PENDAHULUAN
tugas
mengelola
proses
belajar
mengajar
bagi
siswa.
1
2.
sekolah.
Dapat mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan dalam pembinaan sikap guru.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Secara morfologis Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu
super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih
serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam
arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human,
manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih
banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang
disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya)
untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugaspetugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan
jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan,
bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.
Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha
menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan
guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih
mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran
dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiaptiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm
masyarakat demokrasi modern.
Dari uraian definisi supervisi diatas, maka dapat dipahami para pakar
menguraikan defenisi supervisi dari tinjauan yg berbeda-beda. God Carter
melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar,
Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm
masyarakat modern.
Kegiatan
supervisi
dahulu
banyak
dilakukan
adalah
Inspeksi,
b.
c.
d.
sekolah
khususnya
dalam
2.3 Fungsi
5
Tidak otoriter
Tidak berasas kekuasaan
Tidak lepas dari tujuan pendidikan
Bukan mencari kesalahan
Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil
b. Positif
Konstruktif dan kreatif
Sumber secara kolektif bukan supervisor sendiri
Propessional
Sanggup mengembangkan potensi guru
Memperhatikan kesejahteraan guru
Progresif
Memperhitungkan kesanggupan supervisi
Sederhana dan informal
Obyektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri
6
of
forum
discussion,curriculum
laboratry,
directed
reading,
Supervisor
pertemuan/rapat
dapat
pengkoordinasian
(meeting)
memberikan
(coordinating)
Dalam
pengarahan
dan
kegiatan
ini
(directing),
mengkomunikasikan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA