Anda di halaman 1dari 2

Nama : Novita Elmy Mufida

NIM : H1A012041

Sore ini masih sama dengan hari-hari sebelumnya, terasa malas untuk membaca buku.
Entah kenapa semangat belajarku tidak sama seperi saat aku sekolah dulu. Saat sekolah dulu
mungkin bias dibilang aku termasuk murid yang cukup rajin. Pulang sekolah di saat temanteman yang lain mungkin bias istirahat melepas penat materi pelajaran di sekolah, aku dan
sebagian kecil dari teman-temanku semangat mengikuti kursus materi pelajaran khususnya
matematika, fisika, dan kimia.
Selama SMA memang aku hanya mengikuti kursus untuk tiga mata pelajaran tersebut.
Kursus itu langsung dibimbing oleh guru di sekolahku. Aku memang tidak mengikuti bimbingan
belajar di LBB mana pun selama sekolah. Aku lebih suka mengikuti kursus pada guru sekolahku
untuk lebih memperdalam materi yang telah disampaikan di sekolah. Hanya terhitung jari aku
absen dari kegiatan belajar tersebut, itu pun semua beralasan.
Usahaku membuahkan hasil, selama tiga tahun belajar di SMA, tiga kali masuk ranking
tiga besar kelas, dan tiga kali masuk ranking pararel sekolah, dan saat tahun terakhir di SMA aku
berhasil menduduki ranking parallel pertama di sekolah. Itu prestasi yang cukup membanggakan
untukku. Selain itu, saat tahun pertama masuk SMA aku susah mengerti kimia, bisa dibilang
karena aku kurang suka dengan cara guruku mengawaj waktu itu. Tapi saat aku duduk di kelas
dua SMA aku sangat menggemari pelajaran kimia hingga aku pernah mewakili kabupaten dan
sekolaku di ajang olimpiade SMA tingkat jawa-bali.
Namun, saat itu aku gagal. Tapi aku cukup bangga dengan prestasi yang telah ku raih jika
diingat saat tahun ertama SMA aku tidak mengerti materi kimia. Saat SMA banyak guru yang
membanggakanku, apa lagi orang tuaku. Ya bagaimana tidak, setelah mengikuti kursus hingga
jam lima sore, setelah maghrib aku mulai belajar lagi. Semua itu aku lakukan dengan senang hati
tanpa paksaan dari orang tua. Hingga prestasi yang membanggakan bisa ku raih, aku diterima di
fakultas kedokteran. Tempat ini awal mimpi dan perjuangan panjangku dimulai.
Awalnya aku senang sekali bisa diterma di fakultas ini. Namun, aku lama-kelamaan aku
menjadi bingung, karena aku kehilangan semangat belajarku yang dulu. Sebenarnya aku cukup
tertarik dengan materi yang disampaikan di kampus, ya meskipun pernah down sekali karena
harus remidi. Semangat belajarku pun tidak sebesar saat masih di SMA. Dari dulu aku memang
merasa kalau aku suka dengan cara guru menyampaikan materi pelajaran, aku pasti menyukai
materi pelajarannya hingga aku tertarik untuk mempelajari lebih dalam.
Terkadang aku berfikir, semangat belajarku hilang karena aku kehilangan sosok guru saat
aku di SMA dulu. Memang beda cara dosen dan guru, beda sekali. Aku pun sadar kalau di sini
aku dituntut untuk belajar mandiri. Tapi belum sepenuhnya aku bisa melakukannya. Aku sering

meminta belajar areng dengan teman-temanku. Berharap ada yang mau menjelaskan mengenai
materi perkuliahan, karena aku lebih cepat mengerti dan mudah mengingat jika dijelaskan.
Namun, teman-temanku juga sibuk sendiri untuk belajar agar pengetahuannya lebih dalam, aku
pun tidak ingin mengganggunya.
Di kampusku tidak semua dosen mampu menjelaskan sesuai yang aku harapkan, ya
meskipun ada beberapa yang aku sangat suka dengan caranya menjelaskan. Aku pun tidak
menyaahkan cara dosen tersebut, karena memang seharusnya aku lebih banyak belajar mandiri
tanpa tergantung dengan dosen, tapi itulah konsep yang ada padaku, aku akan suka dan tertarik
dengan materi yang diajarkan jika aku merasa cocok dengan gaya pengajar untuk menyampaikan
materi.
Selalu ada semangat baru di awal pergantian blok, ada semangat kalau aku harus bisa
lebih baik dari blok sebelumnya. Aku harus rajin belajar, aku harus bisa belajar mandiri seperti
teman-temanku yang lain, tidak boleh mengantuk saat membaca buku yang tebal dengan tulisan
yang kecil. Mudah mengantuk salah satu kendalaku untuk belajar. Tapi aku selalu membangun
semangat belajarku meskipun hasilnya terkadang nihil. Entah kapan semangat beajarku dulu
akan kembali. Namun, aku berharap secepatnya semangat itu muncul lagi tanpa berkurang
sedikitpun.

Anda mungkin juga menyukai