Anda di halaman 1dari 3

Oktan adalah angka yang menunjukan seberapa besar tekanan maximum

yang bisa diberikan didalam mesin sebelum bensin terbakar secara


spontan. Secara Teori bensin dalam mesin adalah sebuah udara
(berbentuk gas) dan bensin bisa terbakar sendiri secara spontan
sebelum terkena percikan api dari busi. Pembakaran Spontan ini
menimbulkan gejala yang biasa disebut "mesin ngelitik". Hal ini
terjadi karena bensin lebih cepat terbakar secara spontan sehingga
tenaga untuk menggerakan mesin serta beban kendaraan jadi berkurang
dari yang dibutuhkan.Gejala mesin ngelitik yang berulang dapat
menimbulakan kerusakan mesin. mulai dari lubang-lubang kecil pada
permukaan piston hingga dapat membengkokan klep. Pembakaran spontan
ini sebisa mungkin dapat dihindari/ dikurangi dengan penggunaan
Bensin dengan Oktan yang tinggi.
Terdapat beberapa sistem pemeringkatan (Octane Rating) dalam BBM
produksi dalam Negeri Premium dengan Kadar Oktan 88, Petramax dengan
Kadar Oktan 92 dan Petramax Plus dengan Kadar Oktan 95.
Oktan dan Irit

Kendaraan keluaran sebelum tahun 90-an umumnya tidak mensyaratkan


penggunaan oktan tingg, tetapi untuk produksi diatas tahun 90-an
sudah mengharuskan penggunaan oktan tinggi sebagai asupan bahan
bakarnya.
Semakin Tinggi angka Oktan maka semakin lama bensin terbakar spontan
juga Penggunaan Oktan tinggi juga dapat mendongkrak performa tenaga
mesin. Tetapi hal ini Tidak berlaku untuk semua Keluaran kendaraan,
pada kendaraan produksi tahun 90-an kebawah yang tidak mensyaratkan
penggunaan oktan tinggi sebagai konsumsi BBMnya, penggunaan oktan
tinggi yang tidak sesuai dengan sepsifikasi mesin justru akan
membuat tenaga mesin menjadi loyo dan hanya akan menimbulkan
pemborosan bahan bakar.
Kategori Oktan
Ada dua kategori angka Oktan, yaitu RON (Research Octane Number)
dan MON (Motor Octane Number). RON diperoleh dari simulasi kinerja
asupan bahan bakar ke mesin saat mesin dioperasikan dalam kondisi
standar sedangkan MON menunjukan kinerja Bahan Bakar saat mesin di
operasikan dalam kondisi yang lebih berat. Angka oktan MON dapat
lebih rendah 10 Point dari angka Oktan RON. Untuk SPBU di Indonesia
angka oktan di belakan produk yang tertera adalah RON.

Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam
bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian
dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara
dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika
campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari
busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan
menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari.
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana
yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil
tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya,
yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Beberapa angka oktan untuk bahan bakar:

87 Bensin standar di Amerika Serikat

88 Bensin tanpa timbal Premium

91 Bensin standar di Eropa, Pertamax

92 Bensin standar di Taiwan[1]

91 Pertamax[2]

95 Pertamax Plus

Angka oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin. Menambahkan
tetraethyl lead (TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin
tersebut, sehingga bensin "murah" dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan
menambahkan timbal ini. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada bensin
yang mengandung TEL dibutuhkan etilen bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis timbal
terbentuk pada atmosfer dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Di negaranegara maju, timbal sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl
tertiary butyl ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan
setara oktan 118. Selain dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat
menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi
pembakaran tidak sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui bahwa
MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah
bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan
bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan
sumber-sumber air minum lainnya.
Etanol yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol lebih unggul
dari TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal. Selain itu, etanol mudah
diperoleh dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya

cukup melimpah. Etanol semakin sering dipergunakan sebagai komponen bahan bakar setelah
harga minyak bumi semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai