Anda di halaman 1dari 17

Rabu Ilmiah

22 April 2014

INFECTED BONE FLAP


Presenter : Oskar Ady Widarta
Perceptor : DR. dr. Akhmad Imron, SpBS , Mkes
dr. Farid Yudoyono, SpBS
dr. Ahmad Faried, SpBS, PhD
Sumber : Tricks of Trade, cranial chapter 112

Pendahuluan
Infeksi flap tulang, salah satu
komplikasi
prosedur
bedah
kepala walaupun telah dilakukan
dalam tekhnik steril.
Flap tulang yg terlepas setelah
craniotomy devaskularisasi
lebih mudah terinfeksi oleh mikro
organisme, mengurangi
konsentrasi obat2an anti
mikroorganisme yang diberikan
melalui intra vena

PENDAHULUAN
Infeksi flap tulang primer atau
sekunder ?
Penyebab tersering agent infeksi :
Staphlococcus aureus,
Staphylococcus epidermidids,
Propionibacterium acnes, dan
mikroorganisme anaerobic
lainnya
Termasuk kedalam kasus Infeksi
luka operasi / Surgical site
infection

EPIDEMIOLOGI
Angka insidensi berkisar 0.5 11 % pada
pasien yang menjalani operasi bedah
kepala
dengan
pemberian
antibiotik
profilaksis
Faktor resiko :

Operasi yang bersifatakut / CITO


Durasi operasi yang lama
Adanya kebocoran CSF

Tindakan operasi ulang


Pasca terapi radiasi
Multiple insisi terutama yang memotong
jalur perdarahan superficial kulit
Pemasangan benda asing yang ditinggal
baik secara sementara ataupun permanen

INFEKSI LUKA OPERASI


Infeksi pada luka operasi atau
organ/ruang yang terjadi
dalam 30 hari paska operasi
atau dalam kurun 1 tahun
apabila terdapat implant.
Sumber bakteri pada ILO
dapat berasal dari pasien,
dokter dan tim, lingkungan,
dan termasuk juga
instrumentasi.

KLASIFIKASI INFEKSI LUKA OPERASI

Klasifikasi kelas Luka


Operasi

Pola Kuman Bakteri

ANATOMI SCALP

Penegakan Diagnosa
Presentasi klinis
Tanda tanda infeksi lokal
(kalor, dolor, rubor, tumor,
functioleisa)
Defisit neurologis

Laboratoris
Imaging
Foto polos kepala
CT / MRI
Radionuclide bone scan

TREATMENT DAN ALTERNATIF


PENANGANAN
Prinsip utama tindakan lesi
calvarial akibat infeksi flap
tulang berupa :
Pengangkatan tulang dan jaringan
nekrotik
Mendapatkan kultur bakteri untuk
pengobatan medika mentosa
lanjutan
Menghilang kan rongga rongga
kosong (dead space) terutama
yang tercipta saat tindakan
debridement

TREATMENT DAN ALTERNATIF


PENANGANAN
Alternatif :
Wash in / wash out
technique
Suction irrigation
technique
Hiperbarik Oksigen

TUJUAN UTAMA DAN


KEUNTUNGAN TERAPI SURGICAL
Tujuan Utama : Pengangkatan jaringan
nekrotik yang diikuti pembersihan daerah
luka serta tulang yang terinfeksi mencegah
untuk kolonisasi bakteri serta penyebaran
nekrotik lebih lanjut ke jaringan yang lebih
dalam seperti subdural empyema,
intracranial abses hingga meningitis serta
mencegah komplikasi lebih lanjut berupa
sepsis hingga kematian.
Tujuan lanjutan : Mempertahankan
struktur calvarial sebagai pelindung
jaringan otak dan mempertahankan
kosmetik pasien dengan mepertahankan
bentuk

INDIKASI & KONTRAINDIKASI


Indikasi :
Resiko Ekstensi dan penyebaran dari
infeksi
Resiko keberulangan bila flap tulang yang
terinfeksi tetap dipertahankan,
Resiko dan morbiditas bila flap tulang
yang terinfeksi diangkat
Kontra Indikasi
Pasien yang tidak sanggup menjalani
tindakan pembedahan
Infeksi yang bersifat superficial tanpa
gejala klinis dan bukti radiologis yang
melibatkan flap tulang

KOMPLIKASI
komplikasi
infeksi berulang dan kegagalan resorpsi
hingga gagal sembuhnya luka terutama
pada defek yang bersifat luas.
Perdarahan,
fistula LCS,
penyebaran baik bersebelahan atau
penyebaran infeksi jauh,
Nekrosis luka,
infark cerebri,
defisist neurologis yang menetap,
mikroorganisme yang resisten terhadap
antibiotic agents maupun septicemia.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai