Anda di halaman 1dari 4

Kelenjar getah bening terdapat di beberapa tempat di tubuh kita.

Bisa terdapat di sekitar leher, belakang kepala, ,dagu dan beberapa


tempat lainnya.

Seringkali timbul benjolan-benjolan di daerah

tempat kelenjar getah bening berada dan seringkali pula hal itu
menimbulkan kecemasan baik pada pasien, ataupun orang tua
pasien. Banyak pihak bahkan dokter menganggap hal itu normal.
Meski jarang pada beberapa kasus merupakan suatu gejala penyakit
lainnya seperti infeksi kronis atau keganasan. Seringkali terjadi
pembesaran

kelenjar

tersebut

terjadi

overdiagnosis

sebagai

tuberkulosis, padahal tidak menderita penyakit tersebut. Juga


seringkali terjadi overtreatmen diberi antibiotika padahal penyebab
pembesaran KGB paling sering adalah infeksi virus yang akan
sembuh sendiri tidak memerlukan pemberian antibiotika.
Limfadenopati merujuk kepada ketidaknormalan kelenjar getah bening
dalam ukuran, konsistensi ataupun jumlahnya. Pada daerah leher (cervikal),
pembesaran kelenjar getah bening didefinisikan bila kelenjar membesar
lebih dari diameter satu sentimeter. Pembesaran kelenjar getah bening di
daerah leher sering terjadi pada anak-anak. Sekitar 38% sampai 45% pada
anak normal memiliki kelenjar getah bening daerah leher yang teraba. Dari
studi di Belanda terdapat 2.556 kasus limadenopati yang tidak dapat
dijelaskan dan 10% dirujuk kepada subspesialis, 3.2% membutuhkan biopsi
dan 1.1% mengalami keganasan. Studi kedokteran keluarga di amerika
serikat tidak ada dari 80 pasien dengan limfadenopati yang tidak dapat
dijelaskan yang mengalami keganasan dan tiga dari 238 pasien yang
mengalami keganasan dari limadenopati yang tidak dapat dijelaskan. Pasien
usia >40tahun dengan limfadenopati yang tidak dapat dijelaskan memiliki
risiko keanasan 4% dibanding risiko keganasan 0,4% bila ditemukan pada
psien <40tahun.
Kelenjar getah bening (KGB)

Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh


kita. Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening,
namun hanya didaerah submandibular (bagian bawah rahang bawah;

sub: bawah;mandibula:rahang bawah), ketiak atau lipat paha yang


teraba normal pada orang sehat.

Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk


pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein
asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya.
Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB sehingga dari lokasi
KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya.

KGB dilewati aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa


antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka
apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat
menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk
mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar.
Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan selsel pertahanan tubuh yang berasal dari KBG itu sendiri seperti limfosit,
sel plasma, monosit dan histiosit,atau karena datangnya sel-sel
peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening
(limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari
penyakit metabolit makrofag (gaucher disease). Dengan mengetahui
lokasi pembesaran KGB maka kita dapat mengerahkan kepada lokasi
kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran KGB

Penyebab

Pembesaran kelenjar getah bening dapat dibedakan menjadi lokal atau


umum (generalized). Masing-masing penyebab tidak dapat ditentukan
hanya dari pembesaran kelenjar getah bening saja, melainkan dari
gejala-gejala lainnya yang menyertai pembesaran kelenjar getah bening.
Pembesaran kelenjar getah bening umum didefinisikan sebagai
pembesaran kelenjar getah bening pada dua atau lebih daerah.

Penyebab yang paling sering adalah hasil dari proses infeksi dan
infeksi yang biasanya terjadi adalah infeksi oleh virus pada saluran
pernapasan bagian atas (rinovirus, virus parainfluenza, influenza,
respiratory syncytial virus (RSV), coronavirus, adenovirus atau reovirus).
Virus lainnya virus ebstein barr, cytomegalovirus, rubela, rubeola, virus
varicella-zooster, herpes simpleks virus, coxsackievirus, human

immunodeficiency virus. Bakteri pada peradangan KGB (limfadenitis)


dapat disebabkan Streptokokus beta hemolitikus Grup A atau
stafilokokus aureus.

Bakteri anaerob bila berhubungan dengan caries dentis (gigi


berlubang) dan penyakit gusi. Difteri, Hemofilus influenza tipe b jarang
menyebabkan hal ini. Bartonella henselae, mikrobakterium atipik dan
tuberkulosis dan toksoplasma.

Keganasan seperti leukimia, neuroblastoma, rhabdomyosarkoma dan


limfoma juga dapat menyebabkan limfadenopati. Penyakit lainnya yang
salah satu gejalanya adalah limfadenopati adalah kawasaki, penyakit
kolagen, lupus. Obat-obatan juga menyebabkan limfadenopati umum.

Limfadenopati daerah leher perah dilaporkan setelah imunisasi


(DPT,polio atau tifoid).

Lokasi pembesaran kelenjar getah bening Pembesaran kelenjar getah


bening pada dua sisi leher secara mendadak biasanya disebabkan oleh
infeksi virus saluran pernapasan bagian atas. Pada infeksi oleh penyakit
kawasaki umumnya pembesaran KGB hanya satu sisi saja. Apabila
berlangsung lama (kronik) dapat disebabkan infeksi oleh mikobakterium,
toksoplasma, ebstein barr virus atau citomegalovirus.

Gejala-gejala penyerta (symptoms) Demam, nyeri tenggorok dan batuk


mengarahkan kepada penyebab infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Demam, keringat malam dan penurunan berat badan mengarahkan
kepada infeksi tuberkulosis atau keganasan. Demam yang tidak jelas
penyebabnya, rasa lelah dan nyeri sendi meningkatkan kemungkinan
oleh penyakit kolagen atau penyakit serum (serum sickness-ditambah
riwayat obat-obatan atau produk darah).

Riwayat penyakit sekarang dan dahulu Adanya peradangan tonsil


(amandel) sebelumnya mengarahkan kepada infeksi oleh streptokokus;
luka lecet pada wajah atau leher atau tanda-tanda infeksi mengarahkan
penyebab infeksi stafilokokus; dan adanya infeksi gigi dan gusi juga
dapat mengarahkan kepada infeksi bakteri anaerob. Transfusi darah
sebelumnya dapat mengarahkan kepada citomegalovirus, epstein barr
virus atau HIV.

Penggunaan obat-obatan Limfadenopati dapat timbul setelah


pemakaian obat-obatan seperti fenitoin dan isoniazid. Obat-obatan
lainnya seperti allupurinol, atenolol, captopril, carbamazepine,
cefalosporin, emas, hidralazine, penicilin, pirimetamine, quinidine,
sulfonamida, sulindac). Pembesaran karena obat umumnya seluruh
tubuh (generalisata)

Paparan terhadap infeksi Paparan/kontak sebelumnya kepada orang


dengan infeksi saluran napas atas, faringitis oleh streptokokus, atau
tuberkulosis turut membantu mengarahkan penyebab limfadenopati.

Riwayat perjalanan atau pekerjaan Perjalanan ke daerah-daerah afrika


dapat mengakibatkan terkena tripanosomiasis, orang yang bekerja
dalam hutan dapat terkena tularemia

Anda mungkin juga menyukai