Anda di halaman 1dari 2

Beberapa industri pengolah makanan membuang limbahnya dengan kandungan bahan

organik tinggi ke lingkungan menyebabkan permasalahan ekologis dan kesehatan masyarakat.


Air limbah industri tahu mempunyai kandungan bahan organik (7500-14000 mg COD/L), nitrat
(25,355 mg/L), dan total nitrogen yang tinggi (161,5-297,5 mg/L) (Damayanti, dkk., 2004;
Nurhasan, dkk., 1997; Myrasandri, dkk., tanpa tahun). Nitrat yang dilepaskan ke lingkungan
dapat mengakibatkan permasalahan yang serius, seperti eutrofikasi sungai, kerusakan kualitas air
dan potensi bahaya bagi kesehatan manusia, karena nitrat dalam saluran pencernaan dapat
direduksi menjadi ion nitrit. Disamping itu, nitrat dan nitrit memiliki potensi untuk membentuk
Senyawa N-oksida, yang bersifat karsinogen (Yang, dkk., 2007; Boyd, dkk., 1998). Pada
konsentrasi lebih dari 10 mg/l di air minum, nitrat dapat menyebabkan sindrom bayi biru pada
bayi (Kimura et al., 2002). Oleh karena itu, penyisihan nitrat dan senyawa nitrogen lainnya pada
air limbah menjadi semakin penting.
Denitrifikasi secara biologis merupakan salah satu alternatif pengolahan yang dapat
dilakukan, dimana terjadi konversi NO3- oleh bakteri denitrifikasi menjadi gas nitrogen dan
produk limbah yang dihasilkan biasanya hanya mengandung padatan biologis. Penyisihan nitrat
secara biologis banyak digunakan dalam dalam pengolahan air limbah domestik dan industri.
Denitrifikasi dilakukan oleh bakteri heterotrofik yang dapat menggunakan nitrat sebagai akseptor
elektron terminal dalam kondisi anoxic (Playchoom, dkk., 2011). Bakteri ini membutuhkan
sumber karbon organik sebagai donor elektron. Dengan demikian, persentase dari sumber karbon
biodegradable dianggap sebagai faktor pembatas pada penyisihan nitrat dan senyawa nitrogen
yang lain (Gao, et al., 2010). Yong-zhen (2006) melaporkan rasio yang dibutuhkan untuk proses
denitrifikasi sempurna antara 4-15 gCOD/gN.

Dari penelitan yang telah dilakukan oleh Yong-zhen, dkk., (2006) dan Playchoom, dkk.,
(2011), variasi konsentrasi rasio hanya dilakukan pada kandungan COD air limbah. Oleh karena
itu, pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi pengaruh konsentrasi nitrat terhadap proses
denitrifikasi pada air limbah tahu dengan melakukan variasi konsentrasi nitrat sebagai NO 3-N.
Indikator dari proses denitrifikasi biasanya ditandai dengan adanya penyisihan nitrat, total
nitrogen, dan kada COD air limbah. Variasi konsentrasi nitrat didasarkan pada kebutuhan
optimum nitrogen pada anaerobic digester untuk pembentukan gas metan, yaitu pada rentang 34 % COD (Gerardi, 2003).

Anda mungkin juga menyukai