Anda di halaman 1dari 29

“HUBUNGAN TERPAAN

TAYANGAN PIMP MY RIDE DENGAN MINAT


MODIFIKASI MOBIL ANGGOTA DJARUM BLACK
CAR COMMUNITY”

Studi Korelasional Mengenai Terpaan Tayangan Pimp


My Ride dengan Minat Modifikasi Mobil Anggota
Djarum Black Car Community di Bandung
untuk memenuhi persyaratan mata kuliah
METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Disusun Oleh :
ALFERNIA OKTAVIA
2101 1006 0248

JURUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2009
BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Komunikasi merupakan penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan. Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat tidak hanya

berkomunikasi secara langsung antar individu. Komunikasi dapat melintasi batas

geografis yang memungkinkan informasi dapat diterima secara serentak dan

merata meskipun komunikan berjumlah banyak dan tersebar di daerah-daerah

yang berjauhan.

Secara umum media massa memiliki 4 fungsi, yakni menyiarkan informasi

yang diperlukan oleh masyarakat, mendidik dengan menyajikan pesan-pesan yang

mengandung pengetahuan, menghibur dengan tayangan yang bersifat menghibur,

dan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan suatu tindakan.

Pemenuhan kebutuhan terhadap informasi bisa didapatkan melalui berbagai

macam sumber informasi yang melembaga, yaitu media massa, baik media massa

cetak, media massa on-line, maupun elektronik. Salah satu jenis media massa

elektronik yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah televisi.

Seiring perkembangan teknologi yang makin pesat dan tibanya era

globalisasi, terjadi perubahan sikap dan perilaku dalam kehidupan sosial

masyarakat. Informasi yang datang secara terus menerus merubah gaya hidup

seseorang. Mereka semakin permisif dan menganggap semua hal yang berasal dari

luar baik dan patut ditiru.

2
Salah satu referensi mahasiswa untuk bersikap dan berperilaku adalah dari

acara-acara yang ditayangkan di televisi. Televisi yang saat ini mengambil segmen

anak muda adalah Jaringan televisi kabel Music Television (MTV). MTV sendiri

pertama merambah Asia pada 1992, dengan peluncuran MTV Japan. Tapi

perhatian penonton Asia Tenggara belum sepenuhnya didapat hingga MTV Asia

diperkenalkan pada tahun 1995 (Yale, 2003). Ketika stasiun afiliasi ini

diluncurkan, mahasiswa di Asia Tenggara memberi sambutan antusias karena

mereka mendapat sesuatu yang benar-benar baru.

Dengan daerah yang luas dan jumlah penduduk yang besar, Indonesia adalah

pasar yang potensial bagi industri apapun, termasuk industri hiburan. Lebih

spesifik lagi, industri musik. Atas pertimbangan ini, MTV Indonesia diluncurkan

pada Juni 2002.

Selain video musik, MTV juga menampilkan hiburan dalam bentuk lain.

Salah satunya adalah acara Pimp My Ride. Acara ini, sesuai dengan segmentasi

MTV, sebenarnya ditujukan bagi pemirsa berusia 20-35 tahun.

Acara ini berisi tentang cara-cara memodifikasi mobil seseorang yang sudah

terlihat jelek agar lebih bagus dan menarik. Bagian yang dimodifikasi mulai dari

perangkat mobil seperti jok, pintu, velg, ban mobil, kaca spion, bemper, cat mobil

dan mesin mobil, serta asesoris-asesoris mobil seperti, speaker, televisi, mp3

player, play station, kamera dan asesoris lainnya yang sesuai dengan hoby atau

rutinitas sehari-hari orang yang mobilnya dimodifikasi.

Untuk tayangan Pimp My Ride versi pertama, tim bengkel yang

memodifikasi bernama West Coast Customs, dengan pembawa acara seorang rap

3
terkenal sekaligus pencinta mobil, Xzibit. Setelah beberapa episode, Pimp My

Ride mempunyai kru dan garasi baru bernama Galpin Auto Sports (G.A.S) yang

dikepalai oleh spesialis modifikasi mobil, Mad Mike.

Kini, tayangan Pimp My Ride sudah berubah versi menjadi Pimp My Ride

Internasional. Untuk tayangan Pimp My Ride Internasional, Xzibit diganti oleh

Fat Joe dan Lil Jon. Untuk seri terbaru Pimp My Ride, pihak MTV sudah

mengontrak Alkmaar dari All Stoff Garage untuk merombak mobil-mobil.

Acara yang isinya mengenai modifikasi mobil dan alat-alat dengan teknologi

baru untuk dipasang di mobil ini memberikan edukasi atau memberikan

pengetahuan tentang mobil bagi penontonnya. Akan tetapi, tayangan ini terkadang

terkesan royal atau terkesan memacupenonton yang juga pencinta mobil untuk

menghambur-hamburkan uang untuk merombak atau memodifikasi mobilnya.

Di MTV, acara Pimp My Ride ditayangkan setiap hari Minggu, pukul 10.30.

Sedangkan pengulangannya setiap hari Kamis, pukul 22.30 dan Minggu,pukul

23.00. Pengulangan penayangan inilah yang terkadng juga mempengaruhi pola

pikir dan gaya hidup sehari-hari, dari yang sebelumnya tidak tertarik menjadi

tertarik dan menjadi sebuah kebiasaan (rutinitas).

Kebiasaan memodifikasi mobil adalah hal yang sering dilakukan oleh

anggota perkumpulan Djarum Black Car Community (DBCC). Sagoeh adalah

sosok yang teguh meski awalnya hanya seorang diri mencoba merintis ide

membuat club mobil hitam [Black Car Community]. Namun setelah mendapat

tujuh anggota ia mulai memberanikan diri mencari partner yang bisa diajak co-

branding dan sekaligus bisa mengangkat nama clubnya.

4
Sebelum menggandeng Djarum Black, Black Car Community yang

dirintisnya sudah berjalan sejak 26 Juni 2005. Sebagai klub mobil hitam DBCC

juga memiliki agenda pertemuan setiap dua minggu sekali di Plaza Barat Gelora

Bung Karno.

Akhirnya Djarum Black menjadi partner yang tepat untuk mewujudkan

obsesinya, dan club yang dibentuknya menjadi Djarum Black Car Community

[DBCC] yang secara resmi diluncurkan pada 29 April 2007, dalam sebuah acara

bertajuk Blacking Up The City. Pada peluncuran tersebut diresmikan pula

bergabungnya 13 klub mobil hitam dari berbagai jenis.

Untuk Djarum Black Car Community sendiri telah memiliki anggota

sebanyak 15 orang dengan beragam jenis mobil [MPV, Sedan, SUV, dan lainnya].

Sagoeh juga menjelaskan bahwa syarat untuk menjadi keanggotaanya tidak sulit,

asalkan mempunyai mobil berwarna hitam, dengan tahun perakitan/keluaran

diatas tahun 2000 dan menjadi nilai tambah bila mobil telah mengalami sentuhan

modifikasi, misalnya pada velg atau body kits.

Selain itu ada satu syarat lagi yang harus dipenuhi bagi calon anggota, yaitu

mereka harus lulus seleksi mental dan psikologis. Bagi mereka yang ingin

menjadi anggota DBCC harus mendaftar dan membayar pendaftaran sebesar Rp

150.000,00.

Tak hanya berkembang di Jakarta, DBCC juga berkembang di Bandung,

Semarang, dan Surabaya. Di Bandung, perkumpulan Djarum Black Car

Community dinamakan Bloop atau Black Automotive People. Tak kalah dengan

5
mereka yang berlokasi di Jakarta, anggota DBCC Bandung juga kerap berkumpul

setiap dua minggu sekali, setiap hari Jumat di wilayah Gasibu.

Sehubungan dengan penelitian ini, dapat dilihat bahwa pengaruh yang ada

pada perilaku dan kebiasaan memodifikasi mobil anggota perkumpulan Djarum

Black Car Community khususnya anggota yang masih berstatus pelajar dan

mahasiswa. Di usia ini, seseorang rentan dengan peniruan hal-hal yang dianggap

keren dan gaul, yang dapat menjadi wujud eksistensi mereka. Mereka biasanya

mendapatkan informasi dari media massa dan teman sepergaulan. Mereka berubah

penampilannya agar mereka bisa diterima oleh kelompoknya, agar mereka

dianggap gaul.

Dari uraian di atas nampak bahwa ada hubungan antara acara Pimp My Ride

dengan persepsi tentang kebiasaan mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk

memodifikasi mobil. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana acara tersebut

berpengaruh terhadap perilaku anggota Djarum Black Car Community.

Penelitian yang dilakukan oleh Steven Chaffe, L. Scott Ward, dan Leonard

Tipton, dalam buku “Mass Comunication and Political Socialization”, hasil

penelitian menunjukkan bahwa sampel yang terdiri dari siswa sekolah menengah

bawah dan tinggi di Wisconsin telah menyatakan bahwa media massa sebagai

sumber informasi dan sumber pendapat pribadi yang paling penting tentang

peristiwa aktual dibandingkan dengan sumber-sumber alternatif lainnya seperti

orang tua, teman, guru. (Wright, 1985:185)

6
Sebelum terbentuknya persepsi pada pemirsa mahasiswa yang juga anggota

Djarum Black Car Community ini, terjadi proses pengolahan informasi, yang kita

sebut komunikasi intrapersonal, meliputi sensasi, atensi, dan interpretasi.

“Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak

memerlukan penguraian verbal, simbolis atau konseptual, dan terutama

sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan.” (Rakhmat, 2000: 49)

Jika terjadi penguatan dalam mempersepsi objek maka terbentuklah proses

belajar dari lingkungan yang dapat juga dibentuk melalui pengalaman tidak

langsung, yaitu melalui acara yang ditontonnya. Baik itu proses belajar tentang

memodifikasi mobil yang menghasilkan perilaku peniruan yang positif atau

negatif.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan terpaan tayangan acara Pimp My Ride di stasiun televisi

MTV dengan minat memodifikasi mobil anggota Djarum Black Car Community.

1.3 Identifikasi Masalah

1. Adakah hubungan terpaan acara Pimp My Ride di stasiun televisi MTV

dengan minat memodifikasi mobil anggota Djarum Black Community?

7
2. Adakah penambahan pengetahuan pemirsa tentang perangkat dan

asesoris mobil dari tayangan Pimp My Ride di stasiun televisi MTV?

3. Adakah hubungan antara penayangan acara Pimp My Ride di stasiun

televisi MTV dengan pengeluaran uang anggota Djarum Black Car

Community untuk memodifikasi mobil?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh acara Pimp My Ride di stasiun televisi

MTV

2. Untuk mengetahui penambahan pengetahuan pemirsa tentang perangkat

dan asesoris mobil dari tayangan Pimp My Ride di stasiun televisi MTV.

3. Untuk mengetahui hubungan antara penayangan acara Pimp My Ride di

stasiun televisi MTV dengan pengeluaran uang anggota Djarum Black

Car Community untuk memodifikasi mobil.

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian tentang muatan-muatan

komunikasi pada tinjauan psikologis komunikan, dalam hal ini pemirsa

mahasiswa televisi. Selain itu, penelitian ini berguna meningkatkan efektivitas

8
tayangan televisi yang membangun pada tinjauan media massa elektronik sebagai

alat hiburan sekaligus pendidikan.

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tayangan media

massa dapat mempengaruhi khalayak penontonnya dan mengetahui bagaimana

reaksi dari khalayak penonton terhadap tayangan media massa.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan pemikiran bagi MTV dan

stasiun televisi Global TV sebagai pihak yang menayangkan acara tersebut untuk

memberikan manfaat positif kepada pemirsa (dalam hal ini adalah pemirsa

mahasiswa) dalam rangka meningkatkan kreativitas mahasiswa Indonesia. Bagi

stasiun televisi lainnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian yang

memadai dalam memilih acara yang cocok untuk ditayangkan kepada pemirsanya.

1.5.3 Kegunaan Metodologis

Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan sejumlah variabel atau

faktor-faktor penting yang berkaitan dengan komunikasi yang selanjutnya dapat

diuji dengan metode lain

9
1.6 Kerangka Penelitian

1.6.1 Kerangka Teoritis

Dalam penelitian ini menggunakan teori belajar sosial (social learning

theory) atau teori peniruan (modelling theory). Teori belajar sosial ini dipelopori

oleh Albert Bandura tahun 1962. Teori ini bersumber pada teori psikologi

behavioristik. Menurut teori belajar sosial, manusia tidak dilengkapi dengan

perangkat perilaku sejak lahir, maka harus mampu mempelajarinya, kecuali gerak

reflek dasar. Pola tanggapan baru dapat dicapai baik melalui pengalaman langsung

maupun melalui pengamatan. (Bandura, 1977 ; 16)

Teori belajar sosial ini berasumsi bahwa perilaku manusia terbentuk melalui

proses belajar dari lingkungan yaitu oleh suatu proses yang disebut dengan

“conditioning”. Proses conditioning ini tidak hanya terjadi ketika individu

membentuk pola bertingkah laku melalui suatu pengalaman langsung, tetapi dapat

juga dibentuk melalui penglaman tidak langsung, yaitu melalui pengamatan

terhadap perilaku orang lain di sekitarnya, disebut modeling (peniruan). Jadi,

proses belajar tersebut didapat dari peniruan dan peneladanan.

Teori peniruan ini menekankan orientasi ekternal dalam pencarian

gratifikasi. Artinya, individu dipandang secara otomatis cenderung berempati

dengan perasaan orang-orang yang diamatinya dan meniru perilakunya. Melalui

televisi, orang meniru perilaku idola mereka. Teori peniruan inilah yang dapat

menjelaskan mengapa media massa begitu berperan dalam menyebarkan ide

berpakaian, berbicara, dan lain-lain.

10
Albert Bandura menyatakan bahwa social learning theory menganggap

media massa sebagai agen sosialisasi yang utama di samping keluarga, guru di

sekolah dan sahabat karib.

Menurut Bandura, peristiwa yang menarik perhatian adalah yang tampak

menonjol dan sederhana, terjadi berulang-ulang, atau menimbulkan perasaan

positif pada pengamatnya.

Perhatian saja tidak cukup menghasilkan efek prososial. Khalayak harus

sanggup menyimpan hasil pengamatannya dalam benaknya dan memanggilnya

kembali tatkala mereka bertindak sesuai dengan teladan yang diberikan.

Peneladanan tertangguh (delayed modelling) hanya terjadi bila mereka sanggup

mengingat peristiwa yang diamatinya.

Proses reproduksi motoris berarti menghasilkan kembali perilaku atau

tindakan yang kita amati. Namun pelaksanaan perilaku tersebut bergantung pada

motivasi yang mendorong kita bertindak. Kita juga terdorong malakukan perilaku

teladan bila kita melihat orang lain yang berbuat sama mendapat ganjaran karena

perbuatannya.

Akhirnya tindakan teladan akan kita lakukan bila diri kita sendiri

mendorong tindakan itu. Dorongan dari diri sendiri itu mungkin timbul dari

perasaan puas, senang, atau dipenuhinya citra diri yang ideal.

Bandura menjelaskan proses belajar sosial ke dalam empat tahapan proses

yang satu sama lain berkaitan, yaitu :

1. Proses Perhatian (Proses Atensional)

11
Pada proses ini, individu mengalami proses tertarik untuk memperhatikan atau

mengamati tingkah laku model. Peristiwa ini dapat terjadi dalam kegiatan

sehari-hari orang tersebut, dapat melalui sajian televisi atau film.

2. Proses Pengingatan (Proses Retensi)

Individu sebagai pengamat pada proses ini menyimpan tingkah laku model

yang telah diamati dalam ingatannya baik melalui kode verbal maupun

imajinal atau pembayangan gerak. Peristiwa ini terjadi ketika melakukan

pengingatan terhadap suatu perilaku yang dibantu dengan cara

mempresentasikan pola tanggapan dalam bentuk simbolis.

3. Proses Reproduksi Motoris

Proses ini merupakan proses dimana individu mencoba untuk mengungkap

ulang tingkah laku model yang telah diamatinya. Proses ini dilakukan ketika

akan menampilkan kembali atau mengungkap ulang suatu perilaku model

yang telah diamati dan disimpan dalam pikiran individu.

4. Proses Penguatan (Proses Motivasional)

Tingkah laku yang telah diamati tidak akan diungkapkan oleh individu

pengamat apabila individu tersebut kurang termotivasi seperti teori belajar

pada umumnya. Bandura percaya bahwa penguatan positif bisa memotivasi

individu ke arah pengungkapan tingkah laku yang telah diamati. Proses

motivasioanal ini terjadi karena bergantung pada nilai peneguhan yang terjadi

pada suatu individu sehingga kemungkinan menampilkan kembali perilaku

akan terwujud. (Koeswara, 1988 ; 41-42)

12
1.6.2 Kerangka Konseptual

Ada dua konsep yang harus dijelaskan dalam kerangka penelitian ini.

Pertama, acara Pimp My Ride dan kedua, minat memodifikasi mobil dan membeli

asesoris mobil. Untuk menjelaskan keterkaitan kedua konsep pemikiran ini,

digunakan social learning theory (teori belajar sosial) dari Bandura. Dengan

alasan bahwa teori yang dikemukakan menjelaskan tentang bagaimana seseorang

“belajar” dari media. Teori ini sangat cocok dan tepat dalam membicarakan efek

media massa.

Dari konsepsi belajar Bandura tersebut, televisi dapat dijadikan sumber

belajar, proses pembentukan maupun perubahan sikap. Televisi dengan daya tarik

visual dan audionya menjadi sumber belajar yang “menyenangkan” sehingga

menjadi model yang menarik.

Jadi, asumsi dasar teori belajar sosial dari acara Pimp My Ride adalah

adanya kecenderungan anggota Djarum Black Car Community untuk meniru cara

modifikasi mobil dan asesoris mobil yang digunakan acara Pimp My Ride, baik

kebiasaan memodifikasi mobil sebagai gaya hingga rutinitas memodifikasi mobil

sebagai hobi.

Dalam proses mencari identitas diri, mahasiswa yang tergabung dalam

Djarum Black Car Community cenderung meniru dan mengidentifikasikan dirinya

dengan model yang ditampilkan oleh individu lain yang menjadi idolanya,

terutama yang sering diamatinya dari berbagai media ataupun lingkungan

keluarganya.

13
Konsep yang kedua yakni sikap atau minat memodifikasi mobil sebagai

gaya hingga menjadi sebuah hobi. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis

motif sosiogenesis yang diperoleh melalui proses belajar (Sherif dan Sherif,

1956:489). Ada pula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf (neutral setting)

sebelum memberikan respon (Allport, 1942).

Dari beberapa definisi, kita dapat menyimpulkan beberapa hal:

1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa

dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi

merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu

terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat,

gagasan, atau kelompok. Istilah sikap harus diikuti dengan kata “terhadap”

atau “pada”

2. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi.

3. Sikap relatif lebih menetap.

4. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai

menyenangkan atau tidak menyenangkan. “Attitude are likes and dislike”

(Bem, 1970:14)

5. Sikap timbul dari pengalaman.

14
1.6.3 Kerangka Operasional

Untuk variabel bebas yaitu isi pesan acara Pimp My Ride dapat digunakan

subvariabel sebagai berikut:

Variabel X: Terpaan tayangan pimp my ride di MTV

Indikator:

Intensitas anggota djarum black community dalam menonton tayangan pimp my

ride

Frekuensi anggota djarum black community dalam menonton tayangan pimp my

ride

Durasi anggota djarum black community dalam menonton tayangan pimp my ride

Variabel Y: minat anggota djarum black community dalam memodifikasi mobil

Sub variabel Y1: aspek kognitif

Indikator:

Pengetahuan

15
Pemahaman

Sub variabel Y2: aspek afektif

Indikator:

Kepercayaan

Persepsi

stereotype

Sub variabel Y3: aspek konatif

Indikator:

Anggota djarum black community mengatakan akan memodifikasi mobilnya

seperti yang ada di acara pimp my ride

Anggota djarum black community mengikuti (meniru) mobil yang ada di acara

pimp my ride

1.7 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional

dan analisis data deskriptif. Korelasional adalah metode yang bertujuan untuk

meneliti sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan veriasi pada

faktor lain (Rakhmat, 1999:27). Metode ini digunakan untuk meneliti hubungan

16
antara tayangan acara Pimp My Ride di stasiun televisi MTV dengan minat

memodifikasi mobil anggota Djarum Black Car Community. Pendekatan utama

yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis data deskriptif dan

inferensial.

Analisis data deskriptif yang dimaksudkan adalah untuk pengukuran yang

cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Penulis mengembangkan konsep dan

menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis (Singarimbun,

1989 :4-5)

Dalam penelitian ini penulis hanya berusaha menggambarkan bagaimana

acara Pimp My Ride dalam membentuk kebiasaan dan sikap anggota Djarum

Black Car Community kepada perilaku memodifikasi mobil.

1.8. Hipotesis

Mayor:

Semakin tinggi anggota Djarum Black Car Community menonton tayangan

Pimp My Ride, semakin erat kaitannya pelanggan untuk memodifikasi

mobil.

Minor:

1. Semakin intens anggota Djarum Black Car Community menonton

tayangan Pimp My Ride, semakin tinggi kognitif pelanggan untuk

memodifikasi mobil.

17
2. Semakin intens anggota Djarum Black Car Community menonton

tayangan Pimp My Ride, semakin tinggi afektif pelanggan untuk

memodifikasi mobil.

3. Semakin intens anggota Djarum Black Car Community menonton

tayangan Pimp My Ride, semakin tinggi behavioral pelanggan

untuk memodifikasi mobil.

4. Semakin anggota Djarum Black Car Community mengamati cara

memodifikasi mobil pada tayangan Pimp My Ride, semakin tinggi

kognitif anggota Djarum Black Car Community tersebut untuk

memodifikasi mobil.

5. Semakin anggota Djarum Black Car Community mengamati cara

memodifikasi mobil pada tayangan Pimp My Ride, semakin tinggi

afektif anggota Djarum Black Car Community tersebut untuk

memodifikasi mobil.

6. Semakin anggota Djarum Black Car Community mengamati cara

memodifikasi mobil pada tayangan Pimp My Ride, semakin tinggi

behavioral anggota Djarum Black Car Community tersebut untuk

memodifikasi mobil.

7. Semakin tinggi penilaian anggota Djarum Black Car Community

terhadap hasil modifikasi mobil di acara Pimp My Ride, semakin

18
tinggi kognitif anggota Djarum Black Car Community tersebut

untuk memodifikasi mobil.

8. Semakin tinggi penilaian anggota Djarum Black Car Community

terhadap hasil modifikasi mobil di acara Pimp My Ride, semakin

tinggi afektif anggota Djarum Black Car Community tersebut

untuk memodifikasi mobil.

9. Semakin tinggi penilaian anggota Djarum Black Car Community

terhadap hasil modifikasi mobil di acara Pimp My Ride, semakin

tinggi behavioral anggota Djarum Black Car Community tersebut

untuk memodifikasi mobil.

1.9 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di tempat perkumpulan Djarum Black Car

Community Bandung, yakni di sekitar daerah Gasibu, Bandung.

19
BAB II

JUDUL & SUB JUDUL

Judul : Hubungan Terpaan Tayangan Pimp My Ride Dengan Minat

Modifikasi Mobil Anggota Djarum Black Car Community

Sub Judul : Studi Korelasional Mengenai Terpaan Tayangan Pimp My Ride

dengan Minat Modifikasi Mobil Anggota Djarum Black Car Community di

Bandung

20
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional

dan analisis data deskriptif. Korelasional adalah metode yang bertujuan untuk

meneliti sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan veriasi pada

faktor lain (Rakhmat, 1999:27). Metode ini digunakan untuk meneliti hubungan

antara tayangan acara Pimp My Ride di stasiun televisi MTV dengan minat

memodifikasi mobil anggota Djarum Black Car Community. Pendekatan utama

yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis data deskriptif dan

inferensial.

21
Analisis data deskriptif menggambarkan kondisi penyebaran distribusi

frekuensi secara keseluruhan dan melalui analisis inferensial, hubungan antar

variable akan dicari koefisien dan diuji hipotesis kerjanya.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang yang digunakan

adalah :

1. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan cara mempelajari

berbagai literatur, dokumen-dokumen, serta laporan-laporan yang

berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

2. Studi lapangan, yaitu pengumpulan data lapangan dengan teknik-teknik

sebagai berikut :

a. Observasi, yaitu pengumpulan data atau informasi dengan mengamati

langsung terhadap objek yang sedang diteliti untuk mengetahui

kondisi yang sebenarnya

b. Angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan daftar

pertanyaan tertulis kepada responden, dengan maksud untuk

memperoleh data yang objektif mengenai masalah yang akan diteliti

di Djarum Black Car Community.

3.3 Populasi dan Sampel

22
Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya

akan diduga (Singarimbun, 1995:152). Penulis menetapkan populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah anggota Djarum Black Car Community.

Alasannya Djarum Black Car Community merupakan suatu komunitas pecinta

mobil-mobil hasil modifikasi.

Sampel yang diambil dari populasi anggota Djarum Black Car Community

dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Berdasarkan simple

random sampling,, pengambilan sampel adalah anggota Djarum Black Car

Community di wilayah Bandung dan jumlah keseluruhannya adalah 20 orang.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan ada dua macam yaitu:

1. Primer : Data yang diperoleh dari angket penelitian yang

berisikan tentang informasi tentang setiap variable. Data primer terdiri

dari intensitas, frekuensi, dan durasi. Untuk veriabel sikap terdiri dari

kognitif, afektif, dan konatif. Data primer juga berisi tenatang data

responden.

2. Sekunder : Data yang melengkapi data primer. Data ini

diperoleh dari berbagai sumber antara lain literature-literatur dan

kutipan media.

23
3.5 Teknik Analisis Data

 Uji Validitas dan Realibilitas

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada

responden yang masuk ke dalam sample adalah berskala ordinal, maka

yang pertama kali harusdilakukan adalah pengujian terhadap kuesioner

untuk mengukur tingkat kebaikan kuesioner, maka kita harus melakukan

analisis validitas dan reabilitas kuesioner.

RUMUS VALIDITAS DAN RELIABILITAS

N∑XY - ∑X∑Y
r = √[N∑X2 – (∑X)2][N∑X2 – (∑Y)2]

Keterangan:

r : koefisien korelasi Pearson’s Product Moment

N : jumlah individu dalam sampel

X : angka mentah untuk variabel X

Y : angka mentah untuk variabel Y

Validitas adalah sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa

yang ditanyakan atau apa yang masih diukur dalam penelitian. Pertanyaan

valid dan dapat mengukur variabel penelitian jika koefisien validitas

lebihatau sama dengan 0.300 (Robert Kaplan dan Dennis Saccuzo, 1993).

Realibitas adalah sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran

dari suatu responden.

24
Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub

variabel dijabarkan menjadi komponen yang dapat diukur. Komponen-komponen

yang terukur ini kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item instrumen

yang dapat berupa pertanyaan yang kemudian dijawab oleh responden.

Adapun alternatif jawaban yang disediakan untuk variabel X (terpaan

tayangan pimp my ride di MTV) adalah sebagai berikut : Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Alternatif jawaban menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat

positif sampai sangat negatif. Untuk interpretasi data secara kuantitatif, Sugiyono

(2003:108) menegaskan bahwa jawaban-jawaban tersebut dapat diberi nilai.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan dan menganalisa hasil penelitian

mengenai Hubungan Terpaan Tayangan Pimp My Ride Dengan Minat Modifikasi

Mobil Anggota Djarum Black Car Community. Hasil analisis di bawah ini

diperoleh dari hasil penelitian melalui studi kepustakaan dan lapangan yaitu

dengan cara observasi, wawancara serta angket yang disebar kepada 20 orang

responden yaitu Anggota Djarum Black Car Community di wilayah Bandung.

25
Hasil penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan,

yaitu : Semakin tinggi anggota Djarum Black Car Community menonton tayangan

Pimp My Ride, semakin erat kaitannya anggota Djarum Black Community

tersebut untuk memodifikasi mobil. Berkaitan dengan hal tersebut penulis

melakukan pengukuran terhadap variabel terpaan tayangan pimp my ride dan

minat modifikasi mobil anggota Djarum Black Community.

Data yang terkumpul dari hasil penyebaran angket di lapangan akan

penulis deskripsikan melalui penyajian tabel frekuensi dan persentase, sehingga

diketahui bagaimana jawaban responden terhadap kedua variabel tersebut. Hal ini

dimaksudkan untuk mempermudah hasil analisis dan sebagai dasar untuk

menjawab identifikasi masalah penelitian yaitu adakah hubungan terpaan acara

Pimp My Ride di stasiun televisi MTV dengan minat memodifikasi mobil anggota

Djarum Black Community, adakah penambahan pengetahuan pemirsa tentang

perangkat dan asesoris mobil dari tayangan Pimp My Ride di stasiun televisi MTV,

dan adakah hubungan antara penayangan acara Pimp My Ride di stasiun televisi

MTV dengan pengeluaran uang anggota Djarum Black Car Community untuk

memodifikasi mobil.

26
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Tayangan pimp my ride yang ditayangkan di stasiun televisi Global TV

menarik dan memberikan banyak pengaruh bagi para penontonnya

khususnya para anggota Djarum Black Car Community.

27
2. Kebanyakan para anggota Djarum Black Car Community selalu

menonton tayangan pimp my ride namun tidak sampai tuntas

3. Tayangan pimp my ride memberikan banyak pengetahuan tentang hal-

hal memodifikasi mobil para anggota Djarum Black Car Community

4. Dengan memodifikasi mobilnya, para anggota Djarum Black Car

Community akan bertambah rasa percaya dirinya

5. Untuk memodifikasi mobilnya para anggota Djarum Black Car

Community membutuhkan suatu referensi untuk menjadi acuan.

6. Tayangan pimp my ride tidak terlalu sesuai dengan tren modifikasi mobil

saat ini

7. Tidak semua anggota Djarum Black Car Community berpedoman pada

tayangan pimp my ride dalam hal modifikasi mobil

8. Menurut para anggota Djarum Black Car Community, item-item yang

ada di tayangan pimp my ride agak sulit di dapat dan kurang terjangkau

oleh para pemodifikasi mobil

9. Kebanyakan dari anggota Djarum Black Car Community pernah

modifikasi mobil seperti yang ada di tayangan pimp my ride

10. Hampir seluruh anggota Djarum Black Car Community konsumtif dalam

hal memodifikasi mobil.

5.2 Saran

Tayangan pimp my ride pada stasiun televisi Global TV memang sangat

memberikan kontribusi positif bagi anggota Djarum Black Car Community,

28
sehingga tayangan tersebut dapat dijadikan referensi dalam hal pemodifikasian

mobil anggota Djarum Black Car Community.

Namun ada beberapa item yang dianggap sulit untuk didapatkan di

Indonesia, sehingga tidak jarang para anggota Djarum Black Car Community

harus mencari item tersebut di luar negeri. Untuk itu, penulis menyarankan agar

dibuat tayangan pimp my ride Indonesia agar lebih mengena dengan para

audience yang ada di Indonesia.

29

Anda mungkin juga menyukai