PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
(1)
dapat dituliskan:
T
T
( 22T 21 )
2
( 2T 1)
k 0 A
qx=
(2)
Jika terdapat lebih dari satu material pada dinding dan membentuk dinding
berlapis, maka laju perpindahan kalor adalah:
k A
k A
k A
q x = A ( T 2T 1 )= B ( T 3 T 2 ) = C (T 4T 3 )
xA
xB
xC
(3)
(4)
[ ]
dT
dx
(5)
q
K
Luas penampangnya
A=2 rL
(6)
q=k 2 r L
dT
dr
(7)
(8)
Atau
ln( D o /D i)
(TiT o)
q=2 k L
(9)
Luas penampang
A=4 r 2
(10)
(11)
(TiT o)
1 1
ri ro
(12)
di mana hambatan termal memiliki unit oC/W atau oF.h/Btu. Setelah integrasi
Hukum Fourier dilakukan, nilai
Rth
mengitung laju kalor sistem tertentu yang tersusun dari berbagai material
secara seri, paralel, atau campuran.
(13)
=0, maka:
q=h A ( T T )=cV
ln
dT
dt
(14)
T T hA
=
T iT cV
hA
T T [ cV
]
=e
T iT
q=h A [ T T ]
q=m c [ T T i ]
(15)
q=m c [T T i ]
Term kapasitas pada lumped heat system pada dasarnya dapat dianalogikan
dengan teori elektrik, sehingga:
Keterbatasan teori ini terletak pada nilai suatu bilangan yang disebut Biot
number, yang menggambarkan gradien temperatur internal sistem:
V
)
T T surface
A
=
k
T surface T
(16)
h(
Bi=
Jika Bi < 0.1, maka penyelesaian dapat menggunakan lumped heat capacity
system
2.2.2 Aliran Kalor Transien dalam Benda Padat Semi Tak Berhingga
Semi-infinite solid merupakan figur ideal dari permukaan satu dimensi
dan dapat dikembangkan ke arah manapun secara tak terhingga. Persamaan
yang berlaku sama seperti persamaan tak tunak umum dengan beberapa
variabel:
Variabel similaritas
x
4 t
(17)
T iT surface 2 u
= e du=erf ( )=1erfc ()
T surface T 0
2
Error function:
(18)
(19)
2
eu du
Complementary error function : erfc ( ) =1
0
2
(20)
Fo
2
s
cs 2
(21)
s = Dimensi Karakteristik
= Konduktivitas Termal (W/m.K)
= Densitas (kg/m3)
c = Kalor Spesifik
BAB III
PEMBAHASAN SOAL
Jawab :
Dinding rumah mengalami perpindahan panas secara konveksi dari udara
menuju permukaan dinding dan setelah melalui dinding, panas akan
dipindahkan lagi melalui udara bebas secara konduksi. Sistem yang ada pada
dinding rumah merupakan sistem yang rumit karena terdiri dari kusen, pintu,
jendela, dan pajangan-pajangan dinding. Oleh karena itu, dalam menjawab
masalah ini, dapat diasumsikan bahwa sistem adalah dinding tanpa bendabenda lain di sekitarnya.
Udara merupakan fluida bergerak dan sebagai media pembawa panas ke
dinding rumah. Proses perpindahan panas dari udara ke dinding rumah disebut
konveksi karena molekul-molekul udara ikut berpindah bersama dengan panas
ke dalam dinding rumah. Pada proses ini, laju panas yang berpindah dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut:
q h=hi A (T 1T 2)
keterangan:
h = koefisien konveksi dari udara yang bergerak menuju dinding rumah
A = luas permukaan dinding rumah yang dikenai oleh panas
T1 = Suhu fluida
Pada saat udara menyentuk dinding rumah, panas yang diterima oleh
dinding rumah akan diteruskan ke seluruh permukaan luar dan dalam dinding
itu. Proses ini disebut perpindahan kalor konduksi karena perpindahan panas
tidak disertai dengan perpindahan molekul-molekul dinding. Laju panas yang
terjadi dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
q k=
kA
( T T 2 )
x 3
10
Keterangan :
k = konduktivitas termal
x
Total kalor yang mengalir dalam sistem dinding rumah dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan gabungan konduksi-konveksi berikut :
q h=h1 A ( T 1T 2 )=
kA
( T T 2 )=h A(T 3T 4 )
x 3
0
(8)
Keterangan :
T1 = suhu udara sebelum masuk ke dinding
T4 = suhu udara setelah melalui dinding
k = a + bt + ct3
A=2rL
Ditanya :
q/L = ?
11
dT
dr
dT
dr
To
q1
L r dr= 2 ( a+bT +c T 3 ) dT
r
Ti
i
)|
q ro
1
1
T
ln =2 aT + b T 2+ c T 4 o
L ri
2
4
Ti
q ro
1
1
ln =2 a ( T o T i ) + b ( T o2T i2 ) + c ( T o4 T i4 )
L ri
2
4
)
12
Sehingga, kita bisa mendapatkan nilai dari kehilangan panas per satuan
panjang
1
1
2 a ( T oT i )+ b ( T o2T i2 ) + c ( T o4 T i4 )
2
4
q
=
L
r
ln o
ri
2. Suatu bola berdiameter 6 inci dipanaskan dari dalam. Permukaan bola itu
ditutup dengan penyekat yang tebalnya 2 inci dan mempunyai k m = 0,04
BTU/j ft oF. Suhu permukaan dalam dan luar penyekat berturut turut
adalah 600F dan 180F. Hitung kehilangan panas yang terjadi?
Diketahui :
din (bola)
= 6 inci = 0,5 ft
km
= 0,04 BTU/j ft oF
rin (bola)
= 0,25 ft
Tin
= 600 F
xp penyekat
= 2 inci = 0,167 ft
Tout
= 180F
rout (luar)
(TiT o)
1 1
ri ro
BTU
j ft o F
(600180) F
1
1
0,25 ft 0,417 ft
13
q = 131,722
BTU
hr
Jadi kehilangan panas yang terjadi dalam sistem adalah sebesar 131,722
BTU
hr
3. Hitunglah panas yang melalui dinding suatu dapur per-ft 2 yang tebalnya
9 inci. Suhu permukaan dalam dapur 1800oF , sedangkan suhu udara luar
70
F. Daya
T = 70 o F
h = 2 BTU/j.ft2oF
T0 = 1800oF
Ditanya : h = 2 BTU/j.ft2oF
a. Panas yang melalui dinding
b. Panas yang melalui dinding bila ada penyekat
c. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk membayar harga penyekat
Jawab :
a. Panas yang melalui dinding :
14
q
T
=
A 1 x dinding
+
h k dinding
q 180070
=
A 1 0,75
+
2 0,667
q
2
=1064,98 BTU / jam . ft
A
Jadi,
panas
yang
melalui
dinding
dapur
adalah
q
180070
=
A 1 0,025 0,75
+
+
2 0,046 0,667
q
=798,001 BTU / jam . ft 2 Jadi, panas yang hilang melalui dinding
A
bila suhu permukaan luar penyekat juga 70F adalah
798,001 BTU / jam . ft 2
c. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk membayar harga penyekat
Dalam soal ini dapur dianggap beroperasi selama 24 jam selama 175
hari setahun dan panas yang hilang dihitung per jam. Sehingga langkah
pertama kita hitung nilai panas dalam setahun baik dengan penyekat
ataupun tanpa penyekat.
Besar panas dalam setahun
Tanpa Penyekat
q=1064.98
BTU
24 Jam 175 hari
x
x
=4472916 BTU /Ft 2 tahun
2
Ft jam 1 hari 1 tahun
Dengan Penyekat
q=798.044
BTU
24 Jam 175 hari
x
x
2
Ft jam 1 hari 1tahun
15
3351784,8
BTU
Ft 2 tahun
Rp675,
=Rp 3019,2/tahun
6
1 x 10 BTU /Ft 2
BTU
4472916 2
x
Ft tahun
Dengan Penyekat
Rp675,
=Rp 2262,45/tahun
6
2
1 x 10 BTU / Ft
BTU
3351784,8 2
x
Ft tahun
16
Keterangan:
rB= (5+1+0,5) ft/2=3,25 ft
rA=(5+1) ft/2=3
Maka dapat dianalogikan dengan rangkaian listrik :
Gambar 3.2 Ilustrasi
Sistem Soal No. 4
Persamaan fourier
yang digunakan untuk
bola adalah:
q=
q=
4 (T T o )
1
1 1 1
1 1 1
+
2
h r B k B r B r A k A r A r o
) (
+
2
0,04
BTU
/
j
.
ft
.
F
3,25
ft
3
ft
0,022
BTU
/
j
.
ft
.
F
3
f
(18 BTU / j . ft . F)(3,14)(3,25 ft)
q=1163,7
BTU
j
17
m 2,7215 kg
=
=2,59 103 m3
kg
1050 3
m
V=
m 2,7215 kg
=
=2,59 103 m3
kg
1050 3
m
2,59 103 m3 4
=0,14887 m
Sosis berbentuk silinder ini kemudian ditinjau dalam bentuk multi dimensi
sebanyak 2 dimensi yaitu infinite plate dan infinite cylinder.
a. Plat (infinite plate)
Tebal plat = 2L = B = D sehingga L = 0,0744 m
W
0,45
k
m. K
=
=0,403 0,4
h. L
W
15 2 0,0744 m
m .K
x
0m
=
=0
L 0,0744 m
Setelah itu dilihat pada grafik 4-10 pada buku Heat Transfer
=1
. Dimana nilai tersebut didapatkan
o
18
Gambar 3.4 : Temperatur sebagai fungsi temperatur pusat pada bidang tak
berhingga denga ketebalan 2L (Sumber : Holman, 2011)
=
o
i plat o plat i plat
() ( ) ( )
o
i
() ( )
plat
plat
0,45
W
m. K
W
15 2
0,0744 m
m .K
=0,403 0,4
r
0m
=
=0
r o 0,0744 m
Setelah itu dilihat pada grafik 4-11 pada buku Hollman didapatkan
nilai
=1
o
19
=
o
i cyl o cyl i cyl
() ( ) ( )
o
i
() ( )
cyl
cyl
( ) ( ) ( )
o
i
o
i
( ) ( ) ( )
T T
( 65,56148,89 )
=
=
( ) T T ( 10148,89 ) =0,6
total
plat
cyl
i total
o
i
( )
dan
plat
o
i
( )
cyl
20
grafik. Untuk lebih mudah maka dapat dilihat dari dua grafik 4.7 dan
4.8 pada buku Heat Transfer (Holman).
Gambar 3.6 Grafik suhu bidang tengah plat tak berhingga, tebal
2 L dan grafik suhu poros untuk silinder tak berhingga dengan
jari-jari ro. (Sumber : Holman, 2011)
Dari hasil interpolasi 2 grafik ini diperkirakan nilai Fourier berada
pada rentang 0,21-0,23 sehingga waktu yang diperlukan untuk
memasak daging adalah :
.
Fo= 2
ro
0,0744
1,97 107 .
0,21=
.
2
ro
0,23=
1,97 107 .
(0,0744)2
21
( VA ) =
4 r2
6,544 105 m3
4 3
(
28
W
/m
)
r
3
7,853 103 m2
=
385W /m
385W /m
( 28W /m )
( )
6,061 104
6,061 104 <0,1
tergabung
Gunakan persamaan:
hA
[
]
T T
=e cV
T 0T
( 28 W /m ) (7,853 10 m )
[
(9030)
=e (8900 kg/m ) (385 W /m ) (6,544 10
(25030)
3
m )
1,299
9,812 104
22
1m
3m
T =35
Pasir
0,5 m
h = 15 W/m2. oC
Informasi lain yang perlu diketahui
diperoleh dari appendix, yaitu:
bata =1600 kg/m3
K bata =0,69W /m.
Jawab:
a. Mencari kalor yang diperlukan agar tumpukan bata mencapai suhu
35
Q=m .C . T
Q= . C . V .( T i T )
Q=1600 kg /m3 0,84 kJ /kg . 1,5 m3 (300 35 )
Q=534240 kJ
( )
23
Ketebalan dari tumpukan batu bata ini dilihat dari 2 sisi berbeda
(perpotongan 2 plat semi-infinite) berdasarkan prinsip multidimensi,
yaitu dengan ketebalan
Untuk plat 1 (
2 L1=3 m
tebal=2 L1=3 m
dan
2 L2 =0,5 m
L1=1,5 m
Bi=
h L1 15 . 1,5
=
=32,61
k
0,69
Untuk plat 2 (
tebal=2 L2=0,5 m
L2=0,25 m
Bi=
h L2 15 . 0,25
=
=5,43
k
0,69
( ) ( ) ( )[ ( )] ( )
[ ( ) ][ ( ) ]
( ) ( ) ( )[ ( )]
Dari grafik 4-14 pada buku Heat Transfer (Holman) dilakukan interpolasi
terhadap nilai
nilai
( QQ )
o total
memiliki nilai
( QQ ) dan ( QQ )
o 1
o 2
( QQ ) dan( QQ )
o 1
o 2
juga harus
Q
Q
dan
Qo 1
Qo
( ) ( )
24
( QQ )
o 1
Fo Bi 2=
Fo Bi
( QQ )
0,45
0,5
o 2
0,08
Dari nilai
( QQ )
2
o total
Fo Bi 2
9
h2 t
k2
Fo=
1
1
=
=0,031
Bi 32,61
x
=0
L
Dari grafik 4-10 diperoleh
=1 d
an grafik 4-7 diperoleh
o
o
=0,8
i
( ) =( ) ( ) =1 0,7=0,7
i 2
o 2
i 2
Jadi,
=0,8 0,7=0,56
i total i 1 i 2
() () ()
T T
=0,56
T i T
T 35
=0,56 T =183,4
30035
8. Sebuah lempeng besar terbuat dari tembaga berada pada suhu awal
300C. Suhu permukaan tiba-tiba diturunkan hingga 35C. Berapa suhu
pada kedalaman 7,5 cm 4 menit setelah suhu permukaan diturunkan ?
25
Diketahui :
T0 = 35C
Ti = 300C
X = 7,5 cm = 0,075 m
t = 4 menit = 240 s
Dicari : T(x,t) = T(0.075 , 240)
Tahapan penyelesaian :
a. Menentukan dari apendix A2, Holman , untuk tembaga, didapat
11,234x10-5
b. Menentukan nilai ruas kanan persamaan transform laplace
0,075 m
x
erf
=
2 . t
2 11,234 x 105 m 2 /s .240 s = 0,689
c. Menentukan nilai sesungguhnya dari factor error pada jawaban (b)
dari appendix A-1, Holman, didapat dari interpolasi sebesar 0,716
d. Menyelesaikan persamaan transform-laplace :
T ( x ,t )T 0
x
=erf
T i T 0
2 . t
T (0.075,240 )35 C
=0,716
300 C35 C
Maka,
T ( 0.075,240 )
= 62,1 C
26
BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan pada BAB III, dapat disimpulkan bahwa :
bentuknya.
Faktor bentuk konveksi tiap benda dua dimensi berbeda-beda bergantung
dapat
diselesaikan
dengan
27
DAFTAR PUSTAKA
Cengel, Y. A. 2003. Heat Transfer: Practical Approach. Second
Edition. New York: Mc-Graw Hill Companies, Inc
Fuadi, Ahmad M. dan Kun Harismah . 2015 . Pengaruh Pemasangan Sirip
terhadap Jumlah Panas yang Dipindahkan pada Alat Penukar Anulus.
Surakarta:UMS
Haryanto, Bode dan Zuharina Nasyitah. 2006 . Buku Ajar Perpindahan Panas.
Medan: Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik USU
Holman, J.P. 2010 . Heat Transfer 10th Edition. NewYork: MC Graw-Hill
Istanto, tri. 2015 . Karakteristik Perpindahan Panas dan Tekanan sirip-sirip pin
Silinder. Surakarta: UMS
Kothandaraman, C. (2006). Fundamentals of heat and mass transfer. New Delhi:
New Age International (P) Ltd., Publishers.
28