Anda di halaman 1dari 10

http://belajaruskp.blogspot.

com/search/label/Soal%20Brevet%20A
PPh Orang Pribadi
120 Menit A

Soal Nomor 1

Tuan Hendra usaha dagang elektronik, TV, Tape, Radio, dsb. Merk usaha/toko #Gemebyar#
mempunyai seorang isteri dan tanggung keluarga sebagai berikut :
No.

Nama

Tgl. Lahir

Hubungan

Keterangan

Keluarga
1.

Leni

11-14-1953

Isteri

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Anton
Andri
Ana
Lina
Linda
Imah

23-06-1978
14-09-1980
02-11-1999
08-01-1979
07-11-1934
26-05-1983

Anak Kandung
Anak Kandung
Anak Kandung
Isteri Anton
Mertua
-------

Kasir toko
#Gemebyar#
Mahasiswa
Mahasiswa
------Karyawati PT. Boneka
Pensiunan PNS
Pramuwisma

Penghasilan neto Tuan Hendra dari usaha dagang tahun 1999 sebesar Rp. 250.980.125,00. Dari
pembukuan Tuan Hendra, ternyata dalam pos biaya, sebagai pengurang penghasilan bruto,
terdapat pengeluaran untuk membayar :
Pajak Bumi dan Bangunan

Rp.

450.000,00

Kasir/Ny. Leni

Rp.

25.000.000,00

Upah kuli angkut barang

Rp.

2.500.000,00

Pertanyaan :
Berapa jumlah PTKP yang diperkenankan dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak Tuan
Hendra tahun 1999?

Soal Nomor 2

Tuan Harjanto seorang pengusaha dibidang perdagangan eceran pakaian jadi merk usaha/toko
#Abadi# dengan dua buah cabangnya, yaitu di Cirebon dan Bogor.
Untuk penghitungan penghasilan netonya Tuan Harjanto diperkenankan mempergunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto dan wajib menyelenggarakan pencatatan. Besarnya Norma
Penghitung untuk jenis usaha tersebut adalah sebagai berikut :

No.
Urut

Kode

(1)
111

(2)
6233

% Penghasilan Neto
10 Ibu Kota Ibu Kota Prop.
Daerah
Propinsi
Lainnya
Lainnya
(3)
(4)
(5)
(6)
Perdagangan eceran pakaian
10
9
8
jadi
Jenis Usaha

Pada tahun 1999, penerimaan penjualan seluruhnya berjumlah Rp. 480.000.000,00 terdiri atas :
Jakarta

= Rp. 230.000.000,00

Cirebon

= Rp. 150.000.000,00

Bogor

= Rp. 100.000.000,00

Jumlah biaya/ pengeluaran, untuk :


Jakarta

= Rp. 150.000.000,00

Cirebon

= Rp. 125.000.000,00

Bogor

= Rp. 130.000.000,00

Tuan Harjanto, status kawin, mempunyai seorang isteri dan menanggung sepenuhnya seorang
adik ipar. Tahun pajak 1998 menderita kerugian sebesar Rp. 15.000.000,00

Pertanyaan :
Hitung PPh terutang dari Tuan Harjanto untuk tahun 1999.

Nomor Nomor 3
Tuan Fauzani, soerang Wajib Pajak Orang Pribadi yang bergerak di bidang industri mebel,
memiliki aktiva tetap/harta berwujud, antara lain sebagai berikut :

Sebuah unit bangunan kantor/pabrik permanen diperoleh bulan Januari 1996, dengan harga
perolehannya sebesar Rp. 1.000.000.000,00 termasuk harga tanah Rp. 200.000.000,00

Tiga unit mesin pabrik, diperoleh bulan April 1996, maka manfaat ekonomis masing-masing
unit 14 tahun, dengan total harga perolehannya Rp. 500.000.000,00

Empat unit kendaraan truk, diperolehannya bulan Mei 1996 masa manfaat ekonomis masingmasing unit 8 tahun, dengan total harga perolehannya Rp. 400.000.000,00

Berdasarkan Kep.Menkeu Nomor Kep. 82/KMK.04/1995 perihal pengelompokkan jenis-jenis


harga berwujud untuk kepentingan penyusutan :

Mesin pabrik termasuk jenis harta berwujud kelompok 3

Kendaraan truk termasuk jenis harta berwujud kelompok 2

Satu unit kendaraan truk yang harga perolehannya Rp. 120.000.000,00 pada tanggal 28 April
1999 mengalami kecelakaan dan terbakar, dan mendapatkan penggantian asuransi sebesar Rp.
40.000.000,00 yang diterima dalam tahun 1999.
Untuk kepentingan penyusutan fiskal harta berwujud bukan bangunan Wajib Pajak menggunakan
metode saldo menurun.
Pertanyaan

Hitung besarnya penyusutan fiskal untuk tahun pajak 1999, apabila Wajib Pajak untuk harga
berwujud bukan bangunan menggunakan metode saldo menurun serta hitung besarnya
keuntungan/kerugian fiskal berkenaan dengan terbakarnya satu buah truk tersebut di atas.

Soal Nomor 4

Tuan Baskoro, seorang pengusaha, pemilik pabrik keramik #Dulalif# mempunyai dua orang
isteri. Keduanya adalah pengusaha. Isteri pertama dagang batik, isteri kedua dagang barang
antik. Tuan Baskoro menanggung :

Seorang anak kandung, dari isteri pertama, masih kuliah

Seorang anak tiri dari isteri kedua, siswa SMU

Soerang anak asuh, siswa SMTP

Penghasilan neto Tuan Baskoro dan isteri-isterinya dalam tahun 1999 adalah sebagai berikut :
Tuan Baskoro

dari usaha pabrik keramik, penghasilan neto

Rp.

450.000.000,00

lain-lain : Deviden dari PT. Bombom

Rp.

20.000.000,00

Kentungan penjualan truk usaha

Rp.

12.500.000,00

Isteri pertama, dagang batik, penghasilan neto

Rp.

75.000.000,00

Isteri kedua, dagang barang antik, penghasilan neto

Rp.

175.000.000,00

Penghasilan berupa deviden tersebut belum termasuk pajak penghasilan.


Pemotong Pajak telah melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai ketentuan yang berlaku.
SPT Tahunan PPh Baskoro disampaikan ke KPP tanggal 20 Januari 2000.

Pertanyaan :

a.

Berapa besarnya PPh terutang Tuan Baskoro untuk tahun pajak 1999.

b. Berapa besarnya PPh 25 Tuan Baskoro untuk tahun pajak 2000.

SPT PPh Orang Pribadi (1770)

150 Menit
A

Berdasarkan data di bawah ini Saudara diminta bantuannya untuk mengisi SPT Tahunan PPh Tahun Pajak
2000 (Formulir 1770)

I.

PENGHASILAN DARI USAHA (atas nama Pama El Sipio)

PARNAL EL SIPIO
LAPORAN PERHITUNGAN LABA-RUGI
TAHUN 2000
(dalam Jutaan Rupiah)

Penjualan Neto
Harga pokok penjualan
Laba Bruto

Rp.
Rp.
Rp.

Biaya Operasi dan Umum


1.
2.
3.

Gaji dan tunjangan, honorarium


Biaya pajak (PPh pasal 21)
Biaya keamanan lingkungan

Rp.
Rp.
Rp.

187,00
6,00
1,00

14.500,11.800,2.700,-

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Biaya rekreasi Karyawan


Biaya perjalanan dinas
Biaya pengangkutan
Biaya pemasaran
Bunga pinjaman kepada Bank Bumi Daya
Biaya training karyawan
Sewa Gedung Kantor
Biaya reparasi dan pemeliharaan
Bantuan untuk Gerakan Peduli Anak
Penghapusan piutang
Biaya jamuan tamu
Biaya listirk, air, gas, telepon, fax
Bantuan untuk gerakan peduli sembako
Sumbangan
Biaya alat kantor
Biaya pakaian seragam
PKB, PBB, Bea Materai
Tunjangan makan dan pengobatan karyawan
Penyusutan aktiva tetap
Premi asuransi kebakaran
Biaya jasa teknik

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

1,00
25,00
10,00
15,00
36,00
10,00
15,00
50,00
20,00
10,00
20,00
20,00
18,00
18,00
14,00
15,00
5,00
44,00
90,00
33,00
35,00

Total biaya

Rp.

700,-

LABA USAHA

Rp.

2.000,

Pendapatan lain-lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Deviden, dari X Corp Ltd-Singapore


Pembagian keuntungan dari Fa. Alainiho
Sewa gudang dari PT. Tamora
Keuntungan dari penjualan mobil
Penghasilan dari penjualan Tanah
Sewa mesin dari PT. Marcapada
Jasa Giro dari Bank Bumi Daya

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

50,00
9,80
80,00
75,00
30,00
6,00
0,20
Rp.
Rp.

II. PENGHASILAN DARI PEKERJAAN BEBAS Atas nama C (ribuan rupiah)

276,00
1.724,00

Atas nama isteri :

Gaji sebagai PNS RSCM (Januari # Desember)


Pajak ditanggung pemerintah (Januari # Desember)
Gaji sebagai pegawai pada RS. Asa Ibu (Juli # Desember)
Pajak ditanggung rumah sakit
Honorarium sebagai Dokter Tamu pada RS Medika
Potongan PPh Pasal 21

Rp. 18.000,00
Rp. 1.562,00
Rp. 9.000,00
Rp.
694,00
Rp. 90.000,00
Rp. 5.400,00

III. PENGHASILAN DARI PEKERJAAN BEBAS; (Dalam Ribuan Rupiah)

Penghasilan Bruto (dari Hasil Praktek)


Persentase Norma Penghitungan Penghasilan Netto

Rp. 150.000,00
Rp.
45%

IV. DAFTAR SUSUNAN KELUARGA YANG MENJADI TANGGUNGAN;

No.

NAMA

TGL. LAHIR

1.

11-08-#56

HUBUNGAN
PEKERJAAN
KELUARGA
Isteri
Pegawai

2.

04-06-#76

Anak

Mahasiswa

3.

24-12-#81

Anak angkat

Mahasiswa

4.

01-02-#00

Anak

5.

14-07-#30

Orang tua

Pensiun PNS

6.

29-10-#67

Adik ipar

Mahasiswa

7.

17-01-#77

Isteri B

Mahasiswi

8.

27-10-#30

Mertua

V. PAJAK-PAJAK
1.

Setelah PPh Pasal 21 dan 23 yang telah dipotong oleh Wajib Porong, Wajib Pajak juga
memiliki Bukti Pembayaran Fiskal Luar Negeri sebesar Rp. 1.000.000,- dan pajak yang
dibayar luar negeri dari penghasilan deviden sejumlah Rp. 5.000.000,-

2.

Pasal PPh yang telah disetor selama tahun 2000 adalah sejumlah Rp. 9.000.000,- (untuk
masa Januari s/d September 1999).

3.

Untuk PPh Pasal 25 masa Oktober s/d Desember 2000 telah diterima STP, dengan nilai
Rp. 312.000,- (termasuk bunga dan denda Rp. 12.000,-) namun belum dilunasi sampai
tanggal 25 Maret 2001.

4.

Pendapatan dan penghasilan lain-lain yang disajikan di atas adalah sejumlah sebelum
dipotong PPh (bruto), sementara pihak yang ditunjuk sebagai pemotong telah
melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan.

VI. DATA WAJIB PAJAK


Nama Wajib Pajak
NPWP
Alamat Tempat Tinggal
Telepon
Alamat Tempat Usaha
Telepon
Pekerjaan

Akuntansi Perpajakan

Parna El Sipo
5.108.031.5-035
Jln. Peny. Tomang 4692, Jakarta Barat
585.271049
Jln. Kopertu # XI/B.78
Bandar Gebang # Bekasi
83848181
Wiraswasta

240 Menit
A

Setelah PHK dari perusahan swasta, Tuan Abi membuka usaha laundry pada tahun 1997. Tuan Abi, isteri,
dan satu anaknya menjalankan usaha dengan nama #ABI Laundry# dan telah mempunyai NPWP sejak
dimulai usahanya. Tuan Abi tidak mempunyai sumber penghasilan lain kecuali yang berasal dari #ABI
Laundry#.

Pada akhir tahun 1999, Neraca Saldo Percobaan (Trial Balance) # ABI Laundry# adalah sebagai berikut :

Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan Laundry
Sewa Dimuka
Iklan Dimuka
Peralatan
Akumulasi Penyusutan Peralatan
Utang Usaha
Utang Gaji
Utang Pajak Penghasilan Usaha
Modal
Penghasilan Laundry
Beban Gaji
Beban Perlengkapan Laundry
Beban Penyusutan
Beban Pajak Penghasilan Usaha
Beban Iklan
Beban Utiliti
Beban Lain-lain

Rp.

58.600.000
135.200.000
55.360.000
124.000.000
34.000.000
558.000.000
235.160.000
34.480.000

401.960.000
956.000.000
480.000.000

22.000.000
21.760.000
138.680.000

Informasi untuk penyesuaian per tanggal 31 Desember 1999 :


1.

Masih terdapat gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 6.000.000

2.

Terdapat pajak penghasilan usaha bulan Desember yang belum dibayar Rp. 2.000.000

3.

Beban iklan tahun 1999 sebesar Rp. 24.000.000

4.

Perlengkapan laundry tersisa Rp. 15.360.000

5.

Beban penyusutan Rp. 96.000.000

6.

Sewa dimuka Rp. 124.000.000 untuk masa 4 tahun.

Diminta :

a.

Buatlah ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 1999

b. Susunlah neraca lajur.


c.

Susunlah laporan keuangan tahun buku 1999

d. Untuk menghitung laba fiskal tahun buku 1999, berikut tambahan informasi :
-

semua peralatan disusutkan sesuai dengan ketentuan pajak, kecuali suatu peralatan yang dibeli
tengah tahun (1 Juli 1999) Rp. 20.000.000,- masa manfaat 4 tahun. Disusutkan garis lurus.

Dalam beban

Anda mungkin juga menyukai