Anda di halaman 1dari 1

Suaka margasatwa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

Dua ekor betina dan seekor anak kera ekor panjang (Macaca Fascicularis) yang berdiri di
tembok pagar pembatas suaka di tepi jalan.
Suaka margasatwa (Suaka: perlindungan; Marga: turunan; satwa: hewan[1]) adalah Hutan
suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai
khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan
nasional[2].
Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau alami untuk menjaga kelangsungan hidup
tumbuhan tersebut. Adanya taman nasional dan cagar alam menjadi media dan sarana bagi
pelestarian serta perlindungan jenis flora dan fauna khas di Indonesia. Melalui adanya upaya
konservasi diharapkan keberadaan flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari ambang
kepunahan sehingga kelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap
terjaga pada masa yang akan datang[3].

Cagar alam
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Cege ayam adalah suatu kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi
dan perkembangannya berlangsung secara alami. Contoh kawasan yang dijadikan cagar alam
di Indonesia adalah Cagar Alam Pananjung Pangandaran di Jawa Barat, Cagar Alam
Nusakambangan Barat dan Cagar Alam Nusakambangan Timur di Jawa Tengah.
Sebagai bagian dari kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam), maka kegiatan wisata atau
kegiatan lain yang bersifat komersial, tidak boleh dilakukan di dalam area cagar alam.
Sebagaimana kawasan konservasi lainnya, untuk memasuki cagar alam diperlukan SIMAKSI
(Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi). SIMAKSI bisa diperoleh di kantor Balai
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

Anda mungkin juga menyukai