JAUHAR ZAINAL A
VIII-A
SEKOLAH MENEGAH PERTAMA NEGERI 6 KOTA BOGOR
SEKOLAH STANDAR NASIONAL ( SSN )
Jl. Dr. Semeru-Gang Kelor No.4 Telp.(0251) 8326965 Fax.(0251) 8320980 Bogor 16111
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr. wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama
nikmat
kesempatan
dan
kesehatan
sehingga
kami
dapat
DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar
Ii
Daftar Isi
iii
1. Batik
2. Etimologi
4. Budaya batik
5. Cara pembuatan
6. Jenis batik
7. Motif batik
8. Lihat pula
Penutup
Daftar Pusaka
vi
iv
1. Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa
mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kaindengan
menggunakan
malam untuk
mencegah
pewarnaan
sebagian
dari
kain.
Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian
kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk
penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai
keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait,
oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2
Oktober,2009.
2. Etimologi
Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang
bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".
Detail ukiran kain yang dikenakanPrajnaparamita, arca yang berasal dari Jawa
Timur abad ke-13. Ukiran pola lingkaran dipenuhi kembang dan sulur tanaman yang
rumit ini mirip dengan pola batik tradisional Jawa.
Seni
pewarnaan
kain
dengan
teknik
perintang
pewarnaan
menggunakan malam adalah
salah
satu
bentuk
seni
kuno.
Penemuan
di Mesirmenunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan
diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk
pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti
T'ang (618-907) serta di India dan Jepangsemasa Periode Nara (645-794). Di Afrika,
teknik
seperti
batik
dikenal
oleh Suku
Yoruba di Nigeria,
serta Suku
Soninke dan Wolof di Senegal.[2]. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak
zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX.
Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap
baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri
tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan
diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A.
Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa
tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu
dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi
diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad
ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa
dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting
ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu. Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik
dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad
ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit
yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini
menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat
dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda
dalam
literatur Melayu abad
ke-17, Sulalatus
Salatin
menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk
berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis
bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia
membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan
pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan
kecewa. Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam
buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah
menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873
seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang
diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada
awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan
di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik
dan seniman.
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik
otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak,
sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan
menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Hugh Clifford merekam industri di
Pekan tahun 1895 bagi menghasilkan batik, kain pelangi, dan kain telepok.
4. Budaya batik
Pahlawan wanita R.A. Kartini dan suaminya memakai rok batik. Batik motif parang yang dipakai Kartini
adalah pola untuk para bangsawan
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian
dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa
pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata
pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif
perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki
ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir
yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung",
dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun,
sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu.
Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini,
beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga Keraton Yogyakarta dan
Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini
masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden
Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
a. Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing.
Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak
hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai
pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah.
Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga
memopulerkan corakphoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada
batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti
bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta
kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik
tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara
adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
5. Cara pembuatan
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat
dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain
seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan
cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakancanting untuk motif halus, atau
kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain.
Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan,
biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif
lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain
yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.
6. Jenis batik
a. Menurut teknik
Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik
menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3
bulan.
Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang
dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis
ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada
kain putih.
7. Motif Batik
Batik Buketan
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Aceh
Bali
Banten
Banyumas
Belanda
Brebes
Cirebon
Jepang
Jepara / Batik Kartini
Jombang
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Kediri
Kudus
Madura
Malang
Minangkabau
Pekalongan
Solo
Tasik
Tulungagung
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Pringgondani
Kawung
Sida Luhur
Sida Asih
Semen Rama
b. Berdasarkan coraknya
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Batik
Kraton
Sudagaran
Cuwiri
Petani
Tambal
Sida Mukti
Sekar Jagad
8. Lihat Pula
a. Merk
Batik Keris
Batik Arjuna Weda
Batik Lasem
b. Tokoh
Iwan Tirta
K.R.T. Hardjonagoro
Bagong Kussudiardjo
Eman Suparman
Ibu Sud
Tuty Cholid
Edward Hutabarat
c. Pameran
d. Museum
Blangkon
Kebaya
Iket
Samping
Malam
Akar wangi
f. Peralatan batik
Soga
Lerak
Canting
CONTOH
MOTIF BATIK NUSANTARA
Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang keberadaannya sudah diakui
oleh UNESCO. Walau begitu kita harus tetap melestarikan, mencintai, serta memahami
pentingnya Batik Nusantara guna tidak ada yang tidak ada yang bangsa lain yang
mengakui akan batik.
Di Indonesia terdapat banyak ragam motif batik. Corak motif batik Nusantara hampir
seluruhnya berasal dari wilayah Indonesia. Jadi kita harus lebih mengenal tentang batik
Nusantara.
Berikut adalah beberapa ragam motif batik Nusantara.
Batik Cuwiri
Batik Cuwiri merupakan motif batik yang
menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya
batik ini digunakan untuk semekan dan kemben,
juga digunakan pada saat upacara mitoni. Motif
batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru
dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil
dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan
dihormati.
Motif Batik Cuwiri
Batik Kraton
Batik Kraton merupakana cikal bakal dari
semua jenis batik yang berkembang di Indonesia.
Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batikbatik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga
pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan
kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk
digunakan oleh orang biasa seperti motif Batik
Parang Barong, Batik Parang Rusak termasuk Batik
Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
Motif Batik Kraton
Batik Pringgondani
Pringgondani
sendiri
merupakan
nama
kesatriyan
tempat
tinggal
Gatotkaca
putera
Werkudara. Motif ini biasanya ditampilkan dalam
warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila)
dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil
yang diselingi dengan naga.
Motif Batik Pringgondani
Batik Kawung
Yang menjadi ciri khas dari motif Kawung adalah
berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau
kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling)
yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini
juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus
(teratai) dengan empat lembar daun bunga yang
merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan
umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif
Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk
bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu.
10
dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para
suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi
angkara murka.
Batik Tambal
Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal
atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan
hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju
kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu,
kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu
kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan
menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif
tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang
sakit dianggap ada sesuatu yang kurang, sehingga
untuk mengobatinya perlu ditambal.
Batik Petani
Merupakan batik yang dibuat sebagai selingan
kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi
ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini
kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun
temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini
dikerjakan secara tidak profesional karena hanya
sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke
saudagar.
Batik Sudagaran
Merupakan motif larangan dari kalangan keraton
yang membuat seniman dari kaum saudagar untuk
menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat
saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga
motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain
11
batik Sudagaran umumnya terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas
benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga
dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta
kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran
mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek
(bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
Truntum
Kain ini dipakai oleh orang tua pengantin dalam
upacara pernikahan. Truntum berarti menuntun,
diharapkan sipemakai/orang tua mempelai mampu
memberikan petunjuk dan contoh kepada putraputrinya untuk memasuki kehidupan baru berumah
tangga yang penuh liku-liku.Begini bentuk Modern Batik
dengan Motif Truntum
Ciptoning
Diharapkan pemakainya menjadi orang yang
bijak, mampu memberikan petunjuk tentang keluhuran
budi dari jalan yang benar sesuai dengan Yang Maha
Kuasa
Motif Batik Cipotining
Sido Mulyo
Bermakna dharma, kemakmuran dan melindungi
buminya. Begini bentuk Modern Batik dengan Motif Sido
Mulyo.
Wahyu Temurun
Diharapkan pemakainya selalu mendapatkan petunjuk
dalam menghadapi kehidupan oleh Yang Maha Kuasa
12
Udan Liris
Udan liris berarti hujan gerimis, merupakan
simbol kesuburan. Begini bentuk Modern Batik dengan
Motif Udan Liris.
Nitik
Diharapkan pemakai kain motif ini menjadi orang yang
bijaksana.
Parang
Parang
berarti
senjata,
menggambarkan
kekuasaan. Bahkan Jessica Alba memakai batik dengan
Motif Parang .
Batik Gringsing
Kata Gringsing adri motif ini berasal dari kata
Gring yang artinya sakit dan sing yang artinya tidak.
Oleh karena itu, arti dari motif ini adalah menolah
segala penyakit.
Grompol
Grompol dalam bahasa Jawa berarti berkumpul
atau bersatu. Melambangkan harapan orang tua agar
semua hal yang baik akan berkumpul, yaitu rejeki,
kebahagiaan, kerukunan hidup, ketentraman untuk
kedua keluarga pengantin. Selain itu, juga bermakna
harapan supaya pasangan keluarga baru itu dapat
berkumpul atau mengingat keluarga besarnya ke
mana pun mereka pergi. Harapan yang lain agar
semua sanak saudara dan para tamu akan berkumpul
sehingga pesta pernikahan berjalan meriah.
13
Abimanyu
Abimanyu merupakan putra Arjuna (Pandawa). Ia
akan mempunyai keturunan (Parikesit) yg akan
menurunkan ksatria yg menjadi raja-raja Jawa. Motif ini
menyiratkan harapan agar pemakainya dapat memiliki
sifat sifat kesatria seperti sang Abimanyu.
Motif Batik Abimanyu
Batik Aceh
Motif batik Aceh rata-rata menampilkan unsur
alam dan budaya dalam paduan warna-warna berani
seperti merah, hijau, kuning, merah muda, dan
sebagainya. Warna-warna berani pada batik Aceh inilah
yang menjadi ciri khas batik Aceh.
Motif-motif
pada
batik
Aceh
umumnya
melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif
Pintu Aceh misalnya, menunjukkan ukuran tinggi pintu
Pengrajin Batik Aceh
yang rendah. Kenyataannya, rumah adat Aceh memang
berpintu rendah, namun di dalamnya memiliki ruangan
yang lapang. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap
rumah adat. Motif tersebut mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung
mudah
menerima
perbedaan.
Selain motif-motif tersebut juga terdapat beragam motif dan corak khas Aceh yang
indah dari batik Aceh, antara lain Pintu Aceh, Bungong Jeumpa, Awan Meucanek,
Pucok Reubong, dan lain-lain.
Batik Jambi
Berbeda dengan batik Jawa yang menggunakan potongan-potongan kain
panjang, batik Jambi biasanya datang dalam bentuk jubah longgar, sarung, atau
sebagai selendang/syal. Warna khas yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah
merah, biru, hitam, dan kuning. Motifnya pada umumnya diambil dari alam, seperti
tumbuhan, hewan, dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motif batik Jambi yang
14
terkenal antara lain adalah motif kapal sanggat, burung kuau, durian pecah, merak
ngeram, dan tampok manggis. Berikut ini adalah motif-motif Batik Jambi yang
beraneka ragam. Lebih tertarik yangmanakah Anda?
Batik Bengkulu
Motif batik khas Bengkulu, konon,
merupakan sebuah adopsi campuran
dari motif kaligrafi Jambi dengan
Cirebon. Adopsi itu membentuk sebuah
desain batik khas Bengkulu. Batik khas
Bengkulu secara umum terdiri dari dua
jenis. Pertama adalah batik Besurek
dengan motif khasnya berupa tulisan
kaligrafi. Dan kedua adalah batik Pei Ka
Ga Nga atau disebut juga dengan batik
Ka Ga Nga yang memiliki motif berupa
tulisan asli masyarakat Rejang Lebong.
Beberapa motif dasar dari batik Besurek
antara lain: motif kaligrafi (diambil dari
huruf-huruf
kaligrafi.
Untuk
batik
Besurek modern, biasanya kaligrafinya
tidak bermakna); motif bunga rafflesia;
motif burung kuau (bergambar burung
yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf
15
Batik Riau
Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada tahun
1990-an namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula
yang namanya batik Tabir. Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek
ini warna-warnanya terang dan cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan
motifnya antara lain adalah bunga bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk. Ini adalah
beberapa motif dari batik Tabir Riau:
Batik Padang
Di Padang, batiknya yang terkenal bernama batik tanah liek/tanah liat.
Dinamakan demikian karena dalam proses pewarnaannya, batik ini dicelupkan ke
dalam tanah liat. Namun, seiring dengan permintaan pasar, batik tanah liek ini tidak
hanya berwarna cokelat saja. Batik ini pada akhirnya juga diwarnai menggunakan
sumber-sumber pewarna alam lainnya. Sebut saja seperti kulit jengkol, kulit rambutan,
gambir, kulit mahoni, dan lain-lain. Bahannya pun ada
yang terbuat dari katun ataupun sutera. Motifnya juga
bermacam-macam antara lain tumbuhan merambat
atau akar berdaun, keluk daun pakis, pucuk rebung,
dan lain-lain. Ini dia beberapa motif dari batik Tanah
Liek:
Motif Batik Tanah Liek
Batik Lampung
Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya. Tapi
jangan salah, Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir
melalui proses panjang yang dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang
budayawan, bersama kawan-kawannya. Motif batik Lampung yang paling terkenal dan
16
sering menjadi rebutan kolektor asing adalah motif perahu dan pohon kehidupan.
Ini adalah beberapa contoh motif dari batik Lampung:
Batik Ciamis
Sedangkan untuk motif Batik Ciamis adalah
campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah
sendiri terutama motif dan warna Garutan
Batik Cirebon
Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna
kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus. Warna
batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat. Batik
Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan.
17
Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk
awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama.
Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon. Motif ini kaya akan
warna merah, biru, violet, dan keemasan. Motif batik
cirebon lainnya: motif kerang murek, gunung jati,
taman terate, ayam alas, patran kangkung, wayang
katura, kapal kandas, antares, cerita panji, kompeni,
gapura
gewor,
kembang
alas,
lung
kembang
kasunanan, naga seba, rajeg wesi, peksi naga liman,
simbar menjangan, taman arum sunyaragi, taman sari
kasepuhan, wayang masina.
Motif Batik Mega Mendung
18
lainnya. Motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam
hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk
geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah
ketupat.
19
20
sehingga bisa dikembangkan dan dijadikan pakaian resmi bagi kalangan PNS maupun
pegawai swasta bahkan para siswa sekolah yang ada di Kab.Kuningan.
Batik Banten
Motif khas Banten yaitu motif datulaya, dasar
belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam
figura sulur-sulur daun dengan warna dasar biru, variasi
motif pada figura sulur-sulur daun berwarna abu-abu
pada dasar kain warna kuning. Sebenarnya ada 75
ragam hias batik Banten tang berbentuk tumpal dan
belah ketupat, namun sekarang hanya 12 motif yang
diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen, pasulaman,
kapurban, pancaniti, mandalikan, pasepen, surasowan,
kawangsan, srimanganti, sabakingking, dan pejantren.
Motif Pamiluto
Kegunaan :
Dipakai pada saat upacara pertunangan.
Makna filosofis :
Pamilut = Perekat.
Agar pasangan merasa saling terikat.
Motif Ciptoning
Kegunaan :
Untuk acara resmi.
Makna filosofis :
Agar si pemakai menjadi orang bijak dan mampu
memberikan petunjuk jalan yang benar.
21
22
Motif Slobog
Kegunaan :
Upacara kematian.
Upacara pelantikan para pejabat pemerintah.
Makna filosofis :
Melambangkan harapan agar arwah yang
meninggal mendapatkan kemudahan dan
kelancaran dalam perjalanan menghadap Tuhan
YME, sedangkan keluarga yang ditinggalkan juga
diberikan kesabaran dalam menerima musibah kehilangan salah satu keluarganya.
Selain itu juga memiliki arti lain yaitu, melambangkan harapan agar selalu diberi
petunjuk dan kelancaran dalam menjalankan semua tugas-tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
23
24
25
26
Motif Kurung
Kegunaan :
Busana daerah.
Makna filosofis :
Orang yang menggenakannya diharapkan menjadi
gagah dan berwibawa serta memiliki kepribadian
yang kuat.
27
28
Motif Nogosari
Kegunaan :
Upacara tujuh bulanan (mitoni).
Makna Filosofis :
Nogosari adalah nama sejenis pohon. Motif ini
melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
29
Motif Nitik
Kegunaan :
Digunakan pada acara resmi.
Makna Filosofis :
Orang yang memakai diharapkan menjadi
bijaksana dan dapat menilai orang lain dengan
tepat.
Motif Klitik
Kegunaan :
Digunakan untuk dipakai di acara resmi.
Makna Filosofis :
Menunjukkan suatu kewibawaan.
30
Motif Kesatrian
Kegunaan :
Dipakai pengiring waktu upacara pengiringan
pengantin.
Makna Filosofis :
Agar pemakai terlihat gagah dan memiliki sifat
seperti ksatria.
31
Motif Grompol
Kegunaan :
Di pakai oleh Ibu mempelai putri pada saat
siraman.
Makna Filosofis :
Grompol, bermakna berkumpul/bersatu. Memakai
Batik jenis ini diharapkan berkumpulnya segala
sesuatu yang baik-baik, seperti rizky, keturunan,
serta kebahagiaan hidup.
32
Batik Solo
Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di
Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain batik, yang tersohor antara lain
kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman. Batik
Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun
dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap
banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal
sejak dari dahulu. Polanya yang terkenal antara lain Sidomukti dan Sidoluruh. Batik
Solo memiliki warna dominan cokelat soga kekuningan.
Beberapa motif dari batik Solo:
Batik Pekalongan
Motif Batik Pekalongan sedikit banyak dipengaruhi
pembauran masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah,
dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab,
India, Melayu, dan Jepang pada masa lalu. Beberapa
jenis motif batik pengaruh berbagai negara itu
kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan.
Motif itu adalah batik Jlamprang diilhami India dan
Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi
peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore, dan
batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan
Jepang. Warna cerah dan motif beragam membuat batik
33
Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik
Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas. Media
kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi
andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat,
atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.
Beberapa motif batik Pekalongan:
Batik Rembang
Batik yang sangat terkenal di Rembang adalah batik Lasem. Batik Lasem ini
pasarannya pun sudah menembus pasar mancanegara. Berikut ini adalah motif-motif
dari batik Lasem
34
Batik Tegal
Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah
berwarna-warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar
atau motif rengrengan besar atau melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga
tampak eksklusif. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar
kehidupan masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang
mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan
bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap. Budaya berpakaian batik di
Tegal dibawa Raja Amangkurat I (Sunan Amangkurat Mas) dari Keraton Kasunanan
Surakarta. Amangkurat yang saat itu menyusuri pantai utara membawa pengikutnya
yang di antaranya perajin batik. Berikut ini beberapa motif dari batik Tegal atau
Tegalan:
Batik Yogyakarta
Di Yogyakarta khususnya, warna batik tradisional adalah biru-hitam, serta soga cokelat
dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun
tanaman indigofera yang disebut juga nila atau tom yang
difermentasi. Sementara warna soga atau cokelat diambil dari
campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon jambal
warna merah cokelat, dan kayu tegeran warna kuning. Karakter
motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh
pada pakem. Konon, karakter ini berhubungan dengan keraton
Yogya yang anti-kolonial. Beberapa motif dari batik Yogyakarta:
Batik Jogja Motif
Ambarsari
35
36
PENUTUP
Assalammulaikum wr. wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Begitu banyak dan beragamnya batik khas Indonesia yang menjadi warisan bangsa
kita yang sudah diakui UNESCO. Untuk itu kita harus selalu mencitai dan
melestarikan warisan bangsa kita agar tidak diakui oleh bangsa lain.
Demikianlah laporan yang berisi tentang definisi batik serta motif batik khas
Indonesia. Yang bertujuan untuk menyelesaikan tugas Seni Budaya Keterampilan
terhadap materi Batik, dimana guru pembimbing sekaligus guru kami yaitu Bapak
Misbahudin, SPd NIP : 196306101986131001
Budaya.
Dalam penulisan laporan ini mungkin ada salah kata ataupun penulisan, untuk itu
kami meminta maaf karena kami masih belajar. Kami ucapkan terima kasih kepada
pihak dan sumber yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan
laporan ini. Penulis berharap dengan membaca laporan ini, para pembaca dapat
melestarikan,
mencintai,
menanmbah
wawasan,
serta
memahami
tentang
DAFTAR PUSAKA
1. http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?RL=00170
2. a b c Nadia Nava, Il batik - Ulissedizioni - 1991 ISBN 88-414-1016-7
3. http://pesonabatik.site40.net/Sejarah_Batik.html
4. a b Iwan Tirta, Gareth L. Steen, Deborah M. Urso, Mario Alisjahbana, 'Batik:
a play of lights and shades, Volume 1', By Gaya Favorit Press, 1996, ISBN
979-515-313-7, 9789795153139
5. Dewan sastera, Volume 31, Issues 1-6 By Dewan Bahasa dan Pustaka
6. The Malay Handloom Weavers: A Study of the Rise and Decline of Traditional
... By Maznah Mohamad
7. (Indonesia) Batik-batik bersejarah
8. (Indonesia) Batik Fraktal Kontemporer
9. Pogadaev, Victor (2002). "The Magic of Batik" in "Vostochnaya Kollektsiya"
(Oriental Collection), Spring 2002, p. 71-74.
vi