OLEH :
DINA SUPRIYATI
YENNI SUDITA
25010314410020
25010314410008
DEFINISI
Suatu penelitian yang melakukan kegiatan
percobaan (experiment) yang bertujuan untuk
mengetahui suatu gejala yang timbul sebagai
akibat dari suatu perlakuan atau percobaan
tertentu.
TUJUAN
Mengetahui kemungkinan saling berhubungan
sebab akibat dengan mengadakan intervensi
atau perlakuan kepada satu atau lebih
kelompok eksperimen, kemudian hasil
tersebut
dibandingkan dengan kelompok
yang tidak diberi perlakuan (kelompok kontrol)
LANGKAH-LANGKAH
1. Merumuskan masalah penelitian
2. Membuat tujuan penelitian
3. Merumuskan hipotesis penelitian
4. Menyusun eksperimen meliputi:
- Menentukan variabel indenpenden &
dependen
- Memilih desain yang digunakan
- Menentukan sampel
VALIDITAS INTERNAL
Validitas
internal
berhubungan
dengan
ketepatan mengidentifikasi perubahan variabelvariabel keluaran atau hasil eksperimen, hanya
sebagai akibat dari adanya perlakuan.
2. Kematangan (Maturitas)
Terjadinya perubahan variabel dependen bukan saja
karena adanya perlakuan, tetapi disebabkan oleh
kematangan subjek yang mendapatkan perlakuan
3. Seleksi (Selection)
Terjadinya perubahan variabel dependen bukan
saja karena pengaruh perlakuan, tetapi juga
karena pengaruh dari adanya perbedaan ciri-ciri
atau sifat-sifat anggota kelompok satu dengan
yang lainnya
4. Prosedur Test(Testing)
Terjadinya perubahan variabel dependen bukan
karena hasil perlakuan saja, tetapi juga karena
pengaruh dari proses.
5. Instrumen
Terjadinya perubahan variabel dependen bukan karena
perlakuan saja, tetapi pengaruh dari dari instrumen atau
alat pengumpul data pada saat pretes biasanya dapat
digunakan pada saat postes.
6.
Kehilangan subjek. Bila sebagian subjek dari
kelompok eksperimen yang mengikuti pretes tidak
melanjutkan mengikuti postes menyebabkan perbedaan
jumlah subjek yang mencolok antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, maka hal ini dapat
menjadi pecemar kevalidan internal.
VALIDITAS EKSTERNAL
Validitas
14
MURNI
EKSPERIMEN SEMU
EKSPERIMEN MURNI
Eksperimen
16
EKSPERIMEN SEMU
Eksperimen
yang
menggunakan
rancangan tertentu dan atau metode
pengalokasian faktor penelitian secara
nir-acak
17
RANDOMISASI
Pengalokasian
berbagai
tingkat
faktor
penelitian secara acak kepada subyek-subyek
penelitian. Tujuannya untuk mengontrol situasi
penelitian
dan
faktorfaktor
perancu
sedemikian rupa sehingga peneliti dapat
mengisolasikan dan menghitung pengaruh
yang murni dari faktor penelitian terhadap
terjadinya variabel dependen.
18
EKSPERIMEN
TRUE EKSPERIMEN
PRE-EKSPERIMEN
20
Perlakuan
Postes
Contoh
Peneliti
22
Pretes
Perlakuan
Postes
Contoh
Peneliti
24
Pretes
Perlakuan
Postes
Postes
Contoh
Peneliti
26
QUASI EKSPERIMEN
27
QUASI-EKSPERIMEN
Pada
Perlakuan
Postes
05 06 07
08
Contoh
Peneliti
30
Pretes
Kelompok
Kontrol
Pretes
Perlakuan
Postes
Postes
Contoh
Peneliti
32
Kelompok
Eksperimen
Pretes
01 02
03 04
Kelompok
Kontrol
Pretes
01 02
03 04
Perlakuan
Postes
05 06
07 08
Postes
05 06
07 08
33
Contoh
Peneliti
34
Pretes
Perlakuan
Perlakuan
Postes
Contoh
Dilakukan
36
TRUE EKSPERIMEN
37
Kelompok Eksperimen
(Random)
Kelompok Kontrol
(Random)
Perlakuan
Postes
Postes
Contoh
Peneliti
39
Pretes
Kelompok Kontrol
(Random)
Pretes
Perlakuan
Postes
Postes
Contoh
Peneliti
41
42
Pretes
Kelompok Kontrol
(Random)
Pretes
Kelompok Kontrol
(Random)
Kelompok Kontrol
(Random)
Perlakuan
Postes
Postes
Perlakuan
Postes
Postes
Contoh
Peneliti
Secara
umum
quasi-eksperimen
lebih
mungkin diterapkan dan lebih murah
dibandingkan true eksperimen, terutama pada
penelitian-peneltiian dengan ukuran smapel
sangat besar atau sangat kecil.
Kelemahan:
Karena alokasi perlakuan tidak dilakukan
acak, maka peneliti akan kurang mampu
mengendalikan faktor-faktor perancu
45
Rancangan
studi
eksperimental
terandomisasi
memberikan
kontrol
maksimal terhadap situasi penelitian,
sehingga peneliti dapat memisahkan
pengaruh
murni
perlakuan
(faktor
penelitian) terhadap pengaruh faktorfaktor perancu. Penyebaran karakteristik
dasar (termasuk faktor-faktor perancu)
sebanding kepada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
46
48
UJI KLINIK
Uji
50
Contoh
Riset
51
EKSPERIMEN LAPANGAN
Eksperimen yang dilakukan di lapangan
dengan individu-individu yang belum sakit
sebagi subyek. Subyek-subyek
penelitian
dibagi ke dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, lalu diikuti perkembangannya
apakah subyek mengalami penyakit yang diteliti
atau tidak.
52
53
Contoh
Riset
55
INTERVENSI KOMUNITAS
Studi
56
57
Contoh
Riset tentang efektivitas fluoridasi air minum untuk
mencegah
karies
gigi
masyarakat.
Riset
memberikan natrium fluorida ke tempat-tempat
persediaan air minum yang dikonsumsi komunitas.
Komunitas lainnya menerima air minum seperti
sebelumnya
(tanpa
suplementasi
fluor).
Eksperimen ini memperilihatkan kemaknaan
pengaruh fluoridasi, baik secara statistik maupun
klinik, dalam mengurangi kerusakan, kehilangan,
pengerakan gigi masyarakat.
58
BIAS DALAM
EKSPERIMEN
59
Bias Kontaminasi
Bias kontaminasi terjadi ketika subyek-subyek
dalam kelompok kontrol sengaja atau tidak
sengaja terpengaruh oleh perlakuan, sehingga
penaksiran efek perlakuan akan lebih kecil dari
yang sesungguhnya.
60
61
Bias Penarikan
Bias penarikan (withdrawal bias) terjadi ketika
pengunduran diri subyek dari penelitian yang
mengakibatkan ketidakseimbangan proporsi
faktor perancu antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
62
63
Bias Kepatuhan
Bias kepatuhan (compliance bias) terjadi ketika
terdapat perbedaan tingkat kepatuhan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dalam mematuhi aturan pemakaian terapi
eksperimen dan terapi alternatif (plasebo).
64
Setiap
65
STRATEGI MENGONTROL
BIAS
66
67
Gracia
s
68