NAMA : YULIANA
PUSPITASARI
NIM
: 06121011025
PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING DENGAN
DIAGRAM VEE TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA DI KELAS XI
SMA NEGERI 1 INDRALAYA
LATAR BELAKANG
Fisika merupakan salah satu cabang
IPA (sains) yang mempelajari tentang
peristiwa dan fenomena alam. Sains
atau IPA adalah usaha manusia
dalam memahami alam semesta
melalui pengamatan yang tepat pada
sasaran, serta menggunakan
prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga mendapatkan
kesimpulan (Susanto, 2013:167).
Rumusan Masalah
Permasalahan yang ingin dijawab
melalui penelitian ini adalah
Adakah pengaruh model
pembelajaran problem based
learning dengan diagram vee
terhadap hasil belajar siswa di kelas
XI SMA Negeri 1 Indralaya?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh model
pembelajaran problem based learning
dengan diagram vee terhadap hasil
belajar siswa di kelas XI SMA Negeri 1
Indralaya
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat
bagi :
Bagi guru sebagai salah satu alternatif
pendekatan pembelajaran dikelas saat
belajar Fisika
Bagi siswa diharapkan dapat memberikan
pengalaman baru belajar fisika yang
menyenangkan.
Bagi peneliti, sebagai bekal pengalaman
dalam mengajar di lapangan nantinya.
Tinjauan Pustaka
Pengertian Model Pembelajaran
- Diagram Vee
Diagram Vee pada awalnya dirancang oleh D.
Bob Gowin pada tahun 1977 (Novak dalam
Kele dan zsoy, 2009). Diagram Vee sebagai
alat instruksional didukung oleh teori Ausubel
tentang belajar bermakna. Diagram Vee
adalah suatu cara atau alat yang digunakan
untuk membantu siswa selama praktek di
laboratorium, dimana siswa menghubungkan
pengetahuan awal atau informasi yang
diperoleh sebelumnya dengan pengetahuan
yang baru.
- Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Gagne & Bright (dalam
Suprihatiningrum, 2013:37) adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat
perbuatan belajar dan dapat diamati melalui
penampilan siswa (learners performance).
Hasil belajar juga diartikan sebagai perubahanperubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
(Susanto, 2013:5). Berdasarkan dari pendapat para ahli
tersebut, hasil belajar merupakan perubahan yang
terjadi pada diri siswa setelah melalui kegiatan belajar
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa
tersebut.
- Hipotesis
Ho
: Tidak ada pengaruh model
pembelajaran problem based
learning dengan diagram Vee
terhadap hasil belajar siswa
Ha
: Ada pengaruh model
pembelajaran problem based
learning dengan diagram Vee
terhadap hasil belajar siswa
Metodologi Penelitian
Variabel Penelitian
Paradigma Penelitian
Metode Penelitian
E
Desain Penelitian O2
O1
K
O3
O4
Keterangan :
X
: perlakuan yang diberikan pada suatu kelompok dengan
menggunakan Model Pembelajaran problem based
learning
dengan diagram vee
O1 : nilai pretest kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan
O2 : nilai posttest kelas eksperimen sesudah diberi perlakuan
O3 : nilai pretest kelas kontrol tanpa diberi perlakuan
O4 : nilai posttest kelas kontrol tanpa diberi perlakuan
Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan Penelitian
Menentukan sekolah tempat penelitian
Menghubungi pihak sekolah dan menghubungi guru mata
pelajaran
Mengobservasi kegiatan belajar mengajar dikelas
Menentukan permasalahan dalam penelitian
Studi pendahuluan terkait masalah yang akan diteliti
Melakukan kajian terhadap kurikulum mengenai materi yang
akan digunakan dalam penelitian
Membuat RPP dan memilih instrument penelitian
Mengadakan konsultasi dengan pembimbing tentang instrumen
yang akan digunakan
Melakukan uji coba instrumen penelitian
Mengadakan revisi terhadap instrument
Observasi
Lembar observasi berguna untuk mengetahui
aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran serta bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pembelajaran dengan digram Vee.
Dalam lembar observasi ini dicantumkan
indikator-indikator yang dapat dijadikan acuan
untuk mengamati kemampuan siswa selama
pembelajaran. Observasi dilakukan oleh observer
dan dibuat dalam bentuk checklist.
Keterangan :
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y,
dua variabel yang dikorelasikan.
Reliabilitas
Menurut Suharsaputra (2012:104) reliabilitas berarti kedapat dipercaya
atau keajegan, suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel apabila
instrumen tersebut dipergunakan secara berulang menghasilkan hasil
ukur yang sama. Pengujian reliabilitas instrument tes dalam penelitian
ini peneliti menggunakan rumus K-R20. Menurut Arikunto (2012:115)
rumus K-R20 (kuder Richardson) adalah sebagai berikut :
Keterangan :
= reliabilitas tes secara keseluruhan
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 p)
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
= banyaknya item
S
= standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Taraf Kesukaran
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang
menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi
(Arikunto, 2012:226).
Menurut Arikunto (2012:228-229) rumus untuk menentukan indeks
diskriminasi sebagai berikut :
Keterangan :
J
= jumlah peserta tes
= banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai
indeks kesukaran)
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar