BAB III
METODE PERENCANAAN
3.1.
Data Awal
Pengambilan data dilakukan di Desa Perantak yang berjarak 60 km dari
Ibu Kota Kabupaten Merangin dan 300 km dari Ibu Kota Provinsi Jambi.
3.1.1. Lokasi Pengambilan Data
Sumber Air Terjun
: Batang Perentak
Desa
: Perentak
Kecamatan
: Pangkalan Jambu
Kabupaten
: Merangin
Provinsi
: Jambi
45
46
: 1,5 m
: 0,4 m
: 0,6 m2
3.1.3. Menghitung Debit Aliran, Kecepatan aliran dan Tinggi Air Jatuh
A. Debit Aliran
Untuk mendapatkan kecepatan aliran :
Dimana :
Y = Kedalaman sungai (0,4 m)
g = Percepatan gravitasi (9,81m/s2)
b = Lebar sungai (1,5m)
Sehingga :
1
3
0,4 =
Q
m
9,81 2 (1,5m) 2
s
47
H 40 m x 0,57 22,8 m
3.2.
48
nq
n p
H 5/ 4
:
Dimana
nq
49
nq
nq
750 207,340
22,8 5 / 4
216 rpm
750 278
55rpm
76 5 / 4
Dalam SI
Dalam BU
Jenis turbin
45
17 50
24 70
80 120
120 220
220 350
350 430
300 - 1000
Daya Turbin
= 207,340 kW = 278 Hp
50
Putaran Turbin
= 750 rpm
Head Turbin
= 22,8 m
Kapasitas aliran
= 1,03 m3/s
3.3.
(n)
= 750 rpm
Diameter runner
(D1)
= 0,638 m
60 u1
n
Dimana :
D1
ul
= 3,14
25,04 m / s
60
60
51
u1
u1
2 g h
Dimana:
u1 *
= Koefisien penentu yang terdiri dari 0,69 - 1,22 seperti pada grafik
u1
Maka :
*
u1
25,04
2 9,81 22,8
1,18 m / s
Dengan u1* = 1,18 m/s dengan menarik garis lurus grafik secara horizontal
ke kurva ul * dan dari pertemuan titik tersebut ditarik secara vertikal ke bawah,
maka didapat harga nq = 55 menit -1 seperti terlihat pada gambar.
52
u 21 0,42 2 g H
u 21 0,42 2 9,81 22,8
u 21 8,8 m / s
Dengan demikian harga D21 yaitu :
D 21
60 u 21
60 8,8
0,22 m
n
3,14 750
53
Maka:
D2 a
60 u 2 a 60 14,59
0,37 m
n
3,14 750
Q
D1 C m1
Di mana:
Bo
D1
Cm1
54
Dimana:
C m1 C m1
2 g h
1,03
0,12 m
0,638 3,14 4,65 0,9
antara putaran spesifik (dalam british) dengan jumlah sudu gerak untuk turbin
francis dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2. Jumlah Sudu Gerak Kecepatan Spesifik
nq
12-18
18-30
30-45
45-70
70-100
19
18
17
16
15
55
D1 Z t k D1
D1 1 k
t
Z
t
D1
Maka:
3,14 0,638 1 k
16
3,14 0,638 1 0,9
t
16
t 0,0125m
t
56
= 25,04 m/s
cm
= 4,65 m/s
c u1
Dimana:
t g H
u1
57
= Efesiensi turbin
U1
= Head efektif
= 22,8 m
= Grafitasi bumi
= 9,81 m/s2
= 0,9
Maka:
c u1
1
W1
C1
Cm=4,65
Cu1
tg 2
c m 4,65
0,57
c u1 8,03
2 yaitu:
2 30 o
c1 yaitu:
c1 u 2 cm
m/s
58
tg 1
1 yaitu:
cm
4,65
0,27
u1 cu1 25,04 8,03
1 15 0
w1 yaitu
2
w1 c m (u1 c u1 ) 2
w1 4,65 2 (25,04 8,03) 2
w1 17,63 m / s
= 11,69 m/s
c2
= didapat dari grafik pada gambar 3.2 yaitu dengan koefisien C*2 = 0,25
Maka:
c2 c * 2 2 g h
c 2 0,25 2 9,81 22,8
c 2 5,28 m / s
Dari harga-harga diatas maka dapat dibuat segitiga kecepatan sebagai berikut:
59
1 yaitu :
tan 1
c 2 5,28
0,45
u 2 11,69
1 24 O
W2 yaitu :
2
c2
w2
u2
60
cul
u1
Maka :
P = 1,03.1000.(25,04.8,03 - 0) = 207,103 KW =277,61 hp
3.5.
Sudu-Sudu Pengarah
Pengaturan posisi pembukaan sudu pengarah akan menentukan daya yang
dihasilkan turbin, dimana kecepatan air yang masuk ke roda turbin dapat
diperbesar atau diperkecil.
Sudu pengarah berfungsi untuk mengarahkan atau mengatur aliran air
yang masuk kedalam sudu gerak (runner vanes) sebelum air memasuki sudu
gerak, dari scrollcasing (rumah siput) air terlebih dahulu di arahkan kesudu diam
(slang vanes) yang terpasang pada scrollcasing yang selanjutnya mengalir ke sudu
pengarah (guide vanes) ke runner. Sudu-sudu pengarah dapat bergerak secara
rotasi sehingga memperbesar atau memperkecil ( celah saluran air kerunner).
3.5.1. Jumlah sudu pengarah
Jumlah sudu pengarah dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Z0
= Z11
Dimana:
Z0
Zi
Z0
=16+1 = 17 buah
61
3.5.2
pengarah direncanakan sama dengan sudu gerak pada sisi masuk (Bo)
Bi = Bo = 0,12m
3.6.
penuh yaitu: 1 = 15, sehingga diameter sudu pengarah sama dengan diameter
pada sisi keluar, yaitu D0 = D21 = 0,22m
62
t0
D0 3,14 0,22
0,040 m
Z0
17
Q
B1 t 0 l 0 sin 1 Z 0
c1
to
Zo
Maka:
L0
c1 B1 t 0 Z 0 Q
c1 B1 Z 0 sin 1
0,077m
t
L0
Dimana:
t
63
= L0 sin 1
= 0,077 sin 15
= 0,0198 m
= Do + 0,5 t
= 0,22 + 0,5 (0,0198)
= 0,2299 m
RI
dan
R1 R2
i
Dimana:
AR = Profil sudu jalan = m
R1
64
R2
0,319 0,11
0,05225 m
4
1 1
4
Dimana :
1 = Sudut sudu jalan pada sisi masuk = 15
1 = Sudut sudu jalan pada sisi keluar = 24
Maka:
15 24
2,25o
4
Rb Ra
2 Rb cos b Ra cos a
65
Tabel 3.3. Data-data untuk melukis sudu jalan berdasarkan metode arkus tangen
Rin
g
1
R(m)
R2(m2)
0,319 0,101
00
8
Cos
15
0,96
59
RCos
0,30
81
a
G
0,95
50
0,214 0,046
50
0
19,5
0,94
26
0,92
88
24
0,91
35
-0,0534
0,030
7
0,28
74
-0,0526
0,025
1
0,23
85
-0,0515
0,019
7
0,19
12
-0,0502
0,014
2
0,14
14
0,15
06
d
0,110 0,012
00
1
0,20
21
c
I
Rb2- Ra2
0,25
47
b
H
RbCosbRaCosa
0,10
04
R2 = 0,11000 m
RG= 0,26675 m
RH = 0,21450 m
Ri = 0,16225 m
3.8. Rumah Keong ( Rumah Turbin)
66
Maka :
Vwl . r = 8,03 x 0,319 = 2,561 m2/s
67
dimana:
D1
L0
ts
maka:
r
Vwl
0,134 m / s
12
12
68
N
O
Sudut (
6.292
0.4070
30
6.158
0.4158
60
6.024
0.4250
90
5.890
0.4346
120
5.756
0.4447
150
5.622
0.4552
180
5.488
0.4663
210
5.354
0.4779
240
5.220
0.4901
10
270
5.086
0.5030
11
300
4.952
0.5166
12
330
4.818
0.5309
13
360
4.684
0.5460
Vw (m/s)
r (m)
69
9,3o
tan 1
tan 24
DP
S
2 t
Dimana :
x
Maka :
t 5 1,6
1,0123 (22800)
0,003
2 (35000000)
70
t = 0,00563 m
t = 5,63 mm
71
Di = D21 = 0,22 m
D0 D1 2 Ltg
D0 0,22 2 3 tg8
D0 1,06m
72
INPUT
Data Lapangan
N=
Q H t
75
n P
5/ 4
q = H
80<ns<430
Proses
Baca Tabel
Dimensi Utama
Runner
Spiral Casing
Guide Vance
Draft Tube
Stop