Anda di halaman 1dari 13

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KRIM ANTI-AGING ALAMI


DENGAN MATERIAL BARU KITIN NANOFIBRIL

BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT

Diusulkan oleh :
Wenny Tiara Andhika Rahayu

C34090055

Angkatan 2009

Marisky Nur Adnin

C34090087

Angkatan 2009

Sheila Amanda

C34100060

Angkatan 2010

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


BOGOR
2012

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


1. Judul Kegiatan
: Krim Anti-Aging Alami dengan Material Baru
Kitin Nanofibril
2. Bidang Kegiatan
: ( ) PKM-AI
( X ) PKM-GT
3. Bidang Ilmu
: Pertanian
4. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama
a. Nama Lengkap
: Marisky Nur Adnin
b. NIM
: C34090087
c. Departemen
: Teknologi Hasil Perairan
d. Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
e. Alamat Rumah/ No.Telp
: Jl. Lokatmala No.22, Villa Duta
Bogor/085694470774
f. Alamat Email
: marisky.nur@gmail.com
g. Jumlah Anggota
: 2 orang
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Bambang Riyanto, S.Pi., M.Si
b. N I P
: 19690603 199802 1 001
c. Alamat Rumah
: Jl. Katelia III/23 Taman Yasmin
Bogor
d. No.Telp/ HP
: 0812 802 2114
Bogor, 21 Februari 2012
Menyetujui,
Ketua Program Studi S1
Teknologi Hasil Perairan

Dr. Ir. Agoes M Jacoeb Dipl Biol.


NIP. 19580511 198503 1 002
Wakil Rektor
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Prof.Dr.Ir. H. Yonny Koesmaryono, MS


NIP:19581228 198503 1 003

Ketua Kelompok

Marisky Nur Adnin


NRP.C34090087
Dosen Pembimbing

Bambang Riyanto, S.Pi., M.Si


NIP. 19690603 1998 021001

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan. Karya tulis ini disusun dalam rangka
Program

Kreatifitas

Mahasiswa

Gagasan

Tertulis

(PKM-GT)

yang

diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi. Karya tulis ini berjudul Krim Anti-Aging Alami dengan
Material Baru Kitin Nanofibril. Penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari
bantuan yang telah diberikan oleh banyak pihak, baik bantuan materi maupun non
materi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bambang Riyanto, S.Pi., M.Si
atas bimbingan dan arahannya selama penulis menyelesaikan karya tulis ini, juga
kepada keluarga yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasih sayangnya, dan
teman-teman yang telah memberikan dorongan dan semangat.
Penulis menyadari begitu banyak kekurangan dalam tulisan ini sehingga
kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki tulisan
ini. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi
khasanah ilmu pengetahuan Indonesia.

Bogor, Maret 2012

Penulis

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA.........ii


KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
RINGKASAN..........................................................................................................v
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
Tujuan...................................................................................................................1
GAGASAN PENULISAN.......................................................................................2
Nanoteknologi......................................................................................................2
Nanomaterial dalam Dermatologi Kosmetik........................................................2
Kitin Nanofibril...................................................................................................3
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................5
Kesimpulan...........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................................5

iv

RINGKASAN

Teknologi nano dikenal sebagai karakterisasi, jenis produksi dan


penggunaan struktur dan sistem yang ukuran dan bentuknya harus diukur pada
skala nanometrik. Kemampuan untuk menangani secara selektif bahan ukuran
nanometrik telah mendorong industri untuk mengembangkan bahan baku dengan
properti baru dan keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan dunia
makroskopik. Jadi produk baru sedang dirancang hadir akan fitur yang inovatif.
Pada bidang kosmetik dan farmasi tersebut, nanofibril mendukung sifat
penetrasi dan aktivasi, karena ikatan kimia dapat terbentuk dari banyak molekul.
Kitin nanofibril memiliki ukuran rata-rata 240 nm. Seperti yang diketahui, kitin
dikenal poliglukosida alami yang mudah terserap oleh kulit dan antioksidan yang
mampu memberi nutrisi pada kulit. Tentunya hal ini menjadi hal baru yang
berperan sebagai pelindung kulit dan mukosa dan mampu menembus dengan
mudah lapisan kulit.
Kitin nanofibril mampu membantu interaksi secara cepat antara kulit,
keratin dan fibroblas. Keratin melindungi kulit terhadap lingkungan. Fibroblas
adalah bagian kulit yang dapat menghasilkan serat kolagen untuk anti-aging.
Kitin nanofibril dapat bereaksi cepat terhadap fibroblas dan menghasilkan
rangsangan yang ditransmisikan ke sistem saraf dari mediator yang dihasilkan dari
keratin. Hal ini dapat meningkatkan dan mempercepat regenerasi kulit.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kerutan pada wajah merupakan masalah bagi setiap manusia, terutama
pada wanita yang telah berumur. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh faktor usia,
beberapa wanita muda juga memiliki masalah tersebut pada usia dini. Polusi udara
di lingkungan dan molekul radikal bebas yang secara alami masuk ke dalam
tubuh. Sehingga, mereka membutuhkan perlindungan khusus untuk mengatasi hal
tersebut. Menurut WHO (2009), lebih dari delapan juta orang di Indonesia
mengalami masalah penuaan pada wajah. Menurut penelitian Triwijayati (2006),
sebanyak 40% dari 450 orang di Indonesia membutuhkan kosmetik untuk
mengatasi masalah penuaan dini. Penggunaan kosmetik berbahan kimia sudah
mulai ditinggalkan karena timbulnya kesadaran konsumen akan resiko produk.
Bidang kecantikan kulit dan kosmetik mengaplikasikan teknologi nano untuk
memaksimalkan fungsi kosmetik pada tubuh sehingga perlindungan dan
penyerapan bahan kosmetik sesuai dengan fungsinya. Produk kosmetik yang
mengaplikasikan teknologi nano memiliki daya serap dan perlindungan lebih
tinggi dibanding produk sejenis.
Kitin nanofibril mampu membantu interaksi secara cepat antara kulit,
keratin dan fibroblas. Keratin melindungi kulit terhadap lingkungan.Fibroblas
adalah bagian kulit yang dapat menghasilkan serat kolagen untuk anti-aging
(Morganti 2008). Kitin nanofibril dapat bereaksi cepat terhadap fibroblas dan
menghasilkan rangsangan yang ditransmisikan ke sistem saraf dari mediator yang
dihasilkan dari keratin. Menurut Morganti (2008) kitin nanofibril dapat
mengurangi efek radikal bebas pada kulit dan mempercepat regenerasi sel yang
mati.
TUJUAN
Meningkatkan pemanfaatan kitin nanofibril sebagai bahan kosmetik anti
aging dan memberikan alternatif yang solutif untuk permasalahan kulit, terutama
pada wanita usia lanjut.
MANFAAT
Masyarakat
*
Produk aman anti aging
Industri Kosmetika
*
Inovasi baru produk dan teknologi
*

Sumber material baru anti aging

2
Industri Perikanan
*
Mendorong industri untuk mengembangkan produk dari bahan baku hasil
samping dan memperoleh keuntungan yang signifikan.

3
GAGASAN PENULISAN
Karakteristik Kitin Nanofibril
Kitin adalah biopolimer tersusun oleh unit-unit Nasetil-D-glukosamin
berikatan b(1-4) yang paling banyak dijumpai di alam setelah selulosa. Produksi
alamiah kitin di dunia diperkirakan mencapai 109 metrik ton per tahun. Senyawa
ini dijumpai sebagai komponen eksoskeleton kelompok Crustaceae, dinding sel
insekta, kapang dan kamir (Morganti dan Morganti 2008). Kitosan merupakan
senyawa hasil deasetilasi kitin, terdiri dari unit N-asetil glukosamin dan N
glukosamin. Adanya gugus reaktif amino pada atom C-2 dan gugus hidroksil pada
atom C-3 dan C-6 pada kitosan bermanfaat dalam aplikasinya yang luas yaitu
sebagai pengawet hasil perikanan (Dutta et. al. 2004)
Kitin adalah suatu substansi mikrofibril jenis -polimorfik yang
mempunyai tingkat deasetilasi rendah (~0,05) didapat dari enzim kitin deasetilase
yang berguna untuk menghasilkan protein selama biosintesis. Substansi
mengendap dalam matriks protein dan kalsium karbonat sehingga mikrofibril
terbentuk. Setelah disekresi dalam bentuk amorfis, mikrofiber menjadi serat dan
kristal, menghasilkan partikel kitin kristal yang juga dikenal sebagai nanofibril
(Morganti 2010). Kitin nanofibril dapat dengan mudah dimetabolisme oleh enzim
endogen pada tubuh dan digunakan untuk kosmetik dan biotekstil. Substansi ini
aman digunakan karena berbahan baku alami. Selain mudah dimetabolisme oleh
enzim, kitin ini bersifat bio- dan eko- kompatibel. Nanofibril memiliki ukuran
rata-rata satu seperempat ukuran bakteri, 1 g produk setara dengan 400 m 2 luas
permukaan. Kitin nanofibril memiliki ukuran rata-rata 240 nm. Seperti yang
diketahui, kitin dikenal poliglukosida alami yang mudah terserap oleh kulit dan
antioksidan yang mampu memberi nutrisi pada kulit. Tentunya hal ini menjadi hal
baru yang berperan sebagai pelindung kulit dan mukosa dan mampu menembus
lapisan kulit dengan mudah (Morganti et. al. 2011).
Mekanisme Kerja Kitin Nanofibril
Teknologi nano membantu penyerapan zat-zat yang dibutuhkan kulit
dengan memperkecil ukuran zat dalam kosmetik sehingga mempercepat khasiat
pada kulit. Nanomaterial memiliki potensi untuk mengubah cara kerja kosmetik
dan obat secara radikal Berdasarkan penelitian Morganti (2008), kitin nanofibril
pada kosmetik mempertahankan kadar air pada kulit sehingga bekerja sebagai
pelembap alami. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kitin nanofibril dapat
mengaktifkan proliferasi keratinosit sebaik kemampuan fibroblast, tidak hanya
meregulasi sintesis kolagen tapi juga sekresi sitokin dan aktifitas makrofage
(Morganti 2010). Studi in vitro menunjukkan bagaimana kitin nanofibril dapat
meningkatkan reproduksi fibroblast dengan peningkatan subsekuen pada sintesis
kolagen dan produksi adenosin trifosfat. Pada studi in vivo, hidrasi dan lipid
superficial kulit meningkat dengan reduksi simultan dalam peroksida lipid dan
hilangnya air pada lapisan transepidermal. Kitin nanofibril memiliki berbagai
jenis emulsi yang berbeda dan aktivitas penyembuhan yang unik. Berdasarkan
tipologi pembawanya, dalam bentuk gel, serat, maupun matriks, substansi
kompleks kitin nanofibril memungkinkan untuk digunakan pada kulit dan
membran mukosa regenerasi tulang, atau sebagai anti aging terapi kosmetik.

4
Efektifitas Kosmetik Kitin Nanofibril
Secara khusus, nanopartikel dikembangkan untuk melindungi berbagai
bahan yang bermanfaat untuk kulit. Salah satu faktor utama penyerapan zat
kedalam kulit adalah ukuran molekul (Morganti et. al. 2007). Peran siklus sistem
untuk memastikan konsentrasi yang benar dalam tubuh persatuan waktu. Namun
efisiensi dari senyawa aktif tergantung pada ketersediaan hayati, ini sangat
penting karena akan bekerja dalam waktu yang lama. Nanovesicles adalah sistem
penyerapan dalam kulit,dan solid lipid nanoparticles (SLN) atau lemak padat
berstruktur nano (NLC), telah dikembangkan untuk kosmetik dan farmasi (Biagini
et. al. 2008). Pada bidang kosmetik dan farmasi tersebut, nanofibril mendukung
sifat penetrasi dan aktivasi, karena ikatan kimia dapat terbentuk dari banyak
molekul. Nanofibril dapat membawa molekul ke tempat berbeda dalam waktu
yang berbeda. Bukti dari fenomena adsorpsi adalah atau penyerapan adalah bukti
dari kapasitas kitin yang dapat mereduksi kecepatan koagulasi darah setelah
beberapa enzim dan trombosit bekerja. Krim anti aging dengan material kitin
nanofibril berfungsi sebagai pelembab untuk mengatasi penuaan dini. Selain kitin
nanofibril, bahan tambahan yang digunakan dalam krim anti aging berupa
liposome dan glycoprotein yang berperan untuk menambah kadar air pada kulit,
memperbaiki sel-sel kulit (Morganti 2010). Partikel nano sebagai pengantar bahan
aktif mampu memaksimalkan penyerapan bahan kosmetik ke dalam kulit. Partikel
nano juga dapat menyalurkan secara lebih merata bahan kosmetik yang berfungsi
melindungi kulit dari sinar matahari dan energi negatif serta menyerap bahan
kosmetik ke lapisan kulit yang lebih dalam secara utuh dan tidak terurai (Morganti
dan Morganti 2008).

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Kitin nanofibril dari hasil samping dapat digunakan sebagai bahan alami
yang efektif untuk aplikasi kosmetik. Kemampuan tersebut didukung oleh adanya
kandungan utama kitin yaitu komponen oligoskarida. Aktifitas dari kitin
nanofibril juga terkait pada tingkat kemurniannya yang tinggi dan struktur kristal
berukuran nano. Produk anti-aging dengan tambahan kitin mikrofibril nanofibril
mampu membantu interaksi antara kulit, keratin dan fibroblast secara cepat.
Keratin melindungi kulit dari lingkungan buruk. Fibroblas adalah bagian kulit
yang dapat mensintesis serat kolagen sebagai zat anti-aging. Kitin nanofibril
dapat bereaksi cepat terhadap fibroblas dan menghasilkan rangsangan yang
ditransmisikan ke sistem saraf dari mediator yang dihasilkan dari keratin. Hal ini
dapat meningkatkan dan mempercepat regenerasi kulit.
Aplikasi kitin nanofibril seharusnya diberikan perlakuan berbeda selain
dalam bentuk krim, misalnya dalam bentuk sabun, bedak, dan sebagainya. Kitin
nanofibril seharusnya dapat dikenal lebih luas dalam pengaplikasiannya, sehingga
bisa dimanfaatkan oleh semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA
[WHO]. 2009. Global Health Risk. www.who.int/whosis/whostat/index.html. [5
Maret 2012]
Bansal V, Sharma PK, Sharma N, Pal OP, Malviya R. 2011. Applications of chitin
and chitosan derivatives in drug delivery. Advances in Biological Research
5 (1): 28-37.
Biagini G, Zizzi A, Giantomassi F, Orlando F, Lucarini G, Belmonte MM, Tucci
MG, Morganti P. 2008. Cutaneous absorption of nanostructured chitin
associated withnatural synergistic molecules (lutein). Journal Appl.
Cosmetol. 26 : 69-80
Dutta PK, Dutta J, Tripathri VS. 2004. Chitin and chitosan: Chemistry, properties,
and applications. Journal of Scientific & Industrial Research. Vol.63 : 2031.
Khan TA, K Kok dan S Hung. 2002. Reporting degree of
deacetylation values of
chitosan: the influence of analytical methods. J. Pharm.
Pharmaceut. Sci.,
5:205-212

Morganti P. 2010. Beauty and wellness at 3600. Journal Appl.Cosmetol. 28 : 1324.


Morganti P, Li YH. 2011. From waste materials skin-friendly nanostructured
products to save humans and the environment. Dove Press Journal.3 :513.
Morganti P, Morganti G. 2008. Chitin nanofibrils for advanced cosmeseuticals.
Clinics in Dermatology.26 : 334-340.
Morganti P, Morganti G, Morganti A. 2011. Transforming nanostructured chitin
from crustacean waste into beneficial health products: a must for our
society. Dove Press Journal. 4 : 123-129.
Morganti P, Yuanhong L, Morganti G. 2007. Nano-structured products :
technology and future. Journal Appl. Cosmetol.25 :159-176.
Morganti P. 2010. Use and potential of nanotechnology in cosmetic Dermatology.
Dove Press Journal. 5-13.
Triwijayati A.2006. Sementasi pasar produk kosmetika untuk kulit wajah. Jurnal
Widya Manajemen & Akuntansi. Vol. 6 No.3 :317-338.

7
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Kelompok
Nama
NIM
Fakultas / Departemen
Tempat, tanggal lahir
Alamat Asal
No. telepon/HP

: Marisky Nur Adnin


: C34090087
: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan /
Teknologi Hasil Perairan
: Bogor, 8 September 1991
: Jl. Lokatmala No.22, Villa Duta Bogor
: 085694470774
Ttd
Marisky Nur Adnin
C34090087

Anggota 1
Nama
NIM
Tempat, tanggal Lahir
Fakultas / Departemen

: Wenny Tiara A Rahayu


: C34090055
: Jakarta, 16 September 1991
: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan /
Teknologi Hasil Perairan
Alamat kos
: Jalan Babakan Lio Rt 001/10 Bogor
No telepon/HP
: 085697111476
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
-Cocktail Kaya Gizi Berbasis Konsentrat Basah Protein Ikan dan Rumput Laut
2009
Prestasi yang diraih:
- Juara II Lomba MTQ se-Jakarta Timur tahun 2005
- Juara III MCP Cup Cheerleader Competition 2008
Ttd
Wenny Tiara A Rahayu
C34090055
Anggota 2
Nama
NIM
Tempat, tanggal Lahir
Fakultas / Departemen
Alamat kos
No telepon/HP

: Sheila Amanda
: C34100060
: Bekasi, 2 November 1992
: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan /
Teknologi Hasil Perairan
: Jalan Babakan Lebak Rt 001/10 Bogor
: 085711702411

Ttd
Sheila Amanda
C34100060
Biodata Dosen Pendamping
Data Umum
Nama Lengkap
NIP
Jenis Kelamin
Agama
Pangkat/ Golongan/ Jabatan
Fakultas
Program Studi
Perguruan Tinggi

: Bambang Riyanto, S.Pi. M. Si


: 1969 0603 1998 021001
: Laki-laki
: Islam
: Penata/IIIc/Lektor
: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
: Teknologi Hasil Perairan
: Institut Pertanian Bogor
Dosen Pembimbing,

Bambang Riyanto, S.Pi., M.Si


NIP. 19690603 1998 021001

Anda mungkin juga menyukai