Anda di halaman 1dari 6

Nurida Widyaningsih

07700049

1. Farmakologi
Xalatan
Komposisi: Latanoprost
Indikasi: Mengurangi tekanan intraokular yang meninggi pada
glaukoma sudut terbuka, glaukoma sudut tertutup kronik dan
hipertensi okular yang tidak toleran atau kurang memberikan
respon terhadap obat-obatan penurun tekanan intraokular
lainnya.
Dosis: 1 tetes sekali perhari
Hati-hati pada kehamilan, laktasi, glaukoma karena radang,
glaukoma

neovaskular,

glaukoma

sudut

tertutup

atau

glaukoma kongenital dan pemakai lensa kontak


Efek samping: rasa tidak enak, kemerahan pada konjungtiva,
penglihatan kabur sementara, bertambahanya pigmentasi iris,
bulu mata menjadi lebih tebal.
Sediaan: Tetes mata 0,005% 2,5 ml

Acetazolamide
Acetazolamide

sebagai

penghambat

anhidrase

karbonat

sistemik. Digunakan pada glaukoma kronik dengan hasil


kurang

memuaskan

serta

pada

glaukoma

akut

dengan

tekanan intraokuler yang sanagat tinggi dan perlu segera


dikontrol. Dapat diberikan per oral dalam dosis 125-250 mg
sampai

4x

menimbulkan

sehari.
efek

Penghambat
samping

anhidrase

sistemik

mayor

karbonat
sehingga

membatasi kegunaan jangka panjang.


Farmakodinammik:

Penghambat

menghambat

enzim

kerja

karbon

karbonik

anhidrase

anhidrase,

yang

menyebabkan pengurangan dari pembentukan asam karbonat


dan ion bikarbonat. Ion bikarbonat, ion sodium yang masuk ke

bilik posterior berkurang, maka air dari plasma yang bergerak


ke intraokuler juga berkurang atau kecepatan pembentukan
humor aquos berkurang, sehingga menyebabkan tekanan
intraokuler menurun. Jadi efek utama dari penghambat
karbonik anhidrase adalah menurunkan aliran masuk humor
akuos. Kerja acetazolamide tidak bergantung pada asam basa
sistemik.
Farmakokinetik:

Acetazolamide

diberikan

peroral

dan

mencapai puncak konsentrasi pada plasma dalam 2-4 jam.


Lamanya kejanya sekitar 8 jam. Waktu paruh obat antara 6-14
jam. Efek terhadap tekanan intraokuler mulai menurun setelah
1-2 jam pemberian oral, dan mencapai maksimal sekitar 4
jam, dan tekanan intraokulernya dapat sampai lebih dari 50%,
ekskresi lengkap melalui ginjal dalam 24 jam.
Kontraindikasi: gangguan jantung (hipokalemi),

penyakit

addison (hilangnya potasium dan sodium), penyakit liver dan


sensitif

terhadap

sediaan

sulfonamide.

Dianjurkan

tidak

diberikan selama hamil.


Dosis: 12-25 mg/kgBB/hari untuk dewasa dan untuk anakanak 5-15 mg/kgBB/hari diberikan secara peroral. Pada
pengobatan glaukoma dapat diberikan sampai 4x250 mg atau
2x500 mg sehari.
Efek samping: efek

samping

acetazolamide

yaitu

pada

ekstremitas, metallic taste, mual, kejang abdominal dan


diare, berat badan menurun, pembentukan batu gunjal,
penurunan libido pada pria, malas, rasa mabuk, kelelahan,
kebingungan dan depresi, gangguan elektrolit khususnya
hipokalemia. Reaksi hipersensitifitas terhadap acetazolamide
dan

dan

sindrom

steven-johnson

jarang

terjadi.

Untuk

mengatasi efek samping terjadi hipokalemia, dapat diberi


tablet kalium 250 mg, atau diberikan buah-buahan.

Sendocarpin
Komposisi: Pilocarpin Hcl
Kemasan : Tetes mata 1% 5ml, 10ml, 15ml

2% 5ml, 10ml, 15ml


Memberikan efek 4-6 jam, harga tidak mahal, dan tidak
banyak

memberikan

efek

samping.

Bekerja

dengan

meningkatkan fasilitas pengeluaran cairan mata dengan


membuka sudut bilik mata dengan miosis. Efek samping yang
dapat ditimbulkan oleh pilocarpin adalah sakit pada alis,
akibat spasme otot siliar, dan penglihatan malam berkurang,
terutama pada pasien dengan katrak polaris posterior akibat
pupil kecil.
2. Perbedaan Oklusi vena dengan Oklusi arteri?
Oklusi Vena mengenai usia pertengahan, tajam penglihatan
sentral

terganggu

dengan

adanya

penurunan

tajam

penglihatan sentral secara mendadak hingga tinggal persepsi


cahaya, tidak terasa sakit, terdapat penciutan lapang pandang
dan mengenai satu mata. Pada funduskopi terlihat vena
berkelok-kelok, edema makula dan retina, perdarahan berupa
titik

terutama

bila

terdapat

penyumbatan

vena

yang

sempurna. Biasa terjadi pada pasien dengan glaukoma,


diabetes mellitus, hipertensi, kelainan darah, arteriosklerosis,

papiledema, dan penyakit pembuluh darah.


Oklusi arteri mengenai usia lanjut denagn keluhan pandangan
kabur hilang timbul tidak disertai rasa sakit dan gelap
menetap. Penurunan visus mendadak yang disebabkan oleh
penyakit emboli.penurunan visus berupa serangan berulang
dan keluhan penglihatan yang tiba-tiba gelap tanpa terlihat
adanya kelainan mata luar. Pad funduskopi didapatkan retina
warna pucat, gambaran sosis pada arteri retina akibat
pengisian arteri yang tidak merata. Adanya gambaran cherry
red spot pada makula lutea setelah beberapa saat. Penyebab
spasme lainnya antara lain, migren, tembakau, kina, timah
hitam, dan alkohol.

3. Diagnosis banding Mata tenang visus menurun

Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa yang terjadi


akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein
lensa, atau terjadi akibat keduanya.
Berdasarkan usia dapat dibagi menjadi:
o Katarak kongenital adalah katarak yang terjadi sebelum
atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1
tahun. Pada pupil mata bayi yang menderita katarak
kongenital terlihat bercak putih atau lekokoria.
o Katarak Juvenil adalah katarak lembek yang terdapat
pada orang muda yang mulai terbentuknya pada usia
kurang dari 9 tahun, dan lebih dari 3 bulan.
o Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang
terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun,
dan hingga sekarang penyebabnya tidak diketahui.

Retinopati Diabetes Mellitus adalah kelainan retina yang


ditemukan pada penderita diabetes mellitus. Retinopati akibat
diabetes mellitus yang lama berupa neurisma, melebarnya
vena, perdarahan dan eksudat lemah. Retinopati merupakan
gejala diabetes mellitus utama pada mata, dimana ditemukan
pada retina:
o Mikroaneurisma merupakan penonjolan dinding kapiler
terutama daerah vena dengan bentuk berupa bintik
merah kecil yang terletak

dekat pembuluh darah

terutama polus posterior.


o Perdarahan dalam dapat terjadi dalam bentuk titik, garis
dan
o
o
o
o

bercak

yang

biasanya

terletak

dekat

mikroaneurisma di polus posterior.


Dilatasi pembuluh darah balik
Hard exudate
Soft exudate
Pembuluh darah baru retina biasanya di permukaan

jaringan
o Edema retina
o Hiperlipidemia
Retinopati hipertensi adalah kelainan retina dan pembuluh
darah retina akibat tekanan darah tinggi. Dengan adanya

bentukan arteri yang besarnya tidak teratur, eksudat pada


retina,

edema

retina

dan

perdarahan

retina.

Spasme

pembuluh darah tampak sebagai:


o Pembuluh darah yang berwarna lebih pucat
o Kaliber pembuluh yang menjadi lebih kecil
o Percabangan arteriol yang tajam
Retinitis Pigmentosa dengan karakteristik degenerasi sel epitel
retina terutama sel batang dan atrofi saraf optik. Kelainan ini
merupakan kelainan autosomal resesif, autosomal dominan, xlinked resesif. Kebanyakan pasien tanpa riwayat penyakit pada
keluarga

sebelumnya.

Berjalan

perlahan

dan

progresif.

Dengan gejala sukar melihat pada malam hari selain lapang


penglihatan menjadi sempit dibanding normal, penglihatan
sentral dinyatakn dengan adanya buta warna.
4. Pemeriksaan Iris shadow
Tujuan
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui dengan kekeruhan lensa
Dasar
Makin sedikit lensa keruh pada bagian posterior maka makin besar
banyangan iris pada lensa yang keruh tersebut sedangkan makin
tebal kekeruhan lensa makin kecil bayangan iris pada lensa yang
keruh
Alat
a. Lampu sentolop
b. Loupe
Teknik
c. Sentolop disinarkan pada pupil dengan membuat sudut 45
dengan dataran iris
d. Dengan loupe dilihat bayangan iris pada lensa yang keruh
Nilai
e. bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh
terhadap pupil bearti lensa belum keruh seluruhnya ( belum
sampai kedepan), ini terjadi pada karak imatur, keadaan ini
disebut test eye shadow (+)

f. apabila bayangan iris pada lensa kecil dan dekat terhadap


pupil berarti lensa udah keruh seluruhnya

(sampai pada

kapsul anterior) terdapat katarak matur (eye shadow (-))


g. bila katarak hipermatur lensa sudah keruh seluruhnya ,
mengecil serta terletak jauh dibelakang pupil sehingga
bayangan, sehingga bayangan iris pada lensa besar dan
keadaan ini disebut pseudopositif

5. Obat-obatan yang menyebabkan visus menurun:


Ofloksasin
Na diclofenac
Chloramphenicol
Klorokuin
Salisilat
Streptomisin

Anda mungkin juga menyukai