Anda di halaman 1dari 6

14

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya tulis ini adalah
metode True Experimental, rancangan penelitian Post test only controle group.
Dalam penelitian ekperimen atau percobaan, peneliti melakukan
percobaan atau perlakuan terhadap variable independennya, kemudian mengukur
akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada dependen variable. Yang dimaksud
percobaan atau perlakuan disini adalah suatu usaha modifikasi kondisi secara
sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta
pengamatan terhadap perubahan yang terjadi akibat dari peristiwa tersebut.
Dengan rancangan post test only controle group, dalam rancangan ini
dilakukan randomisasi, artinya pengelompokan angota-anggota kelompok control
dan

kelompok

eksperimen

dilakukan

berdasarkan

acak

atau

random.

Memungkinkan peneliti mengukur pengaruh perlakuan (intervensi) pada


kelompok eksperimen dengan cara membandingkan kelompok tersebut dengan
kelompok control.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di FKG IIK Bhakti Wiyata Kediri. Alas an
pemilihan lokasi, untuk mencegah adanya toksisitas yang dapat terjadi apabila
terdapat kandungan toksik didalam bahan pemutih yang digunakan.
4.2.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian pada tangal 25 juni 25 juli 2015.
4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
4.3.1 Populasi

15

Populasi dalam penelitian ini adalah Hamster diambil dari Laboraturium


Biokimia Kedokteran UNAIR Surabaya.
4.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah hamster dengan umur 1 bulan dan
kemudian diambil sel fibroblast pada ginjalnya.
4.3.3 Jumlah Sampel
Dalam pengujian ini digunakan beberapa kelompok sampel, diantaranya :
a. Kelompok 1 : Pasta ektrak buah strawberry
b. Kelompok 2 : karbamid peroksida 10%
Jadi, jumlah keseluruhan sampel yang adalah 2 sampel
4.3.4 Teknik Sampling
Teknik sampling yang dipakai pada penelitian ini adalah pengambilan
sampel secara acak sederhana (simple random sampling). Hakikat dari
pengambilan sample secara acak sederhana adalah bahwa setiap anggota atau unit
dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.
Apabila besarnya sample yang diinginkan itu berbeda-beda, maka besarnya
kesempatan bagi setiap satuan elementer untuk terpilihpun berbeda-beda pula.
Teknik pengambilan sampel secara acak sederhana ini dibedakan menjadi dua
cara, yaitu dengan mengundi anggota populasi (lottery technique) atau teknik
undian, dan dengan mengunakan table bilangan atau angka acak (random
number).
4.4 Variabel
4.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemakaian pasta strawberry
100% dan karbamid peroksida 10%.

16

4.4.2 Variabel Terikat


Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sitotoksisitas pada bahan
pemutih
4.4.3 Variabel kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah larutan diphenyl tetrazolium
bromide (MTT).
4.5 Definisi Operasional
a. Ekstrak strawberry diperoleh dengan menghancurkan buah strawberry
sampai halus, sehingga diperoleh ekstrak pasta buah strawberry.
b. Perubahan warna gigi atau diskolorisasi gigi dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu diskolorisasi ekstrinsik dan diskolorisasi ekstrinsik yang
disebabkan karena kebiasaan minum seperti teh dan kebiasaan merokok
(Grossman dkk,1995).
c. Bleaching atau pemutihan gigi adalah suatu tindakan perawatan pada gigi
yang mengalami perubahan warna dengan mennggunakan bahan kimia
yang bersifat oksidator atau reduktor dengan tujuan untuk mengembalikan
faktor estetika (Goldstein and Garber,1995).
d. Sitotoksisitas pada sel fibroblast BHK-21, terhadap ekstrak strawberry
dapat dilihat dari nilai LC50, dihitung menggunakan metode MTT assay,
dengan gambaran yang berbentuk biru formazan pada sel yang hidup.
e. Viabilitas sel fibroblast BHK-21 sebanyak 100 , dengan kepadatan 2 x
105 sel/ml, yang dibiakan secara murni pada media EAGLE.
4.6 Instrumen Penelitian
4.6.1 Alat Penelitian

17

1. Tabung Plastik
2. Shade Guide
3. Lampu halogen
4. Laminar flow
5. Filter millipole minisart
6. Flash nunc
7. Microplat
8. Pipet micro
9. Pipet Pasteur
10. Incubator
4.6.2 Bahan Penelitian
1. Karbamid peroksida konsentrasi 10 %
2. Gel karbamid peroksida
3. Kulture cell line BHK-21
4. Pasta buah strawberry
5. Pereaksi MTT
6. Alcohol
7. Fetal bovine serum
8. Kultur Eagles MEM
4.6.3 Cara Kerja
1. Kelompok I menggunakan bahan uji gel karbamid peroksida konsentrasi
10%. Kelompok II menggunakan bahan uji pasta buah strawberry.
2. Setiap kelompok menggunakan 10 mg bahan uji yang dilarutkan dalam 50
ml PBS sesuai dengan perbandingan bahan uji yang dipakai.
3. Disiapkan kultur sel fibroblas BHK-21 dengan kepadatan 2,4x104 sel/ml
dalam media kultur Eagles MEM, microplate dengan 96 well (sumuran)
steril dan bekerja di dalam laminar flow.
4. Sumuran pada microplate diisi sel fibroblas sebanyak 100 l.setiap
sumuran. Bahan uji sampel yang telah dilarutkan dengan PBS, di filter
menggunakan millipore 0,45 m, kemudian ditambahkan ke dalam tiap
sumuran sebanyak 20 l, sesuai dengan kelompok sampel. Sumuran pada
microplate diisi sel fibroblas sebanyak 100 l.setiap sumuran.
5. Bahan uji sampel yang telah dilarutkan dengan PBS, di filter
menggunakan millipore 0,45 m, kemudian ditambahkan ke dalam tiap

18

sumuran sebanyak 20 l, sesuai dengan kelompok sampel. Disiapkan pula


kontrol sel dan kontrol media.
6. Kontrol sel adalah tiap sumuran berisi sel fibroblas BHK-21 dalam media
kultur Eagle's sebagai kontrol positif, dilakukan 8 kali pengulangan.
7. Kontrol media adalah tiap sumuran yang berisi media kultur Eagle's saja
sebagai kontrol negatif, dilakukan 8 kali pengulangan. Microplate
dimasukkan ke dalam inkubator 5% CO2 suhu 37 C selama 20 jam.
8. MTT 5 mg/ml dalam PBS, disiapkan dan di filter menggunakan millipore
0,20 m. Microplate dikeluarkan dari inkubator. Media di dalam sumuran
dikeluarkan menggunakan syringe, sel melekat di dinding dalam sumuran.
9. Pereaksi MTT ditambahkan sebanyak 10 l untuk setiap sumuran (Li et al,
2000), kemudian di inkubasi kembali selama 4 jam. Total waktu inkubasi
dalam inkubator 37 C selama 24 jam. Microplate di shaker selama 5
menit.
10. Nilai densitas optik formazan di deteksi dengan ELISA reader panjang
gelombang 630 nm.
11. Data yang diperoleh ditabulasi, kemudian dilakukan analisis statistik
menggunakan Anova satu arah dengan taraf kemaknaan 5% dan
dilanjutkan dengan Least Significant Difference (LSD).
4.7 Analisis Data
Sebelum dilakukan uji untuk menganalisis hasil densitas optic formazan
antar kelompok, maka dilakukan dulu pengujian distribusi dan homogenitas
sampel. Probabilitas normalitas pada Kolmogorov Smirnov Test didapatkan p =
0,204 menunjukkan semua kelompok mempunyai distribusi normal (p > 0,05). Uji
omogenitas varians dengan Levene didapatkan p=0,139 menunjukkan semua
kelompok homogen (p > 0,05).
Setelah diketahui semua kelompok mempunyai distribusi normal dan
homogen, maka untuk mengetahui adanya perbedaan nilai

19

densitas optik formazan dilakukan uji parametrik Anova satu arah dengan
taraf kemaknaan 5%. Probabilitas yang didapatkan 0,000 (p<0,05), maka berarti
ada perbedaan yang bermakna antar kelompok yang diuji.
Untuk menentukan perbedaan kemaknaan antar kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol, dilakukan uji LSD pada = 0,05 yang dapat dilihat pada tabel
2. Kelompok perlakuan yang bermakna adalah yang mempunyai signifikansi
kurang dari 0,05 (p<0,05).

4.8 Pengolahan Data


Pengolahan data penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik
Kruskall-Wallis untuk kelompok perlakuan dan kontrol.
4.9 Alur Penelitian

Pengajuan ijin penelitian ke pihak


Dekanat FKG IIK
Mempersiapkan pasta ektrak strawberry dan gel
karbamid peroksida 10%

Pembagian dalam microplate dengan kepadatan 2 x


105 sel/ml lalu diinkubasi 24 jam , suhu 370C.
Masing-masing konsentrasi dimasukan
dalam media kultur sel BHK-21
MTT ditambahkan pada plate yang
berisi fibroblas
Inkubasi 4 jam, 370C
Ditambah DMSO 50m
Penghitungan dengan ELISA Reader dan
menentukan
Analisanilai
DataLC50

Anda mungkin juga menyukai