Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses produksi logam timah dari bijihnya melibatkan serangkaian proses
yang rumit. Salah satu proses itu adalah proses pencucian, seperti salah satu
penambangan darat yang dilakukan oleh PT. tmah (persero) Tbk. adalah Tambang
Besar (TB) 1.42 Pemali. Kegiatan penambangan bijih timah di Pemali saat ini
menerapkan metode penambangan Terbuka.
Proses pencucian adalah salah satu proses yang sangat penting dalam kegiatan
penambangan bijih timah, karena kegiatan pencucian ini menyangkut dengan
persentase Sn yang didapat dalam penambangan dan menyangkut dengan
recovery kinerja alat itu sendiri. Pencucian bijih timah ini menggunakan alat yang
disebut jig. Jig menggunakan air sebagai media untuk memisahkan timah dengan
mineral ikutannya, karena pada dasarnya mineral yang mempunyai berat jenis
yang lebih besar akan lebih dahulu mengendap didalam air.
Dalam kegiatan pencucian ini banyak faktor yang harus diperhatikan seperti,
kecepatan aliran, panjang pukulan jig, jumlah pukulan, tebal bed hematite dan
volume air yang akan digunakan. Jika salah satu dari faktor tersebut tidak
memenuhi standar yang diharapkan, bisa terjadinya losses. Selain losses bisa saja
terjadi pengotoran mineral karena terlalu banyak mineral ikutan yang tercampur
dengan bijih timah pada waktu pencucian sehingga kadar timah tidak tercapai
seperti yang diharapkan.
1.2 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah yang terdapat pada kegiatan Kerja Praktek yaitu :
1. Penelitian hanya dilakukan pada Tambang Besar (TB) 1.42 Pemali.

2. Dalam penelitian ini penulis hanya membahas alat pencucian Tambang


Besar (TB) 1.42 Pemali.
1.3 Tujuan Kerja Praktek
Beberapa tujuan penulis dalam melakukan Kerja Praktek di PT. Timah
(Persero) Tbk, antara lain:
a. Melihat secara langsung di lapangan penerapan teori-teori dasar yang telah
didapatkan selama perkuliahan.
b. Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai kondisi kerja didunia
tambang yang sebenarnya sebagai bekal untuk terjun kedunia kerja nantinya.
c. Menjalin hubungan dan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan
antara pihak universitas dengan pihak perusahaan atau penyedia lapangan
kerja.
1.4 Manfaat Kerja Praktek
Manfaat program kerja praktek ini dapat berupa manfaat praktis maupun
manfaat akademik baik bagi perusahaan, perguruan tinggi maupun bagi
mahasiswa sendiri. Adapun manfaat yang dapat diambil antara lain:
a. Memperkuat keterampilan kerja mahasiswa dalam

mempraktekkan

langsung ilmu yang telah didapat selama perkuliahan, khususnya pada ilmu
pertambangan.
b. Mahasiswa mendapatkan objek penelitian yang benar-benar mencerminkan
masalah real yang terjadi di tempat kerja praktek.
c. Mahasiswa dapat belajar bersosialisasi dan beradaptasi dengan para pekerja
di lapangan yang tentunya sangat berbeda dengan keadaan dimana
mahasiswa hanya mendapat pelajaran dari pelajaran dikampus serta
mengerti akan pentingnya sebuah kerja sama tim.

d. Mahasiswa lebih siap untuk memasuki dunia kerja setelah selesai


menyelesaikan pendidikanya.

Anda mungkin juga menyukai