Anda di halaman 1dari 70

KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA

Dr. Bambang Eko S, Sp.KJ, MARS.


RSJ dr. Radjiman W, Lawang
Malang

Sadar kemampuan diri


FISIK

MENTAL

Sosiospiritual

Dapat mengatasi
tekanan

Bekerja scr produktif


Berkontribusi thd
lingkungannya

SEHAT JIWA

UU KESWA
No 18/2014

Gangguan Jiwa

UU KESWA
No 18/2014

Gangguan Pikiran
Pikiran berulang-ulang
Pikiran berlebih tentang sakit & penyakit
Ketakutan yang tak masuk akal
Keyakinan yang tak sesuai dengan kenyataan

Gangguan Perasaan
Cemas berlebihan / tak masuk akal
Sedih berlarut-larut
Gembira berlebihan
Marah tanpa alasan

Gangguan Tingkah Laku


Gaduh gelisah, mengamuk
Perilaku yang terus diulang
Perilaku yang kacau
Gangguan perkembangan pada anak (kesulitan

belajar, tidak bisa diam, tidak dapat bergaul dll)

Penderitaan
Gangguan tidur
Gangguan makan
Sulit konsentrasi
Pusing, tegang, sakit kepala, debar-debar,

keringat dingin
Sakit ulu hati, diare, mual, muntah
Gairah kerja turun

Gangguan Fungsi Pekerjaan & Sosial


Sering melakukan kesalahan
Sering bolos
Pekerjaan tak selesai
Sering ditegur atasan,
Sering bentrok dengan atasan / teman
Menarik diri dari pergaulan
dll

LINGKUP MASALAH KESEHATAN JIWA

GGN
JIWA
MASALAH
PSIKOLOGIS
& SOSIAL
MASALAH PERKEMBANGAN
MANUSIA
YANG HARMONIS DAN
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP

ODGJ

ODMK

MASALAH GANGGUAN (PENYAKIT) JIWA


a.l. :

KESEDIHAN MENDALAM (DEPRESI)


KECEMASAN (ANXIETAS)
PSIKOSOMATIK
PENYALAHGUNAAN OBAT
GANGGUAN JIWA BERAT (PSIKOTIK /
GILA)

MASALAH PSIKOSOSIAL
Setiap perubahan dalam kehidupan individu :
psikologis / sosial , berpotensi menjadi faktor
penyebab terjadinya gangguan jiwa
a.l. :

masalah perkembangan anak,

masalah sekolah, putus sekolah

perkawinan, perceraian,

usia lanjut dll

MASALAH PERKEMBANGAN MANUSIA YANG


HARMONIS DAN
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP
Ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat
- Penyuluhan / pelatihan
- Promosi hidup sehat , dll dll

Kesehatan Jiwa masyarakat


Kesehatan Jiwa Masyarakat : Suatu Orientasi

kesehatan jiwa yg mencakup semua kegiatan


kesehatan jiwa, yg dilaksanakan di masyarakat dg
menitik beratkan pada upaya promotif & preventif
tanpa melupakan upaya kuratif & rehabilitatif.

Penyebab Ggg. Jiwa


- Manusia bereaksi thd masalah secara holistik
(keseluruhan) antara Somato Psiko Sosial.
- Penyebab Ggg Jiwa dicari dari 3 unsur tsb.
- Ggg Jiwa Ggg yg menonjol pada unsur
psyche (psikis), ttp tak berarti 2 unsur lainnya
tak terganggu.

Sakit Jiwa
PE NYE
BAB
Ggg
JIWA

Stresor
( Frustasi Konflik
Tekanan Krisis)

Daya tahan /
Toleransi
stres

lemah

Sumber Penyebab Ggg Jiwa


Biasanya penyebab multipel (somatogenik,

psikogenik dan sosiogenik).


Misal :
Sakit Kronis depresi menyendiri ggg scr
sosial. (Somatik Psikis Sosial).
Ggg Kepribadian Ggg sosial Kecelakaan
(somatik).
Depresi Ggg Intake Dehidrasi/Protein Kalori
Malnutrisi ( Ggg Psikis Ggg Somatik)
dsb

Sumber Penyebab Ggg Jiwa


1. Faktor Somatik /Somatogenik :
Neuroanatomi.
Neurofisologi.
Neurokimiawi (neurotransmitter).
Tingkat kematangan perkembangan organik.
Faktor Pre & Perinatal.

2. Faktor Psikologi / Psikogenik


Interaksi Ibu Anak.
Peranan Ayah.
Persaingan Saudara Kandung.
Intelegensia.
Hubungan kekeluargaan, pekerjaan, permainan, dan
hubungan kemasyarakatan.
Kehilangan.
Konsep diri : pengertian identitas diri terhadap
peranannya dlm lingkungan.
Pola adaptasi & pembelaan (mekanisme Coping).
Tingkat perkembangan emosi.

3. Faktor Sosio-budaya & Spiritual


Kestabilan keluarga.
Pola asuh anak.
Tingkat ekonomi.
Domisili perumahan.
Masalah SARA ( Suku, Agama, Ras, Adat).
Nilai-nilai budaya;.
Masalah Pendidikan, kesehatan, kesejahteraan,

minoritas dsb.

Stres & Penyesuaian Diri


Dunia terus berkembang Manusia dituntut terus untuk
menyesuaikan diri.
Kebutuhan & Dorongan 2 faktor yg mempengaruhi
perilaku manusia.
Kebutuhan; untuk dapat hidup layak manusia mempunyai
berbagai kebutuhan. Maslow hirarki kebutuhan.
Dorongan: rangsang untuk mencapai kebutuhan.
Dorongan Fisik : haus, lapar, nyeri dsb.
Dorongan Psikis : senang, sedih, takut, cemas dsb.
Dorongan Sosial: keinginan untuk diterima dlm klpnya (rasa
bangga, malu dsb).

Tahapan Kebutuhan Hirarki


Maslow
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kebutuhan Jasmani.
Kebutuhan thd rasa aman & tenteram.
Kebut sosial termasuk kasih sayang & rasa
memiliki dimiliki.
Kebut dihargai dihormati.
Kebut thd pendidikan.
Kebut thd keindahan (kecantikan).
Kebut mewujudkan diri (aktualisasi)

STRES
Bila segala kebutuhan dapat tercukupi tanpa usaha

tidak ada yg namanya stres.


Kebutuhan yg harus diusahakan untuk didapat
stres :
Segala masalah / tuntutan penyesuaian diri (adaptasi)
shg mengganggu keseimbangan manusia.
Bila dapat diselesaikan dg baik memuaskan serta
mematangkan kepribadian.
Bila tak dpt diselesaikan gangguan badan &/ jiwa.

Sumber Stres Psikologik


FRUSTASI : ada halangan thd keinginan.
KONFLIK : keharusan memilih diantara 2 atau

lebih keinginan yg dibutuhkan.


TEKANAN : Masalah sehari-hari yg
mengharuskan penyesuaian diri scr terus
menerus.
KRISIS : keadaan mendadak yg meninmbulkan
stres berat pada individu.

DAYA TAHAN STRES/


Nilai Ambang Frustasi
Tergantung :
- Umur
- Jenis Kelamin
- Kepribadian
- Intelegensia
- Emosi, Status Sosial, Pekerjaan
- Adanya trauma Spesifik sebelumnya (Stres
spesifik)

Cara Penyesuaian Diri Psikologik


Cara Penyesuaian diri yg berorientasi pada
tugas.
2. Mekanisme Pembelaan EGO
1.

CP Orientasi Pada Tugas


Tujuan : Menghadapi tuntutan scr sadar,
realistik, obyektif & rasional. Dapat terbuka
atau terselubung. Wujudnya :
1. Serangan / menghadapi tuntutan src frontal
(terang2an).
2. Penarikan diri/tak mau tahu lagi tentang
masalah itu.
3. Kompromi.

Langkah langkah CP OT
1.
2.
3.

4.
5.

Mempelajari & menentukan persoalan.


Menyusun alternatif penyelesaian.
Mengambil keputusan dan Menentukan
tindakan yg berkemungkinan paling besar
untuk keberhasilan dg akibat yg paling
menguntungkan.
Bertindak.
Menilai hasil tindakan, serta mengambil
langkah berikutnya.

Mekanisme Pembelaan Ego


Tidak semua masalah dapat diselesaikan dg CP Orientasi
pada tugas, misal persepsi/pola pikir yg telah salah
sebelumnya.
Cara Penyesuain selain Orientasi Tugas Mekanisme
Pembelaan Ego : Suatu mekanisme penyesuaian yg dipakai
bila seseorang merasa terancam keutuhan integritas
pribadinya.
Mekanisme ini berguna untuk : Memperlunak kegagalan,
menghilangkan kecemasan, mengurangi perasaan yg
menyakitkan krn pengalaman traumatik serta untuk
mempertahankan perasaan layak & harga diri.

Mekanisme Pembelaan Ego


Mekanisme yg tidak realistik, mengandung

banyak unsur penipuan diri serta distorsi realitas


Sering bekerja tanpa disadari, shg sukar
dievaluasi.
Tidak dapat menyelesaikan masalah dlm arti
penyelesaian tuntas dan positif.
Sebenarnya normal kecuali digunakan scr
berlebihan.

Berbagai Jenis
Mekanisme Pembelaan Ego
1. Fantasi.
2. Penyangkalan.
3. Rasionalisasi.
4. Identifikasi.
5. Introyeksi.
6. Represi.
7. Regresi.
8. Proyeksi.
9. Penyusunan Reaksi

10. Sublimasi.
11. Kompensasi.
12. Salah Pindah.
13. Pelepasan/Penebusan.
14. Penyekatan Emosional.
15. Isolasi.
16. Simpatisme.
17. Pemeranan.

DEKOMPENSASI PSIKOLOGIK
Reaksi Bahaya : Kepekaan, kewaspadaan
meningkat, tegang, emosi berlebihan.
2. Fase Pertahanan : Penggunaan Cara
Penyesuaian Orientasi Tugas atau
Penggunaan mekanisme pembelaan Ego.
3. Fase Kepayahan : Gangguan Jiwa (Depresi,
Psikosis, Stupor dsb)
1.

Klasifikasi Diagnosis
Gangguan Jiwa

I. PENDAHULUAN

1.
2.
3.

Manusia senantiasa mencari keteraturan dlm sekian


banyak kejadian yg dihadapi dan kelihatan kacau
balau.
Penyakit/ gangguan jiwa ada berbagai macam
bentuk/jenis.
Perlu dibuat suatu klasifikasi yg dapat :
Memudahkan komunikasi.
Memudahlan pendidikan/transfer of knowledge.
Membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut.

Dasar PengKlasifikasian
Dapat berdasar etiologi (Diagnostik Etiologi).
Dapat berdasar gejala yg ditimbulkannya ( Diagnostik
Simtomatologi).
Dapat berdasar patofisiologi (Diagnostik patofisiologi).
Dapat berdasar Gangguan anatomis yg menderita
kerusakan/gangguan (Diagnostik Anatomis).

Klasifikasi Ggg Jiwa di Indonesia


1973 Ditkeswa Depkes RI

mulai ditetapkan)
1985 PPDGJ II
1995 PPDGJ III
2005 - ? PPDGJ IV

PPDGJ I (1975

Penggolongan PPDGJ III


1. Pendekatan Ateoritik & Deskriptif.
Tidak mengacu pada teori tertentu dan dilaksanakan dg cara
mendeskripsikan manifestasi ggg jiwa yg tampak.
Penggolongan berdasar persamaan dalam gambaran klinis.
2. Tidak terdapat batasan yg tegas antara satu ggg jiwa dg ggg
jiwa lain sebagaimana batasan antara ggg jiwa dg tidak ada
ggg jiwa.
3. Meskipun gambaran klinis hampir sama, masih banyak
perbedaan dlm banyak hal yg penting yg dapat
mempengaruhi hasil pengobatan.
4. Mengelompokkan ggg jiwa ke dalam 100 kategori diagnosis,
mulai F00 F99.

Proses Diagnosis
Anamnesis (data Subyektif)

- Alasan berobat
- Riwayat Peny/Gangguan Sekarang.
- Riwayat Peny/Gangguan Dahulu.
- Riwayat Perkembangan Diri.
- Latar Belakang Sosial, Keluarga,
Pendidikan, Pekerjaan, Perkawinan dll.

Pemeriksaan (data Obyektif)

- Fisik Diagnostik.
- Status Mentalis.
- Laboratorium.
- Radiologik.
- Elektromedik
- Evaluasi Psikologik.
- Lain-lain

Diagnosis (Multiaksial)
Aksis I : - Diagnosis klinis Ggg Jiwa
- Kondisi Lain yg mjd Fokus
perhatian Klinis.
Aksis II : - Ggg/ Ciri Kepribadian
- Retardasi Mental
Aksis III : Kondisi Medik Umum ( Fisik )
Aksis IV : Stresor Psikososial
Aksis V : Taraf Fungsi Kemampuan
dalam tahun terakhir (GAF/Global
Assesment of Functioning Scale).

Catatan ttg Aksis


- Antara Aksis I, II & III tidak selalu harus ada
hubungan etiologi atau patogenesis
- Antara Aksis I, II & III dan Aksis IV dapat timbal balik
saling mempengaruhi.

Tujuan Diagnosis Multiaksial


Mencakup Informasi yg komprehensif, sehingga dapat
membantu dalam perencanaan terapi & meramalkan
Outcome atau Prognosis.
Menata & mengkomunikasikan informasi klinis yg lengkap.
Menangkap kompleksitas situasi klinis.
Menggambarkan heterogenitas individual dg diagnosis
klinis yg sama.
Memacu penggunaan model bio-psiko-sosial dalam klinis,
pendidikan & penelitian.

Urutan Hirarki Diagnosis


PPDGJ III
F 00 09 : Ggg Mental Organik & Simtomatik .
F 10 19 : Ggg Mental & Perilaku akibat zat
Psikoaktif
( Ciri Khas Etiologi Organik/Fisik jelas,
primer/sekunder)
2. F 20 29 : Skizofrenia, Ggg Skizotipal & Ggg
Waham.
(Ciri : gejala Psikotik, Etiologi Organik tidak jelas)
1.

3. F 30 F 39 : Ggg Suasana Perasaan (Mood/Afektif).


Ciri : Gejala Ggg Afek (Psikotik & NonPsikotik.)
4. F 40 F 48 : Ggg Neurotik, Somatoform, & Ggg
Stres.
Ciri : gejala Nonpsikotik, etiologi non-organik.
5. F 50 F 59: Sindrom Perilaku yg berhub dg ggg
Fisiologis & Faktor Fisik.
Ciri: Gejala disfungsi fisiologis, etiologi non- organik.
6. F60 F69: Ggg Kepribadian & Perilaku Masa
Dewasa.
Ciri: gejala perilaku, etiologi non-organik

7. F 70- F 79 : Retardasi Mental.


Ciri: Gejala Perkembangan IQ, Onzet masa kanak.
8. F 80 F 89: Ggg Perkembangan Psikologis.
Ciri : gejala perkembangan khusus, onzet masa
kanak.
9. F 90 F 98 : Ggg Perilaku & Emosional dg onzet
masa Kanak & Remaja.
Ciri : gejala Perilaku/Emosional.
F 99 : Ggg Mental Ytt.
10. Kondisi Lain yg Menjadi Fokus Perhatian Klinis
( Kode Z),
Ciri : Tidak Tergolong Ggg Jiwa

Maksud Penyusunan Hirarki


Contoh : GMO : tanda & gejalanya sangat bervariasi & luas
(kmkn psikosis, cemas, ggg perilaku & emosional dsb).
Sebaliknya ggg. Cemas (tidak tdp tanda psikotik)
Hal ini menunjukkan ggg yg tdp dlm hirarki yg lebih tinggi
mungkin tdp ggg dlm hirarki yg lebih dibawahnya tetapi
tidak sebaliknya (hirarki yg lebih rendah tak mempunyai
gejala pada hirarki diatasnya).
Kesimpulan : Suatu Diagnosis/kategori diagnosis baru
dapat dipastikan setelah kemungkinan kepastian diagnosis
(DD) dalam hirarki diatasnya dapat ditiadakan secara pasti.

Aksis I
F00- F09 : Gg Mental Organik
F10- F19 : Gg Mental & Perilaku Zat
F20- F29 : Skizofrenia, Skizotopal, Waham
F30- F39 : Gg Afektif/Mood
F40- F48 : Neurotik, somatoform, Gg terkait stres.
F50- F59 : Sindrom Perilaku yg berhub dg Gg
Fisiologis/fisik.

Aksis I
F62 F68 : Gg Kepribadian (Non-Organik), Gg Impuls,
Gg Seks.
F80- F89 : Gg Perkembangan Psikologis.
F90- F98 : Gg Perilaku & Emosional Onzet Kanak &
Remaja.
F99 : Gg Jiwa Ytt.
Kondisi Lain yg menjadi Fokus Perhatian Klinis.
Z 03.2 : Tidak ada Diagnosis Aksis I
R 69 : Diagnosis Aksis I tertunda

Aksis II
F 60 : Gg Kepribadian Khas
F 60.0 : Gg Kepribadian Paranoid.
F 60.1 : Gg Kepribadian Skizoid.
F 60.2 : Gg Kepribadian Dissosial
F 60.3 : Gg Keprib. Emosional Tak Stabil
F 60.4 : Gg Kepribadian Histrionik
F 60.5 : Gg Kepribadian Anankastik
F 60.6 : Gg Kepribadian Cemas/Menghindar
F 60.7 : Gg Kepribadian dependen
F 60.8 : Gg Kepribadian khas lainnya
F 60.9 : Gg Kepribadian Ytt

Aksis II
F 60.0 : Gg Kepribadian Campuran & lainnya
F 60.0 : Perubahan Kepribadian yg bermasalah
Gambaran Keprib maladaptif (Uraikan)
Mekanisme defensi maladaptif (Uraikan)
F70 F79: Retardasi Mental
Z 03.2 : Tidak ada Diagnosis Aksis II
R 69 : Diagnosis Aksis II tertunda

Aksis III
Bab I A00 B99: Peny Infeksi & Parasit.
Bab II C00- D48: Neoplasma.
Bab III D50 D89: Peny berhub dg darah & Imunodefisiensi.
Bab IV E00-E90: Peny Endokrin, Nutrisi & Metabolik.
Bab V F00 F99: Peny. Mental Axis I & II.
Bab VI G00-G99: Peny Susunan Syaraf.
Bab VII H00-H59: Peny Mata & Adnexa.
Bab VIII H60-H95: Peny Telinga & Mastoid.
Bab IX I 00- I 99: Peny Jantung &Pembuluh darah.
Bab X J00- J99: Peny sistem pernafasan.
Bab XI K00- 93: Peny sistem pencernaan.
Bab XII L00- L99: Peny Kulit & jaringan subkutan.

Bab XIII M00- M99: Peny muskuloskeletal & persendian.


Bab XIV N00- N99: Peny sist saluran kemih.
Bab XV O00- O99: Pregnancy, childbirth & puerperium.
Bab XVI P00- P96: Peny yg berhub dg kondisi perinatal
Bab XVII Q00- Q99: Congenital malformation, deformitas &
Chromosomal abnormalities.
Bab XVIII R00- R99: symptoms, sign & abnormalclinical & laboratory
findings.
Bab XIX S00- T 98: Injury & poisoning.
Bab XX V01- Y98: External causes of morbidity & mortality.
Bab XXI Z00- Z99: Factors influences health status & contact with
health services.

Aksis IV
Masalah dg Primary Support Group (Keluarga)
Masalah terkait lingkungan sosial
Masalah Pendidikan
Masalah Pekerjaan
Masalah Perumahan
Masalah Ekonomi
Masalah Akses ke Pely Kesehatan
Masalah Berkaitan interaksi dg hukum/kriminal
Masalah Psikososial & lingkungan lain

Aksis V ( GAF Scale)


100 91 : Gx tdk Ada, Fungsi Maksimal
90 81 : Gx Minimal, Fungsi baik, Cukup puas, tidak lebih
dari masalah harian biasa
80 71 : Gx sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan
dlm sosial, pekerjaan, sekolah dll.
70 61 : Gx Ringan & menetap, disabilitas ringan, fungsi
scr umum masih baik
60 51 : Gx sedang, disabilitas sedang.
50 41 : Gx berat, disabilitas berat.

Aksis V (GAF Scale)


40 31 : Disabilitas dlm hub dg realita & komunikasi,
disabilitas berat dlm fungsi kehidupan
30 21 : Disabilitas berat dlm komunikasi & daya nilai, tak
mampu fungsi hampir semua bidang
20 11 : bahaya mencederai diri sendiri/orang lain,
disabilitas sangat berat dlm komunikasi & mengurus diri
10 01 : seperti diatas persisten & > serius.
0 : Informasi tak adekwat.

Contoh
Aksis I : F 32.2 Depresi Berat tanpa Psikosis
F 10.01 Penggunaan Alkohol yg
merugikan (Harmful).
Aksis II : F 60.7 Gg Kepribadian Dependen
Aksis III : Tidak Ada
Aksis IV : Ancaman Kehilangan Pekerjaan
Aksis V : GAF 53 (muthakir)

Prognosis

Tergantung dari :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Diagnosis penyakit
Onset penyakit
Respon terhadap obat
Kronisitas
Kepribadian premorbid.
Social Support (status marital, hubungan
kekerabatan, kondisi lingkungan Sos-Ek-Bud).
Intelegensia
Beratnya Stresor
Genetik

Hak ODGJ ( UU Keswa No 18/2014)

Mendapatkan Pely Keswa di Faskes yg mudah dijangkau dan sesuai dg


standar Pely Keswa.
Mendapat jaminan atas ketersediaan obat psikofarmaka.
Memberikan persetujuan atas tindakan medis yg dilakukan thdnya.
Mendapatkan informasi yg jujur dan lengkap ttg data keswanya
termasuk tindakan & pengobatan yg akan diterimanya dari Nakes
kompeten Keswa.
Mendapatkan perlingkungan dari setiap bentuk penelantaran,
kekerasan, eksploitasi serta diskriminasi.
Mendapatkan kebutuhan sosial sesuai dg tingkat Ggg Jiwanya.
Mengelola sendiri harta benda miliknya dan/atau yg diserahkan
kepadanya.

KESIMPULAN

Sadar kemampuan diri


FISIK

MENTAL

Sosiospiritual

Dapat mengatasi
tekanan

Bekerja scr produktif


Berkontribusi thd
lingkungannya

SEHAT JIWA

UU KESWA
No 18/2014

Gangguan Jiwa

UU KESWA
No 18/2014

-Umur
-Jenis

Daya Tahan Stres /


Toleransi Stres /
Nilai Ambang Frustasi

Kelamin
-Kepribadian
-Intelegensia
-Emosi, Status Sosial, Pekerjaan
- Daya dukung Klg
-Trauma Spesifik (Stres spesifik)

Sehat /
Makin Sehat

Cara
Penyesuaian diri
baik

STRES : Penyesuaian/adaptasi terhadap Stresor

Stresor :
Somato-Psiko-Sosial-Spiritual
Frustasi/Konflik/Tekanan/Krisis

Cara
Penyesuaian diri
Tidak baik
Mek Pembelaan
Ego

Sakit

SEHAT JIWA

Sehat Jiwa Sakit Jiwa

STRESS /
Adaptasi

Fase Pertahanan / Kompensated

DISTRESS /
Tdk bs atasi
Adaptasi
(ODMK)

Fase Kepayahan /
dekompensated
SAKIT JIWA
(ODGJ)

Predisposing Factor
PrecipitatingFactor

SAKIT JIWA
(ODGJ)

SEHAT JIWA

Predisposing
Factor
( Daya Tahan
Lemah)

Precipitating
Factor
(Stresor)

F.00 GMO ( Demensia, Delirium dsb)


F.10 GMP Zat

F30- F39
F50 F59
F40-F49
F60 F69
F70
F80 F89
F90 F98
F99
Z.03.2
R 69

Sekian & Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai