjepit sebagian (jepitan elastis).
Penulangan Pelat
Faktor beban terkait dalam perhitungan. Selanjutnya koefisien
momen lapangan dan momen tumpuan dapat dilihat pada Tabel
13.3.1 atau 13.3.2 dalam PBI 1971.
Perencanaan Balok Anak
Dalam perencanaan ini, balok anak dimodelkan sebagai balok yang
terletak pada beberapa tumpuan dengan menganggap tumpuan
tengah sebagai balok menerus dan tumpuan tepi sebagai jepit
elastis sedangkan gaya-gaya dalamnya dihitung dengan ikhtisar
momen dan gaya lintang pada PBI 1971 dan SKSN1 T-15-1991-03.
Beban beban yang bekerja pada balok anak adalah berat sendiri
balok anak dan semua beban merata pada pelat (termasuk berat
sendiri pelat dan beban hidup merata diatasnya). Distribusi beban

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

157

pada balok anak pendukung sedemikian rupa sehingga dapat


dianggap sebagai beban segitiga pada lajur pendek serta dalam
bentuk trapesium untuk lajur memanjang. Beban-beban berbentuk
trapesium maupun segitiga tersebut kemudian dirubah menjadi
beban merata ekivalen dengan menyamakan momen maksimum.
Variasi pembebanan dan beban ekivalen yang terjadi pada
perhitungan tugas akhir ini adalah bentuk segitiga dan trapezium
karena kombinasi plat 7,5 m x 4 m, dan 2 m x 4 m . Untuk lajur
menerus pada balok anak dianalisa dengan ketentuan yang ada pada
SKSNI 1991.
Penulangan Balok Induk
Prinsip perhitungan untuk penulangan balok induk adalah melakukan
pemodelan struktur pada salah satu portal yang ada, karena semua
portal dianggap memiliki beban dan dimensi yang ekivalen atau
sama. Dengan memasukkan beban-beban yang mungkin terjadi baik
itu pada struktur utama maupun pada atap, seperti berat sendiri
strukutur, beban mati, hidup dan angin. Adapun hasil yang akan
didapatkan pada pemodelan tersebut adalah gaya-gaya dalam yang
terjadi pada balok struktur utama yang nantinya dipakai untuk
melakukan perencanaan penulangannya.
Adapun langkah-langkah awal yaitu dengan melakukan perhitungan
beban-beban yang mungkin terjadi :
1. Hitung beban berfaktor Wu
Wu = 1,2 . WD + 1,6 . WL
Wu = 0,75 (1,2.WD + 1,6.WL+ 1,6.WW)
2. Hitung gaya-gaya dalam maksimum yang terjadi dengan
melihat hasil output SAP2000.
Untuk kondisi pembebanan seperti itu, maka secara praktis
perhitungan penulangan yang dipakai adalah tulangan tunggal.
Tulangan tekan otomatis akan terpasang pada kondisi momen yang
berbalik arah, sedangkan untuk momen tunggal, ada dua kondisi
sistem penulangan, yaitu :
1. Apabila perlu < max, maka tulangan tekan hanya dipasang praktis
saja.
2. Apabila perlu max, maka tulangan tekan dibutuhkan untuk
menambah kekuatan.
d
h

As = bd

b
As = bd
Penampang persegi dengan tulangan rangkap
Perhitungan Penulangan Kolom

158

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Sebagai perhitungan desain, akan ditunjukkan perhitungan tulangan


terhadap beban-beban yang diberikan (momen dan beban aksial)
pada
suatu
penampang.
Dalam
pembahasan
perhitungan
penampang ini ada beberapa syarat batas di antara tegangan dalam
tulangan yang dapat divariasikan. Karena itu, dipergunakan rumus
yang eksak untuk menentukan jumlah tulangan dalam penampang
yang dibebani lentur dan beban aksial tidak diberikan.
Pada perhitungan penulangan kolom ini, dimana ukurang penampang
serta beban aksial dan momen yang bekerja telah diketahui maka
penulis menggunakan grafik-grafik.
Pembagian tulangan pada kolom berpenampang persegi dapat
dilakukan dengan 2 (dua) cara :
1. Tulangan dipasang simetris pada dua sisi penampang, tegak lurus
terhadap arah lentur dengan As = As = 0,5 Ast.
2. Tulangan dipasang simetris pada empat sisi penampang dengan A s
= As = Ast = Aska.
(a)
(b)

As

As

Aska
As

As
Aski

Tulangan pada dua sisi (a) dan tulangan pada seluruh sisi (b)
Penggunaan grafik terutama lebih tepat untuk penulangan pada
seluruh sisi kolom dengan eksentrisitas yang pendek, berarti beban
aksial relatif besar dan beban momen relatif kecil. Penulangan pada
dua sisi terutama digunakan pada beban momen lentur yang relatif
besar dan beban aksial yang relatif kecil.
Pada grafik penulangan dapat dilihat sumbu vertikal yang dinyatakan
dengan nilai

Pu
. Nilai ini adalah suatu besaran yang tidak
. Agr .0,85. fc'

berdimensi, dan ditentukan baik oleh faktor beban yang dikalikan


dengan beban aksial maupun mutu beton serta ukuran penampang.
Pu
e
( 1),
Pada sumbu horizontal dinyatakan dengan nilai
. Agr .0,85. fc ' h
inipun berupa suatu besaran yang tidak berdimensi. Dalam e1 telah
Mu
diperhitungkan eksentristias e
beserta faktor pembesar yang
Pu
berkaitan dengan gejala tekuk.
Besaran pada kedua sumbu dapat dihitung dan ditentukan, kemudian
suatu nilai r dapat dibaca. Penulangan yang diperlukan adalah .r.,
dng tergantung pada mutu beton. Menurut SKSNI 1991 pasal
3.2.2.2.2., untuk kolom diperkenankan menganggap faktor reduksi
kekuatan = 0,65 untuk harga Pu < 0,10 Agr fc, sedangkan untuk
harga Pu = 0 nilai ditingkatkan secara linier menjadi = 0,80.

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

159

DATA DAN METODE

Data Perencanaan Gedung SMP GIKI 3, jalan Klampis Jaya


no.11, Surabaya
Mutu Beton
: K 225

( = 225 kg/cm2 atau fc = 22,5


Mpa)
Mutu Baja
: U 39 ( = 4000 kg/cm2 atau fy = 400 Mpa)
Analisa Teknis : SK-SNI 1993 dan PBI 1971
Analisa Biaya : SNI 2002
Data Portal Struktur

400 cm
400 cm
Portal Struktur 3 Dimensi
19
378 cm

378 cm

378 cm
950 cm
Portal Struktur 3 Dimensi
Preliminiary Desain
Perencanaan awal dimensi balok dan kolom struktur Gedung SMP
GIKI 3, jalan Klampis Jaya no.11, Surabaya ini didasarkan pada
ketentuan SKSNI T-15-1991-03 tabel 3.2.5
1. Balok Induk Arah Memanjang

160

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

L terpanjang = 400 cm
h min

1
L
16
1
400
=
16

= 25 cm
b

2
2
h =
25
3
3

= 16,7 cm 20 cm
Jadi digunakan balok induk memanjang dengan dimensi

20

25 cm

2. Balok Anak Arah Memanjang


L terpanjang = 400 cm
h min

1
fy
L(0,4
)
16
700
1
240
400(0,4
)
=
16
700

= 18.57 cm 20 cm
b

2
2
h =
20
3
3

= 13,33 cm 15 cm
Jadi digunakan balok anak dengan dimensi 15

20 cm

3. Balok Induk Arah Melintang


L terpanjang = 950 cm
h min

1
L
16
1
950
=
16

= 59,375 cm 60 cm
b

2
2
h =
60
3
3

= 40 cm
Jadi digunakan balok induk memanjang dengan dimensi

40

60 cm

4. Kolom
Perencanaan Dimensi Kolom harus dibuat lebih kaku dari
dimensi balok dan dibuat seragam dengan syarat:
K kolom > K balok
(

E .I
) kolom
L

> (

E.I
) balok
L

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

1 bk .hk 3
1 bb.hb 3
12
(
) > ( 12
)
Lb
Lk
(

bk .hk 3
30.50 3
) > (
)
378
950

bk.hk3 > 343781025 cm4


Jadi direncanakan kolom dengan dimensi 30

50 cm

Data Pembebanan
Pembebanan Plat Lantai
400 cm

400 cm

750 cm

200 cm

Plat Lantai dan Sistem Pembebananya Pada Balok


Pembebanan pada pelat lantai
Beban yang bekerja pada lantai Gedung SMP GIKI 3
Beban Mati (WD)
Berat sendiri plat
= 0,11 x 2400
= 264
kg/m2
Berat plafon + penggantung
= 11 + 7 = 18 kg/m2
Tegel + spesi
= 66 kg/m2
WD
= 348 kg/m2
Beban Hidup (WL)
= 250 kg/m2
Beban Ultimate (Wu)
= 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,2 x (348) + 1,6 x (250)
= 817,6 kg/m2
Koefisien Momen Plat berdasarkan PBI71
Typ
Skema
Ly/L
Momen per meter
e
x
Lebar
A

Ly

Mlx = 0,001 Wu.Lx2.53


1,87 Mly = 0,001 Wu.Lx2.15

161

162

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Lx

Lx
Ly

Mtx = - 0,001
Wu.Lx2.81
Mty = - 0,001
Wu.Lx2.54
Mlx = 0,001 Wu.Lx2.58
Mly = 0,001 Wu.Lx2.15
2,00 Mtx = - 0,001
Wu.Lx2.82
Mty = - 0,001
Wu.Lx2.53

Pembebanan Pada Atap


Pada perhitungan tidak disertakan perencanaan dan perhitungan
atap secara mendetail. Tetapi semua beban yang mungkin terjadi
baik itu beban sendiri struktur, beban assesoris, beban hidup dan
beban angin dihitung dan menjadi beban pada portal beton
bertulang.
Pembebanan pada Atap
Beban yang bekerja pada Struktur Atap Gedung SMP GIKI 3
Beban Mati (WD)
Berat sendiri Rangka Atap
Berat Gording
= 7,51 kg/m
Beban Penutup Atap
= 12 kg/m2
Beban Hidup (WL)
/q
= 40 0,8
(dimana = sudut kemiringan = 40 0,8 (30)
atap)
= 16 kg/m2
(Beban hidup atap yang diisyaratkan harus lebih besar atau
sama dengan 20 kg/m2)
Beban Angin (Wa)
Tekanan Angin W = 40 kg/m2
Angin Tekan
= (0,02 0,4) W
(dimana = sudut kemiringan = (0,02 x 30 0,4) 40
atap)
= 8 kg/m2
Angin Hisap
= - 0,4 W
= - 0,4 x 40 = - 16 kg/m2
5
4
3
2

6
7
8

Struktur Atap dan Gambar Pembebanannya


Pembebanan Rangka Atap

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

Keterangan

Titik
4
5

163

1.35
4

1.3
5
4

1.3
5
4

1.3
5
4

1.3
8
4

2.9
5
4

12

12

7.51

15

12 12
7.5 7.5
1 1

12
7.5
1

12
7.5
1

94.8

12
5

94
.8

96

17
2

Live Load

Dead Load

Dimensi
Panjang
Lebar
Beban Atap
(/m2)
Berat Gording
(/m')

q=
q=

P
40
40

q=

16

Kg/
m2

Wind Load

P
Tekanan Angin W
=
0.0
q=
2

0.0
q=
2
30

1.37 1.3
2.95
5
5
4
4
4
12

12
7.5
7.51 7.51 1
171
.6
0.8
0.8

12

96.
04

30

20

20

236

110

40
-

0.4

0.4

0.2

W, angin tekan

q=

0.4

W, angin hisap

94.
4

Menurut peraturan
dipakai
20
20
20 20
10
8

108

10
8

10
8

94
.8

20

Kg/m2

20

20

20

10
8

11
0

23
6

88

18
9

Kg/m2

q=

94
.8

44

q
=
q
=

43
.2

Kg/m2

16

Kg/m2

teka
n

21
.6

43.2
hisa
p

86
.4

86
.4

43
.2

Pembebanan Pada Portal Memanjang


Dengan perhitungan beban-beban segitiga dan trapesium yang
dipikul oleh plat diatasnya didapatkan qek maksimum untuk balok
memanjang adalah qek3 dengan koefisien distribusi plat sebesar
7
q.
4

Beban Mati (qD)

164

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Berat sendiri balok


kg/m
Pasangan Bata
945 kg/m

= 0,2 x 0.25 x 2400

= 120

= 250 x 3,78

= 7 x 66 kg/m2 = 115,5

Tegel dan Spesi

kg/m
Plat Lantai

= 7 x 0,11 x 2400

= 462

kg/m
qD

= 1642,5 kg/m
= 7 250 kg/m2 = 437

Beban Hidup (qL)

kg/m

Sistem Pembebanan pada Portal Memanjang


Pembebanan Pada Portal Melintang
Portal beton bertulang arah melintang dihitung berdasarkan
400 cm
400 cm
qek 1 = q

qek 2 = 22q / 7.5

750 cm
q ek max untuk
balok melintang

qek 3 = 7q/ 4
qek 4 = q

200 cm

qek 5 = 3q/4
Struktur Plat dan Sistem Pembebanannya pada Portal Melintang

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

q1

P2

165

q2

P1

P3

q1

P2

q2
P3

P1

Sistem Pembebanan pada Portal Melintang

Beban Mati
P1
Plat Lantai 11 cm

= 0,11 x 2400 x 4

Tegel dan Spesi


Balok Memanjang
Pasangan bata

= 66 x 4
= 264 kg
= 0,25x0.2 x 2400 x 4= 480 kg
= 4 x 250 x 3,78 = 3780

Plafond dan Penggantung


P1
P2
Plat Lantai 11 cm
Tegel dan Spesi
Balok Memanjang
Pasangan bata

= 18 x 3,75 x 4 = 270 kg
= 5850 kg

= 1056

kg

kg

= (7/4)x0,11x2400x4= 1848 kg
= (7/4)x66 x 4 = 462 kg
= 0,2x0.15 x 2400 x 4= 288 kg
= 4 x 250 x 3,78 = 3780

kg
Plafond dan Penggantung = 18 x 4,75 x 4 = 342 kg
P2
= 6720 kg
P3
Plat Lantai 11 cm
= (3/4)x0,11x2400x4= 792 kg
Tegel dan Spesi
= (3/4) x 66 x 4 = 198 kg

166

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Balok Memanjang
Pasangan bata
Plafond dan Penggantung
P3
q1
Plat Lantai 11 cm
Tegel dan Spesi
kg/m
Pasangan bata
945 kg/m
q1
q2
Plat Lantai 11 cm
kg/m
Tegel dan Spesi
kg/m

= 0,2x0.25 x 2400 x 4= 480 kg


= 4 x 250 x 0,9 = 900 kg
= 18 x 1 x 4
= 72 kg
= 2442 kg
= (22/7,5) x 264 = 774,4 kg/m
= (22/7,5) x 66 = 193,6
= 250 x 3,78

= 1913 kg/m
= (1) x 264

= 264

= (1) x 66

= 66

q2

= 330

kg/m
Perhitungan Pelat Lantai
Plat Lantai Tipe A (7,5 m x 4 m)
Data-data Pembebanan dan Koefisien Momen
Berdasarkan perhitungan pembebanan plat lantai pada subbab
3.1.4.1 diatas didapatkan dan berdasarkan tabel 3.1 Koefisien
Momen Plat didapatkan data-data sebagai berikut :
Wu (beban ultimate) = 846,4 kg/m2,
Mtx = - 0,001 Wu.Lx2.81
Mty = - 0,001 Wu.Lx2.54
Mlx = 0,001 Wu.Lx2.53
Mly = 0,001 Wu.Lx2.15
Penulangan Plat
Mtx = - 0,001 Wu.Lx2.81
= -0,001 x 817,6 x 42 x 81 =
1059,6 kg-m
Mty = - 0,001 Wu.Lx2.54
= -0,001 x 817,6 x 42 x 54 =
706,4 kg-m
Mlx = 0,001 Wu.Lx2.53 = 0,001 x 817,6 x 42 x 53 = 693,4 kg-m
Mly = 0,001 Wu.Lx2.15 = 0,001 x 817,6 x 42 x 15 = 196,23 kgm
Tebal Pelat = 110 mm decking = 20 mm
Tulangan 10 mm A = 0,79 cm2
d = 110 20 0,5 x 10 = 85 mm .(arah x)
d = 110 (20 + 10 + 5) = 75 mm.. (arah y)
untuk fc = 22,5 Mpa < 30 Mpa, maka 1 = 0,85
b

0,85. fc '.1
fy

600
0,85.22,5.0,8
600

0,045
600

fy
240
600

240

max = 0,75 b = 0,75 . 0,045 = 0,034


1,4

1,4

min = fy 240 = 0,00583

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

167

Penulangan Tumpuan Arah x


t = 110 mm
dx = 110 20 0,5 . 10 = 85 mm
Mtx = 1059,6 kg-m
= 10596000 Nmm
Mu
10596000

= 1,83 Mpa
2
.b.d
0,8.1000.85 2
fy
240
m = 0,85. fc ' 0,85.22,5 12,55
1
2.m.Rn
1
2.12,55.1,83
1 1

1 1

perlu =

m
fy
12,55
240

Rn

= 0,00803 min
pakai = 0,00803
Tulangan pasang = Asperlu = .b.d = 0,00803 .100 . 8,5 = 6,83
cm2
Dipakai tulangan 10 mm 11 cm (As = 7,14 cm2)
Tulangan susut dan suhu :
Asusut = 0,002.b.t = 0,002 (1000) (110) = 220 mm2 = 2,20 cm2
Dipakai tulangan 8 mm 22 cm (As = 2,28 cm2)
Penulangan Tumpuan Arah y
t = 110 mm
d = 110 (20 + 10 + 5) = 75 mm
Mty = 706,4 kg-m
= 7064000 Nmm
Mu
7064000

= 1,57 Mpa
2
.b.d
0,8.1000.75 2
fy
240
m = 0,85. fc ' 0,85.22,5 12,55
1
2.m.Rn
1
2.12,55.1,57
1 1

perlu =

1 1
m
fy
12
,
55
240

Rn

= 0,00683 min
pakai = 0,00683
Tulangan pasang = Asperlu = .b.d = 0,00683 . 100 . 7,5 = 5,13
cm2
Dipakai tulangan 10 mm 15 cm (As = 5,23 cm2)
Tulangan susut dan suhu :
Asusut = 0,002.b.t = 0,002 (1000) (110) = 220 mm2 = 2,20 cm2
Dipakai tulangan 8 mm 22 cm (As = 2,28 cm2)
Penulangan Lapangan Arah x
t = 110 mm
dx = 110 20 0,5 . 10 = 85 mm
Mlx = 693,4 kg-m = 69340000
Mu
6934000

= 1,2 Mpa
2
.b.d
0,8.1000.85 2
fy
240
m = 0,85. fc ' 0,85.22,5 12,55
Rn

168

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

perlu =

1
2.m.Rn
1 1

m
fy

1
2.12,55.1,2
1 1

12,55
240

= 0,00517 min
pakai = min = 0,00583
Tulangan pasang = Asperlu = .b.d = 0,00583 . 100 . 9,5 = 5,54
cm2
Dipakai tulangan 10 mm 11 cm (As = 7,14 cm2)
Tulangan susut dan suhu :
Asusut = 0,002.b.t = 0,002 (1000) (110) = 220 mm2 = 2,20 cm2
Dipakai tulangan 8 mm 22 cm (As = 2,28 cm2)
Penulangan Lapangan Arah y
t = 110 mm
d = 110 (20 + 10 + 5) = 75 mm
Mly = 196,23 kg-m = 1962300 Nmm
Mu
1962300

= 0,436 Mpa
2
.b.d
0,8.1000.75 2
fy
240
m = 0,85. fc ' 0,85.22,5 12,55
1
2.m.Rn
1
2.12,55.0,436
1 1

1 1
perlu =

m
fy
12,55
240

Rn

= 0,00183 min
pakai = min = 0,00583
Tulangan pasang = Asperlu = .b.d = 0,00583 . 100 . 7,5 = 4,38
cm2
Dipakai tulangan 10 mm 15 cm (As = 5,23 cm2)
Tulangan susut dan suhu :
Asusut = 0,002.b.t = 0,002 (1000) (110) = 220 mm2 = 2,20 cm2
Dipakai tulangan 8 mm 22 cm (As = 2,28 cm2)

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

169

Ly

10 22 cm

10 22 cm
12

10

30
cm

10

30
cm

Lx

8 22 cm

Penulangan Plat Tipe A


Plat Lantai Tipe B (4 m x 2 m)
Data-data Pembebanan dan Koefisien Momen
Berdasarkan perhitungan pembebanan plat lantai pada subbab
3.1.4.1 diatas didapatkan dan berdasarkan tabel 3.1 Koefisien
Momen Plat didapatkan data-data sebagai berikut :
Wu (beban ultimate) = 846,4 kg/m2,
Mtx = - 0,001 Wu.Lx2.82
Mty = - 0,001 Wu.Lx2.53
Mlx = 0,001 Wu.Lx2.58
Mly = 0,001 Wu.Lx2.15
Penulangan Plat
Mtx = - 0,001 Wu.Lx2.82
= -0,001 x 817,6 x 22 x 82 =
268,2 kg-m
Mty = - 0,001 Wu.Lx2.53
= -0,001 x 817,6 x 22 x 53 =
173,33 kg-m
Mlx = 0,001 Wu.Lx2.58 = 0,001 x 817,6 x 22 x 58 = 189,7 kg-m
Mly = 0,001 Wu.Lx2.15 = 0,001 x 817,6 x 22 x 15 = 49,06 kg-m
Dengan cara yang sama pada hitungan plat A didapatkan
Penulangan Plat B sebagai berikut
Penulangan Plat Tipe B
Jenis Tulangan
Arah
Dipakai Tulangan
Tulangan
Sumbu x
10 mm 15 cm
Tumpuan
Tulangan
Sumbu y
10 mm 15 cm
Tumpuan
Tulangan
Sumbu x
10 mm 15 cm
Lapangan
Tulangan
Sumbu y
10 mm 15 cm
Lapangan
Tulangan Susut
Sumbu x dan
8 mm 22 cm

170

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Sumbu y

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

171

Perhitungan Portal Memanjang


PEMBEBANAN PORTAL MEMANJANG
Pada preliminary desain pada subbab 3.1.3 (2) kita rencanakan
dimensi balok memanjang 20/25 cm, dan pembebanan diatasnya
masuk dalam perhitungan sistem pembebanan portal memanjang
pada subbab 3.1.4.3, untuk selanjutnya kita pakai sebagai input
pada program SAP 2000, sehingga didapatkan gaya-gaya dalam
yang terjadi akibat beban-beban tersebut.
PENULANGAN PORTAL MEMANJANG

OutPut Bidang Momen pada Portal Memanjang


PENULANGAN LENTUR
Mut
= - 3280,04 kg-m
= - 32800400 Nmm
Mul
= 1641,86 kg-m = 16418600 Nmm
B = 20 cm
H = 25 cm
Direncanakan menggunakan tulangan D16 mm, deking = 3 cm
d = H Deking - Sengkang - Tulangan Utama
d = 250 30 10 12/2 = 204 mm
d = Deking + Sengkang + Tulangan Utama
d = 30 + 10 + 12/2 = 46 mm
Pada tumpuan
Mut = - 32800400 Nmm
Mu
32800400

4,93 Mpa
2
.b.d
0,8.200.204 2
1,4
1,4
min = fy =
= 0,0035
400
Rn

Tulangan Tarik
perlu

1
2.m.Rn
1 1

m
fy

1
2.20,92.4,93
1 1

20,92
400

= 0,0145 min
pakai
= 0,0145
Asperlu = .b.d = 0,0145 . 20 . 20,4 = 5,916 cm2
Dipakai tulangan 6D12 mm (As = 6,78 cm2)
Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi
=0,5)
As = .Asperlu = 0,5 . 5,916 cm2 = 2,952 cm2
Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,39 cm2)
Pada Lapangan

172

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Mul = 16418600 Nmm


Rn

Mu
16418600

2,46 Mpa
.b.d 2
0,8.200.204 2

Tulangan Tarik
perlu

1
2.m.Rn
1 1

m
fy

1
2.20,92.2,46
1 1

20,92
400

= 0,0066 min
pakai
= 0,0066
Asperlu = .b.d = 0,0066 . 20 . 20,4 = 2,693 cm2
Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,39 cm2)
Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi
=0,2)
As = .Asperlu = 0,2 . 2,693 cm2 = 0,54 cm2 < As min
As = As min = 0,0035 . 20 . 20,4 = 1,428 cm2
Dipakai tulangan 2D12 mm (As = 2,26 cm2)
PENULANGAN GESER

OutPut Bidang Geser pada Portal Memanjang

Vuk

400 cm

Bidang Geser Kritis pada Portal Memanjang


Penulangan Geser pada Tepi Bentang Balok
4925,4 * 400
4915,27 4925,4

, x = 4915,27 4925,4 = 200,206 cm


400 x
x
4925,4 * ( 200,206 20,4)
4925,4 * ( x d )
4925,4
Vuk

, Vuk =
=
200,206
x
xd
x

Vuk = 4428,45 kg = 44284,5 N

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

Vc =

f 'c * b * d
=
6

173

22,5 * 200 * 204


= 31939 N
6

Vc yang digunakan = Vc = 31939 = 15969,5 N


Vs =

Vuk

Vsmin =

44284,5
- 15969,5 = 57838 N
0,6

- Vc =

bw * d
200 * 204
=
=13466,67 N
3
3

Check kebutuhan tulangan geser


1

Vc Vs min Vu Vc
3

fc * bw * d ,

0,6 31939 13466,67 44284,5 0,6 31939


22,5 * 200 * 204 ,
3

27243,33 44284,5 57490 ,

dipakai tulangan geser dengan memperhitungkan jarak sengkang


s=

Av * fy * d
2 * 0,25 * * 10 2 * 400 * 204
=
= 219.44 mm
Vs
57838

dipasang sengkang 10 200 mm

Penulangan Geser pada Tengah Bentang


Vuk = 2465,23 kg = 24652,3 N
Vc =

f 'c * b * d
6

22,5 * 200 * 204


= 31939 N
6

Check kebutuhan tulangan geser


0,5 * Vc Vu Vc ,
dipakai tulangan geser minimum
dipasang sengkang 10 300 mm

10 200
cm

2D12

10 300
cm
25 cm

25 cm

6D12

3D12
20 cm

3D12
20 cm

Tumpuan
Lapangan
Penulangan Lentur dan Geser Portal Memanjang
Perhitungan Portal Melintang
PEMBEBANAN PORTAL MELINTANG
Pada preliminary desain direncanakan dimensi balok anak 30/45
cm, dan pembebanan diatasnya masuk dalam perhitungan sistem

174

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

pembebanan portal melintang, untuk selanjutnya kita pakai


sebagai input pada program SAP 2000, sehingga didapatkan gayagaya dalam yang terjadi akibat beban-beban tersebut.
PENULANGAN PORTAL MELINTANG

OutPut Bidang Momen pada Portal Melintang


PENULANGAN LENTUR
Mut
= - 31438,54 kg-m
= - 314385400 Nmm
Mul
= 26828,26 kg-m = 268282600 Nmm
B = 40 cm
H = 60 cm
Direncanakan menggunakan tulangan D22 mm, deking = 3 cm
d = 600 30 10 22/2 = 549 mm
Pada tumpuan
Mut = 314385400 Nmm
Rn

Mu
- 314385400

3,26 Mpa
2
.b.d
0,8.400.549 2

perlu
pakai
Asperlu

1
2.m.Rn
1 1

m
fy

1
2.20,92.3,26
1 1

20,92
400

= 0,009 min
= 0,009
= .b.d = 0,009 . 40 . 54,9 = 19,76 cm2

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

175

Dipakai tulangan 6 D 22 mm (As = 22,81 cm2)


Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi
=0,5)
As = .Asperlu = 0,5 . 19,76 cm2 = 9,882 cm2
Dipakai tulangan 3D22 mm (As = 11,41 cm2)
Pada Lapangan
Mut = 268282600 Nmm
Rn

perlu

Mu
268282600

2,79 Mpa
.b.d 2
0,8.400.547,5 2

1
2.m.Rn
1 1
m
fy

1
2.20,92.2,79
1 1
20,92
400

= 0,0076 min, pakai = 0,0076


Asperlu = .b.d = 0,0076 . 40 . 54,9 = 16,64 cm2
Dipakai tulangan 5 D 22 mm (As = 19 cm2)
Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi
=0,2)
As = .Asperlu = 0,2 . 16,64 cm2 = 3,28 cm2
Dipakai tulangan 2D22 mm (As = 7,6 cm2)
PENULANGAN GESER

OutPut Bidang Geser pada Portal Melintang

176

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Bidang Geser Kritis pada Portal Melintang


Penulangan Geser pada Tepi Bentang Balok
Vuk = 23446,31 kg = 234463,1 N
Vc =

f 'c * b * d
6

22,5 * 400 * 549


= 173609,04 N
6

Vc yang digunakan = Vc = 173609,04 = 86804,52 N


Vs =

Vuk

Vsmin =

- Vc =

173134,7
- 86804,52 = 201753,3133 N
0,6

bw * d
400 * 549
=
= 73200 N
3
3

Check kebutuhan tulangan geser


1

Vc Vs min Vu Vc
3

fc * bw * d ,

0,6173609,04 73200 234463,1 0,6 173609,04


22,5 * 400 * 549 ,
3

148085,42 234463,1 312496,3 ,

dipakai tulangan geser dengan memperhitungkan jarak sengkang


s=

Av * fy * d
2 * 0,25 * * 10 2 * 400 * 549
=
= 170,97 mm
201753,3133
Vs

dipasang sengkang 10 150 mm


Penulangan Geser pada Tengah Bentang
Vuk = 12334,65 kg = 123346,5 N
Vc =

f 'c * b * d
=
6

22,5 * 400 * 547,5


= 173134.70 N
6

Check kebutuhan tulangan geser


0,5 * Vc Vu (Vc Vs min) ,
dipakai tulangan geser minimum
dipasang sengkang 10 200 mm

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

2D22

10-150

60 cm

60 cm

6D22

10- 200

3D22

5D22

40 cm

40 cm

Lapangan
Tumpuan
Penulangan Lentur dan Geser Portal Melintang
Perhitungan Kolom 30/50
Lantai Dasar
Beban kombinasi berfaktor
Mu kolom atas
= 12720,37 kgm
Mu kolom bawah
= 5612,86 kgm
Pu
= 64651,57 kg = 646515,7 N
Pu

= 127203,7 Nm
= 56128,6 Nm

646515,7
0,28
0,8.300.500.0,85.22,5
Mu 12720,37
e
0,196
e

0,392
=
0,196m
=
196mm
p
64651,57
h
0,50

e
Pu

. A .0,85. fc ' h = 0,28.0,392 = 0,11


gr

d'
50

Dianggap
= 0,1
h
500

. Agr .0,85. fc '

r = 0,028 ; = 0,9; = 0,0252 ( Lihat Grafik 3.1) ..(a)


Asperlu = .Agr = 0,0252 . 50 . 30 = 37,8 cm2
Dipakai tulangan kolom 14 D 19 (As = 39.7 cm2)

30 cm

14D19
8 12,5 cm

50 cm
Penulangan Kolom 30/50 cm Lantai Dasar
Lantai 1
Beban kombinasi berfaktor
Mu kolom atas
= 19745,89 kgm = 197458,9 Nm
Mu kolom bawah
= 18718,18 kgm = 187181,8 Nm

177

178

Pu

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

= 34192,41 kg = 341924,1 N
Pu

341924,1

0,8.300.500.0,85.22,5 0,14
Mu 197458,9
e
0,57
e

1,14
=
0,57
m
=
577
mm
p
341924,1
h
0,50

e
Pu

. A .0,85. fc ' h = 0,14.1,14 = 0,16


gr

d'
50

Dianggap
= 0,1
h
500

. Agr .0,85. fc'

r = 0,028 ; = 0,9; = 0,0252 ( Lihat Grafik 3.1) ..(b)


Asperlu = .Agr = 0,0252 . 50 . 30 = 37,8 cm2
Dipakai tulangan kolom 14 D 19 (As = 39.7 cm2)

30 cm

14D19
8 12,5 cm

Penulangan Kolom 30/50 cm Lantai 1

50 cm
Lantai 2
Beban kombinasi berfaktor
Mu kolom atas
= 82,9 kgm = 829 Nm
Mu kolom bawah
= 10231,13 kgm = 102311,3 Nm
Pu
= 3808,14 kg = 38081,4 N

Pu
38081,4

. Agr .0,85. fc ' 0,8.300.500.0,85.22,5 0,017


e
2,686
Mu 102311,3
e

5,372
= 2,686 m
p
38081,4
h
0,50

e
Pu

. A .0,85. fc ' h = 0,0165.5,372 = 0,088


gr

d'
50

Dianggap
= 0,1
h
500

r = 0,012 ; = 0,9; = 0,0108..(c)


Asperlu = .Agr = 0,0108 . 50 . 30 = 16,2 cm2
Dipakai tulangan kolom 8 D 19 (As = 22.7 cm2)

30 cm

8 D 19
8 12,5 cm

50 cm

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

Penulangan Kolom 30/50 cm Lantai 2

(c)
(b)
(a)

(c)(a)(b)
Grafik W.C Wis dan Gideon Kusuma, Grafik dan
Tabel Perhitungan Beton Bertulang

179

180

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

ANALISIS BIAYA
DESAIN AWAL
Balok Portal Memanjang 20/40 cm, L = 4 m
HS
No
Sa Volum
Item Pekerjaan
.
t.
e
(Rp.)
0.
542,460
1 Beton
M3
32
.00
0.
498,450
3
2 Bekisting
M
27
.00
0.
668,647
3 Jembatan Perancah M3
24
.50
Tul. Pokok 6 D 16
37.
5,826
4 mm
Kg
44
.50
Sengkang10
6.
5,826
5 mm
Kg
20
.50
Total
Lantai 1 dibulatkan
Lantai 2 dibulatkan
Balok Portal Melintang 35/70 cm, L = 10 m
HS
No
Sa Volum
Item Pekerjaan
.
t.
e
(Rp.)
2.
542,460
3
1 Beton
M
45
.00
2.
498,450
2 Bekisting
M3
08
.00
1.
668,647
3 Jembatan Perancah M3
84
.50
Tul. Pokok 9 D 22
273.
5,826
4 mm
Kg
60
.50
Sengkang10
17.
5,826
5 mm
Kg
67
.50
Total
Lantai 1 dibulatkan
Lantai 2 dibulatkan
Kolom Lt Dasar, 1
No
Item Pekerjaan
.

Sa
t.

Volum
e

HS
(Rp.)

Total
(Rp.)
173,58
7.20
135,57
8.40
160,47
5.40
218,14
4.16
36,12
4.30
723,90
9.46
724,0
00.00
760,2
00.00

Total
(Rp.)
1,329,02
7.00
1,038,02
2.13
1,228,63
9.78
1,594,13
0.40
102,95
4.26
5,292,77
3.56
5,293,0
00.00
5,557,6
50.00

Total
(Rp.)

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

542,460.
00
498,450.
00
668,647.
50

Beton

M3

0.72

Bekisting

M3

0.36

Jembatan Perancah

M3

0.54

Kg

100.71

5,826.50

Kg

18.50

5,826.50

4
5

Tul. Pokok 12 D 19
mm
Sengkang10
mm

Total
Lantai Dasar dibulatkan
Lantai 1 dibulatkan

389,499.8
4
178,949.7
8
360,079.2
2
586,786.8
2
107,794.9
1
1,623,110
.56
1,623,00
0.00
1,704,15
0.00

181

182

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Kolom Lt.2
No
Item Pekerjaan
.

Sat.

Volum
e

HS
(Rp.)
542,460.0
0
498,450.0
0
668,647.5
0

Total
(Rp.)

Beton

M3

0.72

Bekisting

M3

0.36

Jembatan Perancah

M3

0.54

Kg

83.93

5,826.50

488,989.01

Kg

18.50

5,826.50

107,794.91

4
5

Tul. Pokok 10 D 19
mm
Sengkang10
mm

389,499.84
178,949.78
360,079.22

Total
Lantai 2 dibulatkan
Plat Lantai Type A (750 x 400 cm)
No
Volum
Item Pekerjaan
Sat.
.
e
1

Beton

M3

3.60

Bekisting

M3

3.06

M3

2.70

Kg
Kg

47.53
16.87

3
4
5

Jembatan
Perancah
Tul. Utama
Tulangan Susut

HS
(Rp.)
542,460.
00
498,450.
00
668,647.
50
5,826.50
5,826.50
Total

Lantai Dasar dibulatkan


Lantai 1 dibulatkan
Lantai 2 dibulatkan
Plat Lantai Type B (400 x 200 cm)
No
Volum
Item Pekerjaan Sat.
.
e
1

Beton

M3

0.96

Bekisting

M3

0.82

HS
(Rp.)
542,460.0
0
498,450.0
0

1,525,312.7
6
1,602,000.
00

Total
(Rp.)
1,952,856.0
0
1,525,257.0
0
1,805,348.2
5
276,952.97
98,273.63
5,658,687.8
5
5,659,000.
00
5,941,950.
00
5,941,950.
00

Total
(Rp.)
520,761.60
406,735.20

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

3
4
5

Jembatan
Perancah
Tul. Utama
Tulangan Susut

M3

0.72

Kg
Kg

15.72
8.80

668,647.5
0
5,826.50
5,826.50
Total

Lantai Dasar dibulatkan


Lantai 1 dibulatkan
Lantai 2 dibulatkan

481,426.20
91,592.58
51,273.20
1,551,788.7
8
1,552,000.
00
1,629,600.
00
1,629,600.
00

HASIL PEMBAHASAN
Balok Portal Memanjang 20/25 cm, L = 4 m
HS
Total
No
Volum
Item Pekerjaan
Sat.
.
e
(Rp.)
(Rp.)
542,460.
1 Beton
M3
0.20
108,492.00
00
498,450.
2 Bekisting
M3
0.17
84,736.50
00
Jembatan
668,647.
3
M3
0.15
100,297.13
Perancah
50
Tul. Pokok D 12
4
Kg
27.86 5,826.50 162,326.29
mm
Sengkang10
5
Kg
10.33 5,826.50
60,207.17
mm
Total 516,059.08
Lantai 1 dibulatkan 516,000.00
Lantai 2 dibulatkan 541,800.00
Balok Portal Melintang 40/60 cm, L = 10 m
HS
No
Volum
Item Pekerjaan
Sat.
.
e
(Rp.)
542,460.
1 Beton
M3
2.40
00
498,450.
2 Bekisting
M3
2.04
00
Jembatan
668,647.
3
M3
1.80
Perancah
50
Tul. Pokok 9 D 22
4
Kg
243.20 5,826.50
mm
Sengkang10
5
Kg
13.02 5,826.50
mm
Total

Total
(Rp.)
1,301,904.0
0
1,016,838.0
0
1,203,565.5
0
1,417,004.8
0
75,861.03
5,015,173.3
3

183

184

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Lantai 1 dibulatkan
Lantai 2 dibulatkan
Kolom Lt Dasar dan 1
No
Item Pekerjaan
Sat.
.

Volum
e

HS
(Rp.)
542,460.
00
498,450.
00
668,647.
50

5,015,000.
00
5,265,750.
00
Total
(Rp.)

Beton

M3

0.56

Bekisting

M3

0.28

Jembatan Perancah

M3

0.42

Kg

117.50

5,826.50

684,584.62

Kg

16.42

5,826.50

95,659.29

4
5

Tul. Pokok 12 D 19
mm
Sengkang10
mm

Total
Lantai Dasar dibulatkan
Lantai 1 dibulatkan

303,506.37
139,441.39
280,581.21

1,503,772.8
7
1,504,000.
00
1,579,200.
00

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

185

Kolom Lt.2
No.

Item Pekerjaan

Sat.

Volum
e

HS
(Rp.)
542,460.0
0
498,450.0
0
668,647.5
0

Total
(Rp.)

Beton

M3

0.56

Bekisting

M3

0.28

Jembatan Perancah

M3

0.42

Kg

67.14

5,826.50

391,191.21

Kg

0.56

5,826.50

3,259.93
1,117,980.1
0
1,174,000.
00

4
5

Tul. Pokok 10 D 19
mm
Sengkang8 mm

303,506.37
139,441.39
280,581.21

Total
Lantai 2 dibulatkan
Plat Lantai Type A (750 x 400 cm)
No
Volum
Item Pekerjaan
Sat.
.
e
1

Beton

M3

3.30

Bekisting

M3

2.81

M3

2.48

Kg
Kg

58.81
20.54

3
4
5

Jembatan
Perancah
Tul. Utama
Tulangan Susut

HS
(Rp.)
542,460.
00
498,450.
00
668,647.
50
5,826.50
5,826.50
Total

Lantai Dasar dibulatkan


Lantai 1 dibulatkan
Lantai 2 dibulatkan
Plat Lantai Type B (400 x 200 cm)
Volum
No. Item Pekerjaan Sat.
e
1

Beton

M3

0.88

Bekisting

M3

0.75

Jembatan
Perancah

M3

0.66

HS
(Rp.)
542,460.0
0
498,450.0
0
668,647.5
0

Total
(Rp.)
1,790,118.0
0
1,398,152.2
5
1,654,902.5
6
342,633.51
119,694.85
5,305,501.1
7
5,306,000.
00
5,571,300.
00
5,571,300.
00

Total
(Rp.)
477,364.80
372,840.60
441,307.35

186

4
5

NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184

Tul. Utama
Tulangan Susut

Kg
Kg

24.80
10.72

5,826.50
5,826.50
Total

Lantai Dasar dibulatkan


Lantai 1 dibulatkan
Lantai 2 dibulatkan

144,497.20
62,449.49
1,498,459.4
4
1,498,000.
00
1,572,900.
00
1,572,900.
00

Dari analisa perhitungan biaya kedua balok portal dan kolom dan
juga plat lantai, ternyata setelah dievaluasi terdapat beberapa
efisiensi volume dan biaya sebagai berikut :
Semula
Harga
Redesain
Harga
Selisih
(Rp.)
(Rp.)
harga
(Rp.)
Balok
Balok
724,000.0
516,000.0
Memanjang
Memanjang
208,000.00
0
0
20/40
20/40
Balok
Balok
Melintang
35/70
Kolom
35x55cm
Plat Type A
(750 x 400cm)
Plat Type B
(200 x 400cm)

5,293,000.00 Melintang

1,623,000.00
5,659,000.00
1,552,000.00

40/60
Kolom
30x50cm
Plat Type A
(750 x 400cm)
Plat Type B
(200 x 400cm)

KESIMPULAN

5,015,000.00

278,000.00

1,504,000.00

119,000.00

5,571,300.00

87,700.00

1,498,000.00

54,000.00

Dari hasil evaluasi desain teknik diatas dapat diambil kesimpulan :


Untuk keseluruhan balok, kolom dan plat dapat dilakukan efisiensi
yang cukup besar dalam pengurangan volume dan biaya. Efisiensi ini
bisa dilakukan pada saat preliminary desain dengan cara
memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan
minimum
perencanaan
berdasarkan peraturan-peraturan yang ada.
Untuk keseluruhan redesain telah terjadi efisiensi biaya sebesar
Rp.82.795.250,00 (Delapan Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Sembilan
Puluh Lima Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) atau setara 9,183%
dari biaya perencanaan awal.
Untuk perencana atau konstruktor memang dituntut untuk
menghasilkan desain rencana yang seefisien mungkin namun harus
tetap memperhatikan persyaratan teknis sehingga akan diperoleh
manfaat ekonomis dan teknis yang seoptimal mungkin.

57

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T)

187

REFERENSI

Analisa BOW Edisi Revisi, M2S Bandung, Anggota IKAPI.


C.K. Wang & C.G. Salmon, Reinforced ConcreteDesign, 4th edition,
Harper and Row, New York, 1985.
Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Beton Bertulang Indonesia
1971, D.P.U., Bandung, 1977.
Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Pembebanan Indonesia
untuk
Gedung, Yayasan Penyelidikan Masalah Bangunan,
Bandung, 1983.
Departemen Pekerjaan Umum, Buku Pedoman untuk Struktur Beton
Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung,
D.P.U., Bandung, 1983.
Departemen Pekerjaan Umum, Standar Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SKSNI T-15-1991-03,
Yayasan Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung, 1991.
W.C. Vis dan Gideon H.K., Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang,
edisi kedua, Erlangga, Jakarta, 1993.
W.C. Vis dan Gideon H.K., Grafik dan Tabel Perhitungan Beton
Bertulang, Erlangga, Jakarta, 1993.

Anda mungkin juga menyukai