Anda di halaman 1dari 32

CONTOH BIDAH DAN KHURAFAT DI INDONESIA

September 9, 2010 po3tra78 Leave a comment Go to comments

tempat2 keramat yang banyak berada di perempatan jalan gitu, yang katanya kalo di pindah
bisa menimbulkan korban.
Rasulullah SAW bersabda : Orang yang senantiasa berpegang teguh dengan sunnahku saat
terjadi perselisihan diantara umatku laksana orang yang memegang bara api. (HR. Hakim)
Detik-detik meninggalnya Rasulullah
Pagi itu Rasululloh dengan suara terbata-bata berkutbah, Wahai umat ku. kita semua dalam
kekuasaan Allah dan cinta kasih_Nya, maka taat dan bertaqwala kepada_Nya. Ku wariskan dua
perkara kepada kalian, Al Quran dan Sunnahku. Siapa yang mencintai Sunnahku, berarti
mencintaiku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk surga bersama-sama aku
Kutbah singkat itu di akhiri dengan pandangan mata rasululloh yang tenang dan penuh minat
menatap satu persatu sahabatnya. Abu bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar
menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang. Ali menundukkan kepala. Isyarat
telah datang, saatnya telah tiba, Rasululloh akan meninggalkan kita semua keluh hati sahabat.
Manusia tercinta itu, hampi selesai tunaikan tugasnya. Tanda-tanda itu makin kuat. Ali dengan
cekatan memeluk rasululloh yang lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.
MENGENAL BIDAH

Mirip Syariat Tetapi Sesat


Pengertian bidah secara bahasa berarti sesuatu yang baru atau membuat sesuatu tanpa ada
contoh sebelumnya. Dalam tinjauan bahasa memang mobil itu bidah, microphone itu bidah,
computer itu bidah, hanphone juga bidah. Akan tetapi bukan ini yang dimaksud oleh Nabi.
Bidah yang dimaksud Nabi adalah bidah dalam tinjauan syari.
Adapun bidah dalam tinjaun syari, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Asy-Syatibi dalam
kitab Al-Itisham Bidah adalah suatu cara beragama yang mirip dengan syariat yang dengan
melakukannya seseorang bermaksud melakukan ibadah kepada Allah.
Bidah Adalah Musibah
Berkembangnya bidah-bidah adalah musibah. Bahkan tak ada yang lebih menyesakkan dada
para ulama melebihi kesedihan mereka ketika melihat munculnya bidah. Ibnul Mubarak berkata:
kita mengadu kepada Allah akan perkara besar yang menimpa umat ini, yakni wafatnya para
ulama dan orang-orang yang berpegang kepada sunnah, serta bermunculannya bidahbidah.
Abu Idris Al-Khaulani berkata: Sungguh melihat api yang tak biasa kupadamkan lebih baik
bagiku daripada melihat bidah yang tak mampu aku padamkan.
Bidah menjadikan pelakunya semakin jauh kepada Allah. Hasan Al-Bashri mengungkapkan,
Bagi para pelaku bidah, bertambahnya kesungguhan ibadah (yang dilandasi bidah), hanya
akan menambah jauhnya kepada Allah.
Mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap bidah ini, mendekati wafatnya Nabi memberikan
beberapa wasiat, diantaranya,

Jauhilah oleh kalian perkara yang diada-adakan, karena sesungguhnya setiap perkara yang
diada-adakan itu bidah dan setiap bidah itu sesat. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
Antara Bidah dan Ikhtilaf Ulama (Perbedaan Pendapat Ulama)
Bidah tidaklah sama dengan ikhtilaf para ulama. Bidah harus diingkari dan dicegah, sedangkan
ikhtilaf yang merupakan hasil ijtihad di kalangan ulama tidak boleh dicegah atau diingkari
sebagaimana mengingkari maksiat. Qunut subuh misalnya, tidak selayaknya kita mengingkari
orang yang melakukannya seperti kita mengingkari kemungkaran atau bidah. Karena nyatanya
hal itu diperselisihkan ulama tentang kesunnahannya. Begitupun juga dengan ikhtilaf dalam hal
tahiyat, menggerakkan jari atau tidak. Juga ketika berdiri dari rukuk, bersedekap atau tidak.
Hal ini berbeda dengan perkara bidah yang nyata diada-adakan. Seperti berkumpul pada hari ke7, ke-40 atau ke-100 hari orang yang meninggal dunia. Karena tidak ada dalil ke-sunnahannya,

tidak ada pula ulama terdahulu yang menganjurkannya. Bahkan para sahabat menganggapnya
sebagai nihayah (meratapi mayit). Jarir bin Abdillah al-Bajali berkata,


Kami (para sahabat) menganggap bahwa kumpul-kumpul di tempat keluarga mayit dan
membuat makanan (jamuan) setelah dikuburkannya mayit termasuk nahiyah (meratapi mayit).
(HR. Ibnu Majah no. 1601, disahihkan oleh Al-Albani dalam Talkhish Ahkam Al-Janaiz, hal. 73)
Menyoal Bidah Hasanah
Sebagian orang berpendapat bahwa bidah terbagi menjadi dua, yaitu bidah hasanah dan bidah
saiah (bidah buruk dan bidah baik). Padahal Nabi tidak pernah memperkenalkan kepada
umatnya tentan pembagian bidah ini. Dengan tegas Rasulullah bersabda


..karena sesungguhnya setiap bidah itu sesat. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebutkan bahwa hadits ini merupakan kaidah agama yang berlaku
mutlak.
Adanya bidah hasanah sering dialamatkan kepada sahabat Umar bin Khothab yang mengatakan
tentang shalat tarawih, Nimatul bidah hadzihi, sebaik-baik bidah adalah ini. Hal ini dapat
terbantahkan dari berbagai sisi.
Pertama: kalaupun maksud perkataan Umar adalah yang seperti mereka maksudkan, maka tidak
boleh mengkonfrontir hadits Nabi dengan perkataan sahabat. Abdullah bin Abbas pernah berkata,
Hampir-hampir hujan batu menjatuhi kalian dari langit, aku katakana Rasulullah bersabda,
kalian menyanggahnya dengan Abu Bakar berkata.
Kedua: yang dimaksud Umar adalah bidah dengan pengertian bahasa, bukan bidah secara
syari.
Ketiga: shalat tarawih berjamaah yang dianjurkan Umar, tidak dikatakan sebagai bidah secara
syari. karena amalan itu ada contohnya dari Nabi.
Beda Bidah Dengan Al-Maslahah Al-Mursalah
Pembolehan bidah sering dialamatkan kepada para sahabat maupun tabiin, lalu itu dijadikan
alasan untuk membuat syariat-syariat baru. Yang paling sering dijadikan alasan mereka adalah
sejarah Jamul Quran (pengumpulan Al-Quran), yang termasuk bentuk dari al-maslahah almursalah.
Al-Maslahah al-Mursalah diberlakukan untuk menjaga perkara yang bersifat dharuri dan
bertujuan untuk raful haraj (menghilangkan keberatan) dalam menjalankan ketentuan syariat.

Hal ini berbeda dengan bidah yang diada-adakan meskipun dianggap sebagai maslahah
mursalah oleh orang yang tidak memahami perbedaan diantara keduanya.
KHURAFAT MENURUT ISLAM:
PENGARUH DAN KESANNYA KEPADA AQIDAH UMAT ISLAM
PENDAHULUAN
Sebelum kedatangan Islam, penduduk di Nusantara mempunyai pegangan dan keyakinan tentang
adanya kuasa ghaib yang mereka tidak nampak tapi dapat mereka rasai kesannya.
DINAMISME
Kepercayaan adanya tenaga yang tak berperibadi dalam diri manusia, haiwan, tumbuhtumbuhan, benda-benda dan kata-kata.
Tenaga yang tak berperibadi MANA Prestasi yang luar biasa yang dipunyai pemiliknya, Kulit
Limau Besar, Daun Silat, Inggu, Besi Berani, Keris dll.
ANAMISM
Kepercayaan adanya jiwa dan ruh yang dapat mempengaruhi alam manusia
1. Ruh atau anasir halus yang?mempunyai kekuatan dan kehendak .
2. Kesenangan ruh perlu dijaga dan dipelihara.
3. Ruh org mati,gunung,sungai,batu dll.
HINDU
Kepercayaan kepada dewa-dewa
1. Dewa lebih berkuasa, lebih tinggi & mulia.
2. Penyembahan dewa lebih umum
3. Mempunyai pekerjaan-pekerjaan tertentu
DEFINISI KHURAFAT
Kamus Bahasa Arab:
(al-Mujam al-Wasit) Cerita-cerita yang mempesonakan yang dicampuradukkan dengan perkara
dusta
(al-Marbawi) Cerita karut (karut marut)
Kamus Dewan:
KHURAFAT
Kepercayaan karut yang diada-adakan berpandukan kepada perbuatan-perbuatan dan kejadiankejadian alam yang berlaku.
Kesimpulannya
KHURAFAT
Semua cerita sama ada rekaan atau khayalan, ajaran-ajaran, pantang larang, adat istiadat,
ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam
Khurafat adalah bidah akidah
Apa saja kepercayaan kepada sesuatu perkara yang menyalahi ajaran Rasulullah sallallahu alaihi
wasallam.
CIRI-CIRI KHURAFAT
1. Tidak didasarkan pada nas-nas syarak (al-Quran atau hadis Nabi sallallahu alaihi wasallam.
2. Cerita-cerita rekaan, dongeng, khayalan atau karut.
3. Bersumberkan kepada kepercayaan-kepercayaan lama dan bercanggah dengan Islam.
4. Menggunakan objek-objek tertentu seperti kubur, pokok dan sebagainya.
5. Mempunyai unsur-unsur negatif dari segi akidah dan syariah.
6. Berbentuk pemujaan dan permohonan kepada makhluk halus

BENTUK-BENTUK KHURAFAT
Kepercayaan kepada keramat seperti kubur, pokok kayu, telaga, batu, bukit, tongkat dan
sebagainya.
KERAMAT
1. Perkara yang luar biasa.
2. Anugerah Allah kepada hambanya yang salih.
3. Terjadi daripada orang salih.
4. Bukan dari benda-benda seperti tembikar, kubur, pokok dll.
5. Bukan dari orang fasik.
6. Kepercayaan kepada sial majal seperti adat mandi safar, adat mandi membuang sial dan
sebagainya.
7. Kepercayaan kepada kekuasaan jin dan memohon pertolongan darinya seperti adat memuja
kampung, adat merenjis tepung tawar adat pantai dan sebagainya
TIDAK ADA SANGKAAN SIAL DLM ISLAM
Sabda Rasulullah s.a.w yg bermaksud:
Tidak ada burung, tidak ada penyakit menular dan tidak ada sial.
Anggapan sial itu adalah syirik. (ini diucapkan oleh Nabi sebanyak 3 kali)
JIN
1. Makhluk alam ghaib yang berakal, berkehendak, sedar dan ada kewajipan.
2. Ia berjasad halus dan hidup bersama-sama manusia di dunia ini.
3. Jin dicipta lebih dahulu daripada manusia.
4. Ia dicipta daripada api. Firman Allah dlm Al-Hijr 15: 26-27 yang bermaksud
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia daripada tanah liat yg kering (yang berasal)
dari Lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami menciptakan jin, sebelum itu, dari. api yg
sangat panas.
Firman Allah:

Maksudnya
Dan sesungguhnya ada beberapa orang di antara manusia meminta perlindungan kepada
beberapa orang di antara jin, maka jin-jin itu menambah dosa dan kesalahan bagi mereka. (Al-Jin
72: 6)
Kepercayaan kepada bertambah dan berkurangnya rezeki seperti adat memuja semangat padi
yang dilakukan oleh petani-petani seperti bersemah (memuja semangat padi) dan membuang
ancak di sungai dan laut dan bermain pantai.
Rezeki Pemberian Allah
Firman-Nya Yg Bermaksud: Kamilah Yg Memberi Rezeki (Hud : 6)
Hendaklah Berusaha Banyak / Sedikit Ketentuan Allah
Kepercayaan kepada petanda-petanda, pantang larang dan mimpi. Contohnya seperti tidak boleh
keluar ketika gagak berbunyi, takut mendapat sial atau bala dan sebagainya.
Sabda rasululullah s.a.w yang bermaksud: mimpi ada tiga jenis: mimpi yg datang dari allah,
mimpi kesedihan yang datang dari syaitan dan mimpi yg datang dari kesan bisikan hati seseorang
di waktu sedar, lalu dilihatnya dlm mimpi.
Memuja objek-objek tertentu, pohon, roh nenek moyang, kubur-kubur yang dianggap wali dan
sebagainya.
Percaya kepada ramalan-ramalan bintang, angka-angka atau rajah-rajah tertentu.
Sabda Rasulullah s.a.w

Janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah. Sangat murka Allah
terhadap orang-orang yang membuat makam-makam para nabi sebagai tempat ibadat.
HUKUM BERAMAL DENGAN KHURAFAT
Segala amalan dan kepercayaan yang tidak berdasarkan kepada sumber-sumber yang asal seperti
al-Quran, al-Hadis, Ijma dan Qiyas adalah ditolak oleh Islam. Sabda Rasulullah

Maksudnya: Barangsiapa mengada-adakan di dalam agama kami sesuatu yang tidak ada di
dalamnya, maka yang dikerjakannya itu adalah tertolak.
Percaya kepada benda-benda yang dijadikan keramat seperti pokok, kubur, telaga dan
sebagainya, serta memuja, memohon pertolongan dan melepaskan nazar pada benda-benda
berkenaan dan percaya ianya mempunyai kuasa selain dari Allah Subhanahu wa Taala, adalah
membawa kepada syirik dan bertentangan dengan kepercayaan tauhid kepada Allah Subhanahu
wa Taala.

Dan janganlah menyembah atau memuja yang lain dari Allah, yang tidak dapat mendatangkan
manfaat kepadamu dan juga tidak dapat memberi mudharat kepadamu. Sekiranya engkau
mengerjakan yang demikian maka jadilah engkau orang-orang yang berlaku zalim (terhadap diri
sendiri dengan perbuatan syirik itu)

Bukan dari golongan kami sesiapa yang merasa sial atau meminta diramalkan kesialannya atau
merenung nasib atau minta ditenungkan atau mensihirkan atau meminta disihirkan.
Sabda Rasulullah

Sesungguhnya jampi mentera, tangkal dan guna-guna itu syirik.

Sesiapa yang memakai tangkal, maka ia telah melakukan kesyirikan.
KESAN KHURAFAT TERHADAP UMAT ISLAM
1. MEROSAKAN AKIDAH
2. MENAMBAHKAN AMALAN BIDAH
3. HILANG KEPERCAYAAN?KEPADA QADA DAN QADAR
4. HILANG SIKAP BERUSAHA
5. MUDAH BERPUTUS ASA
TIDAK BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH
Bahaya yang paling besar akan dihadapi umat Islam jika mempercayai khurafat dan beramal
dengannya ialah terjerumus ke lembah kesyirikan.
SYIRIK
MENYEKUTUKAN ALLAH DENGAN SESUATU
SYIRIK
1. Perkara Yang Diharamkan
2. Pelakunya Tidak Akan Diampunkan
3. Segala Amalannya Dibatalkan
(151 : )
Katakanlah (wahai Muhammad): Marilah aku bacakan (untuk kamu) perkara yang telah
diharamkan oleh Tuhan kamu, iaitu janganlah kamu sekutukan Allah dengan sesuatupun.

( 48 : )

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia dan
Dia mengampuni dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
BAHAGIAN SYIRIK
SYIRIK JALI (syirik yang nyata)
mempercayai adanya sesuatu yang setara dan? setanding dengan Allah Taala, kepadanya
dipohon doa, kepadanya diadakan upacara penyembahan, dan ditakuti bala bencana daripadanya.
SYIRIK KHAFI
(syirik yang tersembunyi).
Sesuatu kepercayaan, perkataan atau perbuatan yang menggambarkan wujud kekuasaan atau
sebagainya selain Allah Taala.
SENARAI AMALAN SYIRIK YANG TERSEMBUNYI
1. Mempercayai sesuatu yang menjadi sebab baik atau buruk.
2. Menaruh perasaan takut dan gerun kepada kekuatan sesuatu selain daripada Allah.
3. Menumpukan harapan kepada sesuatu yang lain daripada Allah.
4. Melakukan pemujaan
5. Bersumpah dengan sebarang sebutan yang lain daripada Allah.
6. Mengatakan: Kalau tidak kerana pertolongan Allah dan pertolongan si polan dan si polan,
tentulah tidak akan berjaya
7. Melakukan sesuatu ibadat atau daya usaha pengorbanan atau perjuangan bukan kerana
perintah Allah semata-mata tetapi juga untuk kepentingan yang lain.
SYIRIK BAHAYA DAN KESANNYA DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA
1. Rosak Akidah
2. Penghinaan Terhadap Kemanusiaan
3. Sarang Tahyul
4. Kezaliman Terhadap Kebenaran Dan Diri Sendiri
5. Sumber Ketakutan
Firman Allah
Barangsiapa Mengharap Perjumpaan Dengan Tuhannya, Maka Hendaklah Ia Mengerjakan Amal
Salih, Dan Janganlah Ia Mempersekutukan Seorang Pun Dalam Beribadat Kepada Tuhannya.
(Al-Kahfi:10)
SEMOGA KITA SEMUA AKAN DILINDUNGI ALLAH DARI MALAPETAKA DAN
KENISTAAN API NERAKA; MEMPEROLEHI KEBERUNTUNGAN DUNIA DAN
AKHIRAT DAN MASUK SYURGA
BIDAH DAN KHURAFAT DI INDONESIA
Diantara bidah dan khurafat yang terjadi di Indonesia adalah sebagai berikut:
Kualat Karena Melanggar Adat

Sebagian orang menganggap bahwa upacara adat lah yang bisa menjaga keamanan dan
kesejahteraan mereka. Meninggalkannya berarti, siap menuai petaka. Jika ditanya mengapa adat
atau ritual itu diberlakukan, biasanya jawabannya setandar. Kadang dalam rangka tasyakuran
atau tolak balak. Tapi kenapa cara seperti itu yang dipilih bukan cara yang ditunjukkan oleh
islam? Jawabannya hampir bisa dipastikan, adatnya sejak dulu ya seperti ini! persis dengan
kaum musyrik tempo dulu. Allah berfirman,
Dan apabila dikatakan kepada mereka: Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah, mereka
menjawab: (Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari (perbuatan)
nenek moyang kami. (QS. Al-Baqarah 170)
Cegah Bencana Dengan Ritual Tolak Balak
Ritual yang dimaksud adalah sesaji untuk taqarrub kepada jin yang mereka anggap berkuasa di
tempat itu. Seakan jin-jin itu mampu mengendalikan alam, mampu mendatangkan banjir, mampu
menjadikan gempa bumi dan tanah longsor. Ini adalah keyakinan syirik paling berat yang bahkan
tidak dilakukan oleh orang-orang musyrik. Orang-orang musyrik dahulu menyekutukan Allah
dalam beribadah, tapi mereka tetap meyakini, bahwa yang mengendalikan semua urusan adalah
Allah. Firman Allah Qs. Yunus 31
Hilangkan Mimpi Buruk Dengan Membalik Bantal
Mereka meyakini dengan membalik bantalnya, maka arah mimpi menjadi berubah atau
epesodenya berganti. Ada pula yang berkeyakinan, dengan membalik bantal, maka apa yang
dialami dalam mimpi tidak menjelma di alam nyata. Bagaimana islam menjelaskan kejadian
seperti ini, lalu bagaimana solusinya?
Nabi telah menjelaskan bahwa mimpi baik itu adalah dari Allah, sedang mimpi buruk itu dari
setan. Rasulullah bersabda,
Mimpi baik itu dari Allah, sedang mimpi buruk itu dari setan. Jika salah satu di antara kalian
bermimpi yang tidak disukai, maka hendaknya menghembuskan (dengan sedikit ludah) kekiri

tiga kali, lalu membaca taawudz kepada Allah dari keburukannya, niscaya mimpi buruk itu
tidak akan memadharatkannya. (HR. Muslim)
Menanam Kepala Kerbau
Mereka meyakini bahwa tradisi menanam kepala kerbau seolah suatu keharusan yang mengiringi
momen-momen penting. Seperti peletakan batu pertama suatu bangunan, pembangunan
jembatan, ritual sedekah bumi maupun tradisi larung untuk sedekah laut, kepala kerbau hampir
menjadi inti dari sesaji. Dalam hal ini Rasulullah bersabda,

Dan Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) untuk selain Allah. (HR. Muslim)
Sial Karena Terkena Hukum Karma
Dalam bahasa sansekerta, karma berarti perbuatan. Dalam arti umum, meliputi semua kehendak
(baik dan buruk, lahir dan batin, pikiran, kata-kata atau tindakan). Karma dikenal juga dengan
hukum sebab-akibat. Mereka yang percaya karma yakin bahwa di masa yang akan datang orang
akan memperoleh konsekuensi dari apa yang telah diperbuat di masa lalu.
Sepintas ajaran ini mirip dengan Islam, yang mengenal istilah al-jaza min jinsil amal, bahwa
hasil itu sepadan dengan usaha yang dilakukan. Padahal ada perbedaan menyolok antara karma
dan kaidah islam tersebut. Karma adalah bagian dari kepercayaan Hindu-Budha. Karma tidak
terpisahkan dengan ajaran reinkarnasi, yang menyatakan bahwa setelah seseorang meninggal
akan kembali ke bumi dalam tubuh yang berbeda. Jadi, mereka meyakini hidup berulang kali di
dunia, mesklipun dengan wujud yang berbeda. Tentang nasib, tergantung karma yang
diperbuatnya dikehidupan sebelumnya.
Dalam Islam misibah yang menimpa, memang kadang bisa diartikan dengan balasan, tapi kadang
pula berarti pembersih dosa dan terkadang berarti ujian. Orang yang terlanjur berbuat dosapun
tidak menutup kemungkinan untuk bertaubat, sehingga efek dosa bisa tercegah, baik di dunia
maupun di akhirat. Wallahu alam
Musibah Karena Mendahului Kakaknya Menikah

Mereka meyakini bahwa hal ini akan menjadikan kakaknya tidak laku, dan sang adik juga akan
menerima akibatnya karena lancang melangkahi kakaknya menikah. Sebagian yang merasa
terpaksa melanggar adat itu mengharuskan sang adik untuk mengadakan ritual plangkahan.
Adapun islam mengajarkan untuk menyegerakan jika dirasa sudah mampu. Tidak menjadi soal
apakah ketika menikah kakaknya telah menikah atau belum.
Selamatan Tujuh Bulan Dalam Kandungan

Orang jawa menyebutnya dengan mitoni. Menurut para pelakunya, ritual ini merupakan bentuk
syukur kepada sang Pencipta yang telah menyelamatkan ibu dan calon bayi hingga berumur
tujuh bulan. Harinya pun dipilih hari baik bukan sembarang hari. Bentuk ritualnya bermacammacam, dari ritual siraman, calon ibu berganti pakaian dengan 7 motif, lalu para tamu diminta
untuk memilih motif mana yang paling cocok.
Tujuan untuk bersyukur tidaklah menjadikan ritual itu layak diikuti. Karena tujuan yang benar
harus ditempuh dengan cara yang benar pula. Lalu bagaimana cara mensyukuri yang benar? Tak
ada ritual khusus, waktu khusus atau tempat khusus. Hendaknya memperbanyak tahmid dalam
segala kondisi, dan jika suatu kali mendapatkan suatu perkara yang tidak disukai hendaknya
membaca Alhamdulillah ala kulli haal, segala puji bagi Allah dalam segala keadaan.
Kokok Ayam Ditengah Malam, Isyarat Wanita Hamil Di Luar Nikah
Kepercayaan seperti ini biasanya terjadi karena hasil utak-atik orang terhadap perkara yang
dianggap ganjil. Misalnya secara kebetulan ada kejadian yang berbarengan. Keyakinan seperti
ini tidaklah dibenarkan karena tidak berlandaskan dalil.
Sesaji Untuk Bersyukur

Diantaranya adalah sesaji sebagian para nelayan untuk Dewi Roro Kidul, penguasa pantai
selatan dan juga sesajinya para petani untuk Dewi Sri, yang diyakini telah menguningkan padi
mereka. Sesajian ini adalah termasuk dari kesyirikan.
Nyadran Dan Padusan-Jawa/Balimau-Minang Di Penghujung Syaban

Yadran Jawa

Balimau atau Padusan


Sebagian warga di Magelang misalnya, mereka melakukan ritual sadranan di puncak Gunung
Tidar. Konon di sana terdapat petilasan Syekh Subakir.
Selain nyadran ada juga ritual yang di sebut dengan padusan / mandi sebelum memasuki bulan
ramadhan. Di Sumatra Barat hal ini dikenal dengan Balimau, Padahal ritual ini tidak pernah
diajarkan Islam.
Sial Karena Kejatuhan Cicak

Mereka meyakini, ketika kejatuhan cicak, maka bertanda mereka akan mendapatkan musibah.
Sebagai penangkal mereka segera memburu cicak tersebut dan menyobek mulutnya, supaya
musibah tidak jadi menimpanya. Hal ini disebut juga dengan tathayur yang dilarang dalam Islam.
Nabi bersabda barang siapa mengurungkan keperluannya karena thiyarah, maka dia telah berbuat
kesyirikan, lalu para sahabat bertanya. lalu apa tebusannya wahai Rasulullah? Beliau
bersabda, hendaknya engkau membaca,






Ya Allah, tiada nasib baik kecuali nasib baik (dari)Mu, tiada thiyarah kecuali thiyarah-Mu dan
tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau. (HR. Ahmad)
Bintang Beralih Tanda Kematian
Keyakinan seperti ini telah ada sejak zaman jahiliyah terdahulu. Ketika Nabi bersama para
sahabatnya sedang duduk-duduk, tiba-tiba terlihata di langit ada bintang beralih, maka beliau
bersabda, Apa yang kalian katakana di masa jahiliyah dahulu ketika melihat yang demikian?
Para sahabat menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, dahulu kami mengatakan
bahwa pada pada malam itu telah lahir seorang pria agung dan telah wafat laki-laki yang agung
pula.

Sebagai koreksi dari keyakinan jahiliyah tersebut, Nabi bersabda, Bintang itu dilempar bukan
karena seseorang yang mati ataupun lahir, akan tetapi Rabb kita Tabaraka wa Taala ketika
memutuskan perkara maka bertasbihlah para malaikat penyangga Arsy, kemudian bertasbihlah
para penduduk langit di bawah mereka, hingga suara tasbih tersebut sampai penduduk langit
dunia ini. Kemudian para malaikat yang berada di bawah penyangga Arsy bertanya kepada para
penyangga Arsy, Apa yang telah difirmankan oleh Rabb kalian? Lalu merekapun mengabarkan
tentang apa yang telah Dia firmankan. Maka sebagian penduduk langit mengabarkan kepada
sebagian yang lain sehingga kabar tersebut sampai ke langit dunia, ketika itu jin mencuri dengar
tentangnya untuk dibisikkan kepada walinya (dukun), lalu dia dilempar dengan bintang tersebut.
Maka jika mereka (berhasil mendengar) kemudian mengabarkan sesuai yang didengar maka
beritanya benar, akan tetapi mereka suka membuat-buat dan menambahnya. (HR.Muslim)
Tukar Cincin Pernikahan

Upacara tukar cincin menjadi tradisi wajib bagi banyak kalangan, termasuk kaum
muslimin. cinci pernikahan pun sebagai barang bertuah yang memiliki arti sakral. Berbagai mitos
tentang cincin inipun berkambang di masyarakat. Konon, cincin pernikahan itu bisa menjadi
sebab kelanggengan bahtera rumah tangga. Bila ini yang diyakini maka mereka telah terjebak
kepada ksyirikan karena menganggap cincin bisa mendatangkan manfaat ataupun madharat.
Tukar cincin meskipun telah berkembang di kalangan kaum muslimin, bukanlah berasal dari
aturan islam atau teladan Nabi. Bahkan merupakan ritual yang memiliki nilai religius dikalangan
umat Nasrani. Maka melakukannya berarti menyerupai mereka, padahal Nabi bersabda dalam
haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud. Barang siapa yang menyerupai suatu
kaum, maka dia termasuk golongan mereka.
Sakit-Sakitan Karena Tak Kuat Menyandang Nama
Sebagian orang Jawa meyakini, tidak semua nama baik itu cocok untuk disematkan setiap anak.
Ketika mereka melihat anaknya sakit-sakitan berkepanjangan, segera mungkin mereka
mengubah nama anaknya. Karena mereka meyakini tidak adanya kecocokan nama anaknya
dengan aura pemiliknya.
Di dalam Islam, tidak dipungkiri bahwa nama memiliki pengaruh bagi pemiliknya. Seringkali
ada kesesuaian antara nama dan yang diberi nama. Tetapi pengaruh tersebut lebih kepada makna
yang dikandung didalmnya. Islam melarang nama-nama yang berkonotasi buruk.
Tabur Bunga Di Atas Pusara

Sebagian orang islam melakukan hal ini dengan berkeyakinan supaya penghuni kubur
diringankan siksaanya. Beralasan dengan perbuatan Rasulullah ketika melewati dua kuburan
yang sedang disiksa, kemudian beliau megambi pelapah kurma dan membelahnya menjadi dua
bagian dan menancapkan kepada masing-masing kuburan. Para sahabat bertanya wahai
Rasulullah, mengapa Anda melakukan itu? beliau bersabda, Agar keduanya diringankan
siksanya selagi pelapah kurma itu masih basah. (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika dengan landasan hadits itu seseorang menaburkan bunga di atas kuburan, berarti dia telah
berprasangka buruk kepada mayat. Seakan dia memvonis bahwa si penghuni kubur tengah
menghadapi siksa. Sedangkan Nabi melakukan hal demikian atas dasar pengetahuan beliau
bahwa kedua penghuni kubur telah disiksa.
Reinkarnasi

Reinkarnasi adalah keyakinan tentang regulasi ruh, yakni ruh orang yang telah mati akan menitis
kepada makhluk lain. Bisa berwujud manusia, bisa pula hewan maupun batu. Ajaran ini dikenal
dalam agama Hindu. Dalam agama Budha dikenal dengan istilah tumimbal lahir (rebirth). Dalam
dunia kejawen juga banyak beredar dongeng tentang reinkarnasi dengan sebutan titisan. Tentu
karena masih mewarisi budaya Hindu.
Kembali Suci Setelah Idul Suci
Definisi kembali suci hanya masyhur di kalangan masyarakat Indonesia. Kitab-kitab para
ulama tak ada yang menampilkan definisi idul fithri sebagai hari kembali suci. Kesalahan terjadi
karena kata fithri dianggap sama dengan fithrah, padahal berbeda. Setidaknya hal ini dapat
dilihat dalam kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir halaman 1142, disebutkan bahwa makna alfithru adalah berbuka sedangkan al-fithrah adalah bermakna sifat pembawaan (yang ada sejak
lahir), fithrah. Berarti makna makna idul fithri adalah kembali berbuka setelah satu bulan shaum,
dan bukan kembali suci. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah,


Adapun hari fithri adalah fithr (berbuka)mu dari shaum dan ied bagi kaum muslimin. (HR.
Tirmidzi)
Jin Bertengger Di Gambar Bernyawa

Lukisan Nyi Roro Kidul


Tentang jin yang bertengger di gambar bernyawa, sejauh penulis (Abu Umar Abdillah) ketahui
tidak ada dalil yang menyebutkannya. Konon, keterangan itu didapatkan dari pengakuan jin yang
diinterogasi orang yang meruqya. Jika demikian, hal ini tidak boleh kita jadikan sebagai landasan
keyakinan. Disamping kemungkinan (bahkan besar kemungkinan) jin berdusta, ini juga bersifat
kasuistik. Karena keimanan terhadap yang ghaib tidak boleh didasarkan kecuali dari sumber
wahyu, Al-Quran dan As-Sunnah.
Perihal gambar bernyawa memang seharusnya kita bersihkan dari dinding rumah kita. Karena
dalam riwayat Imam Bukhari, Rasulaullah bersabda, Malaikat tidak memasuki rumah yang di
dalamnya ada gambar bernyawa.
Negeri Seribu Hantu

Setan memahami betul tipologi manusia dengan berbagai macam corak adat dan budayanya.
Mungkin, membanjir dengan seribu hantu atau jin yang suka nongol adalah cara yang tepat
untuk menggiring manusia Indonesia menuju jurang kesyirikan, sesuai dengan tipologi
masyarakat Indonesia yang lekat dengan keyakinan animism dan dinamisme.
Menghadirkan Arwah Ghaib
Klaim semacam ini sudah ada sejak zaman

dahulu. Bahkan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di abad ke-7 Hijriyah telah banyak membuka
kedok para penipu yang mengaku bisa menghadirkan arwah orang yang sudah mati.
Termasuk dalam hal ini adalah fenomena jaelangkung. Sebenarnya yang hadir disitu bukanlah
arwah orang yang sudah mati. Karena mereka yang berada di alam barzah sudah mempunyai
kesibukan tersendiri. Bersenang-senang dengan nikmat Allah atau menghadapi siksa Allah. QS.
Az-Zumar 42
Hewan-Hewan Keramat
Sebut saja kerbau bule yang digelari Kyai Slamet di Solo, setiap malam satu Suro (Muharram)
ribuan orang datang untuk menyaksikan kirab sakral sang kyai yang mengitari alun-alun
keraton. Ada lagi hewan bulus (kura-kura) di Klaten, dipercaya bisa mendatangkan kekayaan.
Mitos hewan keramat ini dikembangkan dengan mengisahkan kejadian-kejadian yang dikaitkan
dengan perlakuan terhadap hewan tersebut.

Kerbau Bule adalah sebutan untuk kerbau berwarna albino koleksi Kraton Surakarta
Hadiningrat. Sebagian masyarakat menganggapnya sebagai hewan keramat, sehingga
memperlakukan kerbau-kerbau itu melebihi manusia. Pada malam 1 Syura (1 Suro) dalam
penanggalan Islam, kerbau dan sejumlah pusaka koleksi kerajaan diarak mengelilingi kompleks
kraton.

Sebagian masyarakat, bahkan rela berebut kotoran (tinja) yang dibuang soleh sang kerbau karena
dianggap bertuah. Kotoran itu, konon, bisa dijadikan obat bagi penderita sakit, bahkan dianggap
bisa mendatangkah berkah penglarisan bagi para pedagang tradisional. Karena dikeramatkan
pula, kerajaan mengangkat abdi dalem yang khusus menangani si kerbau. Tentu, menjadi
pawang kerbau keramat juga menimbulkan kebanggan tersendiri bagi abdi dalem. Tak aneh,
seorang abdi dalem rela menciumi si kerbau.
Qulhu Sungsang Sebagai Mantera Kesaktian
Yaitu membalik susunan surat Al-Ikhlas dan dibalik cara membacanya. Para pemburu kesaktian
banyak yang meyakini keampuhan qulhu sungsang. Ada yang menggunakannya sebagai mantera
untuk pukulan jarak jauh, untuk pelet dan untuk mengusir jin. Ini semua hanya bualan semata
dan tidak dibenarkan, karena telah memainkan ayat Allah yaitu dengan membolak-baliknya.
Khadam Asmaul Husna

Ada yang menyebarkan khurafat, bahwa setiap Asmaul Husna mempunyai khadam malaikat
yang siap melaksanakan maksud dari arti Asma yang dibaca. Keyakinan ini tidak bersumber
melainkan rekayasa belaka.
40 Hari Menjadi Orang Sakti
Masa 40 hari terkesan memiliki makna khusus bagi orang-orang tertentu. Setidaknya bagi orang
yang ingin menjadi orang super, dengan bersemedi selama 40 hari. Alasan ini tidaklah sesuai
dengan syariat.
Mendadak Sakti Dengan Ilmu Laduni

Kata laduni diambil dari firman Allah QS. Al-Kahfi 65. Ilmu laduni di anggap sebagai ilmu
pemberian Allah kepada seseorang tanpa melalui proses belajar.
Debus Dianggap Karamah

Seperti atraksi makan api, mengiris lidah dengan pisau dan atraksi-atraksi semisalnya. Mereka
menganggap hal-hal ini sebagai karamah. Keyakinan seperti ini tidaklah dibenarkan, karena
karamah diberikan kepada Allah kapan Dia menghendaki, seringkali tidak direncanakan oleh
orang yang diberi, maka tidak bisa diatraksikan.
Primbon, Fengshui Dan Mujarabat

Orang Jawa mengenal primbon, orang Cina mengenal Fengshui dan orang Arab mengenal
Mujarabat. Ketiga kitab (tak) suci tersebut hingga kini masih diyakini keampuhannya oleh
para penganutnya.
Rajah Penjaga Rumah

Rajah itu berupa kertas bertuliskan huruf-huruf yang sulit dibaca dan dipahami maknanya, kertas
itu dilipat atau terkadang dibungkus dengan kain lalu dipaku di atas pintu. Benda itu diyakini
dapat menolak marabahaya yang bakal masuk ke dalam rumah. Dan rajah ini termasuk syirik.
Mitos Biji Tasbih

Tasbih Kayu Setigi

Indonesia :
Tasbih Kayu Setigi (NEW) (12/08/10)
Setigi (Latin emphis acidula Forst JR)
Sebagai syariat / fungsi untuk :
- Meningkatkan kharisma
Penangkal santet, guna-guna, dll
Kewibawaan
Keselamatan jiwa
Penyembuhan tulang/Rhematik
Memudahkan rezeki(Persediaan terbatas)
Biji tasbih yang dimiliki kiyai diyakini bisa menyembuhkan penyakit dan mencegah terjadinya
marabahaya. Bahkan seperti granat, kalau biji tasbih itu dilempar akan meletus. Lalu mereka
menganggap bahwa mengalungkan tasbih di leher sangat cocok sebagai alat taqarrub kepada
Allah. Ini juga penafsiran hasil otak-atik orang-orang sufi, tak ada dasarnya dari Nabi sedikitpun.
Meramal Nasib, Dengan Weton Dan Zodiac
Ini semua adalah bentuk dari kesyirikan.
Misteri Angka 13
Angka tiga belas dianggap sebagai momok karena diyakini sebagai sumber kesialan. Mungkin
hanya satu kasus, yang mana istilah angka ke-13 tidak menjadi momok, yakni gaji ke-13.
Ajaran Baru Nabi Melalui Mimpi

Hal ini jelas bathil, karena tidak mungkin Nabi


menurunkan syariat baru. Allah berfirman,
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. (QS. Al-Maidah 3)

Jamasan pusaka

Demikianlah kepercayaan sejumlah orang Jogja atau Jawa pada umumnya. Bahwa benda-benda
di sekeliling mereka memiliki jiwa.
Sebagaimana memperlakukan makhluk bernyawa, maka benda-benda di sekitar mereka pun
harus diperlakukan secara istimewa. Animisme, barangkali itu anggapan orang. Namun tentu saja
bagi orang Jawa yang mempercayainya akan menyangkal hal terebut.
Apapun kata orang, sejumlah benda di Keraton Yogyakarta memang diperlakukan secara
istimewa. Benda-benda tersebut antara lain adalah gamelan, kereta, dan aneka jenis pusaka.
Mereka dinamai layaknya nama manusia.
Contohnya untuk keris ada Kiai Sangkelat dan Kiai Nagasasra, untuk gamelan ada Kiai Guntur
Madu. Sedangkan kereta yang merupakan kendaraan keraton ada Kanjeng Nyai Jimat serta Kyai
Puspakamanik.
Benda-benda ini, setiap tahun diruwat dalam sebuah ritual yang disebut jamasan. Atau dijamas.
Penjamasan dilakukan setiap bulan Muharam (Sura) dengan memilih hari istimewa pula Jumat
atau Selasa Kliwon.
Penjamasan dilakukan berdasar adat dan tata cara yang sudah turun-temurun. Mereka yang
terlibat dalam ritual harus mengenakan pakaian adat Jawa peranakan. Mereka, semuanya lakilaki, mengenakan kain panjang, surjan, dan penutup kepala blangkon.
Hal yang paling menarik dalam setiap kali penjamasan adalah ketika giliran penjamasan sebuah
kereta buatan tahun 1750-an. Dengan demikian, kereta itu dibuat semasa pemerintahan Sultan
Hamengku Buwono I.
Dengan nama nama Kanjeng Nyai Jimat, ketera ini memiliki bentuk yang anggun bagai kereta
kerajaan-kerajaan Eropa jaman dulu. Kereta ini beroda empat. Dua roda besar dipasang pada
bagian belakang, dan dua buah yang agak kecil dipasang di depan. Kereta ini dulu melaju dengan
ditarik enam sampai delapan kuda.
Sebagai simbol kewibawaan seorang raja, kereta dibuat dengan penuh ukiran unik, berpintu dan
beratap layaknya sebuah mobil. Saat ini, kereta disimpan di Museum Kereta Keraton Yogyakarta.
Selain Nyai Jimat, di sana ada belasan kereta yang sebagian besar masih bisa digunakan. Setiap
Kanjeng Nyai Jimat dijamasi, kereta ini selalu ditemani salah sebuah kereta lain yang dipilih
secara bergantian setiap tahunnya. Kereta-kereta tersebut adalah kendaraan Sultan Hamengku
Buwono I III. Dan kereta-kereta yang dianggap sebagai kereta cikal-bakal kereta lainnya inilah
yang setiap bulan Sura dijamas dengan mendapat perhatian warga.
Bahkan karena dianggap keramat, banyak orang percaya bahwa air sisa jamasan kereta ini bisa
memberi manfaat dan keberuntungan bagi mereka yang menggunakannya, seperti untuk cuci
muka dan sebagainya.
Prosesi

Prosesi sejak akan mengeluarkan kereta sudah bernilai wisata. Ketika proses pencucian kereta
berlangsung juga memiliki nilai wisata. Ritual magis religius. Orang-orang asing bakal
keheranan melihat ratusan orang berebut bekas air cucian kereta dengan cara menampung aliran
air dari badan kereta.
Air bekas cucian itu dimasukkan ke dalam botol maupun jerigen. Mereka yang berebut air, pasti
ikut berbasah-basah. Menurut kepercayaan sebagian orang Jawa, air dari jamasan ini memiliki
khasiat atau bisa memberikan berkah tertentu karena semua benda dari keraton itu memiliki tuah
yang sakti dan milik orang sakti. Oleh sebab itu dengan membawa air tersebut, orang akan diberi
berkah, sehat wal afiat dalam menjalani kehidupannya.
Dipercaya pula, menampung air kemudian disimpan, konon bisa menolak bala. Bisa juga juga
ditebar di swah untuk kesuburan tanah. Dilandasi hal itu, tidak mengherankan kalau ribuan
warga bersemangat mengikuti acara ini.

Kuburan Dikeramatkan

HUKUM MEMBANGUN, MEMBERI PENERANGAN DAN BERIBADAH DI KUBURAN


Beberapa waktu lalu kita semua dikejutkan dengan peristiwa bentrok berdarah yang
mengakibatkan beberapa oparat penegak hukum meninggal dunia dan ratusan korban luka berat
dan luka ringan, dari kedua belah pihak, mulai dari anak kecil, remaja serta orang tua, pria
maupun wanita.
Kita semua tentu prihatin dengan kejadian tersebut, sangat di sayangkan hal itu sampai terjadi,
padahal semestinya bentrok berdarah seperti itu bisa di hindari. Di satu pihak ingin menertibkan
tata kota Jakarta yang kumuh dan semrawut, dan di sisi lain masyarakat berusaha untuk

mempertahankan keberadaan bangunan situs bersejarah berupa makam keramat salah seorang
tokoh agama setempat yang dihormati dan di sanjung-sanjung sebagian warga kota Jakarta dan
juga masyarakat islam dari berbagai kota lainnya bahkan mungkin seantero nusantara.
Seperti halnya kuburan para tokoh agama lainnya yang di keramatkan, kuburan tersebut biasa di
kunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah, dari peziarah dari Jakarta bahkan ada pula
peziarah yang datang dari jauh seperti dari Sumatra, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya,
tujuannya untuk mecari barokah dari kuburan tokoh tersebut yang sudah mati, diharapkan
dengan berziarah ke kuburnya maka segala hajat mereka segera akan terkabul.
Pertanyaanya adalah, apa hukum ini semua ?, seorang muslim tidak pantas ikut-ikutan
kebanyakan orang dalam beragama, bertindak dan berucap, karena akibatnya bisa fatal,
terjerembab kedalam kesesatan yang berakhir dengan lembah neraka.
Berikut ini saya bawakan hadits-hadist shohih berkenaan dengan masalah kuburan.
Rosululloh Shollallohu alaihi wa sallam bersabda : Janganlah kalian melakukan perjalanan
ibadah kecuali ketiga masjid, masjidku ini (masjid Nabawi di Madinah), masjidil haram, dan
masjidil Aqsho. ( HR. Bukhori dan Muslim).
Dari sini kita tahu bahwa wisata spiritual/rohani ke makam para wali songo dan para sunan, ke
Pamijahan, makam syaikh anu dan itu di larang dan tidak di syariatkan bahkan merupakan
perkara baru (bidah) dalam agama islan, amalannya tertolak tidak berpahala bahkan berdosa.

Di riwayatkan dari Jundub bin Abdillah, semoga


Alloh melimpahkan keridhoan-Nya kepada beliau, dia berkata ; aku mendengar Nabi Sholallohu
alaihi wa sallam bersabda lima (malam ) sebelum wafatnya :Ketahuilah !, sesungguhnya orangorang sebelum kalian menjadikan kuburan Nabi-Nabi dan orang-orang sholih mereka sebagai
masjid, sesungguhnya aka melarang kalian dari hal seperti itu. (HR. Muslim).
Di riwayatkan dari Ibnu Masud semoga Alloh melimpahkan keridhoan-Nya dari Nabi
Sholallohu alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya orang-orang yang paling jelek
(keagamaanya) adalah orang-orang yang mengalami langsung peristiwa kiamat dan orang-orang
yang menjadikan kuburan sebagai masjid.

Di riwayatkan dari Ummul muminin Aisyah dan ibnu Abbas semoga Alloh melimpahkan
keridhoan-Nya kepeda mereka berdua, Beliau berdua berkata, Ketika Rosululloh Shollallohu
alaihi wa sallam mau meninggal dunia, beliau membuka dan menutup wajahnya dengan kain,
ketika panas beliau membukanya, beliau bersabda dalam keadaan seperti itu, laknat Alloh
tertimpa kepada orang-orang Yahudi dan Nashoro, karena mereka menjadikan kuburan-nabi-nabi
mereka sebagai masjid.Beliau melarang perbuatan seperti yang mereka lakukan.
Berkata Aisyah semoga Alloh melimpahkan keridhoan-Nya kepada beliau, kalau tidak karena
larangan itu maka beliau akan di kubur di luar rumahnya, namun beliau kewatir kuburannya akan
di jadikan sebagai masjid.
Maksud menjadikan kuburannya sebagi masjid adalah membangun masjid di atasnya,
menjadikannya sebagai tempat sholat meski tidak dibangun bangunan di atasnya, atau sujud di
atasnya, sholat menghadapnya/ sebagai qiblat, atau di jadikan sebagai tempat yang senantiasaa di
kunjungi untuk berbagai ibadah separti sholat, berdoa, berdzikir dan lain-lain.
Di riwayatkan dari Abu Hiyaj Al Assady semoga Alloh melimpahkan rahmat-Nya kepada
beliau, Ali bin abi Tholib semoga Alloh melimpahkan keridhoan-Nya kepada beliau, berkata
kepadaku : agar aku tidak membiarkan Timtsal ( apa saja yang di sembah selain Alloh berupa
berhala atau benda mati lainnya) kecuali harus aku hancurkan, tidak pula membiarkan kuburan
yang di tinggikan / di agungkan kecuali aku ratakan. (HR> Muslim).
Dari Jabir bin Abdillah semoga Alloh melimpahkan keridhoan-Nya kepada beliau, beliau berkata
: Rosululloh sholallohu alaihi wa Sallam melarang mengapur kuburan, membangun dan duduk
di atas kuburan. ( HR. Muslim).
Dari Abu Martsad Al Ghonawy semoga Alloh melimpahkan keridhoann-Nya kepada beliau,
bahwasannya Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda : janganlah kalian sholat
menghadap kuburan dan jangan duduk di atasnya (HR. Muslim).
Maksudnya menghadap kepadanya karena termasuk bentuk-bentuk pengagungan/pengkramatan
sampai tinggkat layaknya objek peribadatan. Kalau pelakunya benar-benar mengagungkan
kuburan/penghuni kuburan tersebut dengan perbuatannya tersebut maka pelakunya terjatuh
kedalam kekafiran karena menyekutukan Alloh dalam beribadah, dan menyerupai perbuatan
tersebut sekalipun tetap di haramkan juga.
Dari Ibnu Abbas semoga Alloh melimpahkan keridhoan-Nya kepada beliau, secara marfu
berkata : Janganlah kalian sholat menghadap kuburan dan jangan sholat di atasnya.
Di sana banyak juga hadist-hadist yang melarang kuburan sebagai Ied, maknanya yaitu tempat
yang senatiasa di kunjungi, sebagai tempat berkumpul dan di selenggarakan seremonial ibadah.
Seperti dalam hadits Abu Hurairoh semoga Alloh melimpahkan keridhoan-Nya kepada beliau,
bahwasanya Nabi shollallohu alaihi wa Sallam bersabda : janganlah kalian menjadikan rumahrumah kalian sebagai kuburan, dan jangan jadikan kuburanku sebagai Ied, dan bersholawatlah
untukku , sesungguhnya sholawat kalian sampai kepadaku di mana saja kalian berada

Kalau kuburan Nabi saja harus seperti itu di perlakukannya, padahal kuburan beliau adalah
kuburan yang paling mulia di muka bumi maka bagaimana dengan kuburan-kuburan manusia
yang lainnya,.tentunya itu adalah perbuatan berlebih-lebihan dan melampai batasan syara.
Hadist-hadist ini semuannya shoheh dan mutawatir dari Nabi shollalllohu alaihi wa Sallam,
larangan dalam berbagai bentuk larangan juga dengan kesepakatan seluruh sahabat Nabi
Shollallohu alaihi wa sallam dan ulama-ulama setelah mereka yang merupakan pendahulu umat
ini yang sholih dan memua kaum muslimin yang mengikuti konsep beragama mereka,
mengharamkan membangun masjid atau ruangan, rumah-rumahan, gedung, kubah di atas
kuburan dan membangunnya.
Termasuk yang di sepakati keharamannya oleh para ulama adalah memberi penerangan dengan
lampu-lampu, meninggikan kuburan lebih dari sejengkal dengan tanah, batu atau yang lainnya.
Juga mencium, memeluk kuburan, mengusap-usap, mengambil debu atau tanahnya untuk
mendapat barohkah darinya. Menempelkan perut atau punggung, dan yang benar (kalau pun di
perbolehkan untuk berziarah), maka dengan menjaga jarak, tidak terlalu dekat sebagai mana
berkunjung kepada tokoh-tokoh agama ketika semasa hidupnya.Inilah yang benar!!!.
Inilah yang dikatakan oleh para ulama, dan inilah yang mereka praktekkan, hendaknya kita dan
seluruh kaum muslimin tidak tertipu dangan perbuatan kebanyakan orang-orang awam tentang
agama meski di gelari oleh pengikutnya dengan habib, gus, kyai dan para pengikutnya berupa
penyimpangan-penyimpangn berbahaya, sampai-sampai tidak ada kuburan yang di keramatkan
pun yang sepi dari pengunjung, untuk mencari berkah, pesugihan bahkan ada juga ritual seks
terbuka ,bukan dengan pasangan yang sah, bahkan itulah persyaratan yang harus di penuhi demi
terpenuhinya hajat.Wallohualam.

Anda mungkin juga menyukai