Anda di halaman 1dari 7

DAMPAK KENAIKAN BBM TERHADAP

KEBIJAKAN EKONOMI MANAJERIAL

Disusun Oleh:
M Faizal Akbar

(201210160311067)

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam
negeri menyebabkan perubahan perekonomian secara drastis. Kenaikan BBM ini akan
diikuti oleh naiknya harga barang-barang dan jasa-jasa di masyarakat. Kenaikan harga
barang dan jasa ini menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan dan
mempersulit perekonomian masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap.
Jika terjadi kenaikan harga BBM di negara ini, akan sangat berpengaruh terhadap
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Permintaan adalah keinginan yang disertai
dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan (Rosyidi,
2009:291). Sementara penawaran adalah banyaknya jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Permintaan dari masyarakat akan berkurang karena harga barang dan jasa yang
ditawarkan mengalami kenaikan. Begitu juga dengan penawaran, akan berkurang akibat
permintaan dari masyarakat menurun. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi
melonjak akibat dari naiknya biaya produksi dari barang dan jasa. Ini adalah imbas dari
kenaikan harga BBM. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan, Jika harga suatu barang
naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun, dan sebaliknya jika harga barang
turun, jumlah barang yang diminta akan bertambah (Jaka, 2007:58).
Masalah lain yang akan muncul akibat dari kenaikan harga BBM adalah
kekhawatiran akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Ini terjadi karena dampak
kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang mengalami
kenaikan. Kondisi perekonomian Indonesia juga akan mengalami masalah. Daya beli
masyarakat akan menurun, munculnya pengangguran baru, dan sebagainya.
Inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM tidak dapat atau sulit untuk
dihindari, karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang.
Disisi lain, kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani APBN.
Sehingga Indonesia sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat
investasi, maupun pembangunan-pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi
ekonomi nasional.
Dengan naiknya tingkat inflasi, diperlukan langkah-langkah atau kebijakankebijakan untuk mengatasinya, demi menjaga kestabilan perekonomian nasional.
Diperlukan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral yakni Bank Indonesia untuk
mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di
masyarakat ini berhubungan dengan tingkat inflasi yang terjadi. Banyaknya uang yang
beredar di masyarakat ini adalah dampak konkret dari kenaikan harga BBM.
Bank Indonesia selaku lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatasi
masalah ini, selain pemerintah tentunya, bertugas untuk mengatur jumlah uang yang
beredar di masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan untuk mengatasi inflasi ini
adalah dengan mengatur tingkat suku bunga. Kebijakan menaikan dan menurunkan
tingkat suku bunga ini dikenal dengan sebutan politik diskonto yang merupakan salah
satu instrumen kebijakan moneter.

Dari latar belakang diatas, maka dalam makalah ini penulis akan membahas
mengenai Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Kebijakan
Ekonomi Manajerial.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai
dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap kebijakan ekonomi
manajerial, yang didalamnya juga berdampak pada tingkat inflasi. Masalah ini diambil
karena kenaikan harga BBM dapat mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Dalam
makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa dampak dari kenaikan harga BBM?
2. Strategi apa yang digunakan prusahaan dalam menghadapi kenaikan BBM?
3. Bagaimana langkah yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang
disebabkan oleh kenaikan harga BBM?
1.3 Tujuan
Dari masalah diatas, secara garis besar tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk menjelaskan mengenai dampak dari kenaikan harga BBM terhadap kebijakan
ekonomi manajerial. Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar dapat mengetahui secara
jelas mengenai :
1. Mengetahui dampak kenaikan harga BBM
2. Mengetahui strategi yang digunakan perusahaan dalam menghadapi kenaikan BBM
3. Mengetahui tindakan pemerintah dalam menghadapi permasalahan yang disebabkan
kenaikan harga BBM

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dampak Kenaikan Harga BBM Dalam Perekonomian


Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi. Terjadinya inflasi ini
tidak dapat dihindari karena bahan bakar, dalam hal ini premium, merupakan kebutuhan
vital bagi masyarakat, dan merupakan jenis barang komplementer. Meskipun ada
berbagai cara untuk mengganti penggunaan BBM, tapi BBM tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat sehari-hari.
Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut, harga BBM akan naik.
Masyarakat mengurangi pembelian BBM. Uang tidak tersalurkan ke pemerintah tapi
tetap banyak beredar di masyarakat. Jika harga BBM naik, harga barang dan jasa akan
mengalami kenaikan pula. Terutama dalam biaya produksi. Inflasi yang terjadi dalam
kasus ini adalah Cost Push Inflation.Karena inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan
dalam biaya produksi. Ini jika inflasi dilihat berdasarkan penyebabnya. Sementara jika
dilihat berdasarkan sumbernya, yang akan terjadi adalah Domestic Inflation, sehingga
akan berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.
Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim
berinvestasi. Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan naiknya biaya produksi,
naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi. Harga barang-barang menjadi lebih
mahal, daya beli merosot, kerena penghasilan masyarakat yang tetap. Ujungnya
perekonomian akan stagnan dan tingkat kesejahteraan terganggu. Di sisi lain, kredit
macet semakin kembali meningkat, yang paling parah adalah semakin sempitnya
lapangan kerja karena dunia usaha menyesuaikan produksinya sesuai dengan kenaikan
harga serta penurunan permintaan barang.
Hal-hal di atas terjadi jika harga BBM dinaikkan, Bagaimana jika tidak? Subsidi
pemerintah terhadap BBM akan semakin meningkat juga. Meskipun negara kita
merupakan penghasil minyak, dalam kenyataannya untuk memproduksi BBM kita masih
membutuhkan impor bahan baku minyak juga. Dengan tidak adanya kenaikan BBM,
subsidi yang harus disediakan pemerintah juga semakin besar. Untuk menutupi sumber
subsidi, salah satunya adalah kenaikan pendapatan ekspor. Karena kenaikan harga
minyak dunia juga mendorong naiknya harga ekspor komoditas tertentu. Seperti kelapa
sawit, karena minyak sawit mentah (CPO) merupakan subsidi minyak bumi. Income dari
naiknya harga CPO tidak akan sebanding dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan
untuk subsidi minyak.
2.2 Strategi Manajerial Perusahaan dalam Menghadapi Inflasi yang Disebabkan
Kenaikan Harga BBM
Berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa dijadikan rujukan dalam menghadapi
inflasi :
a. Efisiensi biaya internal (seperti biaya listrik, pengadaan alat ATK, dll)
b. Menekan biaya produksi, operasional, dan pemasaran yang tidak perlu.
c. Melakukan inovasi dan variasi produk

d. Meminimalisir biaya penyimpanan/ biaya gudang


e. Menaikkan harga (keputusan akhir yang mendesak)

2.3 Upaya Pemerintah dalam Menghadapi Inflasi yang Disebabkan Kenaikan Harga
BBM
Beberapa kebijakan yang dapat diambil pemerintah untuk mengatasi terjadinya
inflasi adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan Moneter
1. Politik Diskonto
Untuk mengatasi terjadinya inflasi, maka bank sentral harus mengurangi jumlah
uang yang beredar dengan cara bank sentral akan menaikan tingkat suku bunga
pinjaman kepada bank umum. Kebijakan ini juga disebut denganRediscount
Policy atau kebijakan suku bunga.
2. Politik Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Dalam politik pasar terbuka, bank sentral akan menjual (jika terjadi inflasi) atau
membeli (jika terjadi deflasi) surat-surat berharga kepada masyarakat, sehingga
ada arus uang yang masuk dari masyarakat ke bank sentral.
3. Menaikan Cash Ratio (Persediaan Kas)
Cash Ratio merupakan perbandingan antara kekayaan suatu bank dengan
kewajiban yang harus dibayarkan. Untuk mengatasi inflasi, bank sentral akan
menaikan cadangan kas bank-bank umum sehingga jumlah uang yang bisa
diedarkan oleh bank umum kepada masyarakat akan berkurang.
4. Kebijakan Kredit Selektif (Selective Credit Control)
Untuk mengatasi inflasi atau mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat, maka diambil kebijakan memperketat kredit atau pinjaman bagi
masyarakat.
5. Margin Requirements
Kebijakan ini digunakan untuk membatasi penggunaan untuk tujuan-tujuan
pembelian surat berharga.
b. Kebijakan Fiskal
Dalam kebijakan fiskal, untuk mengatasi inflasi pemerintah harus mengatur
penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan pemerintah. Dalam hal penerimaan,
pemerintah bisa menaikan tarif pajak, sehingga jumlah penerimaan pemerintah
meningkat. Kebijakan yang kedua adalah Expenditure Reducing, yakni mengurangi
pengeluaran yang konsumtif, sehingga akan mempengaruhi terhadap permintaan
(Demand Full Inflation).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, penulis dapat mengemukakan simpulan
dari masalah yang dibahas. Inflasi merupakan melemahnya atau menurunnya nilai mata
uang karena banyaknya jumlah uang yang beredar dimasyarakat, atau suatau keadaan
dimana terjadinya kenaikan harga-harga secara umum dan terjadi secara terus-menerus
(continue).
Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak bagi masyarakat. Baik
itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang signifikan akan terjadi pada
tingkat inflasi dan pada kondisi perekonomian nasional. Dampak kenaikan harga BBM
terhadap inflasi adalah akan terjadi kenaikan pada tingkat persentase inflasi. Jumlah uang
yang beredar di masyarakat akan bertambah, dan akan berdampak pula pada harga
berbagai jenis barang dan jasa. Kondisi perekonomian akan mengalami goncangan,
ketidakstabilan akan terjadi. Iklim investasi akan menurun, sehingga berpengaruh pada
jumlah pendapatan dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan kebijakan moneter.
Seluruh instrumen kebijakan moneter efektif dalam mengurangi dan mengatasi inflasi.
Perusahan juga tidak boleh diam begitu saja, perusahan harus membuat suatu kebijakan
manajerial dalam menanggapi dampak kenaikan harga BBM agar dapat bertahan hidup
dalam kondisi perekonomian yang sedang dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Dampak Kenaikan Harga BBM (2014). Dampak kenaikan BBM [online].


http://bhangga1231.blogspot.com/2013/07/dampak-kenaikan-harga-bahanbakar.html [ 10 Desember 2014][15:00]
Strategi Manajerial Perusahaan (2014). Strategi perusahaan [online].
http://zahiraccounting.com/id/blog/strategi-perusahaan-dalam-menghadapi-inflasi/
[ 10 Desember 2014][15:00]
Ruanglingkup Ekonomi Manajerial (2014). Ekonomi manajerial [online].

http://rani1991.wordpress.com/2011/10/ [ 10 Desember 2014][15:00]

Anda mungkin juga menyukai